"Kaisar dan Anumenon sudah berhadap-hadapan. Semua tahu 'makanan besar' telah dimulai. Meski hasilnya bukan yang diharapkan banyak orang, prosesnya pasti sangat menarik, duel pasukan pemanah klasik yang akan tercatat dalam sejarah."
"Kao cepat sadar. Begitu bangun langsung ingin mengamuk, tapi Bati memeluknya erat-erat."
"Kakak Kao, kepala bilang harus tenang. Dia akan menyelesaikan ini."
"&*（*￥#，gue akan mencincangnya jadi serpihan!"
Mencaci tetap mencaci, Kao akhirnya tidak keluar lagi, namun sejujurnya meski dia keluar juga hanya akan mati, apalagi selain Copperville ada Lucio yang mengawasi, kemampuannya bahkan tidak sebanding Zhebie.
Saat ini yang paling murka adalah Kaisar. Sejak kecil kesepian, dia menganggap orang di sekitarnya lebih berharga dari apapun. Membunuh saudara seperjuangannya sama dengan membunuhnya sendiri. Jika bukan pertarungan adil, Kaisar akan tanpa ragu menghabisi orang itu. Tapi sekarang harus menahan diri. Tak masalah, setelah membunuh Anumenon masih ada waktu. Pokoknya Copperville takkan dibiarkan hidup keluar dari tempat ini.
Kemurkaan Kaisar justru kabar baik bagi Anumenon. Kemampuan pemuda ini memang tak lemah, tapi begitu marah akan mudah muncul celah. Dengan pengalaman dan kemampuannya, kemenangan akan lebih mudah diraih.
Semua terkagum. Meski Kaisar masih muda, qi tempur-nya tidak kalah dari Anumenon. Keduanya melayang di udara, tekanan dari qi tempur mereka hampir setara.
Sejak kemunculan mereka, pertarungan telah berlangsung. Seluruh arena gladiator berada di bawah tekanan dua ahli Saint Domain. Energi emas dan Qi Tempur Laut mendominasi dengan warna keemasan dan biru.
Berbeda dengan kewaspadaan dan ketenangan Anumenon, Kaisar sudah kehilangan kendali. Saat ini dia bagaikan singa yang sedang lapar, siap meledak dalam kegilaan kapan saja.
Dia ingin menahan diri, tapi tak sanggup lagi. Gambaran Zhebie ambruk muncul jelas di pikirannya, terutama saat ia berusaha menoleh namun tubuhnya lunglai, membuat Kaisar tak bisa menahan amarah.
Aturan apa, keadilan apa? Siapa yang berani menyentuh saudaraku, gue akan menghabisi dia!
Tak boleh membiarkan sampah Anumenon menyia-nyiakan waktunya.
Tapi di mata orang lain, level qi tempur mereka hampir setara, masih tahap awal Saint Domain. Anumenon memang tak berguna, bertahun-tahun tak ada peningkatan. Sebaliknya, Kaisar si pemuda ini sungguh mengerikan, meski omong besar tentang kemenangannya masih prematur.
Sayangnya mereka tak paham Kaisar. Masakan Kaisar bisa diukur dengan logika biasa? Jika iya, tak mungkin ia berdiri di sini.
Generasi berikutnya mewarisi pepatah: Jangan pernah memprovokasi Kaisar Agung, bahkan dewa pun takkan bisa menyelamatkanmu!
Tubuh Kaisar mulai bergetar. Mereka bingung, tadi baik-baik saja, apakah ia sakit?
Di momen krusial seperti ini?!
Tapi Lucio dan yang lain tiba-tiba bangkit, memandangi Kaisar seperti melihat monster... Benarkah ada manusia seperti ini di dunia?
Auuu...
Kaisar yang menunduk mendongak mengaum bagai monster. Rambutnya tegak berdiri, baju terkoyak hancur dalam semburan qi tempur biru yang menyambar langit. Kekuatan dahsyatnya membuat gelanggang gladiator raksasa bergetar.
Qi Tempur Laut mengembang dan menyusut drastis, kilat biru muncul di dalam qi tempur, dan semangat langsung menindih Anumenon.
Inilah Jian Sheng yang sesungguhnya.
Secara profesional, masuk ke Saint Domain belum tentu menjadi Jian Sheng, dan inilah alasan Lucio dan yang lain terkejut.
Mata Kaisar memancarkan sinar biru, kekuatannya sudah tak terbendung. Jika tidak dilepaskan, dirinya sendiri mungkin meledak. Tanpa basa-basi, dia langsung mengucapkan Mantra Aura Naga Bawaan.
Pilar qi tempur biru bergemuruh menghantam Anumenon. Anumenon yang malang menjadi kelinci percobaan pertama Kaisar untuk kualifikasi Jian Sheng. Tapi Anumenon tetaplah Anumenon, energi emasnya tak kalah melakukan serangan balik.
Namun begitu bersentuhan, langsung terasa kekuatan orang itu yang terus-menerus mengalir, bahkan bisa menindih energi emasnya. Anumenon yang licik ini jelas sedang murka, tapi pengurasan energi seperti ini akhirnya akan membuatnya kehabisan tenaga. Tidak ada yang bertarung seperti ini.
Jika bukan karena kematian Zhebie yang menjadi stimulan bagi Kaisar, sulit dikatakan siapa yang akan menang dalam pertarungan ini.
Tapi Kaisar sekarang adalah pembasmi siapa pun yang menghadang.
Siluetnya menghilang secepat kilat, muncul di depan Anumenon. Sekarang dia bahkan malas beraksi gaya, hanya pertarungan kekerasan yang bisa meluapkan murka di hatinya. Di mata Kaisar, Anumenon hanyalah sebuah benjolan pasir besar.
Energi Emas dan Qi Tempur Laut beterbangan di mana-mana, menghantam perisai pelindung hingga berguncang hebat. Keduanya bertarung dari udara ke tanah. Daya rusak kali ini jauh lebih mengerikan dibanding sebelumnya. Setiap serangan terasa bergengsi, seolah dua monster raksasa sedang berkelahi.
Berbeda dengan serangan keras Kaisar, Anumenon lebih mengandalkan tekniknya. Meski enggan mengakui, fakta tak terbantahkan: qi tempur lawan telah melampaui dirinya.
Tapi qi tempur bukanlah faktor penentu mutlak kemenangan.
Gerakan besar Kaisar memberi celah pada Anumenon. Pukulan bermuatan qi menghantam dada Kaisar. Namun alih-alih menghindar, Kaisar justru membentangkan tangan menyambut serangan itu.
Bruuum...
Pukulan energi emas Anumenon tepat mengenai sasaran. Tapi yang membuat semua tertegun, tubuh Kaisar hanya sedikit condong ke belakang.
Ekspresi Kaisar kini tak lagi manusiawi. Dengan tatapan garang, tangannya mencengkeram pergelangan Anumenon. Pekikan keras menggema saat dua lapis tenaga dilepaskan, melesakkan tubuh Anumenon bagai meteor ke tanah.
Kaisar tak melanjutkan serangan. Pertarungan kejam ini harus terus dilakoni sebagai pelampiasan, sebelum dirinya benar-benar ambruk.
Semua mata terpaku pada Kaisar di udara. Bukan manusia biasa - bahkan mereka sekalipun takkan berani menahan serangan penuh ahli Saint Domain seperti itu.
Dia benar-benar gila.
Apakah Zhebie itu sangat penting baginya? Hingga bisa memicunya seperti ini.
Anumenon juga murka, tiba-tiba terbang dari tanah menyerang Kaisar. Dipukul seperti ini lebih memalukan daripada dibunuh. Bocah nakal ini berani mengabaikannya!
Energi emas menyembur, satu pukulan melontarkan Kaisar. Tanpa ampun, dia terus menghujani pukulan super berat bagai gemuruh yang tak henti, menghantam Kaisar dari udara ke tanah.
Seluruh stadion tertegun,... Dua manusia aneh, tidak manusiawi!
Inikah kekuatan pejuang kelas atas? Legenda tak mampu menggambarkan kenyataannya, benar-benar luar biasa!
Tanah bergetar, siluet berkedip. Kaisar kembali ke udara, sudut mulutnya terdapat setetes darah. Dengan santai menghapus darahnya, "Hanya segini tenagamu? Apa kamu belum makan?"
Ini penghinaan telanjang! Anumenon hampir meledak marah, mencabut Pedang Penenang Hatinya!
Pedang di genggaman, dunia dalam genggaman.
Dengan pedang dewa ini, Anumenon perlahan tenang kembali.
Senjata tajam seperti Pedang Penenang Hati bisa memaksimalkan performansi qi tempur hingga 100%. Kehadirannya bagai sayap harimau. Anumenon tanpa ragu menyerang Kaisar.
Siluet Kaisar tiba-tiba bergetar, menghilang. Anumenon juga akselerasi, lenyap. Kecepatan penuh tingkat Saint Domain hanya bisa ditangkap ahli Saint Domain. Yang lain hanya mendengar suara dan qi tempur yang memenuhi angkasa.
Tapi tak lama kemudian kedua orang itu muncul kembali. Ujung pedang Anumenon ditahan oleh kepalan tangan Kaisar. Meski pedang dewa itu tajam, tak bisa menembus kepalan yang dipenuhi Qi Tempur Laut.
Bruuum...
Anumenon terlempar setelah ditendang Kaisar. Di udara, dia memuntahkan darah. Kaisar seperti kucing main dengan tikus, tak mengejar. Di balik kemarahannya, dia memanfaatkan Anumenon untuk beradaptasi dengan tingkat kesadaran barunya—penyesuaian kesadaran, kekuatan, dan kecepatan.
Anumenon murka. Bagaimana mungkin orang itu menggunakan qi tempur secara masif tapi pengurasannya lebih lambat darinya? Ini sungguh misterius!
Tak hanya Anumenon yang bingung. Lucio, Styralia, dan para ahli lain juga curiga. Mereka sudah lama memperhatikan hal ini: Kaisar menggunakan jurus-jurus besar, bahkan menghadapi pedang dewa dengan tinjanya. Konsumsi qi tempur seharusnya sangat besar, tapi sampai sekarang tak terlihat penurunannya. Apa yang terjadi?
Jika rahasia di balik ini tak terungkap, siapa pun yang menghadapi Kaisar harus ekstra waspada!
Melemah?
Itu lelucon! Saat ini qi tempur Kaisar justru berputar dalam kecepatan tak wajar karena stimulan berlebihan. Bahaya jika tak disalurkan.
Anumenon melesat maju. Dengan posisi siap menyerang, dia mengeluarkan ilmu pedang andalannya—Pedang Penghancur Langit Penenang Hati—dilepaskan beruntun. Gelombang energi pedang raksasa menyambar Kaisar.
Sedangkan Kaisar seolah bertekad bulat meremehkan orang itu, sama sekali tidak menghindar, membiarkan qi tempur lawan menghujam dari atas, hanya mengulurkan tangan kanannya sementara Qi Tempur Laut mengembang seperti baju zirah.
Bruuum, Bruuum, Bruuum, Bruuum...
Sebuah pedang berat yang mampu membelah gunung menyambar ke bawah, mengguncang tubuh Kaisar, namun serangan ini justru memunculkan senyum penuh aura jahat di wajahnya.
Ia menikmati rasa sakit pada tubuhnya, hanya dengan cara ini dia bisa melupakan fakta kematian Zhebie untuk sementara.
Dia, terlalu murka!
Setelah lebih dari dua puluh kali menebaskan pedang berat, qi tempur Anumenon sudah melemah cukup banyak, namun qi tempur Kaisar hanya berkurang sedikit. Matanya berbinar seperti binatang buas.
Syuut...
Kaisar muncul di hadapan Anumenon, hanya serangan frontal yang bisa meluapkan amarahnya. Tanpa teknik sama sekali, murni kekuatan, murni kecepatan!
Pukulan demi pukulan menghujam Anumenon. Setiap pukulan berat membuat hati penonton berdebar kencang. Kaisar saat ini bagaikan dewa jurang neraka, memberitahu semua orang bahwa ia sedang murka!
Anumenon bertahan selama lebih dari tiga puluh ronde, akhirnya tak sanggup lagi. Dalam hal kemampuan tim dan stamina, mana mungkin ia menyaingi Kaisar yang masih muda? Apalagi Anumenon sendiri sudah terbawa ritme permainan penuh murka Kaisar.
"Kali ini Kaisar tidak lagi menunjukkan belas kasihan, dua lapis tenaga, Bodongong, semburan aura naga bawaan dilancarkan sekaligus! Anumenon di depannya bagaikan David Copperfield, bersumpah akan menghancurkan orang itu hingga menjadi debu!"
Kaisar setengah badan lebih tinggi dari Anumenon, merapatkan kedua telapak tangan dengan pekikan membahana lalu menghantam tanpa teknik apapun. Pertahanan Anumenon sudah tercerai-berai, kembali terlempar ke dalam tanah.
Saat itu orang-orang kembali menyaksikan keganasan Kaisar yang murka. Elemen api di sekeliling berkumpul seperti angin puyuh mengitari tubuhnya. Elemen api yang merasakan kemarahan rekan mereka menjadi semakin aktif karena mudah tersulut. Kecepatan panggilan elemen api oleh Kaisar kini hampir menyamai Magister Sihir. Karena kecepatan pemanggilan yang luar biasa, elemen di udara langsung menampakkan warna merah menyala hingga membakar langit. Cap dukungan Phoenix di dahi Kaisar tiba-tiba membesar, seekor burung api biru murka berkobar dahsyat.
"Matilah!"
Burung api biru itu mengeluarkan kicauan mengguncang langit, mengangkat kepala lalu menyambar ke permainan tanah. Para penyihir yang bertugas bertahan langsung panik. Mardon mengerutkan alisnya lalu melompat turun. Saat itu juga siluet lain menerobos masuk diikuti dua ekor kecil, ternyata Markus. Ia tak tahu siapa yang memancing amuk makhluk kecil ini, tapi mantra ini jelas bukan main-main.
Dua Magister Sihir sekaligus bergabung dalam pertahanan, penghalang sihir seketika berdiri kokoh bagai benda padat.
Burung api tak peduli. Dia tahu temannya sedang murka, elemen api yang marah bersifat menghancurkan.
Bruuum...
Penglihatan orang-orang berkedip hitam-putih, lalu berganti merah-biru. Jika bukan karena refleks cepat Magister Mardon dan Markus, ribuan nyawa pasti melayang di sini.
Kaisar benar-benar murka!
Setelah beberapa saat, hujanan mantra terlarang berhenti. Namun ruang masih dipenuhi elemen api. Tubuh Kaisar menyala biru Qi Tempur Laut, sementara sekelilingnya merah menyala - elemen api enggan meninggalkannya.
Semua orang bukan terkejut, tapi membeku ketakutan... Ini manusia atau bukan?!
Qi tempur yang membuat Jawara Pedang terpental, mantra Fenghuang super. Semua keluar dari satu orang - sungguh legenda.
Orang-orang juga memperhatikan tatapan kedua Magister Sihir, Mardon dan Markus yang saling bersenggolan. Gelombang kekuatan spiritual mereka yang saling beradu membuat elemen-elemen bergolak.
Seseorang berteriak, barulah orang tahu itu Magister Sihir Markus yang termasyhur.
Andai kedua Magister tak turun tangan, para penyihir ini pasti sial.
“Baru saja berhasil menghalangi, Markus pun murka, ‘Idiot bajingan itu begitu menstimulasinya, sampai gue yang baru masuk langsung dikerjain kerja kasar.’”
“Guru, Kakak Kaisar benar-benar murka, lihatlah matanya yang menakutkannya, seperti ingin memakan orang.”
“Iya, iya, Kakak Kelas, kita ini cemberut, tidak enak dimakan, pasti bukan mencari kita.”
Lucio dan yang lain saling bertukar pandang penuh tanya, ... bocah ini terlalu gila, selain qi tempur, ternyata punya magic begini, ... jika diberi waktu, siapa lagi yang bisa menjepitnya? Apalagi dalam kondisi mudah mengamuk seperti ini, benar-benar mengerikan, tipikal aliran emosi.
Anumenon memang sial, wajah David Copperfield masam bukan main. Jika cuma anak kemarin sore yang baru masuk level Saint Domain, dia masih bisa dikalahkan. Tapi menghadapi Jian Sheng ahli sihir-sekaligus-prajurit yang sedang mengamuk begini, siapa yang berani jamin bisa menang?!
Mardon menyunggingkan senyum tak kasat mata. Meski terasa sedikit kejam, menurutnya kematian Zhebie sepadan. Menghadapi lawan sekuat ini, kemampuan Kaisar masih terlalu lemah. Waktu mungkin membuatnya berkembang, tapi darimana dia punya banyak waktu? Saat musuhnya menyadarinya, itu akan lebih Bahaya.
Zhebie menunggu dengan tenang. Dia tahu ahli Saint Domain tak mudah mati. Anumenon muncul dari permainan tanah, sayangnya kekuatan energi emas sudah melemah lebih dari separuh. Serangan tadi terlalu besar dampaknya bagi dirinya.
Kaisar bagaikan monster yang murka, tak bisa dijelaskan dengan logika biasa. Jika terus bertarung, nyawa pun bisa melayang.
Jurang kualitas bukan masalah utama. Yang Anumenon rasakan dari Kaisar adalah ancaman mematikan yang dahsyat. Jelas dirinya jadi sasaran amuk. Ahli Saint Domain dijadikan sasaran amuk mungkin ini pertama kalinya dalam sejarah.
Kondisi ini juga merusak tubuh Kaisar. Setelah ini pasti butuh pemulihan panjang. Tapi saat ini Kaisar sendiri tak bisa berhenti, sama sekali tak memikirkan konsekuensinya.
Kaisar yang dulu tampan dan hijau itu kini telah naik beberapa level. Orang-orang akhirnya paham: pemuda di depan mata ini adalah Jian Sheng sejati, seorang master agung.
Mereka yang mengenal Kaisar memandangnya dengan tak percaya. Lulu hampir pingsan ketakutan saat Kaisar dipukuli, kini melompat-lompat kegirangan. Yang Jingyi tetap tenang. Di hatinya sudah ada keputusan: mimpinya membentuk kesatria ksatria tak terkalahkan sejagad akhirnya akan terwujud.
Tak ada tepuk tangan rutin. Raja dan utusan berbagai negara menyaksikan dalam hening, tenggorokan serasa tercekik. Kekuatan mengerikan nan dahsyat, sorot mata bak Si Maut, amarah Kaisar yang mulai mereda tapi niat membunuh tak berkurang setitik pun.
Di saat inilah Anumenon melakukan kejutan: melemparkan pedangnya ke tanah. "Aku menyerah."
“Hanya ahli Saint Domain yang gugur dalam pertempuran, ini tradisi Maya. Tak pernah ada ahli Saint Domain yang menyerah.”
“Tapi Anumenon justru menyerah!”
“Seorang ahli Saint Domain malah menundukkan kepala.”
“Ini benar-benar di luar keyakinan, namun semua yang hadir bisa merasakan kepasrahan Anumenon. Qi tempur Kaisar nyaris tidak berkurang meski terkuras habis. Apapun metodenya, tak memberi celah kesempatan bagi Anumenon.”
“Usai menyerah, Anumenon tak lagi memandang pedangnya. Ia pergi dalam kesepian. Kota ini, kerajaan ini, tak lagi menjadi miliknya. Masa depan ahli Saint Domain yang menyerah seperti apa? Ia sendiri tak tahu. Tapi tak ada nyali untuk menghadapi pemuda murka ini, meski ini bukan konsekuensi yang semestinya ia tanggung.”
“Ia paham, orang itu masih punya naga merah yang belum digunakan. Kekalahannya benar-benar membuatnya pasrah menerima jamuan kekalahan.”
“Gelanggang duel yang megah hanya menyisakan Kaisar dan pedang dewa yang menangis sepi di tanah. Sang tuan telah meninggalkannya, atau mungkin tak layak lagi memilikinya.”
“Tapi Kaisar tak berhenti di situ. Siluetnya melayang menuju tribun Kekaisaran Ottoman.”
“Tuan Kopel, waktunya menyelesaikan pertarungan kita. Fürth akan menjadi tempat peristirahatan terakhirmu!”
“Kaisar dengan angkuh menunjuk dengan satu tangan. Sekalipun Yang Mulia turun tangan, Kopel harus mati!”
“Siapa pun yang berani menyentuh barangnya, jangan harap bisa pergi hidup-hidup. Atau, biarlah gue yang mati!”
Koperfield tidak bicara lalu berdiri. Ia tak punya pilihan selain bertarung. Hal gila seperti menantang dua ahli puncak berturut-turut, mungkin hanya Kaisar yang berani lakukan.
Seluruh pasukan Ottoman berdiri. Sikap kurang ajar Kaisar jelas memicu kemarahan mereka. Lucio menarik lengan Koperfield. Jelas Kaisar di depan mereka adalah orang sinting. Koperfield bertarung langsung dengannya tak punya peluang menang.
"Tuan Kaisar, kau terlalu sombong! Atas dasar apa David harus menerima tantanganmu? Jika kau suka main-main, lebih baik aku yang menemanimu bermain!"
Lucio langsung melayang tanpa menunggu izin Koperfield. Ia tahu hari ini mereka tak bisa pergi tanpa penjelasan. Tapi bagaimana mungkin membiarkan sahabat lamanya terjebak kesulitan.
Kaisar tertawa terbahak-bahak. "Bagus! Ayo serbu bersama! Kalian semua tak perlu pergi!"
Ucapan aroban seperti itu mungkin hanya keluar dari mulut Kaisar. Lucio bukan Anumenon, ia benar-benar jawara pedang sejati. Bahkan dalam duel satu lawan satu belum tentu kalah dari Kaisar, apalagi Kaisar baru saja melalui pertempuran besar.
Styralia dan Sutuja Novich, Jian Sheng dari Sekte Bulan Suci Yuga juga berdiri. Mereka berniat mencegah. Dua Magister Sihir mendekat. Dua murid kesayangan Markus langsung berteriak: "Keroyokan! Ayo serbu bersama!"
Jika terjadi konflik dalam formasi seperti ini,... akibatnya benar-benar tak terbayangkan. Besok Kota Kerajaan Elina bisa lenyap dari Maya. Raja sampai muka pucat pasi, orang-orang ini jelas tak akan mendengarkannya. Marti dan dukun negara pun saling bertukar pandang. Siapa sangka situasi bisa memanas sampai sejauh ini. Marti lebih paham, saat ini Caesar sama sekali tak akan mendengarkan siapapun. Siapa sangka ikatan persaudaraan mereka begitu erat. Tampaknya antara dia mati atau pasukan Ottoman yang tewas di sini. Bukan tidak mungkin ini malah memicu perang antar kerajaan.
Kao dan kawan-kawan langsung melompat berdiri. Kalau soal keroyokan, mereka yang terbaik. Kesabaran mereka sudah di ujung tanduk.
Caesar saat ini mana peduli aturan. Sekalipun Tuhan sendiri berusaha menghalangi, tetap akan dibabat habis. Apa artinya seorang jawara pedang baginya?
Dengan raungan menggelegar, kedua tangan menunjuk langit. Ritual pemanggilan antardimensi pun dibuka. Raja Naga Merah raksasa turun dari langit. Aura naganya mengguncang, tekanan magis tak kasat mata menyelimuti seluruh area. Untuk pertama kalinya dia merasakan kemurkaan dan niat membunuh tuannya yang sedahsyat ini. Akhirnya ada keseruan! Apalagi di lokasi terdapat beberapa kekuatan setara klan naga. Bersemangatlah! Panpas mengeluarkan lengkingan naga tinggi, mengumumkan kedatangannya.
Begitu Raja Naga Merah muncul, situasi semakin tak terkendali. Caesar terang-terangan menantang: "Sekalipun kalian serbu bersama, tetap akan mati semua di sini. Siapa pun yang berani menghalangi, akan kuhadapi sama!"
Ekspresi Lucio langsung muram. Dengan ketajaman matanya, mana mungkin tak mengenali Raja Naga. Seekor Raja Naga setara dengan ahli Saint Domain. Kali ini benar-benar genting. Tapi mana mungkin dia mundur.
"Tapi ini bukan akhir, hanya awal. Ruang kembali berfluktuasi. Orang-orang sudah terpana oleh Raja Naga Merah yang besar, tapi kejutan lebih besar masih menanti."
"Getaran ruang yang berulang menandakan makhluk lain dipanggil... Sudah ada Raja Naga, apa lagi yang bisa dipanggil?"
"Semua orang merasa sesak napas. Styralia dan Yugale juga memanggil Giok Naga dan Naga Petir mereka. Tentu bukan untuk bertarung, tapi menghentikan pertempuran ini."
"Namun aura lebih mengerikan menyembul dari ruang. Tiga naga besar mulai gelisah. Dengan kondisi mereka, seharusnya tak ada yang perlu ditakuti."
"Tapi benda yang akan muncul ini bahkan membuat mereka ciut! Sangat sedikit yang bisa menakuti naga!"
"Astaga, ini mustahil!"
"Naga Sihir dari Tiga Dewa Naga!"
"Seekor naga imut berukuran sedang tapi mempesona muncul di sisi Kaisar. Keanggunannya bukan sekadar hiasan - aura naganya membuat semua naga di tempat itu gemetar."
"Naga Sihir! Jawara Pedang Kaisar berhasil memanggil Naga Sihir legenda!"
"Satu pikiran berdentum di benak semua orang:... Naga mitologi benar-benar ada!"
"Seolah merasakan kebutuhan Kaisar akan kekuatan, Naga Sihir tiba-tiba menyergapnya. Seluruh tubuhnya menjadi transparan seperti air dan bahkan membungkus Kaisar."
Saat itu, para ahli yang hadir semakin yakin: ini pasti magic dewa naga. Hanya naga level dewa yang bisa menyatu dengan manusia.
Semua magic di ruang angkasa menjadi aktif. Semua penyihir yang hadir bisa merasakannya. Pelindung magic tiba-tiba ambruk karena elemen sudah tidak mau patuh. Kaisar dengan baju kristal warna-warni yang menyilaukan muncul di udara, dikelilingi oleh elemen tak terhitung.
Pedang penenang di tanah entah bagaimana sudah berada di tangannya. Pedang Kaisar menunjuk mantap ke semua orang Ottoman. Semangat yang tak terkatakan menghujam bagai badai.
"Sudah kubilang, tak ada yang boleh pergi!"
Suara dingin menggema di seluruh 90 menit. Orang-orang Ottoman membeku. Siapa sangka mereka bisa bersinggungan dengan malapetaka seperti ini. Lari mustahil. Paling-paling bisa mati bersama lawan. Apalagi orang itu benar-benar ingin bertarung habis-habisan!
Hanya Kaisar yang berani mengancam dua ahli puncak seperti ini. Belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Entah apakah ada yang meniru di masa depan - hantu pun tak tahu.
Copperville dan Lucio juga menunjukkan ekspresi serius. Mereka pun tak menyangka situasi akan berubah seperti ini.
Styralia dan mediator lainnya ikut membeku. Awalnya mereka agak memihak Kaisar karena dianggap terlalu gegabah. Tapi dua panggilan tiba-tiba ini mengubah situasi pertempuran secara drastis.
Raja Naga Merah plus naga magic legenda!
Siapa yang bisa menghentikan orang seperti ini?!
Pertempuran dahsyat yang belum pernah terjadi sebelumnya siap meletus.
Di saat seperti ini, ternyata masih ada yang berani berbicara.
"Kaisar, lepaskan mereka."
Suasana tegang yang semula seperti pedang terhunus langsung mereda. Dua prajurit tergesa-gesa mengangkat tandu keluar.
