Sementara Yishahel memamerkan baju zirah yang begitu megah, Kolorissio tidak menunjukkan apa-apa. Untuk membela keluarga Reynolds di hadapan bangsawan lain, hampir semua harta keluarganya terkuras. Sekarang keluarga Reynolds benar-benar tidak punya barang berharga lagi.
"Melihat baju zirah Yishahel, mata Kao dan Diddy di bawah panggung hampir melotot keluar. Diddy melihat berkunang-kunang, seolah-olah banyak koin emas bersayap kecil beterbangan di depan matanya."
"Kakak Kao, kalau bisa mengambil sepotong pasti enak ya!"
Kao menjilat bibirnya, "Keluarga Carol benar-benar kaya raya. Nanti kita harus rajin menjilat Yishahel, kalau kehabisan uang tinggal minjam darinya!"
"Tapi utang kan harus dikembalikan?"
"Bego! Kalau semua utang bisa dibayar, dunia ini sudah kembali ke zaman batu. Utang tidak dibayar tapi masih bisa pinjam lagi, itu baru energi emas sang Raja! Nanti ikut aku belajar baik-baik!"
"Tapi bukankah tidak bayar utang itu tidak baik?"
"Apakah kepala kita itu bijaksana?"
Diddy mengangguk.
"Apakah perbuatan kepala kita layak jadi panutan?"
Diddy terus mengangguk.
"Nah kan," Kao mengibaskan tangan, "Kepala kita sekarang saja dililit utang, seumur hidup takkan bisa lunas. Tapi lihat betapa berkahnya hidupnya sekarang. Jadi kita masih jauh tertinggal."
Diddy mengangguk sambil berpikir, meski masuk akal tapi terasa ada yang tidak beres.
Kilau perak dari baju zirah kristal iblis Yishahel tiba-tiba menyapu seluruh arena duel... Padahal kristal iblis semacam ini, penyihir biasa cuma perlu menaruh sepotong di tongkat sihir saja sudah senang sampai tidak bisa tidur, tapi dia malah membuat baju zirah utuh.
"Kekuatan magis yang tiba-tiba itu hampir menindih Kolorissio."
"Sebuah pusaran angin muncul, Yishahel perlahan terbang dan naik ke udara... Ya ampun, sihir penerbangan!"
"Seluruh lapangan bergemuruh tepuk tangan meriah. Saat qi tempur prajurit mencapai tingkat kesadaran tertentu - dalam bahasa manusia disebut memasuki Saint Domain - ia akan memperoleh kemampuan mengendalikan udara. Konon jika dikuasai sempurna, bisa terbang bebas di angkasa. Ahli sihir pun demikian: ketika magic dan kendali magi mencapai level tertentu, terdapat sihir udara bernama penerbangan."
"Kristal Armor Super ini menyediakan dukungan magic tak terbatas, namun kendali magi hanya bisa dibantu senjata suci. Ini membuktikan Yishahel memang genius sihir udara dengan kendali magi yang luar biasa."
"Gerakan ini membuat banyak orang iri, termasuk tiga manusia yang tak terhindarkan."
"Guru, kenapa kamu bukan Magister Sihir Udara?"
"Maxi menatap murid kecilnya dengan bingung... Bukankah status non-Magister Sihir Udara itu di luar kendalinya?"
"Benar Guru! Lihatlah betapa kerennya sihir penerbangan. Cukup terbang di kerumunan orang, pasti banyak gadis cantik berlomba-lomba mendekati. Guru tak perlu khawatir tidak punya cucu murid."
“Markus menutup matanya sambil berusaha menenangkan diri. Demi hidup lebih lama, lebih baik tetap tenang. Bagaimana bisa menerima dua bangsat ini? Tak perlu jadi muridku, cukup dengan memberinya beberapa petunjuk, antrian peminatnya bisa mengular dari daratan sampai laut. Tapi mereka masih berani pilih-pilih!”
“Guru, apa ini laporan introspeksimu?”
“Sebenarnya Guru tak perlu menyalahkan diri. Meskipun ini salahmu, tapi keputusan sudah final. Kami juga tak akan menyalahkanmu!”
Markus hampir muntah darah. Di sampingnya, Raikkonen antara ingin tertawa dan menangis. Hari-hari seperti ini memang tak membosankan.
Tapi Magister Sihir Markus juga tak berdaya. Magic adalah pekerjaan yang membutuhkan Bakat. Usaha keras saja efeknya kecil. Apalagi untuk mempelajari maginya. Setelah mengembara di Maya Daratan, baru dapat dua harta karun ini. Semua trik tipu muslihat, ancaman dan bujukan sudah dipakai. Karakter pribadi pun tak dipertimbangkan. Sekarang menerima perlakuan seperti ini, pantaslah itu karma.
Terhadap baju zirah kristal iblis Yishahel, kelima anggota klan laut ini tak terlalu kagum. Kebiasaan koleksi harta karun mereka jauh tak sefanatik manusia. Di industri juga ada pepatah: Magister Sihir adalah makhluk yang mirip naga. Selain kekuatan dahsyat, mereka juga gemar mengumpulkan harta. Markus tak terkecuali. Yang layak masuk matanya memang sedikit. Sebaliknya Raikkonen tak punya hobi ini. Sebag besar prajurit di Saint Domain, hasrat material mereka tak kuat. Satu-satunya yang diinginkan mungkin sebilah pedang bagus.
Yishahel yang melayang di udara mulai melakukan serangan udara ke darat, serangkaian kilat menghujam dari langit. Tidak diragukan lagi, sihir yang datang dari atas memiliki keunggulan di segala aspek; Yishahel sama sekali tidak memberi kesempatan pada Kolorissio untuk membalas. Sihir demi sihir dilancarkan, sementara banyak mantra air tidak lincah dalam menghadapi serangan udara. Ditambah Kolorissio tidak bisa terbang, situasi pertarungan menjadi sangat tertekan untuk sementara waktu.
Di bawah gangguan sihir air, sebuah kilat meledak di kepala Kolorissio. Seketika wajahnya menjadi berdebu dan kotor, citra tampannya lenyap tanpa jejak. Rambutnya tegak berdiri, gaya rambut ini dinobatkan sebagai formasi paling kreatif tahun ini - persis seperti sapu besar.
Meski bisa menahan diri, Kolorissio tetap menyimpan amarah dalam hatinya. Namun dengan gigih dia menekannya: "Ketidaksabaran kecil bisa merusak rencana besar."
Membacakan mantra, kedua tangannya mengangkat perisai magis berbentuk kura-kura setengah bulan. Terlihat sederhana di bawah medan magis kuat Yishahel, tapi Kolorissio sendiri tidak ambil pusing - seolah menantang: "Kalau bisa, ledakkan saja!"
Yishahel juga tidak sungkan, kilat demi kilat menghujam dari langit. Magic jenis ini adalah yang paling efektif dan langsung. Area tempat Kolorissio berdiri berubah menjadi zona petir, kilat berjatuhan seperti hujan. Semangat mengerikan itu saja sudah cukup membuat orang ciut nyali. Namun Kolorissio di dalam perisai pertahanan hanya mengeratkan gigi bertahan, tampak agak tertahan. Meski dihujani serangan dahsyat Yishahel, pertahanan tempurung kura-kuranya tetap tak bisa ditembus.
Dengan keunggulan kekuatan magis, magic Yishahel terus berlanjut. Awalnya ingin menghancurkan pertahanan Kolorissio dalam sekali serangan lewat hujaman tak henti. Tapi kini jelas ketangguhannya jauh melebihi perkiraan.
Kilat masih terus menyambar, memaksa Kolorissio tak bisa bergerak leluasa. Di atas zona petir, segumpal awan tambahan muncul. Unsur qi berputar bagai angin puyuh membanjiri area. Seiring menguatnya elemen-elemen ini, lapisan awan pun terus turun. Gemuruh petir yang muram bergema samar, seolah menyembunyikan monster mengerikan.
Sebenarnya intensitas serangan saat ini belum cukup untuk membatasi Kolorissio. Sebenarnya dia tak sespasif yang terlihat. Meski tahu lawan sedang mempersiapkan jurus pamungkas, dia tetap diam menunggu serangan itu datang.
Yishahel tentu tidak akan sungkan. Akhirnya, awan meledak dengan cahaya menyilaukan di tengah gemuruh, sebuah tiang kilat berdiameter dua meter menghujam ke bawah seperti kaki raksasa yang menginjak kepala Kolorissio. Ini bukan sekadar sihir, daya fisik dahsyat yang dihasilkannya juga luar biasa.
Bruuum...
Berpusat pada perisai sihir Kolorissio, tanah mulai ambles sementara batu-batu beterbangan di sekelilingnya. Gelombang sisa sihir yang dahsyat menyapu keluar. Untungnya 40 penyihir yang telah siaga itu sudah mempersiapkan perisai sihir sepenuhnya, membuat seluruh gelanggang duel bergemuruh dengan tabrakan energi magis.
Serangan berkelanjutan seperti ini sangat berbahaya. Jika pihak bertahan sedikit saja lengah, sihir yang menerjang langsung akan merenggut nyawa. Tampaknya jurus Yishahel ini cukup kejam.
Tiang kilat terus berlangsung selama enam tujuh menit sebelum berhenti. Meski terdengar singkat, bagi Kolorissio yang sudah terhujam ke bawah tanah, waktu itu pasti terasa sangat menyiksa.
Mengendalikan sihir sebesar itu membuat Yishahel juga kelelahan. Konsumsi energi pihak penyerang memang lebih besar.
Di tengah lapangan muncul kawah lingkaran besar, hasil tabrakan sihir tadi. Namun dari raut bermuka masam Yishahel, bisa dipastikan Kolorissio tidak apa-apa.
Benar saja, sosok itu melayang keluar dari kawah dengan gerakan tak stabil. Meski terlihat kerepotan, bisa dipastikan dia sama sekali tidak terluka.
"Goblok, pria tampan ini masih bisa tersenyum." Kao membuka mulut lebar-lebar. Jika yang di lapangan adalah dirinya, mungkin benar-benar sudah hancur. Energi tempurnya ditambah senjata suci pun tak sanggup menghalau magic seperti ini. Tentu sebagai prajurit dia tak akan memberi kesempatan lawan menyelesaikan mantra selevel ini - taktik tempur berbeda.
"Ada yang tidak beres dengan Kolorissio. Kemampuan timnya memang bagus, tapi tak disangka sampai segitunya. Jelas dia menyembunyikan sesuatu sehingga terus bertahan pasif. Nona Yishahel dalam bahaya jika terus begini."
Kolorissio yang dulu masih terlihat punya alur, sekarang terasa aneh. Selalu ada kesan dia menyembunyikan sesuatu yang mengganggu.
Tapi dari sudut manapun dilihat, Kaisar dan dia tak ada permusuhan yang harus dipertaruhkan hidup dan mati. Dia hanya menilai dari perspektif lawan - tetap saja lawan yang tidak disukai.
Kolorissio mencari tempat yang lebih rata, menatap ke udara. Jelas menunggu Yishahel terus menyerang. Dia sangat paham karakter pribadi Yishahel: terlalu pintar dan tak pernah mengalami kekalahan. Tipe seperti ini pasti tak mau bertahan. Selama dia menunda serangan, pasti lawan akan terus menyerang. Sekarang yang ditakutkan Kolorissio justru kalau dia tidak menyerang.
Ternyata Yishahel tetap memilih menyerang. Kolorissio terang-terangan membiarkannya menyerang dengan menerapkan taktik menguras. Dalam kondisi ini, jelas tidak bijaksana baginya menyerahkan inisiatif serangan ke lawan meski ada konspirasi. Satu-satunya jalan Yishahel adalah terus menyerang. Menguras stamina secara bertahap jelas merugikan. Jika Kolorissio mau main akal-akalan, mari penuhi keinginannya dengan main yang lebih kejam.
