Penonton menatap kosong ke arah panggung duel yang sepi,... Ada apa ini, kemana perginya orang-orang? Apakah mereka melakukan misi penyeberangan?
Meskipun misi penyeberangan yang gahar tidak membutuhkan alasan, tapi ini terlalu tidak bertanggung jawab!
Segera suara benturan yang semakin keras di panggung duel mengembalikan perhatian semua orang. Kondisi tempur berkecepatan tinggi ini sudah membuat pandangan sebagian besar orang tidak bisa mengikuti, namun para ahli justru terus-mengangguk. Menghilang bukanlah kondisi tempur terbaik, itu tergantung jenis lawan. Ketika dua pejuang berkecepatan tinggi bertemu, kondisi seperti ini sangat mungkin terjadi. Jika bisa mendominasi dengan kecepatan, tak ada yang mau mengambil risiko menggunakan variasi permainan yang merusak. Ini juga rencana Hei Jiao yang masih memiliki banyak hal harus dilakukan.
Tapi perhitungannya mungkin terlalu ideal. Segera ia sadar, kecepatan yang unggul itu tak membawa efek nyata. Meski bisa menyerang lebih dulu, perputaran qi tempurnya sedikit lebih lambat dari Qi Tempur Laut Kaisar. Secara kuantitas lebih kuat, tapi dalam pertarungan sebenarnya justru kalah. Cara menyerang Qi Tempur Laut Kaisar tidak seperti qi lain yang hanya bisa bereaksi insting. Kaisar benar-benar bisa mengendalikan jumlah qi dan timing serangan. Ledakan kekuatan sesaatnya jauh melampaui lawan.
Kaisar tak bisa menutupi kekecewaannya. Ternyata kuantitas tak bisa mengalahkan massa. Hei Jiao dihadapannya sama sekali bukan satu peringkat dengan prajurit emas, tepatnya jauh tertinggal. Keangkuhannya justru semakin menonjolkan kebodohannya.
Menerima pukulan lawan dengan keras, kerusakan yang ditimbulkan sangat terbatas. Meskipun tampak mengesankan secara visual, sayangnya terlalu banyak tenaga yang terbuang. Kontrol atas kekuatan sama seperti kontrol magic - membutuhkan presisi mikro. Seorang Magister Sihir bisa mengalahkan penyihir magic menengah dengan sihir tingkat rendah. Hal yang sama berlaku untuk prajurit. Hei Jiao biasanya tidak menggunakan qi tempur. Saat melepaskannya, dia hanya mengandalkan kekuatan mentah. Mana bisa dibandingkan dengan ratusan tempaan yang mereka lalui.
Kaisar yang sudah kehilangan minat mulai menagih utang dari lawannya. Fakta bahwa Clarisse sedih sudah cukup untuk menghukum matinya seratus kali.
Bakuretsu Nijuukyuu! (Ledakan Dua Lapis Tenaga)
Memanfaatkan serangan lawan, Kaisar memulai serangan balik. Kepalan tangannya melesat ke perut Hei Jiao dengan kecepatan tak terlihat mata telanjang. Hei Jiao sama sekali tidak panik. "Dasar idiot kecil," pikirnya sambil memutar jarum di tangan kirinya membentuk pola bunga, tetap mengincar mata Kaisar. "Cukup dengan menggores kulitmu, entah kau anak dewa laut atau cucu raja sekalipun akan tamat!"
Keduanya tersenyum penuh keyakinan, masing-masing yakin bisa mengakali lawan. Saat serangan dua lapis tenaga Kaisar hampir menyentuh lawan, tubuh Hei Jiao tiba-tiba melengkung secara tak masuk akal seperti tak bertulang. Senyum puas merekah di wajah Hei Jiao, matanya seolah berkata: "Bocah, elu masih hijau!"
Tapi seketika senyumnya berhenti. Kekuatan dahsyat menembus qi tempur, menghantam perutnya dengan keras. Seluruh tubuhnya terlempar. Kecepatan Kaiser bahkan lebih cepat, menyambar seperti kilat ke atasnya. Teknik Bakuretsu kembali digunakan, puluhan pukulan dilepaskan seketika. Rentetan ledakan keras terdengar, Hitam terhujam dalam ke tribun penonton.
Andai Raja Paus yang menerima pukulan seganas ini dari Kaiser, pasti sudah mati. Tapi Hitam ini benar-benar berbeda. Meski dalam kondisi tertekan tak bisa membalas, tubuhnya masih bisa berubah dan meliuk untuk menahan serangan. Tapi dia hanya bisa menahan beberapa pukulan pertama. Pukulan-pukulan selanjutnya menghujam tanpa ampun. Qi tempur sekuat itu ternyata bisa dihancurkan paksa. Tulang-tulang dalam tubuhnya sudah remuk. Sejak mengonfirmasi identitasnya, Kaiser tak berniat membiarkannya pulang hidup-hidup.
Memandang Hitam yang tergeletak di lubang, tak ada secuil belas kasihan di mata Kaiser. Dalam petualangan panjangnya, kekejaman adalah keterampilan yang dipelajarinya. Tapi dalam kondisi seperti ini, Hitam masih belum menyerah. Mulutnya menganga, puluhan jarum hitam menyembur menghujam kepala Kaiser. Sayangnya Kaiser sudah siap, menghindar dengan mudah. Ini yang tak pernah dipahami Hitam: bagaimana mungkin seorang pelajar akademi memiliki pengalaman sebanyak ini?
"Kalau masih punya jurus lain, keluarkan! Kalau tidak, pertandingan ini bisa dianggap selesai. Kudengar ras Snake, terutama ras Jiao, punya nyawa yang sangat tangguh. Meski tulang remuk sekalipun tidak langsung mati. Jika tidak mau menyerang, akan kuserahkan ke orang yang ingin menghabisi nyawamu!"
Kaisar memandang dingin ke arah Jiao Hitam. Pandangan tanpa emosi ini membuat Jiao Hitam yang biasanya tak punya perasaan justru merasakan kengerian... Pemuda di depannya bagaikan iblis dari neraka. Kedinginan seperti ini hanya terlihat di mata pembunuh yang sudah terbiasa mencabut nyawa.
"Heh...heh, gue...gue sudah puas. Cuma geram banget kalah di tangan bocah sepertimu. Kau pasti bukan ras She'ou! Pasti...pasti bukan!"
Melihat orang itu hanya mengeluarkan omongan kosong, Kaisar menyapu batu di sampingnya dengan tendangan. Byur-byur! Ucapan Jiao Hitak tua kini hanya ditujukan pada batu.
Kaisar mendapat sambutan tepuk tangan yang memekakkan telinga. Nasib Jiao Hitam hanya dipedulikan oleh korban-korbannya... Asosiasi Petualang akan memberikan hadiah uang besar pada Kaisar, meski kemungkinan uang itu akan disedot oleh Yang Mulia Kepala Sekolah sebelum sampai di tangannya. Para kepala sekolah memuji diam-diam, tapi jelas mereka penasaran. Namun sebagai pemimpin, hal yang tidak mereka pahami pun tak boleh sembarangan ditanyakan.
Roye dan kawan-kawan tentu lebih memperhatikan, siapa tahu mereka akan bertemu Kaisar di pertandingan berikutnya. Terhadap Hei Jiao, qi tempur-nya memang kuat, tapi sejujurnya sudah banyak kemunduran, ada masalah besar dalam penggunaannya. Lagipula qi tempur-nya terlalu keruh, hal semrawut seperti ini bahkan tak dianggap penting oleh Roye, apalagi Kaisar. Justru kecepatan dan perubahan aneh pada tubuh Hei Jiao yang merepotkan. Saat itu, tubuh Hei Jiao jelas-jelas menghindari serangan Kaisar dengan distorsi, bagaimana mungkin bisa terkena sepenuhnya?
Ini pertanyaan di benak banyak orang, terutama prajurit seperti Roye, Prometheus, Rolandman...
Lily membelalakkan matanya tak percaya,... Ini mustahil, saat itu tadi dia melihat sesuatu yang seharusnya tak mungkin terjadi. Apakah benar ada orang mahakuasa di dunia?
Setiap pertarungan Kaisar selalu memicu imajinasi tak terbatas. Bahkan pelatih berpengalaman yang sudah lama diburu pun tumbang di hadapannya. Lawannya adalah suku Hei Jiao yang langka. Sambil mengangkat reputasi Kaisar ke puncak, ini juga meninggalkan bayangan tak berujung: Sejenius apa sebenarnya Kaisar? Hal-hal yang terjadi padanya sudah melampaui akal sehat!
Adapun Hei Jiao, tak sedikit orang yang ikut campur urusannya. Mereka tak akan membiarkannya mati mudah. Melunasi utang masa lalu akan menyita waktu lama darinya. Ingin masuk neraka pun kadang tak semudah itu.
Perebutan babak 32 besar berlangsung sangat sengit, setiap pertandingan selalu terjadi kejadian tak terduga. Seperti pertandingan ini yang seharusnya dimenangkan satu pihak, meski hasil akhirnya sama, prosesnya sangat menegangkan. Lalu pertandingan berikutnya kembali mengalami kondisi serupa. Xiao You dari kombinasi jenius Hai Youyou keluarga kerajaan ubur-ubur yang menjadi favorit juara, akan berhadapan dengan Diddy sang peserta paling kejam tak berperikemanusiaan dalam turnamen ini.
Meski berasal dari keluarga kerajaan Daosi, Diddy jelas termasuk bangsawan yang merosot. Tidak ada latar belakang keluarga yang patut dibanggakan, kondisi ekonominya juga sulit. Tentu banyak bangsawan seperti ini setelah Perang Bulan Suci. Yang membuat Diddy mencolok adalah ekspresi polosnya yang menggemaskan namun berhati dingin, serta kedekatannya dengan Kaisar. Meski tak ada hubungan darah, kumpulan orang misterius ini justru semakin mengundang spekulasi. Sudah beredar N versi cerita berbeda di kalangan masyarakat.
Bagi Diddy sendiri, semua ini tak bernilai. Baginya, duel dan makan sama-sama hal yang wajib dan menyenangkan, hanya itu saja.
Begitu pertandingan Kaisar selesai, pertandingan Diddy segera dimulai. Meski kurang menarik bagi banyak penonton, pertarungan antara ahli ubur-ubur dan Daosi ini sangat penting bagi peserta dan pengamat sejati. Pertarungan level ini memiliki nilai referensi yang sangat tinggi.
Xiao You dari Hai Youyou VS Diddy Si Malaikat Maut Tersenyum.
"Lagi-lagi pertarungan antara tim favorit dan kemenangan tak terduga. Entah Xiao You akan melanjutkan legenda lautnya, atauDiddy melanjutkan legenda ikan hitamnya."
"Kepala, saya naik ke atas."
"Bangsat, Diddy, jangan nurut-nurut gitu! Santai, kami akan nyemangatin. Lautan hijau atau apa pun, hancurkan semua!"
Kao teman sekelas selalu penuh dengan kepercayaan diri yang tak tergoyahkan.
Kaisar juga tersenyum penuh keyakinan, menepuk bahu Diddy, "Di pertandingan ini, mau lakukan apa saja silakan. Dia bukan lawanmu."
Diddy mengangguk dengan manis sambil tersenyum, perlahan berjalan melalui koridor pemain menuju tribun... Untungnya semua sudah terbiasa, tapi beberapa penonton baru yang pertama kali melihat Diddy bertanding meragukan penglihatan mereka: Anak siapa ini main-main di sini? Ini kan pertandingan babak 32 besar, mampukah level seperti ini?
Ubur-ubur yang turun ke darat tidak mengalami masalah adaptasi. Tubuh mereka tetap melayang-layang, semakin sulit ditebak. Sepasang mata hijau tua menatap tak berkedip ke Diddy, dengan separuh wajah dingin dan separuh lainnya tersenyum cerah bak mentari, membentuk kontras yang tajam.
"Tuan Wasit, boleh mulai sekarang?" tanya Diddy dengan polos.
Wasit memandang bingung ke pemain aneh ini. Tentang pemain ras Daus dengan perkembangan fisik kurang ini sudah sering dia dengar, tapi sama sekali tidak terlihat seperti orang kejam.
Sebenarnya Diddy bukan kejam, hanya tidak punya perasaan saja.
“Pertandingan dimulai!”
Saat komando diberikan, wasit segera menghindar. Di level pertandingan seperti ini, serangan area sering terjadi. Yang tidak ingin mati lebih baik menjauh! Ubur-ubur misterius dengan gerakan tak terduga, dan ras Doth yang ahli dalam serangan tak terkendali - sama-sama bukan lawan yang mudah!
