Jika sebelumnya masih banyak yang berani berniat jahat, maka mulai sekarang paling-paling mereka hanya bisa berkhayal saja.
Membunuh pembunuh bayaran kegelapan peringkat ketiga bukanlah hal yang menakutkan. Masalahnya cara kematian mereka cukup untuk membuat gentar bahkan orang-orang yang tak takut mati.
Grand Magus meledak oleh mantra terlarangnya sendiri hingga hancur lebur tanpa sisa. Seorang alkemis meleleh oleh racun buatannya sendiri. Dua ahli Saint Domain bunuh diri. Jika kemampuan Kaisar belum mencapai level tertentu, atau jika masih ada sedikit harapan, mereka pasti tak akan memilih kematian.
Banyak yang menganggap Kaisar Jian Sheng masih terlalu muda, kemampuannya seharusnya belum bisa menyaingi ahli-ahli senior seperti Jian Sheng Lucio. Tapi nyatanya, kesuksesan tak bergantung pada usia!
Ada rumor bahwa Kaisar sebenarnya adalah ahli Magister Sihir sekaligus Jian Sheng, seorang ahli sihir-sekaligus-prajurit legendaris. Ada juga yang mengatakan Kaisar sudah berusia lebih dari 300 tahun namun bisa meremajakan diri. Berbagai kabar angin beredar, namun sejak saat itu pandangan orang terhadap warga Cagliari mulai berubah.
Semangat warga Cagliari pun meningkat pesat. Ketika kekuatan kerajaan menguat, status warganya di negara lain juga naik. Seperti orang Ottoman yang selalu merasa lebih unggul di mana pun - memang tak bisa dipungkiri, kerajaan mereka kuat dan hebat. Kini Cagliari menyusul.
Kaisar sendiri tetap bersikap biasa, sayangnya pandangan orang terhadapnya kembali berubah. Kematian Raikkonen langsung mengangkat sosok penantang Raja Naga Laut ke permukaan. Sebelumnya Kaisar sama sekali bukan kandidat terbaik, namun kini mutlak menjadi pilihan pertama. Mana ada Jian Sheng yang bisa memaksa dua ahli Saint Domain bunuh diri, apalagi dengan kehadiran Grand Magus dan ahli alkimia di sekitarnya.
Utusan Cagliari tiba membawa penghargaan dari Yang Mulia Raja untuk Pasukan Ksatria Naga, sekaligus mendorong mereka untuk terus melanjutkan tekanan demi meraih Lencana Qinglong.
Orang-orang juga berspekulasi siapa yang mengirim para pembunuh bayaran itu, Kerajaan Ottoman dan lainnya adalah target yang patut dicurigai. Sang Pangeran Ottoman yang malang juga pertama kalinya menanggung kesalahan orang lain. Ia pun mengirim orang untuk menyelidiki, namun anehnya, dengan jaringan intelijen Ottoman sekalipun, tidak dapat menemukan jawaban yang jelas. Selama ini dialah yang mengerjai orang, kini ada yang berani mengerjainya. Bahkan dirinya sendiri tahu, di mata orang luar dialah yang paling tersangka dalam kasus ini.
Namun Kerajaan Ottoman tidak perlu memberikan penjelasan apa pun. Setelah menyaksikan aksi Kaisar, Pangeran Ottoman mulai memahami kekhawatiran sang kepala pelayan. Memang tidak bisa membiarkan orang ini terus hidup. Meski akan kehilangan satu lawan, lebih baik daripada memiliki lawan yang membuatnya gelisah tiada henti.
Tentu sebelum dia mati, tidak ada salahnya memberikan sedikit iming-iming manis kepada Cagliari.
Setelah pertarungan khas Fàbregas, Kota Dosa kembali menjadi kota teladan. Rendah hati, bersikap rendah hati itu penting. Kalau tidak, meski ahli Saint Domain sekalipun bisa berakhir bunuh diri.
Qi Qinglong sudah kasat mata, namun para pakar dari berbagai negara tetap tidak dapat memastikan posisi pasti naga hijau ini. Memang, mengetahui keberadaannya saja sudah bagus. Lagipula untuk makhluk suci seperti Qinglong, tidak ada metode penanganan konkret. Metode yang ada sekarang diwariskan dari generasi sebelumnya, ditambah perhitungan berdasarkan legenda kuno. Sisanya bergantung pada takdir langit.
Namun kemunculan Makhluk Suci dari Empat Penjuru Fenghuang memberi tekanan besar pada mereka. Jika Qinglong memiliki setengah kekuatan serangan Fenghuang,... maka perjalanan ini akan terbuang sia-sia. Lalu apa yang bisa dilakukan di hadapan kekuatan sebesar itu? Manusia dan klan laut masih bukan makhluk terkuat di dunia ini.
Tapi kelemahan umum makhluk cerdas adalah tidak menyerah sampai melihat sungai Huanghe. Apalagi dengan adanya istilah Bab Qinglong, itu berarti bisa diperoleh. Tidak semua Makhluk Suci Empat Penjuru berfokus pada serangan, atau mungkin ada bentuk eksistensi lain. Sebelum hasil akhir muncul, tak ada yang mau pergi.
Tapi bukan berarti kemampuan tim yang ada sudah jenuh. Ada kekuatan lain yang baru tiba dan tidak bisa diremehkan.
Itulah Sekte Bulan Suci!
Sekte Bulan Suci adalah yang terakhir tiba. Mereka satu-satunya di Maya Daratan yang bisa membawa pasukan ksatria keliling. Negara-negara yang memeluk keyakinan ini akan mengizinkan Pasukan Ksatria Bulan Suci melintas. Sedangkan negara non-aliansi biasanya tutup mata, kecuali Ottoman yang melarang masuknya legiun asing.
Kedatangan Sekte Bulan Suci langsung menciptakan badai di Fàbregas. Ironis melihat sekte suci datang ke tempat terbuang ini. Tapi menurut mereka sederhana: Tuhan tidak akan meninggalkan satupun rakyat-Nya.
Karinina masih memancarkan kecerdasan seperti dulu. Dua unicorn suci dengan cahaya putih menerangi Fàbregas.
Empat Raja menunjukkan sikap hati-hati yang disertai kewaspadaan. Jelas mereka tidak menyambut kedatangan Sekte Bulan Suci. Di pusat kegelapan ini, ajaran agama tidak diperlukan. Tentu Sekte Bulan Suci juga tidak benar-benar memiliki waktu luang untuk mengurus daerah jatuh seperti ini. Semua pihak memahami situasi ini, cukup menjaga martabat permukaan saja.
Kontingen Sekte Bulan Suci yang datang sangat besar. Pasukan Ksatria Bulan Suci sebanyak 10.000 orang ditempatkan di luar kota, menunjukkan dominasi yang jelas. Pasukan ksatria dari kerajaan lain minimal berada 200 km dari sini, karena tidak semua memiliki hak istimewa seperti Sekte Bulan Suci.
Pendeta Wanita Karinina dan Yugare Ksatria Naga memang kenalan lama. Namun kehadiran 20+ anggota Sekte Bulan Suci di dalam kota cukup mencolok, terutama biarawati berjubah putih yang mengikuti di belakang Karinina. Usianya terlihat cukup tua. Di tempat seperti ini, keamanan Pendeta Wanita harus diperhatikan ekstra.
Tapi kali ini mereka berlebihan. Tidak ada yang berani mengincar Pendeta Wanita setelah peringatan keras dari Kaisar Jian Sheng yang memberi contoh hukuman. Semua kekuatan Kegelapan berperilaku sopan. Para jawara pedang dan Magister Sihir di Barcelona pun sebenarnya lebih kejam - korban mereka mungkin melebihi penduduk Kota Dosa, meski dibungkus nama "keadilan". Hanya orang naif yang menganggap mereka "baik hati".
Pangeran Ottoman, Kaisar Jian Sheng, Pangeran Beffet dari Siglolo serta perwakilan dari berbagai negara keluar untuk menyambut. Meski Ottoman tidak bergabung dengan Sekte Bulan Suci, mereka juga tidak bermusuhan dengan sekte tersebut. Tindakan menyinggung kekuatan keagamaan seperti ini jelas tidak berarti sama sekali. Bahkan jika ingin menghancurkan orang itu, tidak perlu memperkeruh situasi sekarang. Pangeran Ottoman menunjukkan performansi yang sangat baik.
Karinina perlahan turun dari unicorn dengan ditopang biarawati, tetap bertelanjang kaki yang tak ternoda. Kakinya sama sekali tidak menyentuh tanah. Karinina langsung mengenali Kaisar dari kerumunan orang. Sebagai Pendeta Wanita, ia harus menyapa satu per satu. Kaisar mewakili Kerajaan Cagliari, sehingga posisinya cukup depan.
Bahkan terhadap Pangeran Ottoman, Karinina hanya mengangguk dingin sebagai balasan. Tapi ini sudah dianggap baik. Seperti Pangeran Beffet, Karinina hanya melirik sekilas. Kehadiran Karinina mewakili Sekte Bulan Suci, secara otomatis memiliki posisi terhormat. Selain Dewa Tertinggi dan Paus, tentu ia tidak akan menghiraukan siapa pun.
Tapi, Tuan Kaisar harus dikecualikan dari perhitungan ini.
Begitu melihat Kaisar, Pendeta kecil itu langsung kehilangan citra kesuciannya. Senyuman manis langsung merekah, "Tuan Kaisar, lama tidak bertemu. Apakah nanti bisa mampir ke tempatku?"
Dingin...
Orang-orang di sekitar langsung memusatkan pandangan pada Kaisar,... Sebelumnya semua mengira tokoh utama dalam pertempuran besar ini seharusnya Pangeran Ottoman, tapi tiba-tiba muncul Kaisar yang hampir menyedot semua perhatian. Secara logika, dia hanyalah kapten legiun dari Cagliari, Pendeta Wanita Karinina yang mulia seharusnya tak perlu menghiraukannya.
Namun...
Melihat sang Pendeta memandang Kaisar dengan penuh minat, Clarisse yang di samping mulai cemburu. Dia penganut Dewa Laut, otomatis tak peduli dengan pendeta atau penyihir manapun. Elina selalu nomor satu, tapi saat Elina tak ada, dialah yang utama. Mana boleh ada gadis kecil tak dikenal berani merebut perhatian.
"Maaf, Kakak Kedua saya tak ada waktu. Kalau ada urusan, silakan datang sendiri!"
Semua yang mendengar langsung tersenyum. Rupanya putri kecil benar-benar cemburu. Meski Pendeta Karinina tak secantik Putri Clara, aura kesuciannya yang tak ternoda benar-benar tak tertandingi. Sorot mata jernihnya dipenuhi kesalehan yang bisa menggoyang hati lelaki.
Semua mengira sang Pendeta takkan marah tapi juga takkan memenuhi permintaan tak sopan ini. Biasanya Yugare Ksatria Naga sudah lama turun tangan, tapi kini dia santai saja pura-pura tak dengar dan tak lihat. Dua biarawati juga diam seribu bahasa, hanya sesekali mengamati Kaisar.
"Baik, kalau begitu kami mengganggu."
"Satu kalimat hampir membuat Clarisse tersedak,... si gadis kecil ini, cukup sulit dihadapi ya!"
Kaisar terdiam, saat ini hanya bisa menyetujui, yang paling ditakutinya adalah Karinina mengoceh tentang ajaran Sekte Bulan Suci, si gadis kecil ini benar-benar sangat gigih.
Melihat ekspresi pasrah Kaisar, Yugale berusaha keras menahan tawa, jika bisa merekrut Kaisar, kekuatan Sekte Bulan Suci pasti akan meningkat drastis. Tampaknya Kaisar Jian Sheng juga tak kuasa menghadapi ketangguhan Yang Mulia Pendeta Wanita, lagipula siapa yang tega menolak Pendeta Wanita yang begitu polos ini.
Dirinya sendiri adalah contoh malang.
Begitu menjauh dari Kaisar, Karinina segera kembali ke wujud aslinya sebagai Pendeta Wanita suci yang tak tersentuh. Urusan selanjutnya bersifat formal belaka. Empat Raja hanya mengawasi dari kejauhan, tidak ikut campur. Selama Sekte Bulan Suci tidak melakukan polusi mental aneh-aneh, mereka tidak akan ikut urusan. Fàbregas sekarang bagai kapal yang kelebihan muatan, sementara masih tenang dan bertahan, namun badai pasti akan segera datang – sungguh berbahaya.
"Kakak Kedua, jujur saja, apa hubunganmu dengan si gadis kecil itu?"
"Hmm, Lala, jangan mengada-ada, kami tidak punya hubungan apa pun."
Keringat... Benar-benar bukan urusannya, tapi Putri Clarisse tampaknya tidak terlalu percaya, seolah Kaisar punya catatan kriminal sebelumnya.
"Hm, saat gadis kecil itu datang, aku juga harus hadir. Nana tidak ada, aku yang harus menjagamu!"
"Benarkah? Jangan sampai malah mencuri sendiri ya." Kaisar tak tahan menggoda putri kecil, membuat Clarisse memerah dan mengejar-ngejar Kaisar, memancing iri para pejalan hingga hampir pingsan.
Andai bisa ditampar oleh tangan seperti giok Putri Clara, mungkin tulang-tulang akan langsung lemas.
Iri boleh saja, tapi semua orang sekarang paham, temperamen Tuan Kaisar tidak terlalu baik, terutama jika ada yang berani mengincar kecantikannya - akibatnya akan sangat-sangat buruk.
"Hihi, Kakak Kedua, lihat! Mereka sepertinya sangat takut padamu. Rupanya Kota Dosa juga cuma begini saja ya."
"Hmm, aku tidak bermaksud membuat mereka takut. Lagipula aku ini baik hati dan menggemaskan."
Clarisse langsung berpura-pura muntah, "Kakak Kedua, jangan lebay! Baik hati dan menggemaskan itu hak patenku!"
"Haha, sepertinya kita berdua sama-sama tebal muka," kata Kaisar tertawa. Gadis kecil itu akhirnya kembali ceria.
Jika tidak bisa membuat orang menyukaimu, buatlah mereka semua takut padamu.
Disukai oleh orang-orang Fàbregas belum tentu hal baik. Lebih baik mereka takut.
Untuk menyambut kedatangan Pendeta Wanita Karinina, Putri Clara harus mempersiapkan diri dengan matang. Hm, dari pandangan saja si gadis ini sudah terlihat tidak tulus, berani-beraninya mengincar Kakak Kedua! Harus lewat dirinya dulu!
Melihat Clarisse yang sedang sibuk, Kaisar hanya bisa tersenyum kecut. Yang lain sangat iri, keberuntungan seperti ini tidak bisa dinikmati sembarang orang. Membuat Putri Clara cemburu sendiri sudah merupakan pencapaian luar biasa, tapi prestasi sehebat ini hanya bisa dicapai oleh kapten mereka.
Belakangan ini Pasukan Ksatria Naga mereka sangat menjadi sorotan. Berjalan di jalanan Fàbregas, orang-orang pasti akan menghormati martabat mereka. Bagaimanapun juga reputasi kapten dan wakil kapten mereka terlalu terkenal, membuat posisi mereka juga melambung tinggi.
Memang tidak ada prajurit lemah di bawah pimpinan jenderal hebat. Lagipula para Dragon Rider memang tidak kalah kemampuannya.
"Wah, teman-teman! Siapa yang tahu hubungan antara kapten dengan Pendeta Wanita Karinina? Aku tawarkan 10 koin emas!" teriak Yang Jiucheng dan Bendigo. Awalnya mengira kemampuan kapten sudah terungkap semua, sekarang baru sadar ini hanya ujung gunung es. Sang pemimpin benar-benar tak tertembus.
"Hmm, jangan asal nebak! Tidak ada hubungannya!" Kaisar buru-buru membela diri, sayangnya percuma. Kerumunan semakin ribut.
Kao dengan manis berlagak perempuan anggun, "Aku tahu rahasianya, tapi 10 koin... terlalu sedikit!"
"Aku tawar 50!" Nona Roque Santa Cruz tiba-tiba angkat bicara. Seketika para pahlawan Pasukan Ksatria Naga hening, Kaisar pun sampai ingin menyundul bola dua kali.
"Roque, biarkan mereka gila. Kau harus tetap rasional!"
“Roque Santa Cruz tersenyum licik: ‘Kapten aku percaya kamu, ... tapi aku juga ingin tahu sedikit informasi internal, masa kamu enggak tau rasa penasaran wanita itu yang terindah!’”
“Jatuh...”
“Kao langsung semangat dengar ini, langsung geser meja, ‘Oke, ayo, ayo, kita lakukan sistem lelang.’”
“Bangsat, duit enggak diambil ya rugi! Kao sama sekali ngeabaikan teman sekelas Kaisar.”
“Masalahnya, yang mau cari uang tak bermoral ini bukan cuma Kao doang.”
“Diddy mendekati dengan malu-malu, ‘Semuanya, aku juga tau, ... dan tarifku lebih murah dari Kao.’”
“Braak, orang-orang langsung berbondong-bondong ke sisi Diddy, bikin Kao hampir membatu.”
“Wanjir, Diddy mati, kau berani ngerusak panggungku ini persaingan curang, enggak boleh! Aku lebih banyak tau, ke sini!’”
“Semua ribut berantakan, seneng banget. Melihat staf yang iseng ini, Kaisar cuma bisa geleng-geleng kepala. Memandang Zhebie yang lebih tenang, Kaisar berkata haru, ‘Zhebie, kau memang yang terbaik!’”
“Tiba-tiba Zhebie nyeletuk, ‘Lagipula semua rahasia internal aku udah tau.’”
“Dug...”
“Sang Kapten Kaisar yang agung akhirnya ambruk menahan pukulan bertubi-tubi sampai pingsan, Putri Kecil langsung buru-buru lakukan pernapasan buatan...”
“Tempat menginap Sekte Bulan Suci.”
“‘Yang Mulia Pendeta Wanita, perlukah hamba menemani?’”
“‘Dua nenek, Nana bisa sendiri. Aku pasti bisa meyakinkan Tuan Kaisar, Sekte Bulan Suci adalah rumah dan tempat kembali baginya.’”
“Yang Mulia Pendeta Wanita, perjuangan Yang Mulia sungguh luar biasa.”
“Tapi kami tetap akan mengantar Yang Mulia ke Tuan Kaisar, daerah ini kan wilayah kota dosa.”
“Baik, Tuan Kaisar pasti akan melindungiku.” Karinina tersenyum riang, membuat dua biarawati yang mendampinginya ikut tersentuh.
“Ngomong-ngomong, bagaimana dengan Yugale Ksatria Naga?”
“Yugale Ksatria Naga sedang menyesali sesuatu.” Biarawati itu menjawab dengan senyum penuh welas asih.
“Penyesalan?”
“Iya, dia tidak sempat menyaksikan pertarungan antara Raja Naga Laut Carasso dan Jawara Pedang Raikkonen. Saat ini dia sedang berdiskusi dengan Styralia Ksatria Naga. Menurutku penyesalannya sampai ingin menangis.”
“Hihi, orang-orang ini aneh. Biasanya terlihat sangat bijaksana, tapi begitu ada urusan perkelahian langsung ceria seperti anak-anak.”
Kedua biarawati hanya tersenyum. Sang Pendeta Wanita terlalu menggemaskan,... Pertarungan Raja Naga Laut dan Raikkonen mana bisa disebut sekadar perkelahian. Pantas Yugale Ksatria Naga merasa menyesal, pertarungan selevel itu memang langka. Sayangnya Jawara Pedang Raikkonen tetap mengalami Kekalahan Telak. Tampaknya dalam hal semangat juang, manusia masih belum bisa menyaingi klan laut.
Kapan ya manusia bisa melahirkan prajurit yang mampu menindih klan laut? Sepanjang sejarah Maya, sepertinya belum ada orang seperti itu. Mungkin suatu hari nanti Jawara Pedang Kaisar bisa mewujudkannya.
Saat ini Yugale Jawara Pedang persis seperti yang mereka gambarkan - terus-menerus mengeluh. Styralia di sampingnya juga ikut menghela nafas. Yang disesalinya adalah seharusnya dia turun tangan dalam pertarungan itu. Kesempatan emas itu terlewat begitu saja.
“Btw, aku menemukan hal aneh lainnya. Tadi malam terjadi sesuatu, Kaisar itu sepertinya menggunakan kekuatan khusus... mirip wilayah!”
Yugale tertegun sejenak, baru bertanya setelah lama: "Wilayah? Apa kamu salah lihat?"
Styralia mengangkat bahu, "Aku juga tidak tahu, cuma curiga. Soalnya tentang wilayah kan cuma kabar angin. Kecepatan kemajuan anak ini benar-benar seperti hantu."
Yugale mengangguk setuju. Jika Kaisar bergabung dengan Sekte Bulan Suci, itu akan menjadi hal positif besar bagi gereja.
