Bab 3: Tak Tertandingi di Dunia

　　Kaisar adalah murid sekaligus anaknya. Di dunia ini, Mardon hanya terikat pada magic - itupun demi membantu Kaisar. Tapi kini dia justru... 　　Kao dan yang lain menolak percaya: "Kaisar yang mendapat dukungan Fenghuang pasti baik-baik saja! Tidak mungkin terjadi apa-apa!" 　　Tapi Kaisar sudah sepenuhnya tertelan. Tubuh manusia memiliki batas daya tahan. Kaisar bukan makhluk suci. 　　Yang lain tidak terlalu memikirkannya. Dalam arti tertentu, Kaisar tetap kompetitor sekaligus musuh bebuyutan di masa depan. Hidup-matinya tidak penting. Tapi Kaisar justru menghentikan serangan terakhir. 　　Edermon menghentikan pengamatan diam-diamnya, ekspresinya tidak terbaca. Di sudut yang tak mencolok, Shakespeare dengan wajah serius perlahan mengepalkan tangan, sebuah kertas kuning aneh muncul di tangannya dan ditempelkan di dadanya sambil mengucapkan mantra. Ruang terasa bergetar halus, namun situasi berubah lagi. Shakespeare menghentikan gerakannya dan bersembunyi kembali. 　　Mantra terlarang, setelah menelan Kaisar, entah mengapa tiba-tiba berhenti. 　　Baihu menggelengkan kepala, menatap mantra terlarang di depannya. Rasa bangga sedikit demi sedikit menghilang, malah mendengus rendah dengan bulu yang berdiri tegak. 　　Orang-orang juga menyadari ada yang tidak beres dengan kondisinya. Saat ini tak ada yang tahu harus melakukan apa, hanya bisa menunggu. 　　Raja Naga Laut dan yang lain tidak berani bertindak gegabah. Perkembangan urusan sudah lepas dari kendali. Secara logika, mantra terlarang yang terhambat seharusnya meledak, tapi malah hanya bergoyang di udara tanpa bergerak. 　　Tak lama kemudian, Raja Naga Laut mulai melihat pola tertentu. Bahkan Cassa menatap bola cahaya tanpa berkedip - di dalamnya dia merasakan kekuatan sejenis yang dahsyat, tak tertandingi. Kekuatan seperti ini seharusnya tidak ada dalam tubuh manusia! 　　Mantra terlarang mulai bergoyang hebat, warnanya berubah dari putih susu menjadi hitam. Suara tawa rendah yang dalam keluar dari dalam mantra tersebut. 　　Itu adalah suara Kaisar. 　　Tepat, meskipun tubuh Kaisar telah menerima dukungan Fenghuang, tetap tidak bisa menahan kekuatan seperti ini. Walau ada kekuatan barrier yang kuat dalam tubuhnya, barrier itu tidak bisa melindungi fisiknya. Namun pedang iblis pasti tidak akan membiarkan tubuh yang susah payah didapatkan ini hancur. Jika tubuh ini hancur, hasilnya juga tidak akan baik bagi pedang iblis. Apalagi ia sangat puas dengan tubuh ini. Berkat kekuatan yang diserap sebelumnya, sekarang sudah bisa melawan barrier. Mana mungkin ia membiarkan semua upaya sebelumnya menjadi sia-sia di saat genting ini. 　　Saat tertelan mantra terlarang, mental Kaisar langsung jatuh ke titik terendah. Enam lapis barrier melepas tekanan pada pedang iblis dan mulai melindungi bagian dalam Kaisar. Pedang iblis memanfaatkan kesempatan ini untuk keluar. 　　Tapi tak ada waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak perlu. Pertama-tama harus menjamin keamanan tubuh ini. Bersamaan itu, ia juga merasakan kehadiran lawan kuat di luar! 　　Kekuatan, perlu menyerap sedikit kekuatan dulu. 　　Api pun bisa diubah! 　　Akhirnya nyala api ultimate putih susu berubah menjadi hitam pekat - nyala api iblis neraka. Mata Kaisar dan Pangeran Ottoman nyaris melotot, tatapan mereka tertancap kuat pada bola api hitam yang melayang di udara. 　　Bagaimana mungkin ini terjadi? 　　Dari mana Kaisar mendapatkan kekuatan seperti ini? Itu pun level yang begitu tinggi, begitu dahsyat! 　　Bola api hitam tiba-tiba mendidih, terkompresi seketika, lalu meledak. Bola api raksasa itu menghilang, digantikan oleh sosok manusia yang seluruh tubuhnya diselimuti nyala api hitam pekat - seekor fenghuang hitam. 　　Seluruh tubuhnya terbungkus dalam nyala api berbentuk fenghuang hitam. 　　Itu Kaisar! 　　Saat ini mata Kaisar memancarkan kilau gelap gulita, di tangannya menggenggam pedang dengan daya pikat tak terbatas yang seolah mampu menarik jiwa manusia. 　　Kekuatan, kekuatan dahsyat yang bahkan tak gentar menghadapi Makhluk Suci dari Empat Penjuru. 　　Mardon tersentak bangun, tiga Magister Sihir lainnya tak percaya pada penglihatan mereka. Kaisar tak hanya mengubah sifat elemen, tapi juga menyerap elemen sebesar itu - ini jelas melanggar hukum elemen dan menghancurkan pola pikir konvensional para Magister Sihir! 　　Tapi tubuh Mardon yang gemetar mulai tenang kembali, meski wajahnya masih pucat. Ia tahu, Kaisar mustahil mati. Kapan pun, Putra Langit yang terlahir saat turunnya Bulan Suci ini takkan pernah binasa! 　　Seandainya Kaisar masih punya kesadaran, pasti akan menjelaskan bahwa yang menyerap kekuatan bukan dirinya, melainkan pedang iblis di genggamannya. 　　Fisik Kaisar yang diberkati Phoenix masih berperan. Pedang iblis memanfaatkannya dengan sempurna, melahirkan Fenghuang Kegelapan. 　　Kaisar kini bagaikan dewa jurang dari neraka, Phoenix yang bangkit dari abu. 　　Baihu tak lagi menahan diri. Gelombang kejut tingkat penghancuran seketika melesat ke arah Kaisar. 　　Kali ini Kaisar tak menghindar. Pedang Sui Hun telah hancur lebur dalam mantra terlarang. Pedang iblis diacungkan horizontal, tangan kiri mendorong ke depan - sebuah barrier energi hitam tercipta. 　　Bruuum... 　　Energi beterbangan ke segala penjuru. 　　Tumbukan kekuatan yang benar-benar di luar imajinasi. 　　Langit gelap seketika, pasir dan batu beterbangan, mereka semua bertahan, menghalangi arus kekuatan kacau. 　　Getaran dahsyat membuat bumi ikut bergetar. Setelah beberapa saat, sekitar baru kembali tenang. 　　Baihu tetap sombong melayang di udara, namun semangatnya sekarang sudah jelas berbeda dari awal. Diimbangi konsumsi energi gila-gilaan ditambah serangan energi super besar berkali-kali, kemunduran tak terhindarkan. Meski Baihu adalah Makhluk Suci dari Empat Penjuru, dia tetap makhluk biologis yang mustahil punya energi tak terbatas. 　　Tapi di udara tak ada jejak Kaisar... Apa semangat tadi hanya mudah layu seperti bunga yang hanya mekar sekali? 　　Bagaimana mungkin seseorang selamat dari serangan Baihu? 　　Tapi orang-orang tetap tak mau percaya. Namun Carasso dkk bukan orang biasa, tak ada waktu memikirkan keajaiban. 　　Manusia, harus mengandalkan diri sendiri. 　　Raja Laut dan ahli lain sudah siap bertempur di sini. Sekalipun mati, harus mati dalam pertempuran. 　　Pasukan Ksatria Naga juga tak yakin. Hanya Kao dkk yang tetap teguh, mereka tak percaya Kaisar mati. 　　Tentu saja Kaisar tidak akan mati. 　　Tiba-tiba muncul nyala hitam berkobar di udara. Kaisar muncul sama sekali tidak terluka dengan senyum licik yang tak biasa. Berbeda dari biasanya, tapi punya daya tarik unik seolah segalanya dalam kendali, semuanya hanya permainan. 　　Baihu memandang makhluk terkutuk ini dengan murka yang tak terbendung, bukan aroma manusiawi, melainkan kekuatan maha dahsyat yang mampu mengancam eksistensinya. 　　Pedang iblis di tangan Kaisar terangkat santai, mengarah ke Baihu. Ekspresinya berangsur serius meski senyum menggoda masih tersungging di sudut bibirnya. 　　Kendati pedang iblis ini sakti, lawannya adalah Baihu sang legenda. Sedikit kecerobohan bisa berujung pedang hancur dan nyawa melayang. Tentu tak boleh terjadi. Setelah sekian lama menanti kesempatan kembali ke dunia fana, mustahil ia akan menyerah begitu saja. 　　Saat pedang Kaisar terangkat, Baihu perlahan mundur selangkah. Kecerdasan Makhluk Suci dari Empat Penjuru setara ras mana pun. Namun kekuatan maha dahsyat kerap membuat kebijaksanaan mereka tak tersalurkan. Kini, setelah energinya terkuras, Baihu pun harus mempertimbangkan kondisi aktual. 　　"Ck ck, manusia! Perhatikan baik-baik! Beginilah cara menggunakan pedang - Pedang Gelombang Iblis Serentak!" 　　Cring cring cring cring... 　　Ribuan energi kilat menyambar-nyambar menyerbu Baihu. Bukan elemen, bukan pula qi tempur. Pada serangan sebelumnya, api hitam di tubuh Kaisar telah terserap total. Yang muncul kini adalah energi murni serupa Baihu, namun dengan karakter berbeda. 　　Pangeran Ottoman dan Kaisar memahami energi jenis ini lebih dari siapa pun. Inilah kekuatan ultimate yang mereka dambakan - inti kegelapan. 　　Namun bagaimana mungkin Kaisar tiba-tiba menguasai energi yang tak terjangkau manusia biasa? Sang pelayan tua saja baru menyentuh tahap awal kekuatan ini. Mustahil Kaisar telah mencapai kesempurnaan! 　　Tapi segera mata mereka berdua tertuju pada pedang iblis di tangan Kaisar. Dengan atribut yang sama, mereka bisa merasakan dengan jelas bahwa energi berasal dari pedang di tangan Kaisar. 　　Tiba-tiba, legenda kilat meledak dalam pikiran mereka, membuat keduanya limbung. Pandangan mereka pada pedang iblis berubah. Jika bukan karena kondisi khusus, mungkin mereka akan merebutnya. 　　Tapi jelas, bertindak sekarang sama dengan bunuh diri. Kesabaran, menahan diri sekuat tenaga ditambah luka-luka baru bisa meredam impulsif ini. 　　Carasso dan yang lain berhenti sejenak, fokus total. Begitu Baihu menunjukkan celah, mereka akan menyerang tanpa ragu. Kondisi aneh Kaisar juga membuat semua bingung, tapi lebih baik bingung daripada tidak sama sekali. 　　Baihu yang biasanya menghadapi serangan langsung tiba-tiba bergerak cepat, dalam pandangan orang seperti teleportasi, menghindar dengan lincah dari serangan ini. Bahkan Baihu sekarang enggan menahan langsung. 　　Semua ternganga. 　　Banyak anggota Pasukan Ksatria Bulan Suci dan warga Fàbregas yang menyaksikan masih belum tahu siapa ahli super yang berani berduel satu lawan satu dengan Baihu di udara melawan Makhluk Suci Empat Penjuru. 　　Segera suara diskusi dan sorak-semangat bergemuruh. 　　"Siapa ini? Kapten Kaisar dari Cagliari?" 　　"Benar! Aku ingat wajahnya. Dia yang di pemandangan Asura, pasti dia!" 　　"Ya Tuhan, kudengar dia adalah Jian Sheng termuda sepanjang sejarah Maya, ahli sihir-sekaligus-prajurit, tapi tak menyangka kekuatannya sampai bisa berduel satu lawan satu dengan Makhluk Suci dari Empat Penjuru! Kalau tidak melihat langsung, mati pun takkan percaya!" 　　"Goblok, hari ini gue benar-benar tercengang! Seumur hidup mungkin takkan bisa lupa, mati pun sudah balik modal. Minimal kita sudah menyaksikan pemandangan luar biasa!" 　　Kota Dosa yang memang dipenuhi penjahat berdarah dingin, kini dipenuhi kekaguman luar biasa pada Kaisar. Meski kebanyakan mereka kejam, prinsip membalas budi dan dendam tetap dijunjung. Kaisar secara tak langsung telah menyelamatkan nyawa mereka. Lagipula, mengagumi ahli memang sudah menjadi tradisi indah Fàbregas. 　　Pertarungan sengit Kaisar melawan Baihu masih berlangsung. Pedang Iblis pun menghadapi rintangan berat. Baihu tak menyangka nasibnya begitu buruk sejak muncul. Sebagai penguasa bencana, malah mengalami bencana serupa. 　　Meski postur tubuh Baihu begitu besar, gerakan menghindarnya luar biasa cepat. Kaisar kini muncul dan menghilang seperti hantu, Pedang Iblis-nya ada di mana-mana. Penggunaan Dragon Ball pun sudah mencapai tingkat sempurna benar, mampu langsung melawan wilayah energi Baihu. 　　Kebanyakan hanya bisa menyaksikan keramaian, segelintir yang paham pintu masuk rahasia. Manusia dan makhluk suci ini bukan sekadar bertarung kekuatan dan teknik - yang lebih menakutkan adalah mereka sedang memperebutkan wilayah pengaruh! 　　Mereka terkejut bukan karena makhluk suci, Baihu yang memiliki pencapaian seperti itu adalah hal wajar. Tapi Kaisar, bagaimana mungkin? Meski dia anak dewa, kemajuannya tidak mungkin secepat ini! Dari Saint Domain ke wilayah, berapa lama waktu yang dibutuhkan? Orang lain mana bisa hidup tenang! 　　Tentu saja, orang seperti Carasso perlahan mulai melihat celah. Meski Kaisar sekarang kuat, gerakannya menunjukkan kekakuan yang misterius. Jurus-jurus barunya inovatif dan kuat, tapi kurang lancar. 　　Selain itu, pedang seringkali meninggalkan kesan lebih mendalam. Tapi mereka tidak punya waktu untuk merenungkan secara mendalam, mata mereka tertancap mengikuti setiap gerakan Baihu. 　　Bruuum... 　　Baihu menyambar Kaisar dengan cakarnya... Sabetan ini cukup kuat untuk menyapu puncak gunung. Tapi Kaisar muncul kembali di atas Baihu dengan wajah penuh amarah, menahan cakar harimau dengan pedang iblis, lalu melancarkan pukulan sambil berputar. 　　Dua lapis tenaga? 　　Bukan tentu saja! 　　Tiga Lapis Tenaga Kegelapan! 　　Makhluk Suci dari Empat Penjuru langsung terjungkal dua kali. Gerakan ini membuat mereka yang menyaksikan nyaris menggigit lidah sendiri. 　　...Makhluk yang lebih aneh dari Makhluk Suci Empat Penjuru. 　　Ya Tuhan, dasar setan! 　　Baihu semakin murka. Memalukan besar diperlakukan seperti ini! Dalam raungan kemarahan yang terus-menerus, bentuk tubuhnya perlahan menyusut. Jelas, dalam level kekuatan yang sama, tubuh terlalu besar bukanlah hal positif. 　　Seiring menyusutnya tubuh, kekuatan Baihu justru meningkat. 　　Perpindahan wilayah, Baihu muncul di atas Kaisar, tapi Kaisar juga melakukan perpindahan wilayah yang sama ke atas Baihu. Dua bayangan berkedip-kedip dengan cepat di udara, membuat mata para penonton berkunang-kunang. 　　Sebenarnya Baihu lebih bingung daripada manusia. Skill tinggi seperti wilayah, bahkan di antara Makhluk Suci dari Empat Penjuru, hanya Baihu dan Qinglong yang memilikinya... Bagaimana mungkin manusia ini bisa, dan ternyata wilayah medan gaya ruang yang sama persis dengannya? 　　Dug... dug... Bruuum! 　　Wilayah vs wilayah. Baihu yang mengecil semakin terlihat Gahar dalam pertarungan jarak dekat. Getaran kekuatan makin hebat, tebing mulai menunjukkan tanda-tanda ambruk. Yang kemampuan fisiknya kurang sudah mulai turun ke bawah. Jika kekuatan bertambah sedikit lagi, tempat ini bisa runtuh kapan saja. 　　Meski Pedang Iblis ingin terus bertarung, ia menyadari tubuh Kaisar hampir tak bisa menahan beban. Perpindahan ruang berulang ini jelas di luar daya tahan tubuh manusia. Kaisar memang kuat, tapi belum sampai level ini. 　　Pedang Iblis sendiri tidak bisa menggunakan kekuatannya sepenuhnya. Jika tidak segera diakhiri, Baihu pasti akan menghancurkannya. Saat ini Baihu tidak mengincar Kaisar, tapi Pedang Iblis. Hampir setiap saat bertukar jurus, serangannya tidak ditujukan ke tubuh Kaisar, melainkan ke arah Pedang Iblis. 　　Carasso dan yang lainnya juga menyadari kondisi fisik Kaisar yang semakin kehilangan kelincahan, situasi berbahaya terus bertambah. Saat itu, Zhebie berdiri dengan keras. Perawatan Karinina tidak cukup untuk menyembuhkannya sepenuhnya, namun bisa merangsang potensi tersembunyi dalam dirinya. 　　Meski nanti tidak bisa bangun, sekarang harus tetap menembakkan satu anak panah. 　　Kao dan Diddy membantu Zhebie. Saat ini dia sudah kehabisan tenaga untuk menahan rekoil teknik panah kuat, harus ada yang membayangi di belakang. Busur Bakuretsu Monaluo perlahan ditarik, mata Zhebie kembali memancarkan kilau perak meski tidak secemerlang sebelumnya. Untungnya kali ini tidak perlu menggunakan Mida Blasuo. Zhebie tidak berharap bisa melukai lawan, hanya ingin menciptakan kesempatan bagi Kaisar. 　　Target - dagu bagian bawah Baihu! 　　Di sekeliling penuh dengan orang-orang. Pertarungan telah mencapai momen kritis. Melihat Zhebie bersiap melepaskan panah, yang lain langsung menyiapkan kebutuhan pertempuran. Mereka yakin pemanah ini pasti bisa menciptakan peluang, dan tugas mereka adalah memperbesar peluang tersebut. 　　Syuut... 　　Monaro Chuanxin Jian! 　　Kekuatan ini sebenarnya tidak mungkin mempengaruhi Baihu. Tapi sebagai makhluk biologis, serangan mendadak yang mengarah ke dagu bagian bawah - area yang pernah melukainya sebelumnya - membuatnya sesaat ragu. 　　Pada saat itulah Raja Naga Laut Carasso, Raja Paus, Empat Penguasa, Casa, Lucio, Situ Jianuoweiqi, Yugale, semua serentak menyerbu. Tidak ada teknik lagi, murni keroyokan telanjang. 　　Baihu harus menjaga Kaisar, terpaksa menguras terlalu banyak energi, langsung mendapat pukulan bertubi-tubi. Meski tidak mematikan, sakitnya menusuk jiwa sombong Baihu. 　　Roaaar... 　　Gelombang energi meledak, mereka semua tercerai-berai. Tanpa teknik apapun, Baihu murka. 　　Tapi kemarahan hanya membawa kematian. 　　Kaisar yang telah menunggu momen ini langsung muncul di punggung Baihu. Pedang iblis ditancapkan keras, menembus osilasi energi dan menusuk tubuhnya. 　　Jaring ubur-ubur tak sanggup menampung energi sebanyak ini, tapi pedang iblis bisa. Apalagi akumulasi energinya hampir habis terkuras sebelumnya. Kesempatan emas ini takkan dilewatkan. 　　Kekuatan primordial Baihu mengalir deras. Tubuh Makhluk Suci Empat Penjuru kaku, menggeliat hebat di udara. Pedang iblis takkan melepas mangsa. 　　Energi terus mengalir ke pedang iblis. Aura hitam Kaisar semakin pekat. Tapi Makhluk Suci tetaplah legenda. Teriakan murka Baihu menggema, dipenuhi kepahitan dan amarah yang lebih besar. 　　Tiba-tiba cahaya putih menyilaukan. Pedang iblis langsung merasakan kondisi tak beres dan berusaha berpindah ruang. Tapi sebelum siluetnya menghilang, ledakan dahsyat sudah mulai. 　　Tebing pun tak mampu menahan kekuatan dahsyat ini, akhirnya ambruk total. Gempa mengguncang tanah, retakan mengular ke segala penjuru. Sisa-sisa tubuh Fàbregas yang malang tercerai-berai menjadi tujuh delapan potongan, hancur lebur. 　　Getaran hebat mengguncang. Seekor Baihu mini memandang sekeliling dengan murka, lalu terbang menjauh penuh kekecewaan. Tak lama kemudian lenyap tanpa jejak. 　　Gelombang ledakan dan gempa terus berlanjut lama, menambah daftar korban jiwa. Langit gelap gulita, bagaikan dunia mimpi buruk. Kondisi ini bertahan selama beberapa setengah jam. 　　Saat segala sesuatu tenang kembali, Fàbregas telah menjadi bagian sejarah. Banyak dataran tinggi di sekitarnya tersapu bersih. Topografi perbukitan berubah menjadi cekungan. 　　Di atas puing-puing berdiri seorang manusia - sosok tak tertandingi di dunia.