Kolorissio menggenggam belati dan melangkah mantap mendekati Diddy. Senjata suci memiliki kemampuan mengenali tuannya. Para ahli di dekatnya bahkan bisa merasakan perlawanan dan perjuangan senjata tersebut, namun sia-sia. Itu adalah pisau terkutuk legenda! Sorot ungu mata Diddy berkedip, langsung memasuki Gelombang Energi Bergegas. Kolorissio tetap tak bisa menguasai pola langkah Diddy. Teknik Gelombang Kegelapan Bergegas memang merupakan jurus kaki terhebat dari Jalan Kegelapan. Tak ada yang pernah mendengar ada yang bisa menangkap jejaknya. Tapi setiap serangan harus menyentuh sasaran untuk efektif. Kolorissio sama sekali tidak panik.
Diddy yang kehilangan Belati Penggoda Siwaro hanya bisa menggunakan teknik gelombang diam sebagai serangan. Meski tahu itu sia-sia, tidak bisa berhenti menyerang. Kolorissio menunggu dengan sabar, saat serangan gelombang diam melesat, senyum licik merekah di wajahnya. Dengan sengaja menerima tepukan, tangannya menyodokkan belati dengan garang. Kecepatan serangan sesaat ini sama sekali tidak seperti ahli sihir, bahkan bisa menyaingi prajurit sejati!
Siluet Diddy terlihat oleng mundur. Belati Penggoda Siwaro tertancap di perutnya. Senyum di wajahnya terasa kaku. Serangan Kolorissio tidak ada yang istimewa, tapi mengapa gelombang energinya sama sekali tak berpengaruh?
Titik terang tak terduga. Kolorissio yang menerima pukulan berat justru seperti tak apa-apa. Ia tak berhenti, empat kali menampar tubuh Diddy berturut-turut. Gelombang ungu terpental keluar, dua diantaranya mengenai belati hingga hampir seluruh bilah Belati Penggoda Siwaro tenggelam ke dalam.
Bruuum.
Diddy akhirnya ambruk. Riaakan gelombang ungu terus memperbaiki tubuhnya, tapi tak bisa menyadarkannya. Tak semua orang memiliki kemampuan pemulihan ekstrim seperti Kolorissio yang nyaris tak manusiawi.
Karena peserta Diddy dalam Bahaya, Kolorissio meraih kemenangan tanpa kontroversi. Kemampuan bertahan mengagumkan yang ditunjukkannya sama sekali tidak kalah dari Tsukuyomi. Mengingat peserta Yishahel yang menggunakan mantra terlarang dahsyat pun tidak membuatnya cedera, apakah selama ini kita meremehkan ahli sihir putri duyung ini?
Kolorissio yang menang tidak langsung turun lapangan. Pertama kali dia melakukan gerakan, tangan kanannya mengarahkan tongkat sihir ke Kaisar di kejauhan dengan lamban, "Aku, Kolorissio akan mengalahkanmu, menggunakan kemenangan telak sebagai hadiah khusus untuk Putri Clarisse tercantik!"
Sambil berkata demikian, kaki kiri Kolorissio menghentak tanah dengan keras. Tanah di radius puluhan meter runtuh Bruuum!, menyisakan dirinya berdiri di tempat semula, tak tertandingi!
Klan laut mendidih! Astaga, kehadiran ahli sihir-sekaligus-prajurit lainnya! Kolorissio ini bahkan merupakan ahli sihir putri duyung pertama dalam sejarah klan mereka, sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah bangsa putri duyung!
Dari kemampuan tim yang ditunjukkan Kolorissio saat ini, jelas dia bahkan belum menggunakan 50% kekuatannya. Hampir semua peserta tumbang oleh jurus andalan mereka sendiri. Kini menghadapi Kaisar, Kolorissio jelas tidak mau menyembunyikan apapun. Dalam level pertarungan seperti ini, menyembunyikan kemampuan tidak banyak artinya. Lebih baik Merebut Kejutan Awal.
Efek nyata yang diinginkannya jelas tercapai!
Sebagai seorang penyair keliling, adakah meme yang lebih klasik daripada ini? Shakespeare segera meluncurkan kalimatnya: "Wahai klan laut yang agung, dengarkanlah! Kontestan Kolorissio telah menantang Kaisar, sekaligus menyatakan cinta pada Putri Clara yang cantik jelita dari bangsa putri duyung. Ini akan menjadi final yang luar biasa!"
Sebelum pertandingan ini, publik belum terlalu berharap pada final. Meski ada talenta seperti Kaisar, namun kesepian sang genius tanpa lawan sepadan membuat final terasa hambar. Semua tahu Kaisar akan menang. Tapi setelah pertandingan ini, segalanya berubah. Klan laut meneriakkan harapan mereka dengan gemuruh.
Jalan Kegelapan - legenda pertarungan sampai titik darah penghabisan. Meski Diddy baru saja bangkit, serangan mengerikannya telah memukau semua. Riak gelap yang misterius dari Gelombang Energi Bergegas, Belati Penggoda Siwaro yang tajam - semuanya takluk di hadapan kemampuan kuat Kolorissio. Pertahanannya setara Tsukuyomi, ketahanan tubuhnya melebihi ubur-ubur dan Suku Hiu, kekuatan yang dahsyat - namun ia hanyalah seorang penyihir putri duyung.
Dari sikap tenang Kolorissio, jelas dialah ahli yang menyembunyikan kemampuan sejati. Kini di babak akhir, tak perlu lagi bersembunyi. Kolorissio menantang Kaisar!
"Di antara mereka akan ada satu yang berdiri di puncak generasi muda klan laut, menerima penghormatan massa. Tidak diragukan lagi, forum pertukaran antar akademi terkuat sepanjang sejarah ini tidak hanya menentukan ahli terbaik generasi muda, melainkan calon petarung terhebat klan laut di masa depan. Perhatikanlah: genius bersejarah dari suku paus telah ambruk, pembuka jalan Fei Shi tumbang, talenta klan naga dengan transformasi naga mengagumkan jatuh, bahkan super talenta era baru Suku Kura-kura Tsukuyomi pun takluk. Kini Darth si Pembunuh Bayaran dari jalur gelap juga rebah."
Kaisar dan Kolorissio, dua-satunya yang masih tegak. Di bawah kaki mereka berserakan mayat-mayat yang dulunya disebut orang sebagai genius - tidak, lebih tepatnya mereka adalah genius sejati. Semua itu kini telah tumbang.
Beberapa hari lagi, hanya satu dari mereka yang akan tetap berdiri di sini, menerima sembah sujud dari jutaan anggota klan laut.
Siapakah dia?
Apakah kalian ingin tahu?!
Semua orang ingin tahu! Clarisse juga ingin tahu!
Diddy tidak mati. Bagaimanapun juga, Belati Penggoda Siwaro adalah senjata suci yang masih menunjukkan belas kasihan pada tuannya. Kerusakan yang ditimbulkan lebih ringan dari perkiraan. Sebenarnya Diddy terluka oleh riak energinya sendiri, ditambah campuran kekuatan asing lainnya. Meski tampak mengerikan dengan belati menancap di perutnya, cedera parah tak terhindarkan. Namun senyuman tetap menghias wajah Diddy, bahkan dalam keadaan koma pun tak ada yang bisa merenggut kebahagiaannya.
Para anggota jalur gelap Darth memang menganggap diri mereka sebagai makhluk paling bahagia di dunia ini.
"Dokter, bagaimana kondisi Diddy?"
Kao buru-buru menarik dokter yang keluar dan bertanya, dengan daya pulih Dark Doth yang legendaris seharusnya tidak ada masalah besar, mungkinkah Dark Doth yang muncul sekali dalam seabad ini mati begitu saja?
"Maaf, daya regenerasinya sangat kuat, luka akibat belati juga tidak parah. Tapi ada kekuatan misterius di dalam tubuhnya yang menekan vitalitasnya... Kami juga kesulitan menanganinya."
Dokter menghela napas. Para pemuda ini sungguh luar biasa, memiliki atribut khusus dengan kekuatan yang belum pernah ia dengar sebelumnya. Menetralisirnya sudah di luar kemampuan medisnya.
"Goblok, kamu ngapain aja sih?! Percaya nggak percaya gua bacok pakai kapak!" Kao mengancam sambil mengangkat kapaknya.
Dokter yang sudah terbiasa dengan ujian selevel ini hanya mengangkat bahu pasrah: "Bahkan jika kau membacokku, tidak akan menyelesaikan masalah. Mungkin kekuatan penekan vitalitas ini akan menghilang dengan sendirinya. Sebagai Dark Doth, seharusnya dia bisa melewati ini."
Saat Kaisar dan rombongan masuk, Diddy sudah selesai dirawat lukanya. Ia terlihat seperti remaja tak berdosa yang tertidur lelap. Pupil Kaisar tiba-tiba membesar - pandangannya menembus tubuh Diddy dan melihat aura kematian yang menjepit kekuatan regenerasi abadinya. Perlahan Kaisar mengulurkan tangannya. Putri Duyung kecil di sampingnya hendak mencegah, tapi Bati menahan gerakannya.
“Pelan-pelan meletakkan tangan di dada Diddy, benar saja aura kematian itu seolah tertarik mulai berkumpul di dada. Kaisar memusatkan konsentrasi mempertahankan feel ini, tangan perlahan naik. Aura kematian mengikuti gerakan ke atas, pelan merembes melalui telinga, hidung, dan mulut Diddy, lalu menyatu dengan cepat di telapak tangan Kaisar membentuk nyala api putih pucat.”
“Kaisar menyeringai dingin, Qi Tempur Laut-nya menghalau aura kematian di tangannya. 'Tampaknya laporan Yisa benar, Kolorissio memang bermasalah. Aura kematian ini pasti berasal dari arwah.'”
“'Goblok, si kelinci ini! Ayo kita habisi bersama!'”
“'Tenang. Kita tak punya bukti. Dia juga takkan mengaku. Bisa dituduh memfitnah, apalagi ini menyangkut Putri Clara.'”
“'Bagus. Ini kesempatan untuk mengulik rencananya. Tapi kita perlu penanganan khusus untuk antisipasi kejadian tak terduga. Nanti malam kumpul di tempatku... Kao, siapkan banyak makanan enak.'”
“Saat itu tabib bergegas masuk sambil bergumam takjub, 'Mustahil! Tadi masih ada, kok tiba-tiba hilang?'”
“'Dok, dokter, ba, baru saja Kaisar meletakkan tangannya di dada Diddy, sepertinya ada sesuatu yang keluar.'”
“Hehe, Dokter, jangan tersinggung. Aku cuma berdoa ke Dewa Laut, tak menyangka benar-benar membuatnya tersentuh. Tolong rawat luka luarnya ya.” Kaisar tersenyum natural, tak perlu menjelaskan banyak hal ke orang-orang ini.
“Hoi, pakai obat terbaik untuk saudaraku! Jangan khawatir soal uang!”
Meski Kao ini ceroboh dan pelit, tapi di saat genting dia rela mengeluarkan kocek dalam-dalam. Sayangnya sikapnya tetap... semena-mena.
Tiba-tiba wajah Dokter Moran menjadi sangat serius. Ia buru-buru menyuruh Putri Duyung kecil di sampingnya mencatat. Perubahan mendadak ini membuat semua orang kaget - jangan-jangan ada luka dalam?
Dokter pun tak memberi penjelasan. Dengan cepat ia menyebutkan deretan nama obat. Putri Duyung itu mencatat dengan gesit lalu berlari keluar, membuat suasana jadi mencekam. Lagipula Kaisar bukan dokter, siapa yang tahu kondisi Diddy sebenarnya.
“Hoi Dokter, terjadi sesuatu ya? Bicara dong!”
Secara tiba-tiba, sang Dokter menoleh sambil tersenyum: “Daftar tadi semuanya obat terbaik. Total 13.000 koin emas. Siapa yang bayar?”
Pandangan semua orang serentak tertuju pada Kao. Setelah menerima uang, Dokter mengangguk puas. “Terima kasih.” Ucapnya singkat sebelum pergi.
“Dokter, tadi ada masalah apa? Kok buru-buru sekali?”
“Kalau tidak buru-buru, luka pasien ini akan sembuh sendiri. Lalu bagaimana aku dapat uang?”
Semua orang terdiam kaku...
Saat Kao akhirnya sadar dan ingin mencari vampir itu untuk bertarung, sang tabib sudah lenyap tanpa jejak.
Kaisar sudah keluar pintu, tersenyum melihat Kao yang masih marah-marah, "Kao teman sekelas yang terkasih, ingat persiapan barang untuk malam ini harus dibuat sesempurna mungkin."
Kao mengangguk dengan wajah merengut, saat itu Bati menyela dengan kepala besarnya menambahkan, "Jumlahnya harus cukup banyak."
Byur... Sepertinya ada sesuatu yang jatuh terjengkang.
