Kaisar, Elina, Clarisse, Zhebie, dan Diddy berhasil lolos membuat semua senang, namun pertandingan belum berakhir. Kao dan Bati belum tampil, dan dari seluruh anggota, kemampuan kedua inilah yang paling dikhawatirkan. Sejujurnya, lawan yang dihadapi ketiganya tidaklah sederhana. Tak ada yang menyangka Zhebie dan Diddy bisa sepenuhnya mengendalikan senjata suci, sementara Kao hanya bisa memanfaatkan 50% kekuatannya. Senjata suci baru menerimanya secara dasar - dengan kemampuan saat ini, sulit baginya mendominasi. Adapun Bati, tim tidak banyak berharap padanya. Bagaimanapun dia tidak menuntut apa-apa. Namun selama latihan khusus, dialah yang paling serius - tidak seperti Kao yang sering cari cara pintas. Lao Jiao sangat puas padanya. Apa yang telah dipelajarinya mungkin akan terlihat di medan perang. Namun lawannya cukup mengkhawatirkan - prajurit utama Suku Paus, Prometheus!
Malam semakin larut, beberapa area di pulau telah sepi. Mereka yang ribut seharian kini masuk ke alam mimpi, tapi bagi sebagian orang justru ini waktu beraktivitas.
Dua bayangan hitam melesat keluar dari area peserta, satu di depan dan satu di belakang. Di bawah sinar bulan mereka bergerak cepat. Dari kecepatannya, keduanya sangat tangguh. Tampaknya menuju arah yang sama... Semakin dekat... Ternyata mereka berpegangan tangan melesat.
Pulau ini sangat luas. Sebagian besar wilayahnya dipenuhi hutan lebat - mudah menciptakan dunia berdua.
"Tertawa apaan? Senang banget ya?" Begitu ucap Elina meski dirinya sendiri juga gembira.
"Bulan begitu indah."
“Hmph, sinar bulan memang indah, kalau begitu kencanlah dengan bulan itu.”
“Hehe, kapan putri kecilku mulai suka merajuk manja seperti Lala?”
Kemampuan belajar Kaisar teman sekelas sebenarnya sangat kuat, sedikit banyak juga mengerti hati perempuan. Perempuan perlu dihibur, apalagi sensasi flirting antara sepasang kekasih adalah yang terbaik. Dulu, dia selalu mengharapkan hari ini terwujud, dan kini akhirnya menjadi kenyataan.
Wajah Elina dipenuhi berkah. Seorang perempuan tidak membutuhkan pujian berlebihan dari banyak lelaki. Yang dia butuhkan hanyalah seseorang yang dicintai dan mencintainya. Memiliki kedua hal ini sangat sulit. Keduanya bisa bersatu di antara jutaan orang, sungguh tidak mudah. Mungkin jalan depan masih penuh rintangan, tapi kebahagiaan ini bisa mengalahkan segalanya. Lagipula, lelakinya semakin kuat. Asalkan bisa memasuki ritual Pemilihan Raja Laut, ditambah kasih sayang Ayah padanya, pengecualian bukan tidak mungkin. Lagi pula, kebiasaan memang dibuat untuk diubah.
Berpelukan di bawah sinar bulan sambil berbisik kata-kata manis, Kaisar teman sekelas sebenarnya pandai bicara. Terutama lelucon aneh yang sering diceritakan Mardon saat kecil, kini berguna untuk menghibur sang kekasih.
“Andai bisa seperti ini selamanya.”
“Kau memang terlahir sebagai pribadi yang tak bisa diam. Perempuan tidak akan bisa mengurungmu. Tenang, aku akan mendukungmu.”
“Benarkah? Sebenarnya aku malas sekali. Semua yang kulakukan hanya agar layak untuk Putri Ketiga Yang Mulia nan cantik.”
"Lihat, mulai pandai berbasa-basi lagi. Ada tipe lelaki yang terlahir sebagai pemimpin. Dulu kulihat pada Ayah, sekarang pada dirimu. Kalau tidak, bagaimana ahli seperti Zhebie mau mengelilingimu dengan sukarela? Ini daya tarik bawaan yang tak bisa dipelajari, pasti tidak salah penilaianku!"
"Hoho, mulut kecilmu manis sekali. Mari, biarkan si pandai berbasa-basi ini mencicipinya."
Berpelukan dan berciuman sudah menjadi hal biasa. Begitu dimulai, insting tubuh lelaki akan terus menuntut lebih. Elina setengah menolak, tapi tak lama mereka sudah berciuman panas. Tubuh dan jiwa menyatu dalam harmoni sempurna, sampai Bulan Suci pun malu bersembunyi di balik awan.
Tapi tidak semua menyukai adegan ini. Cabang pohon di bawah mereka mulai goyah tak bisa menahan tekanan. Kreek! Elina terkejut ketika mereka jatuh bersama. Ketinggian seperti ini tentu bukan masalah bagi Suku Naga Laut, tapi Elina yang biasanya ahli justru menjadi gadis lemah tak tahu reaksi. Beruntung Kaisar adalah lelaki sejati. Saat hendak menggunakan qi tempur, tiba-tiba ia berhenti. Dengan gerakan ringan, mereka jatuh bersama ke semak-belukar.
Tentu saja sang gentleman Kaisar yang jadi bantalan di bawah.
Di saat seperti ini, seorang gadis terlihat sangat lemah lembut, Elina pun demikian. Namun dia tak sempat memberikan reaksi lebih sebelum Kaisar membalikkan tubuhnya dan menindihnya. Sentuhan serta suasana hening membuat mereka hanya bisa mendengar desahan napas satu sama lain yang begitu dekat.
Sang putri membuka bibirnya pelan tanpa sempat bersuara. Urusan yang tertunda di atas pohon dilanjutkan di bawahnya. Pemuda selalu penuh gairah, secara naluriah mencari lebih banyak. Kaisar memiliki sedikit lebih banyak pengalaman dibanding Elina. Perbuatan yang dilakukan saat terkena racun bunga di Pegunungan Cross Toras dulu tidak sepenuhnya dia lupakan, hanya sengaja tidak dipikirkan, atau secara bawah sadar mengganti objeknya dengan Elina. Lingkungan dan suasana saat ini seketika memicunya untuk melanjutkan.
Elina tentu menyadari keanehan itu. Sayangnya dia sendiri juga menginginkannya. Tarik-menarik antara yin dan yang tak bisa dihindari siapapun. Mereka pun sudah mencapai usia tersebut. Hanya saja, jika perempuan Suku Naga Laut berhubungan dengan lelaki, warna tanduk naganya akan berubah. Ini lebih mencolok daripada putri duyung, sangat berbahaya bagi seorang putri klan naga.
Namun di saat seperti ini, Elina sudah tak peduli lagi. Perempuan yang terjebak dalam cinta akan lebih buta dan rela berkorban daripada lelaki. Untungnya di momen kritis, Kaisar memaksa diri sadar. Hatinya terharu, dalam diam mencaci keteguhan hatinya yang begitu lemah.
Elina yang setengah terhipnosis juga kembali sadar setelah gerakan berhenti, merapikan sedikit pakaiannya, mengelus wajah Kaisar, "Beibei bodoh, kau bisa mengambil semua milik Nana, dia rela."
"Dasar gadis bodoh, aku akan menjadikanmu pengantin paling bersorot dalam sejarah Klan Laut, membuat seluruh Klan Laut, bahkan seluruh Maya memuji pernikahan kita!"
Rayuan manis seperti ini mungkin tak ada gadis yang tak terharu. Sang Putri tak kuasa menyerahkan ciuman wangi sebagai hadiah untuk ksatria-nya. Teman sekelas Kaisar benar-benar berbakat jadi playboy, mungkin sikap mesranya pada gadis-gadis terlihat genit, tapi bukan berarti dia sembarangan. Wanita tak perlu banyak, yang terbaik cukup satu.
"Kau sungguh cantik." Memandang wajah ayu Elina yang masih kemerahan, Kaisar pun terpana. Pria cerdas dan matang ini tiba-tiba berubah seperti anak kecil saat berhadapan dengan Elina.
"Orang bodoh, apa seseram itu rupanya?"
"Hehe, seumur hidup takkan pernah puas memandang. Ayo kubawa kau ke udara melihat bulan."
"Baik,...tapi kau harus menggendongku."
"Dari lubuk hati, silakan, Putri yang jelita."
"Hm, hm, bagus. Istana akan memberi hadiah pantas. Aduh, jahat, pelan-pelan!"
Kaisar langsung menggendong sang Putri dan melesat ke langit. Saat-saat indah seperti ini membuatnya bersumpah dengan nyawa: Kaisar Alexander akan memberikan kebahagiaan bagi wanita dalam dekapan ini.
"Pertandingan babak 32 besar terus berlangsung dengan penuh semangat. Berkat keunggulan kekuatan serangan Kapak Vakum Jianaluo, Kao teman sekelas berhasil membuat peserta dari suku Doth yang malang frustrasi luar biasa. Setelah memiliki Diddy, Kao akhirnya punya partner latihan praktik. Senjata suci memang pantas disebut senjata suci! Bodongong suku Doth sangat hebat, sayangnya tidak bisa ditransmisikan melalui senjata suci. Artinya serangan harus mengenai tubuh Kao langsung untuk efektif. Sedangkan serangan ultrasonik menjadi ujian tingkat latihan energi tempur Kao teman sekelas. Jika dia malas berlatih, ya jangan salahkan orang lain. Untungnya Kao baru-baru ini dilatih Lao Jiao dengan hasil memuaskan, ditambah efek amplifikasi dari senjata suci itu sendiri. Peserta dari suku Doth hanya bisa menyalahkan nasib sial, benar-benar tidak punya cara melawan."
"Jangan berdiskusi masalah keadilan. Klan laut tidak seperti manusia yang suka cari-cari alasan. Kalau punya senjata suci ya wajar digunakan, senjata juga bagian dari kemampuan tim. Menggerutu bukanlah sikap seorang ahli."
"Ahli sejati tidak membutuhkan alasan!"
"Kao teman sekelas yang menang terlihat sangat bersemangat, hidungnya hampir mencuat ke langit, seolah bisa merebut gelar juara dalam sekali tarikan napas."
"'Kepala, Bodongong si ini payah. Kekuatan serangan Diddy kecil kita setidaknya tiga tingkat lebih unggul darinya!'"
"'Hmm, Kao, kalian ini teman sekelas, berikan sedikit martabat untuk orang lain.'"
"'Haha, tidak apa-apa. Yang Mulia Kepala Sekolah sering mengajarkan kita untuk jujur. Aku hanya mengatakan fakta saja.'"
"Semua mengeluarkan keringat dingin. Kepala sekolah seperti ini pun bisa ada?"
Namun kemenangannya tidak terlalu diperhatikan orang. Begitu melihat lawannya, semua sudah tahu kemenangan itu memang sudah diduga. Jika sampai kalah, baru itu aneh. Yisa pasti tidak akan membiarkannya lolos.
Tapi pertandingan berikutnya benar-benar membuat semua khawatir. Sebelumnya, apapun spekulasi dari luar, setidaknya mereka sendiri sangat percaya diri. Namun kali ini berbeda. Lawan Bati adalah Prometheus dari klan paus, salah satu enam jagoan terbaik generasi muda!
Ini benar-benar ahli kelas atas. Dua ahli tipe kekuatan murni bertemu, bisa dibayangkan betapa spektakulernya pertarungan ini. Tapi semua benar-benar mengkhawatirkan Bati. Kaisar pernah bertarung dengan Prometheus, meski menang waktu itu, Prometheus jelas masih menyimpan trik cadangan. Saat ini peluang Bati paling-paling 40-60. Tapi sebelum berakhir, siapa tahu hasilnya. Bati sendiri tidak terlalu memikirkan menang atau kalah, dia hanya sangat ingin bertarung dengan ahli sejati. Untung senjata suci klan paus belum tiba, kalau tidak pertarungan ini pasti sudah KALAH. Kadang-kadang kesenjangan memang sekejam itu.
Untuk pertarungan bergengsi ini, panitia khusus menyiapkan arena duel terbesar. Penonton sudah berbondong-bondong memadati lapangan sejak awal. Pertarungan ini pasti akan jadi adu kekuatan sengit. Ada perubahan kecil dalam acara - wasit dari klan putri duyung sudah digantikan oleh pemuda berpenampilan biasa, mengenakan kostum penyair keliling. Ternyata dia komentator spesial yang direkrut panitia... Katanya direkomendasikan oleh Asosiasi Petualang.
