Sebuah teriakan kemarahan, getaran suara saja sudah cukup membuat para ahli limbung. Orang-orang di puncak tebing bagai diterpa badai, para prajurit segera menggunakan qi tempur untuk menghalangi badai sekuat mungkin. Saat ini mereka sangat kompak. Clarisse, Karinina, warga Paviliun Chenxiang, semua perempuan berada di belakang. Mereka yang kemampuan timnya lebih lemah seperti Edermon juga mendapat perlakuan spesial ini.
Edermon saat ini memiliki mata serigala yang terus menyapu semua orang di udara, seolah ingin merekam kekuatan setiap orang ke dalam ingatannya.
Entah sejak kapan, Mida Blasuo juga telah sampai di puncak tebing dan mendekati Zhebie. Kao dan yang lain tidak menghalangi karena Zhebie menghentikan mereka.
Tangan Zhebie terus gemetar. Cahaya keperakan semakin terang, namun tetap tidak bisa melihat kelemahan Makhluk Suci dari Empat Penjuru. Mata mikroskopisnya hampir mencapai batas. Jika terus begini, matanya akan buta sebelum pertarungan dimulai. Namun begitu masuk ke dalam pertarungan, dia tak bisa berhenti. Kemampuan timnya masih kurang. Jika diberi waktu tiga hingga lima tahun lagi, kondisinya akan berbeda.
Tapi waktu tidak pernah menunggu.
Mida Blasuo menatap mata perak Zhebie, perlahan meletakkan tangan di bahu Zhebie. Sepanjang proses ini Zhebie tetap tak bergerak. Saat keduanya bersentuhan, cahaya perak menyala terang, menyelimuti mereka sepenuhnya.
Dalam pandangan Zhebie, manusia bukan lagi manusia, Baihu bukan sekadar Baihu. Semuanya berubah menjadi entitas energi. Besar kecilnya energi, tingkat distribusinya, semuanya terpampang jelas dalam penglihatan Zhebie.
Inilah kombinasi kemampuan khusus Mida Blasuo dengan teknik mikronya. Mida Blasuo pernah melihat aksi Zhebie, terlalu paham kondisi Zhebie. Hanya dengan bersatu mereka bisa berperan dalam pertarungan ini. Terlebih Raja Naga Laut Carasso tidak boleh mati di sini, harus mati di tangannya sendiri.
Tangan Zhebie akhirnya stabil.
Yang lain memandang formasi ini dengan perasaan tunduk tertindih. Betapa menakjubkannya formasi ini!
Tapi para pejuang sama sekali tidak punya pemikiran seperti itu. Musuh bebuyutan ini terlalu menakutkannya!
Raja Paus tetaplah Raja Paus. Prajurit nomor satu klan laut bukanlah sekedar pujian kosong. Di bawah tekanan semangat sebesar ini, Yang Mulia Rafael pertama melancarkan serangan. Tubuh raksasanya terjungkal ke arah Baihu, aura Paus memenuhi seluruh tubuhnya. Setiap inci gerakannya menciptakan cekungan di ruang.
Ini adalah kekuatan usaha mati-matian!
Semua tahu yang pertama maju adalah yang paling menderita!
Tapi Rafael bergerak.
Yang lain juga tidak ragu-ragu. Tapi yang tercepat tetap Raja Naga Laut Carasso. Ahli terbaik klan laut bukanlah gelar sembarangan. Sangat mungkin dialah ahli nomor satu di dunia. Carasso yang sekarang sudah tidak lagi tenang. Dalam aura naga bawaan, dia tampak gahar luar biasa. Pedang Raungan Naga Tianchaluo berdengung, menusuk bagai kilat.
Untuk menghadapi Makhluk Suci dari Empat Penjuru, hanya kontak fisik yang bisa memberikan efek serangan paling efektif. Barrier kekuatan Baihu terlalu kuat.
Raja Paus meneriakkan amarah sambil menghantamkan kedua tinjunya, semangatnya seolah bisa menghancurkan gunung sekalipun. Ancaman Raja Naga Laut bahkan lebih dahsyat, Pedang Raungan Naganya berusaha mengejar ketertinggalan dan mendahului. Tapi seseorang lebih cepat dari mereka - jaring transparan tiba-tiba menyelimuti langit, membentuk jaring langit dan bumi yang diciptakan dari tubuh ubur-ubur raksasa untuk menjerat Baihu.
Di belakang trio itu, Xiusdimann sang Raja Hiu menyambar mulut lebar Baihu. Titik terkuat sekaligus kelemahan terbesarnya, tentu juga yang paling berbahaya.
Manusia tak bisa menyaingi klan laut dalam hal ini. Mereka langsung bertindak tanpa keraguan, tak bermain kerumitan pikiran di saat-saat krusial seperti ini.
Meski manusia suka mencari keuntungan, mereka paham berakting palsu sekarang hanya akan berujung jalan buntu. Dengan empat raja laut memimpin, hampir semua pasukan laut ikut menyerbu. Meski Quartet Pembunuhan Raja Laut dahsyat, menghadapi Baihu mereka sama sekali tak punya kepercayaan diri.
Perpindahan ruang Kaisar tiba-tiba membawanya ke posisi sejajar Carasso. Pedang Sui Hun menghunjam dengan kekuatan penuh, kombinasi sempurna dengan serangan Carasso. Para ahli lain mencari posisi strategis - ada yang menyelaraskan serangan dengan kawan, ada yang mencari titik lemah sendiri. Semua serangan terlancarkan dalam satu kesatuan waktu.
Inilah kombinasi tingkat ahli puncak sejati.
Serangan dari formasi ini, meskipun kekuatan murninya tidak sebesar ratusan naga, namun efek serangannya jauh melampaui naga, seluruhnya terkonsentrasi pada titik pusat serangan kekuatan.
Jika serangan ini mendarat, sebuah gunung pun bisa tertembus, namun yang mereka serang bukanlah gunung melainkan Makhluk Suci dari Empat Penjuru yang legendaris.
Baihu!
Raungan~~~
Baihu jelas menyadari bahayanya, namun belum menganggap serangan semacam ini sebagai ancaman. Dengan raungan kemarahan, perisai cahaya putih kembali muncul dari tubuhnya, seketika membungkus seluruh badan dan terus meluas. Sayap dewa yang besar berkedip tiba-tiba, kekuatan terus mengalir deras.
Meski menghadapi kematian, tetap maju!
Ikat Pinggang Kekuatan Vajra di pinggang Raja Paus menyala terang, kedua kepalan tangan Raja Paus membesar lagi dan menghantam keras perisai pertahanan Baihu.
Seluruh proses terjadi dalam seperseratus detik, hanya selisih sekejap, namun kekuatan yang ditahan Raja Paus sungguh mengerikan.
Tubuh Baihu hanya bergoyang ringan, sementara tubuh Raja Paus terhenti sejenak sebelum terlempar ke ketinggian, merah membara menguasai langit.
Raja Naga Laut dan Kaisar adalah yang kedua tiba. Pada saat serangan Raja Paus, serangan balik yang mereka terima jauh lebih kecil. Pedang Raungan Naga Tianchaluo dan Pedang Sui Hun bersamaan menghantam Baihu.
Qi tempur dalam tubuh kedua orang itu mencapai puncak, namun saat bersentuhan dengan Baihu, bagai menghadapi samudera luas. Kekuatan mereka langsung tenggelam, diikuti gelombang energi tak terbatas yang membanjir.
Mereka tahu harus membeli waktu untuk yang lain. Raja Paus menggunakan tubuhnya untuk meraih seperseratus detik itu. Kini giliran mereka melakukan hal serupa.
Bahkan tak sempat mengeluarkan darah. Qi tempur dalam tubuh Kaisar berputar liar. Meski harus melukai diri sendiri, ia bertahan bahkan untuk satu detik. Kekuatan meridian kacau diterjang energi yang masuk. Untung Dragon Ball segera aktif. Wilayah kekuasaan Kaisar terbuka sepenuhnya. Semua gaya tolak dikerahkan. Kini bukan soal menyerang, tapi bertahan menghadapi kekuatan mengerikan ini.
Baru setelah mengalami sendiri, kita tahu betapa menakutkannya rasa itu. Mereka yang mentalnya lemah akan langsung ambruk.
Mental Kaisar sekuat baja.
Raja Naga Laut Carasso tak kalah. Wajahnya yang mengerikan sudah kehilangan ketenangan. Suara dengusan rendah keluar dari mulutnya. Sayap naga mengepak cepat. Tubuhnya mulai menunjukkan ciri-ciri naga. Retakan tetap tak terhindarkan. Tapi Pedang Raungan Naga Tianchaluo tak surut setapak pun.
Di titik inilah jaring ubur-ubur menyergap. Bagai jaring listrik raksasa, tubuh Baihu yang besar tetap berhasil dijerat. Tubuh ubur-ubur Casablanca memiliki tiga kekuatan sekaligus: sengatan listrik, efek lumpuh, dan kemampuan menyerap. Seketika, ratusan tentakel menyusup ke tubuh Baihu.
Tapi lawan sebelumnya selalu menghindari penelanan ini, Baihu tidak. Seolah memiliki kekuatan tak terbatas, energi yang meluap seketika telah melampaui kapasitas Raja Ubur-ubur.
Hampir terlepas seketika, tapi Raja Ubur-ubur segera memantul menekan. Bahkan mati pun harus di atas tubuh Baihu.
Inilah semangat tempur klan laut.
Raja Hiu yang menerjang ke mulut Baihu menghadapi krisis terbesar. Rahang raksasa Baihu telah terbuka, cahaya putih mulai muncul. Xiusdimann terlambat sedetik - sedetik yang bisa meregang nyawa Raja Hiu. Ia bahkan tak sempat menyerang!
Tapi seseorang lebih cepat darinya: baju zirah hitam itu. Selama bertarung dengan Baihu pun tak dilepas. Menghantam hidung Baihu sebelum Raja Hiu.
Kapten Pasukan Kavaleri Kuda-Naga Api, Casa!
Rahasia abadi di balik baju zirah.
Bruuum...
Aura hitam memancar dari Casa. Baihu tetaplah makhluk biologis. Perubahan kecil ini membuat energi yang siap disemburkan tertelan kembali. Sementara serangan gila bagaikan setan dari Xiusdimann sang Raja Hiu dimulai. Ia sama sekali mengabaikan pantulan kekuatan Baihu, menukar tubuhnya dengan tubuh sang musuh, melihat siapa yang ambruk duluan.
Saat klan hiu bertempur dalam kegilaan, bahkan tubuh yang sudah mati masih bisa terus menyerang. Mereka telah mencapai tahap mengabaikan penderitaan sepenuhnya.
Tak akan berhenti sampai mati!
Pangeran Ottoman tiba-tiba muncul di bawah perut Baihu, seluruh tubuhnya diselimuti aura hitam kemerahan. Dengan wajah yang mengerikan, ia melesat ke udara sambil mengayunkan pedang.
Serangan dari para Jawara Pedang lainnya tiba bersamaan. Empat Raja juga berusaha mati-matian menyerang. Bagi orang lain, Fàbregas mungkin bukan apa-apa, tapi bagi mereka berbeda - itu adalah rumah mereka. Kehilangan rumah akan membuat mereka kehilangan akar. Selama ini Empat Raja tak pernah merusak Kota Dosa dalam persaingan apapun. Namun Baihu langsung menghancurkan sepertiga kota. Kemarahan dalam hati mereka melebihi siapapun.
Manusia yang berjuang mati-matian adalah yang paling menakutkan.
Raungan yang mengguncang langit terdengar - Baihu terluka!
Pertahanan makhluk suci tak tertandingi ini akhirnya jebol. Cairan putih mengalir dari tubuhnya, meruntuhkan keagungan dan kesombongannya.
Makhluk suci ini mencapai puncak kemurkaan.
……Bruuum……
Lapisan pelindung cahaya di tubuh Baihu meledak dahsyat. Jamur kekuatan membumbung di udara, bayangan-bayangan manusia beterbangan dan seketika terhempas. Semua ahli tanpa terkecuali mengalami cedera parah.
Di pusat ledakan, Baihu justru sama sekali tak kehilangan kekuatan. Kemarahan dan keganasannya malah semakin menjadi.
Makhluk suci itu benar-benar terprovokasi!
Saat itu Giok Naga, Naga Petir, dan Raja Naga Merah Panpas langsung menerjang. Awalnya ingin mengambil keuntungan dari situasi buruk orang lain, tapi malah berhadapan dengan Baihu yang sedang murka. Sayap dewa berkelebat menciptakan dua pusaran angin yang bertabrakan dengan napas naga Giok Naga dan Naga Petir. Dua naga malang itu langsung terbang terhempas, meski Baihu juga berhenti sejenak karena baru saja melepaskan ledakan energi. Hal ini justru membuat Baihu semakin murka. Panpas lebih cerdik, sengaja memperlambat setengah langkah meski bisa lebih cepat. Saat ini tepat tiba waktunya, dia langsung memekik sambil mengeluarkan semua kritikan dari perutnya sekaligus sesuai rencananya.
Mengikuti tuan seperti ini benar-benar memperpendek umur. Kadang harus berurusan dengan serangga kecil tak berarti yang langsung menyerah sebelum bertarung, kadang harus menghadapi monster mengerikan seperti Baihu. Bukankah manusia itu makhluk cerdas? Kok bisa sesekali bertindak bodoh dengan nekat melawan makhluk seperti ini.
Sayangnya Panpas baru sempat mengkritik dua kali. Baihu yang kepanasan langsung bergerak kilat, mencakar hingga Panpas terpental. Dia hampir tak sempat bereaksi sebelum perutnya terkoyak luka lebar.
Andai kekuatan Baihu sudah pulih sepenuhnya, satu serangan itu bisa menyobeknya jadi dua.
Seluruh proses terjadi dalam sekejap mata. Semua orang terpana melihat formasi mengerikan dan serangan sempurna yang bahkan tak bisa ditemukan lagi di Maya ini, tiba-taca tercerai-berai bagai debu.
Kiamat! Ini pasti kiamat!
Ternyata benar-benar setan pembawa bencana!
Baihu murka, harimau di dataran rendah dihina anjing, makhluk mulianya ini malah terluka.
Makin kuat kekuatan suatu entitas, pemulihannya makin cepat. Kekuatan Baihu sedang pulih drastis, semangatnya juga makin menguat.
Tiba-tiba muncul cahaya bersinar di tanah.
Anak panah!
Anak panah Zhebie!
Usai menembakkan panah ini, Zhebie dan Mida Blasuo langsung muntah darah dan ambruk. Kemampuan Mida Blasuo lebih rendah dari Zhebie. Andai dia penyerang utama, sudah tamat. Hanya bertahan dengan mental baja. Zhebie terus menunggu kesempatan, Mida Blasuo terpaksa menemani bertahan. Saat panah dilepas, Mida Blasuo sudah pingsan.
Begitu Bakuretsu-ya terlepas, Zhebie mundur beberapa langkah sebelum ambruk. Cahaya perak di matanya langsung pudar, pandangannya berkunang-kunang. Diddy nyaris seketika muncul di samping Zhebie. Sementara cahaya suci Karinina berpendar kuat, menyembuhkan keduanya. Itu saja yang bisa dilakukannya, tak bisa bantu yang lain.
Mengejutkan, selain mengejutkan tetap mengejutkan!
Baihu yang sedang murka juga sedikit linglung. Perhatiannya tertuju pada orang-orang tadi dan ahli sihir di tanah. Tak menyangka muncul anak panah penyergapan tiba-tiba. Posisi panah ini tepat di titik lemah kekuatannya - dagu bawah!
Saat ia mengaum, kelemahan itu terlihat. Baihu cepat, tapi panah mematikan Zhebie yang sudah dipersiapkan lama lebih cepat lagi!
Baihu ingin menghindar, tapi tidak sepenuhnya berhasil. Anak panah emas justru menembus masuk. Seketika kerumunan orang meledak dengan teriakan menggelegar. Mereka semua menatap tak berkedip ke medan perang. Perlu diketahui, jika orang-orang ini mati, Baihu sama sekali tak akan ragu menyapu mereka dengan cakar.
Namun kekuatan Zhebie masih belum memadai. Jika kekuatan panah ini 10-20 kali lebih kuat, pasti akan meninggalkan kenangan tak terlupakan bagi Baihu.
Kaisar dan yang lain mendarat dengan kerepotan. Saat ini, perbedaan kemampuan tim langsung terlihat. Yang terlemah adalah Pangeran Bephate yang terjatuh tegak lurus. Untungnya ditangkap oleh orang Siglolo, cedera parah dan koma, sudah tidak bisa bertarung lagi.
Pangeran Ottoman juga hampir sama. Meski menyerang mendadak dari bawah, ia ditendang Baihu hingga kehilangan daya tempur.
Tiga naga telah kehilangan kemampuan bertarung. Meski yang lain masih bisa bergerak, mereka sudah tidak bisa membentuk serangan yang mengancam.
Xiusdimann dan Raja Ubur-ubur yang terakhir dihantam jatuh. Meski cedera mereka paling parah, keduanya masih bisa bangkit.
Raja Paus menggunakan tubuhnya untuk menahan serangan penuh pertama Baihu. Tubuhnya compang-camping dengan tulang terlihat di mana-mana. Namun tak ada jejak penderitaan di wajah Raja Paus. Hanya dengan mental kuat ini saja sudah cukup membuat orang gentar.
Kejam. Berdarah-darah.
Kaisar dan Carasso terlihat paling baik. Keduanya masih bisa melayang di udara.
Lucio, Kasa, Situ Jianuoweiqi juga terlihat cukup baik. Serangan Empat Raja yang agak terlambat memberi sedikit keuntungan. Kemampuan Styralia memang lebih lemah dan cederanya cukup parah.
Tapi yang paling krusial, waktu yang tersedia sama sekali tidak cukup bagi para penyihir untuk mempersiapkan mantra ini. Bahkan seorang Magister Sihir pun tak mungkin melakukannya secepat itu. Namun melihat Baihu yang murka akan segera menyambar, jika melepaskan mantra yang belum selesai ini, tidak akan ada efek nyata. Hasil akhirnya hanya bisa gagal total.
Saat itulah, atas perintah Pendeta Wanita Karinina, semua ksatria Pasukan Ksatria Bulan Suci kembali melantunkan mantra yang mengguncang langit dan bumi - Mantra Penenang Bulan Suci!
Tidak memiliki kekuatan serangan nyata, namun mantra ini sangat dibenci oleh Baihu. Tepat bertentangan dengan qi kebengisannya. Tubuh Raja Hiu juga menunjukkan reaksi buruk, tapi saat ini sudah tak bisa dihiraukan lagi.
Baihu murka! Dengan mulut terbuka, ia menyemburkan gelombang kekuatan ke arah Pasukan Ksatria Bulan Suci. Semua ksatria seketika menyatukan kekuatan mereka membentuk pertahanan kesatuan.
Serangan Baihu kali ini bukanlah jenis yang paling mematikan. Ditambah dengan pertahanan kesatuan Pasukan Ksatria Bulan Suci yang memang unik, korban jiwa ternyata kurang dari seribu orang.
...Tidak mengalami gagal total sudah termasuk hasil yang baik.
Baihu juga agak terkejut. Ia sudah bersiap menghancurkan semua serangga pengganggu ini sampai habis.
Sayap raksasanya mengipas kuat. Bola cahaya yang menakutkan itu muncul kembali dari dalam tubuh Baihu.
Yugare Ksatria Naga sedang menggunakan cahaya suci untuk menyembuhkan tubuhnya. Sayangnya dia adalah prajurit emas, magic malaikat tidak terlalu dikuasainya.
Namun gerak-geriknya telah memberikan peringatan kepada Kaisar.
Kaisar mengangkat kedua tangannya, meneriakkan seruan keras. Kekuatan cahaya menyembur ke langit, sepasang sayap raksasa tiba-tiba mengembang. Cahaya dewa yang megah memancar, kilauan bak sang dewa.
Meski Sayap Serafim tidak memiliki kekuatan serangan, efek penyembuhannya memang sangat efektif. Terutama dalam skala besar. Di bawah cahaya suci, tubuh mereka yang bukan orang biasa ini pulih dengan kecepatan mengerikan - khususnya klan laut.
Kaisar sendiri juga terluka parah. Sayap Serafim sedang menguras kekuatan spiritualnya. Setelah bertahan sebentar, dia terjatuh dari udara. Clarisse yang panik langsung melesat maju mengabaikan bahaya.
Di sisi lain, Rafael, Carasso, Lucio dan lainnya mulai bangkit. Aura hitam menyelimuti Cassar - dia menghindari sorotan cahaya suci tadi dan berhasil memulihkan diri dengan cepat.
Tidak boleh berhenti. Sekalipun harus menguras tenaga sampai habis, kita harus tempur melawan Baihu.
Carasso pertama kali terbang. Mantra rahasia klan naga bergema di udara. Pedang Raungan Naga Tianchaluo melayang. Pertarungan tadi membuktikan: mereka harus mengulur waktu sambil menunggu serangan Magister Sihir.
Mantra Aura Naga Bawaan mengalir deras tanpa henti.
Ini semua adalah orang-orang yang langsung bisa dimengerti, yang mereka butuhkan sekarang adalah waktu. Sekelompok orang segera melakukan serangan pengalih perhatian ke berbagai arah Baihu.
Meski telah disembuhkan cahaya suci, tapi ini tetap menguras potensi. Dalam waktu sesingkat ini, tubuh tak mungkin pulih sepenuhnya. Kecepatan dan kekuatan sudah berkurang banyak, menangani situasi ini penuh krisis.
Justru Kasa dan Styralia bertarung dengan gila. Keduanya masih menggunakan variasi permainan yang tak takut mati. Sekarang baju zirah di lengan Kasa sudah copot, memperlihatkan lengan ungu berpola misterius, sepertinya tadi patah, tapi sekarang terlihat utuh.
Serangan kapten Pasukan Kavaleri Kuda-Naga Api yang berputar-putar gila sama tajamnya, seolah tak ada cedera.
Semua ini untuk memberi waktu pada ahli sihir.
Dua murid kesayangan Markus sudah mundur dalam keadaan limbung. Mereka sudah mengerahkan seluruh kemampuan. Jika terus bertahan, nyawa kecil bisa hilang. Jelas ada jarak kemampuan mutlak, tak bisa mengikuti langkah Magister Sihir.
Empat Magister Sihir berbaris, rambut menari-nari. Di udara telah muncul bola api putih raksasa yang panas bagai mentari. Cahaya tongkat sihir keempatnya sudah mencapai Dianfeng. Bisa dibayangkan setelah pertempuran ini, mungkin mereka harus mengganti peralatan tempur.
Saat ini Kaisar juga tersadar, tadi kekuatan spiritualnya terkuras berlebihan seketika. Begitu sadar, dia segera kembali bertarung meski terluka. Satu kekuatan tambahan berarti satu kesempatan lebih besar.
Raja Naga Laut Carasso menunjukkan ketangguhan dan kekuatan yang tak tertandingi. Semburan aura naga bawaan yang sedemikian menguras energi ternyata masih belum berhenti hingga saat ini.
Rakyat jelata Fàbregas di bawah hanya bisa meneriakkan sorakan mengguncang langit untuk menyemangati para prajurit. Harus diakui, manusia adalah makhluk biologis yang mudah terstimulasi - teriakan penyemangat seperti ini benar-benar efektif.
Luka, rasa sakit, bahkan kematian sekalipun tak mampu meredam semangat berapi-api manusia dalam pertarungan.
Siapa bilang Makhluk Suci dari Empat Penjuru adalah bentuk kehidupan tertinggi?
Salah!
Kehidupan paling mulia ada di sini!
Manusia, klan laut - merekalah tuan Maya, putra bumi, anak sang Raja Laut!
Seketika para prajurit di udara menyebar menghindar. Baihu yang murka kembali melancarkan serangan tanpa pandang bulu. Meski tak sempat menghindar sepenuhnya, ini sudah upaya maksimal. Semua mata tertuju pada Magister Sihir - kemenangan ditentukan di sini!
Bola cahaya putih berdiameter sepuluh meter di udara begitu mempesona. Magic yang terkondensasi hingga memberi kesan padat ini adalah kekuatan ultimate sang Magister Sihir.
Empat Magister Sihir mulai menunjukkan perbedaan. Romário benar-benar layak disebut Magister Sihir nomor satu. Di antara mereka, kondisinya masih relatif baik. Namun satu magister saja tak bisa mengendalikan mantra ultimate ini. Untungnya para magister tak kekurangan ramuan. Meski penggunaan kekuatan berlebihan saat ini sangat merusak, mereka sudah tak peduli lagi. Keempat magister hampir bersamaan mengeluarkan ramuan magic mereka dan meminumnya. Sekejap mata, kekuatan mereka pulih sepenuhnya. Mantra terlarang tingkat inti yang mulai tak stabil di udara perlahan terkendali.
Tiba-tiba terjadi perubahan aneh. Saat orang-orang yang terlempar hendak menghindar, gaya gravitasi dahsyat muncul. Medan gaya langsung menyelimuti seluruh area, bahkan orang di darat terasa seperti akan tersedot ke atas.
Mereka tertegun. Hanya beberapa orang yang masih punya tenaga untuk melawan tarikan ini. Yang lain yang sudah terluka parah terbang tak terkendali ke arah Baihu. Tapi para magister sudah tak bisa menahan mantra terlarang yang mencapai titik jenuh. Jika tak segera ditembakkan, ledakan akan terjadi di tempat dan semuanya mati.
Apakah Baihu sengaja atau tidak?
Keempat magister berusaha mati-matian mengendalikan mantra terlarang tingkat inti untuk mengulur waktu. Kaisar menatap Baihu, tahu ini saatnya bertarung habis-habisan. Dia tak sempat berpikir panjang.
Untuk melawan wilayah, hanya wilayah lain yang bisa digunakan.
Kaisar terbang cepat ke arah Baihu, medan gaya sepenuhnya terbuka, perpindahan ruang terus-menerus, terus mengubah medan gaya untuk mengganggu medan gaya Baihu. Meski tingkat kesadaran tidak bisa dibandingkan, gangguan terus-menerus ini memang merusak stabilitas wilayah.
Mata Baihu juga memancarkan tanda tanya, dengan murka menyambar ke arah Kaisar.
Yang lain mendarat satu per satu. Kaisar tentu tahu jika tidak segera menghindar, nyawa kecilnya takkan selamat. Dia tidak memiliki kesadaran setinggi martir.
Menggunakan sisa tenaga untuk melakukan perpindahan jarak jauh, begitu menghilang, empat Magister Sihir bersama-sama meneriakkan amarah, mantra terlarang penghancur ultimate ditembakkan ke Baihu.
Baihu yang terus diganggu ternyata tidak berniat menghindar. Ini mustahil! Dengan kecerdasannya, Baihu pasti bisa merasakan menakutkannya serangan ini!
Semua orang menahan napas, termasuk para Magister Sihir. Mereka penuh harapan pada serangan total ini. Meski tidak bisa membunuh Baihu, setidaknya membuatnya tidak lagi sombong.
Tapi sesuatu yang membuat tertegun terjadi.
Kaisar yang sedang bersiap pergi melalui lompatan ruang ternyata dihancurkan medan gayanya oleh wilayah Baihu. Baihu membalas dengan cara yang sama.
Saat ini Kaisar sama sekali tidak punya kemampuan melawan. Seluruh tubuhnya terpental keluar dari perpindahan ruang, tepat menghadapi mantra terlarang yang datang.
Tak ada reaksi, juga tak bisa bereaksi.
Seluruh tubuh Kaisar ditelan oleh mantra terlarang!
Pada saat itu, Shenjiang Clarisse langsung tegang. Melihat Kaisar tertelan, seluruh tubuhnya membeku ketakutan. Matanya kehilangan cahaya, seluruh tubuhnya tak bergerak.
Ketika sihir api mencapai tingkat ini, itu bukan lagi sekadar magic murni, melainkan kekuatan elemen yang mematikan. Bahkan Fenghuang, penguasa elemen api, mungkin akan terganggu sedikit. Kaisar bukanlah Fenghuang, meski mendapat dukungan Fenghuang, tubuh manusia takkan mampu menahan kekuatan sebesar ini.
Mardon jatuh terduduk. Bagaimana mungkin? Otaknya tidak bisa berpikir jernih. Perjuangan bertahun-tahun, begitu banyak target, makna hidupnya hanyalah membantu Kaisar merebut kembali haknya.
