Menahan mantra aura naga bawaan secara langsung, mungkin tulang Zhebie sudah remuk. Tapi anehnya tidak ada darah yang muntah. Serangan seperti ini biasanya menghancurkan organ dalam saat terkena... Mungkin dia sudah mati.
Zhebie yang tergeletak berusaha bergerak. Dia benar-benar ingin bangun, tapi mengapa tubuhnya tidak menuruti? Apakah benar-benar berakhir di sini?
Dia hanya orang biasa. Di hatinya ada tekad membara. Dia bersumpah takkan jatuh lagi di depan wanita itu - awalnya untuk menjaga perasaan asmara, sekarang untuk harga dirinya sendiri.
Tapi manusia tak bisa mengalahkan takdir, mengapa tubuhnya begitu rapuh?
Tiba-tiba terdengar teriakan perempuan di telinganya, suara yang familiar itu membuat jantung Zhebie berdebar seperti tersengat listrik.
Nina sebenarnya tak ingin berteriak, itu murni reaksi refleks. Rasanya seperti kembali ke malam beberapa tahun lalu saat Zhejie diinjak-injak para preman, dan dia terlihat begitu tak berdaya.
Kilasan kenangan masa lalu bergerak cepat di benak Zhebie. Saat hidupnya lebih buruk dari mati, dia bertemu gurunya yang pernah berkata: "Setelah bertahun-tahun, akhirnya kutemu juga sesama klan. Sayang, meski sudah menerima pukulan nasib, keturunan Feishi harus mati dulu sebelum bangkit."
Tiba-tiba tubuh Zhebie seolah meledak, riak-riak energi ungu berputar liar di sekujur tubuhnya. Saat itu Shakespeare dan Carasso serentak menghela nafas lega.
Shakespeare sengaja menunda pengumuman akhir pertandingan untuk menunggu momen ini. Jika benar dia pewaris legenda pemanah Picasso, pastilah dia satu dari sejuta keturunan klan Feishi langka yang sama dengan Picasso.
Tubuh yang lebih lemah dari klan laut biasa, tapi begitu menerima kerusakan fatal, benih energi yang tersimpan sejak kelahiran akan pecah dan mengubah total tubuh dalam sekejap.
Ternyata asap pasti ada apinya, legenda pun punya dasar kebenaran!
Energi kilat ungu bergelombang di tubuh Zhebie. Dengan tegap ia berdiri, rambutnya tiba-tiba memanjang hingga lutut. Tubuhnya bagai tak bertulang mengikuti riak energi. Radiasi energi eksplosif keemasan-ungu meninggalkan lubang di setiap titik jatuhnya. Busur Bakuretsu Monaluo memancarkan cahaya yang tak pernah terlihat sebelumnya.
Ia menyambut sang tuan yang kembali, majikan baru yang telah dinanti ratusan tahun!
Huh~~~~
Zhebie membentangkan anggota tubuhnya dengan kasar - tubuh baru hasil pelepasan energi. Feishi pengabdi tak termasuk klan tetap, lebih tepat disebut produk mutasi spesifik. Kelangkaannya setara Doth Hitam, atau lebih tak terduga. Doth Hitam pasti muncul di suku Doth, sedangkan klasifikasi Feishi terlalu rumit.
Kao menganga: "Wah, formasi Zhebie keren abis! Kenapa yang lain bisa ledakan energi, aku enggak?"
"Masalah karma!"
Diddy menyela tiba-tiba, nyaris membuat Kao tersedak.
Namun setelah bereinkarnasi, tubuh Feishi pengabdi menjadi luar biasa lentur. Inilah rahasia dewa panah Picasso menciptakan legenda. Feishi biasa dengan tubuh hijau pasti sudah mati ribuan kali.
Zhebie memandangi tubuh barunya dengan perasaan aneh. Aliran kekuatan tak berujung dalam tubuhnya membuatnya paham kegembiraan sang Guru. Inikah kekuatan reinkarnasi Feishi pengabdi? Tapi mengapa mentalnya tak terlalu antusias?
Roye menatap lawan yang sulit dihadapi, setiap kali ambruk dan bangkit mereka akan semakin kuat, kini kedua tim kembali berada di posisi seimbang.
"Sungguh suatu kehormatan, legenda Klan Feishi pembuka jalan, tunjukkan padaku apakah kau sekuat cerita."
Prajurit Naga berapi Roye, pemanah dingin Zhebie.
Gaya bertarung berbeda, sama-sama kejam, sama-sama bersemangat dan bermental baja.
Transformasi tubuh Zhebie meningkatkan seluruh kemampuannya, Busur Bakuretsu Monaluo di tangannya juga akan melepas kekuatan lebih dahsyat. Dari situasi pertarungan, Roye kembali terpojok.
Roye mengaktifkan teknik penguasaan udara - kemampuan yang sama mengagumkannya. Tapi lawannya adalah pemanah, unit yang paling tak gentar serangan udara!
——Anak Panah Hati Busur Bakuretsu Monaluo!
Setelah bangkit, Zhebie langsung melancarkan jurus maut. Roye yang berputar cepat di ketinggian rendah membuka mata selebar-lebarnya, sorot mata naga yang runjang fokus total menjejak jejak emas, namun lintasannya terlalu ilusif. Kini Zhebie telah meningkatkan daya jurus sakti setidaknya 20%, ditambah ini adalah teknik tersulit untuk diantisipasi.
Keduanya sudah di ujung tenaga. Roye baru menyadari saat anak panah sudah di depan mata, tapi Zhebie juga sangat dekat. Di jalan sempit, sang pemberani lah yang menang. Siapa yang mundur akan mati.
Badannya menyamping, mantra aura naga bawaan di satu tangan menyala maksimal - kali ini lebih dahsyat dari sebelumnya. Kedua belah pihak sama-sama mengeluarkan jurus pembunuh.
Bruuum~~~
Zhebie kembali terlempar oleh Mantra Aura Naga Bawaan, sedangkan Roye juga tidak kalah parah. Anak panah penembus jantung melesat ke dadanya, kali ini anak panah tersebut mengandung daya ledak yang meledak di dada Roye setelah menembus aura naga. Meski tidak sejauh Zhebie yang terlempar, tubuhnya terjatuh seperti burung yang kehilangan keseimbangan dengan darah mengucur deras.
Klan pengabdi jalan bukan ras abadi. Kekuatan mereka hanya bisa meledak sekali. Meski memiliki sistem tubuh khusus, mereka tidak sekuat klan tahan pukulan seperti Cangyue. Mantra Aura Naga Bawaan yang dahsyat masih membuat Zhebie muntah darah. Namun tubuhnya sekarang memiliki kemampuan bertahan yang meningkat dan efek penghindaran aneh yang mengurangi separuh efektivitas mantra Roye. Saat terlempar, tubuh Zhebie bergetar aneh di udara sehingga daya mematikan mantra tersebut berkurang drastis.
Dibandingkan, luka Roye lebih parah. Dadanya hancur lebur, namun ketahanan klan naga terhadap cedera hanya di bawah klan paus. Keduanya perlahan bangkit berdiri.
Pertarungan ini sudah mencapai tingkat kekerasan yang ekstrem. Jelas keduanya memiliki tekad kuat untuk memenangkan pertandingan ini, sama-sama tidak mau ambruk atau mundur selangkah pun.
Hampir bersamaan mereka bergerak, bahkan Zhebie yang pendiam mengeluarkan teriakan ledakan. Akselerasi, garis lurus menuju orang itu menyambar. Saat kontak hampir terjadi, cahaya emas tiba-tiba memancar, qi tempur berhamburan. Keduanya bertukar posisi, hanya saja cedera di tubuh mereka kembali bertambah parah.
Serangan mereka terlalu tajam, sama-sama tak bisa bertahan sepenuhnya. Ketenangan dan kewaspadaan yang setara juga tak memberi kesempatan lawan memanfaatkan celah. Begitu kondisi seimbang tercapai, yang dipertaruhkan adalah perang menguras.
Setelah tiga laga silang berturut-turut, keduanya mulai limbung. Zhebie sudah mulai mengeluarkan darah dari seluruh tubuh, sementara Roye kulitnya terkoyak dengan dada berantakan. Napas mereka tersengal-sengal, bantuan pernapasan tak lagi mencukupi kebutuhan tubuh. Tapi kedua tim tak menunjukkan tanda berhenti.
Siapa yang bisa bertahan sampai akhir? Hampir semua pemikiran di otak mereka hanya itu. Layar kaca memperbesar pandangan mata keduanya - keteguhan yang bisa menyentuh hati setiap prajurit.
Keduanya bangkit lagi. Tanpa sprint lebih lanjut, Zhebie perlahan mengangkat senjata suci di tangannya. Roye justru melemparkan tombak naga yang dipegangnya. Senjata non-sakral seperti itu hanya akan merepotkan di saat-saat krusial.
Zhebie yang selalu mengeluarkan anak panah secepat kilat, kali ini menggunakan gerakan super lambat. Dibandingkan ketangguhan tubuh, dia masih kalah dari Prajurit Naga. Meski mentalnya masih ada, tubuhnya mulai tak patuh. Menang atau kalah harus tanpa penyesalan. Biarlah semuanya berakhir dengan satu anak panah ini.
Zhebie mengeluarkan anak panah berwarna ungu keemasan yang lebih panjang dari biasanya. Ujung panahnya berkilau putih seperti logam atau kristal iblis. Kaisar dan yang lain tidak pernah tahu Zhebie memiliki panah seperti ini. Goblok pun tahu panah ini luar biasa.
"Astaga! Ini Anak Panah Pembunuh Naga buatan khusus Dewa Panah! Dulu panah inilah yang mengalahkan Raja Naga Laut generasi itu. Setelah seratus tahun, Anak Panah Pembunuh Naga muncul lagi! Kali ini targetnya adalah bintang masa depan Suku Naga Laut, Roye! Bisakah panah ini mengulangi kejayaan? Tampaknya kedua tim telah sampai pada titik hidup dan mati untuk menentukan kemenangan!"
Anak Panah Pembunuh Naga?
Roye menjilat darahnya sendiri. Dalam silsilah keluarga Suku Naga Laut, ini salah satu senjata yang harus diwaspadai semua klan naga. Kemuliaan agung klan naga yang bercahaya telah menarik banyak penantang. Anak Panah Pembunuh Naga adalah salah satunya. Meski Raja Naga Laut generasi itu tidak mati oleh panah ini, ia menderita cedera parah dan meninggalkan ingatan akan panah itu. Hadapi panah itu jangan menyerang, karena kecepatan dan daya mematikannya jauh melampaui imajinasi. Menggunakan Anak Panah Pembunuh Naga juga memerlukan teknik rahasia. Orang itu juga serangan terakhir. Bertahan! Gunakan seluruh tenaga! Dengan tubuh dan mental klan naga yang paling tangguh, tahanlah! Kemenangan tetap milik Suku Naga Laut yang tak terkalahkan!
Raja Naga Laut yang kalah menyerahkan takhta. Suku Naga Laut tidak membutuhkan raja yang gagal!
Segalanya untuk kemuliaan Naga Laut!
Semangat dan kekuatan Zhebie telah mencapai puncak, matanya terkatup rapat. Kini dia tak lagi membutuhkan penglihatan. Anak Panah Pembunuh Naga dan Busur Bakuretsu Monaluo terus menyedot energi aktivasi dari tubuhnya.
Prajurit adalah makhluk yang ekstrem. Pada momen ini mereka melupakan segalanya, melupakan kemenangan atau kekalahan. Nyawa terkonsentrasi dalam satu pukulan sempurna ini, mengerahkan seluruh kekuatan hingga batas tertinggi, bagai bunga api yang memancarkan kilau terang saat energi kehidupan terlepas.
Anak Panah Pembunuh Naga meraung hu hu, membuat seluruh Suku Naga Laut di lokasi merinding. Ini adalah reaksi insting. Entah dari apa senjata ini dibuat, tapi jelas memiliki efek menahan diri terhadap klan naga.
