"Istana Kerajaan Duyung."
"Haha, Rafael lama tak jumpa, tubuhmu semakin menciut."
"Alexis, setelah bertahun-tahun, wajah tuamu masih bisa memikat gadis-gadis muda."
"Dua raja laut ini langsung bercanda begitu bertemu. Pertemuan kembali sahabat lama tentu membangkitkan kenangan akan masa muda penuh semangat yang berkobar-kobar."
"Tahukah kamu apa keuntungan terbesar dari Transformasi Paus Terbalik?"
"Raja Duyung tersenyum misterius."
"Jangan-jangan maksudmu menyelamatkan istana megahmu dari kehancuran olehku?"
“Ha ha, masih secerdas dulu. Nanti kita harus minum beberapa gelas. Orang-orang tua hanya datang karena kau. Sepertinya perhatian mereka pada para pemuda kurang ya.”
“Hehe, mungkin bukan itu masalahnya. Sepuluh Senjata Suci, sembilan sudah muncul. Mereka lebih buru-buru daripada aku. Kalau para sesepuh sudah berjuang sekeras ini, aku tak boleh pelit.”
Di luar, pengawal melaporkan kedatangan Pangeran Prometheus.
“Prometheus menghadap kedua Yang Mulia.”
“Ha ha, bangunlah Prometheus. Kudengar kau menang dengan gemilang hari ini. Ayahmu khusus datang untuk memberimu hadiah.”
Wajah Prometheus sama sekali tak menunjukkan kesombongan. Sejujurnya, pertandingan hari ini mungkin membuat ayahnya kecewa.
“Bagaimana penilaianmu atas performansi hari ini?” tYang Mulia Rafael bertanya.
Prometheus terdiam sejenak, lalu berbisik: “Sangat buruk.”
Rafael mengangguk, “Kau belum kehilangan akal. Tak perlu kubicarakan hal lain. Pulanglah dan renungkan baik-baik... Hei, bawa barang itu ke sini!”
Dua petarung Paus menggotong peti berat memasuki ruangan.
“Angkat sendiri! Jangan mempermalukanku, mengerti?!”
“Siap, Yang Mulia!”
Prometheus menahan gejolak hatinya. Bagaimanapun juga, akhirnya tiba hari yang ditunggunya – Senjata Suci Bangsa Paus. Pertarungan sesungguhnya baru saja dimulai.
“Ah, para pemuda memang belum stabil. Tak bisa mengendalikan emosi.”
“Bung, jangan terlalu keras. Jika kau punya putri sepertiku, pasti kau akan mati kesal,” kata Alexis sambil tersenyum.
“Beda Gender dong, kalau aku punya putri yang bisa langsung masuk ke ritual Pemilihan Raja Laut, biar dia rewel juga aku terima. Lahir dalam keberuntungan tapi tak tahu bersyukur. Gimana kabarmu belakangan, masih takut sama istri?”
Dingin.
“Kapan aku pernah takut pada istri?!” Alexis bergumam marah.
“Ah, sudah tua begini masih mudah tersulut emosi. Bukan aku yang bilang kamu takut istri, orang Maya saja tahu. Berani kamu bilang tidak menurut pada istri?”
“Ini... ini namanya saling menghormati. Kamu ngerti apa!”
“Yang Mulia Rafael, lama tak jumpa. Baru datang sudah menjelek-jelekkan aku?” Ratu Christina muncul dengan elegan.
“Hmm, mana ada, bercanda saja. Nona putri duyung kita tetap memancarkan kecerdasan seperti dulu, kecantikan malah semakin mempesona.”
Christina di masa mudanya adalah gadis cantik yang membuat seluruh klan laut tergila-gila, tak kalah dari Clarisse sekarang, mungkin bahkan lebih. Bedanya Clarisse sebagai putri jarang keluar istana, sedangkan Christina menjelajah ke mana-mana, membuat banyak bakat muda berbakat patah hati.
Sayangnya, bunga jatuh bermaksud tapi air mengalir tak berperasaan.
“Apakah kedatangan Yang Mulia Raja Paus kemari hanya untuk nostalgia dengan sahabat lama?”
“Hehe, ada pemuda bernama Kaisar yang sangat hebat di generasi muda, sengaja datang melihat. Lagipula sembilan senjata suci telah muncul, kurang satu milik kita jadi terlihat pelit.”
“Kaisar? Pemuda yang menarik!”
Alexis dan Christina juga serentak mengangguk.
“Oh? Begitu kita punya bahasa yang sama. Menurutku si bocah ini sangat luar biasa, pertarungan terakhir nyaris meremukkan tulang-tulang tuaku.”
Perkataan Rafael membuat Alexis dan Christina terkejut. Meski tahu Rafael bukan tipe yang bercanda, apakah kemampuan Kaisar benar-benar sehebat itu?
“Beberapa waktu lalu wilayah perairan Putri Duyung-ku dilanda kekacauan. Elina si gadis itu tak sengaja tertular wabah naga dari arwah jahat, nyaris kehilangan nyawa. Aku belum memberitahu Carasso tentang ini. Untunglah Kaisar punya kemampuan!”
“Wabah naga? Itu sungguh keterlaluan. Bagaimana dia bisa mengatasinya?”
“Menyusup sendirian ke Pegunungan Cross Toras di wilayah manusia, membunuh Raja Naga Es dan merebut kristal naga. Elina malah mendapat berkah dari musibah ini. Menurut Lala, Kaisar berhasil membunuh sang raja di tengah ratusan naga es, bahkan menyelamatkan Fenghuang yang terperangkap di perut gunung. Aku sendiri belum pernah mengalami petualangan sehebat ini!”
“Sudah kuduga! Pertama kali melihat bocah ini, aku tahu dia akan menjadi orang besar. Makanya kuberikan senjata suci pada anakku yang tak berguna itu, biar pertandingan jadi lebih menarik!”
“Aku juga berpikir demikian. Dengan momentum saat ini, Kaisar ini mungkin akan mengubah lanskap klan laut di masa depan. Sekarang dia sudah dikelilingi banyak ahli, putriku dan putri Carasso juga semakin dekat dengannya. Daya tariknya bahkan melebihi diriku di masa muda... Nana jangan cemburu, aku hanya sedang membumbungkan saja.”
Christina tersenyum tipis, memberikan martabat suaminya secara penuh. Kemampuan Christina sudah diketahui semua. Dulu Rafael bahkan pernah dipukulinya. Sebenarnya hampir semua ahli saat itu pernah dihajar olehnya. Ingatan menyakitkan di masa muda itu membuat mereka masih trauma sampai sekarang.
“Haha, kalau aku punya putri pasti akan menjodohkannya dengannya. Jauh lebih baik daripada enam jagoan muda itu,” Rafael tertawa terbahak.
“Sudahlah, mana ada yang berani mengambil putrimu?”
“Oh, jadi kalian serius ingin menjodohkannya?”
Pasangan Alexis saling bertukar senyum dan mengangguk, membuat Rafael agak terkejut. Meski bercanda, belum pernah ada kabar tentang menantu dari Enam Wangsa Besar yang berasal dari rakyat jelata, meski pemuda ini memang istimewa.
“Sungguh? Pandangan kalian sudah seprogresif ini? Aku jadi harus melihat kalian dengan perspektif baru!”
“Hehe, tidak semudah itu. Situasi spesifiknya kamu juga tahu, urusan keluarga kerajaan sebenarnya melelahkan. Kebahagiaanku dan Nana selama ini membuat kami memahami pentingnya cinta dalam pernikahan, jadi kami tidak akan terlalu keras pada putri. Tapi belum sampai bisa menerima Kaisar. Namun belakangan banyak kejadian membuat kami sering berinteraksi dengan pemuda ini. Harus diakui, kami tersentuh. Seperti katamu, tak ada pemuda yang bisa menandinginya baik dari kemampuan tim, keberanian maupun ketenangan. Sejujurnya, saat Kaisar pergi ke benua, putriku ikut serta. Soal kecantikan Clarisse, bukan ayahnya yang membumbungkan, tapi kami yang berpengalaman juga bisa lihat gadis ini menyukainya. Tapi setelah sekian lama pergi bersama, ternyata tak terjadi apa-apa. Ini membuatku sangat menghargai moral anak ini. Hampir semuanya sempurna. Menantu seperti ini dalam bahasa Manusia ibarat mencari jarum dalam jerami. Setelah dipikir, status hanyalah lelucon. Dengan kondisinya, cepat atau lambat dia akan menonjol. Perkembangan cepat rakyat jelata belakangan ini tak bisa diabaikan. Ini kita semua tahu. Jadi jika mereka berdua mau, kami akan beri lampu hijau.”
Rafael mengangkat thumb-up sambil tertawa: “Aku iri padamu, punya putri yang baik. Ini keputusan yang Bijaksana. Di zaman sekarang, setelah perang dengan Manusia, kita harus membuang pandangan kolot. Keputusanmu akan dapat dukungan kuat dari rakyat jelata. Sepanjang perjalanan, yang kudengar hanya legenda tentang Kaisar ini. Popularitasnya sangat tinggi.”
Mendengar kekaguman Rafael, Alexis justru tersenyum kecut, "Jangan bersukacita dulu, mungkin dia tidak tertarik dengan putriku."
Pfft~~~
"Hmm, tidak mungkin, bahkan Clarisse pun ditolak? Aku pernah melihat putrimu, pasti gadis tercantik seantero klan laut, karakternya juga ceria dan baik hati. Kalau ini pun ditolak, jenis apa yang dia cari?"
"Pemuda ini tampaknya sangat menyukai Elina dan sangat setia. Banyak gadis-gadis hebat di sekitarnya tapi dia tetap tak tergoyahkan. Ah, aku juga pusing memikirkan ini. Sepertinya Lala sudah terjerat perasaannya."
"Astaga, Carasso terkenal kekolotannya. Kalau dia tahu, mungkin akan mengorbankan keluarga demi kebenaran. Suku Naga Laut memang kepala batu. Hal ini jangan sampai bocor."
"Urusan anak muda, kita tidak ingin terlalu ikut campur. Biarkan mengalir secara alami. Mungkin kita overthinking. Tapi Elina memang lebih bijaksana daripada Lala. Sulit dipercaya Carasso bisa membesarkan putri sebaik itu."
"Teman lama bertemu, harus mabuk sampai puas!"
Empat hari pertandingan sengit, dari 64 peserta hanya tersisa separuh. 32 orang ini adalah elit di antara elit klan laut, ahli sejati yang teruji melalui pertarungan sengit dari ribuan peserta. Di sini tidak ada lagi ruang untuk keberuntungan, tak ada yang bisa mengandalkan nasbut semata meraih posisi ini.
Seperti orang yang awalnya dianggap beruntung, mereka semua menunjukkan kemampuan sejati dalam perebutan babak 32 besar. Contohnya Zhebie, pemilik Busur Ledakan Monaro. Tidak menunjukkan kemampuan sebelumnya, tapi langsung membuat kejutan besar. Sejak dia mulai, tidak ada yang berani meremehkan peserta tanpa reputasi lagi. Siapa tahu orang seperti apa yang bisa muncul. Sedangkan Empat Bintang Naga Laut dinilai sebagai peserta paling frustasi sejauh ini. Wakil Ketiga dikalahkan, Wakil Keempat dihabisi dalam hitungan detik, popularitas mereka merosot tajam. Terkadang dunia nyata memang sekejam ini. Reputasi yang dibangun bertahun-tahun bisa lenyap dalam sekejap menjadi batu loncatan orang lain.
Banyak peserta mungkin cemas untuk pertandingan selanjutnya, terus menerka-nerka lawan dan cara mengalahkannya. Tapi dua orang ini justru sedang menikmati masa terindah mereka. Kaisar dan Elina hampir setiap malam berkencan, berpisah sebentar saja sudah merindukan satu sama lain. Kekompakan mereka benar-benar tidak berlebihan. Sementara Clarisse dan Xiao Yao juga setiap hari mengejar-ngejar Elina untuk rahasia kecantikannya. Terlalu lama jauh dari air membuat kulit gadis menjadi kering, memaksa Clarisse harus berendam air setiap hari. Anehnya, belakangan ini Elina justru bersinar sangat cantik, sampai membuat gadis-gadis lain iri. Tapi bagaimana mungkin Elina mengungkapkan alasan sebenarnya? Clarisse dan Xiao Yao yang belum berpengalaman juga bingung, akhirnya menyimpulkan karena faktor lingkungan - Klan Naga Laut lebih mudah beradaptasi dengan kehidupan darat.
Pertandingan Kaisar kembali lagi, diperhatikan ribuan pasang mata. Semua orang penuh harapan tak terbatas pada pemuda yang muncul tiba-tiba ini. Kali ini bahkan Raja Paus Rafael dan Raja Duyung Alexis datang menyaksikan.
Sungguh pertunjukan yang memikat. Tujuan semua orang datang ke sini sederhana: menyaksikan para ahli!
Seorang ahli mutlak membutuhkan lawan yang layak untuk semakin bersinar. Kali ini lawannya benar-benar berkualifikasi - Schindler!
Nama ini mungkin kurang familiar bagi orang biasa. Tapi jika menyebut Pemburu Pencuri, hampir tak ada yang tak kenal. Banyak mengira usianya sudah tua, padahal masih muda. Namun pengalaman pemuda ini sama sekali tak biasa. Semua prestasinya terkait bajak laut. Entah ada dendam apa dengan perompak, semua bajak laut yang jatuh ke tangannya berakhir tragis. Sebagai petualang, dia sering menerima misi berbahaya memburu perompak. Tapi yang terpenting: dialah satu-satunya Master Avonturir bintang lima dari generasi muda yang diketahui!
Apa arti bintang lima bagi generasi muda?
Sungguh sulit dibayangkan. Enam jagoan terbaik generasi muda hanya bintang empat. Memang mungkin mereka tak mengerahkan banyak energi. Bagaimanapun, meraih kualifikasi bintang lima tak mudah. Kemampuannya memang ditempa dalam krisis, berhasil lolos ke babak 32 besar tanpa hambatan. Akademisi hijau tak mampu melawannya.
Ujian sesungguhnya akan datang. Siapa lebih hebat: Master Avonturir bintang lima atau Kaisar yang termasyhur?
Inilah pertarungan besar yang benar-benar seimbang, setidaknya dalam pandangan banyak orang. Meskipun Sindler hanya berada di peringkat 12 dalam daftar favorit, mungkin karena pertimbangan faktor komprehensif. Bahkan Asosiasi Petualang tak bisa menghindari kecenderungan pada keluarga kerajaan yang lebih terkenal. Tapi selain Kaisar, dialah satu-satunya rakyat biasa tanpa senjata suci. Alasan sebenarnya mengapa Asosiasi Petualang sangat memperhatikan Kaisar hanya diketahui oleh inti asosiasi. Orang lain mana mungkin tahu? Sampai saat ini, publik masih menganggap Kaisar sebagai favorit juara, tanpa kepastian seperti versi Asosiasi Petualang.
Bagaimanapun, senjata suci akan memainkan peran menentukan dalam pertempuran. Asosiasi Petualang terus melakukan penyesuaian peringkat, terutama karena kekuatan senjata suci jauh melebihi imajinasi. Selain itu, kekuatannya bervariasi tergantung sejauh mana pengguna bisa memanfaatkannya.
Perbedaan senjata suci dengan senjata biasa terletak pada kemampuannya menyimpan kekuatan yang melebihi penggunanya. Dalam arti tertentu, jika kemampuan tidak memadai, senjata suci-lah yang mengendalikan pengguna, bukan sebaliknya.
Semua orang sangat antusias dengan pertandingan ini. Panitia telah melakukan persiapan menyeluruh dengan membuka tribun penonton lebih awal, memungkinkan penonton masuk sejak dini untuk memiliki waktu cukup menikmati pertarungan menarik.
Tapi takdir selalu sulit diprediksi...
