"Ayo, mari kita bersulang, sambut kembalinya pahlawan kita!"
Sekelompok besar pelajar Akademi Eiffel berkumpul di gedung minuman elit. Seluruh lantai dua mereka sewa - hal biasa bagi pelajar akademi kerajaan yang kaya dan berpengaruh, dengan lingkaran eksklusif mereka sendiri.
Rijkaard mengangkat gelas: "Terima kasih. Sungguh memalukan, baru pulang langsung mendapat pelajaran keras."
"Ha ha, senior terlalu rendah hati. Hanya Andalah di akademi yang bisa bertahan dari puluhan serangan Master Saint Domain!"
"Kakak kelas, naga milikmu itu kenapa ya? Kok bisa sampai ketakutan seperti itu di hadapan Guru Kaisar." Pertanyaan itu dilontarkan putra bungsu Kepala Departemen Urusan Umum.
"Bukan cuma kalian yang bingung, aku sendiri juga tidak paham. Naga beracun dewasa yang kubawa dari Tempat Kematian Rahasia ini sebenarnya... Waktu itu aku tidak berniat masuk terlalu jauh. Baru saja membunuh beruang monster level 7, saat akan balik arah tiba-tiba dengar gemuruh dan ledakan beruntun. Tak tahan penasaran, aku langsung menyerbu ke sana. Dua puluh lebih ular berbisa bersayap tipis terekspos level 8-9 sedang mengepungnya. Saat itu tanah sudah dipenuhi bangkai, mungkin dia tidak sengaja masuk sarang ular."
"Aduh! Dengar-dengar monster jenis itu sangat ganas. Dikeroyok sebanyak itu, pantas saja naga pun kewalahan."
"Benar! Saat itu sayap naganya sudah terikat. Para monster itu menyerbu mati-matian. Aku tidak tega lalu turun tangan membantu. Tak disangka dia mau membuat Kontrak Perbudakan denganku. Keberuntungan, benar-benar keberuntungan!" Rijkaard tertawa lebar, wajahnya dipenuhi sukacita.
"Bukan cuma keberuntungan! Klan Naga memang suka membalas budi, tapi sulit menemukan kesempatan seperti ini. Lagipula masalah yang bisa membuat naga kewalahan, mana mungkin orang biasa bisa membantu? ... Tapi Rijkaard, jangan-jangan nagamu belum sembuh total? Di rumahku ada obat luka terbaik."
Putra pedagang bahan obat terbesar di Kota Kerajaan menyeringai.
"Makasih, tapi cedera-nya sudah lama sembuh. Luka luar tidak akan mengganggu naga yang memiliki daya pulih luar biasa. Masalahnya ada pada Guru Kaisar. Saat itu dia memancarkan ketakutan yang sangat besar, rasanya seperti... seperti ada naga level jauh lebih tinggi yang berdiri di depannya!"
Sekelompok orang terdiam seribu bahasa. Kaisar = naga?
Ini sepertinya tidak bisa disamakan. Belum pernah dengar naga bisa berubah wujud manusia. Ini pasti lelucon.
"Haha, tidak mungkin. Guru Kaisar jelas-jelas manusia biasa."
Rijkaard menggelengkan kepala sambil tersenyum, "Aku tahu itu. Maksudku, pasti Guru Kaisar juga punya kontrak perbudakan. Orang itu pastinya naga level tinggi. Dengan kemampuannya, bisa dibayangkan naga macam apa yang dia ikat. Sejujurnya aku penasaran, bagaimana cara Guru Kaisar mengasah kemampuannya sampai segitu hebat!"
Rijkaard menghela napas. Di antara teman sebayanya, dia termasuk genius yang sangat tekun. Saat orang lain sibuk berpesta, dia terus berlatih. Usahanya berbuah sukses, bahkan Dewa memberkatinya dengan naga. Tapi dibanding Guru Kaisar, semua itu tidak berarti.
"Iya, Guru Kaisar dan Guru Zhebie yang baru datang ini memang misterius. Tapi mereka sepertinya orangnya Pangeran Martie. Kamu harus lebih hati-hati."
Sebagai bangsawan istana, pertikaian faksional tak bisa dihindari. Apalagi Rijkaard adalah keponakan langsung Penasihat Kerajaan.
“Haha, teman-teman kita tidak membahas urusan politik, ayo minum-minum.”
Para hadirin tertawa-tawa riang, menenggak minuman tanpa batas.
Di kantor, Kaisar sedang asyik mempelajari teori. Direktur Yang Jingyi tidak membiarkannya begitu saja. Master Saint Domain pun harus menulis rencana dan laporan - nasib malang Kaisar. Bukan karena ia tak bisa menyimpulkan, tapi menuliskannya sungguh menyiksa. Aksara? Mardon pernah mengajarinya. Dengan bakatnya, menghafal mudah. Masalahnya... mengapa tulisannya begitu buruk rupa?
Yang Jingyi memandangi Kaisar dengan tatapan garang, “Guru Kaisar!”
“Ya.”
“Ini laporanmu?”
“Ya.”
“Apa kau mau aku memecahkan kode sandi? Siapa yang bisa baca ini!” Teriakan Yang Jingyi membuat para guru lain menghindar lenyap tanpa jejak, takut kena getahnya.
“Hmm, maaf. Begini, kau tahu aku orang utara, jadi kurang lihai dengan aksara selatan.”
Sebenarnya Yang Jingyi hanya ingin meredam semangat tempur orang itu. Mau Jian Sheng atau Magister Sihir, di Akademi Penelitian Taktik dialah sang bos.
Kaisar mengangguk patuh. Kesalahannya tak pernah dibantahnya. Tapi menulis indah bukanlah keterampilan yang bisa dikuasai dalam sehari.
“Nah, tahu salah dan mau memperbaiki itu bagus. Cari guru yang baik! Sebagai pengajar, mana boleh tulisannya seperti sandi... Kau lihat apa?!”
Yang Jingyi baru sadar pria ini malah melamun saat dirinya sedang berpidato.
“Guru Yang, tidak menyangka dadamu begitu besar, kenapa selama ini dibebat begitu ketat?” Kaisar bertanya dengan wajah polos sambil tersenyum.
Putri bangsawan Yang baru menyadari gerakannya yang terlalu ekstrim membuat auratnya terbuka dilihat orang,... tapi orang ini malah berani mengatakannya terang-terangan.
Tepat saat Putri bangsawan Yang hendak meledak, ahli Saint Domain sudah mengeluarkan jurus andalannya: menghindar.
Berjalan di area kampus, Kaisar menggelengkan kepala sambil tersenyum. Perempuan yang menarik, anggap saja ini pelajaran kecil karena dia cari masalah. Dirinya bukan tipe yang suka disiksa, kebiasaan Guru Yang seperti ini memang harus diatasi.
“Guru Kaisar.”
“Oh, kau Rijkaard ya.”
“Saya mendapat pencerahan dari Guru dua hari lalu, terima kasih banyak.” Rijkaard berkata dengan hormat.
“Jangan sungkan, kemampuan timmu cukup bagus.”
“Sungguh memalukan, dulu saya merasa hebat sendiri. Baru setelah bertemu Guru Kaisar saya sadar ada banyak ahli di atas langit.”
“Hehe, jalan hidup tiap orang berbeda. Cukup manfaatkan milikmu sendiri. Ada keperluan apa?” Kaisar penasaran. Apa keponakan penasihat kerajaan ini punya maksud lain dengan mendatanginya terang-terangan? Meski sekarang bergantung pada Pangeran Martie, pihak penasihat kerajaan juga perlu dipahami baik-baik.
“Dia mendapat kabar baru dari Mardon, tugas utama sekarang adalah merebut posisi kapten Pasukan Ksatria Naga. Dengan kemampuan Kaisar sebenarnya sudah lebih dari cukup, tapi posisi ini adalah pusat perhatian perebutan kekuasaan. Bukan hanya mengandalkan kemampuan saja. Dia juga merasa intuitif bahwa Mardon berada di dalam Kota Kerajaan Aiffel, hanya saja waktunya belum tepat untuk bertemu. Dengan target yang jelas, motivasi Kaisar langsung membara. Mardon juga memberikan data lebih detail tentang struktur Kerajaan Cagliari.”
“Ternyata sejak kepergian Kaisar, selama bertahun-tahun dia terus mempersiapkan semua ini. Memang ketika seorang Magister Sihir bertekad melakukan sesuatu, sangat sulit untuk dihalangi.”
“Guru Kaisar, maaf... Naga saya terus lesu sejak bertemu Anda. Apa Anda punya solusi?” Rijkaard terpaksa menemui Kaisar. Awalnya dikira hanya reaksi sementara, tapi kondisi naganya tak kunjung membaik.
“Aduh!” Kaisar juga tak menyangka akan serumit ini. Rupanya naga beracun ini cukup lemah. Mungkin karena aura naga merah itu. Naga punya kecerdasan, coba pancarkan aura bersahabat, pasti membaik. Tapi kampus bukan tempat untuk menempatkan naga.”
“Ada tempat yang lebih sepi?”
“Ke bukit belakang saja. Di sana luas, jarang ada orang.”
Memandang siluet Rijkaard yang menjauh, Kaisar tiba-tiba merasa ada yang tidak beres. Meski hanya bertemu sekali, menurut intuisinya, hari ini Rijkaard terlihat agak ragu-ragu.
“...Guru Kaisar...”
“Hehe, kalau ada omongan langsung saja. Usia kita hampir sebaya, tak perlu terlalu kaku.”
Ekspresi Rijkaard terlihat konflik, “Guru, jika nanti terjadi hal yang tidak mengenakkan, harap dimaklumi.”
Kaisar tidak mengejar penjelasan, hanya mengangguk. Ia memang ingin bertemu penguasa kekuatan kedua Cagliari — Sang Penasihat Negara.
Jika ia dari faksi Marti, tentu harus menghindari prasangka. Sayangnya bukan.
Segera sampai di bukit belakang. Sepi seperti dibayangkan, sunyi hingga burung pun lenyap.
Rijkaard memanggil naga beracunnya... Makhluk pengecut ini langsung merunduk saat melihat Kaisar. Sebenarnya tekanan dari Raja Naga Merah masih bisa ditahan, tapi pukulan ganda Fenghuang dan Naga Sihir benar-benar di luar batas daya tahan naga biasa. Perlu diketahui, puluhan naga es level tinggi pun tak mampu menekan Fenghuang, apalagi seekor naga beracun kecil.
Naga beracun yang biasanya berkuasa di tempat kematian rahasia ini kini gemetar seperti ayam ketakutan. Reaksi insting ini muncul karena stimulus dari momoknya.
Rijkaard hanya bisa menggeleng di samping. Setelah mempelajari banyak literatur klasik dan berkonsultasi dengan pakar, ia tahu berbagai negara meneliti klan naga. Namun bahkan saat berhadapan dengan naga level lebih tinggi, paling-paling hanya mendapat tekanan defensif. Kasus seperti ini belum pernah terjadi, apalagi level naga beracun ini sebenarnya tidak terlalu rendah.
"Dalam hal-hal yang diketahui manusia, hanya Makhluk Suci dari Empat Penjuru dan tiga naga legendaris yang bisa membuat klan naga takut. Apakah itu berarti Guru Kaisar memiliki hubungan dengan salah satunya? Tapi itu semua adalah legenda... Tunggu, sepertinya akhir-akhir ini ada Fenghuang penguasa elemen api yang muncul, mungkinkah?"
Kaisar berusaha menyampaikan niat baik kepada naga beracun. Setelah menerima kesadaran ini, naga tersebut perlahan kembali normal. Meski matanya masih menunjukkan ketakutan, tapi tidak separah sebelumnya.
