Memegang tiga kitab legenda, Kaisar dan kelompoknya beralih ke toko senjata pinggir jalan karena Clarisse bersikeras membeli pentungan bergerigi raksasa untuk Bati. Keinginan Sang Putri membuat Bati yang malang harus menuruti, tak mengerti arti mengangkat besi tua besar.
Dua kapak perang raksasa di pintu toko menarik perhatian mereka. Banyak pengunjung di dalam menunjukkan toko ini punya keunikan.
"Selamat datang, apa yang diinginkan empat tamu kami?"
"Pentungan bergerigi, semakin besar semakin baik!" Clarisse tertawa. Meski wajahnya tertutup, suara manisnya membuat udara toko senjata terasa segar.
Hukum umum "cantik tapi bersuara jelek" tidak berlaku untuk putri duyung, terutama Putri Clara kami yang paling sempurna.
Para tamu tak sengaja melirik, tapi pelayan tetap wajar. Melihat postur Bati, "Ada, silakan ikut saya!"
"Mereka segera melihat tumpukan senjata berat: pedang super besar, kapak perang yang tidak masuk akal, serta berbagai model pentungan bergerigi."
"Beberapa klan raksasa dari Negeri Utara memang suka menggunakan senjata berat. Pagi tadi sudah ada kelompok pembeli yang memesan. Melihat postur Tuan, sebaiknya pakai model ekstra berat. Bagaimana dengan ini?" Pelayan menunjuk pentungan bergerigi yang memancarkan kilau logam.
"Kokohkah?" Kaisar bertanya.
Pelayan tertegun sejenak, "Hmm, Tuan. Ini terbuat dari besi murni! Toko kami tidak pernah menipu. Ini model terberat kami, bobotnya mencapai 570 jin!"
"Bati, coba hadiah khusus yang dipilihkan kakak untukmu!" Clarisse tersenyum.
Hanya Bati yang baik hati tidak mempermasalahkan kebiasaan Clarisse memaksakan diri sebagai kakak perempuan. Wanita biasa akan berusaha menutupi usia, tapi masalah seperti ini tidak berlaku bagi putri terkasih Tuhan ini - semua batasan tak berarti baginya, iri hati orang lain pun percuma.
Bati patuh mengikuti perintah Clarisse, berjalan mendekati pentungan bergerigi itu.
"Hati-hati Tuan, senjata ini sangat berat..." Meski postur tubuh Bati besar, pentungan ini sudah lama tak terjual karena bobotnya yang ekstrem. Sekalipun bisa diangkat, menggunakannya dalam pertarungan akan merepotkan.
Tapi sebelum selesai bicara, Bati sudah mengangkatnya dengan satu tangan. Saat memegang pentungan bergerigi, tiba-tiba ada dorongan membara dalam dirinya. Energi tempur menyembur ke langit tanpa tanda-tanda, membuat seluruh toko senjata terpana. Semua mata tertancap pada pria raksasa ini.
Sangat mengerikan, energi tempurnya begitu menakutkan!
Bati yang memegang pentungan bergerigi raksasa dengan energi tempur berkobar bagaikan monster. Aurasinya begitu garang, membuat lawan biasa langsung limbung hanya dengan melihatnya.
Grooaa...
Geraman mirip binatang buas itu membuat mata Kaisar berkilat. Dia paham perasaan ini - Bati pasti tiba-tiba menemukan senjata yang cocok, sehingga menunjukkan performansi polos seperti ini.
Meski berat pentungan ini cukup, tapi teksturnya terlalu jelek. Di bawah tekanan energi tempur Bati yang dahsyat, pentungan itu malah hancur berkeping-keping dan tertancap di tanah. Bati menatap Kaisar dengan bingung, lalu melihat senjata setengah patah di tangannya.
Pelayan pun lebih terkejut lagi, lama tak bereaksi. "Apa manusia ini?"
Energi tempur sekuat itu!
"Ada yang lebih bagus? Uang bukan masalah!" kata Kaisar dengan tenang.
"Tuan, silakan bicara di dalam!" Seorang pria berjenggot pendek dan gemuk muncul. Kaisar mengenali ini adalah Orang Kerdil yang langka, meski agak berbeda dengan yang pernah dilihatnya di Pabrik Senjata Keluarga Yang. Dia yakin orang ini pasti ahli pembuat senjata.
Orang-orang sedang berdiskusi sengit tentang siapa keempat orang bertopeng ini. Belum lama ini, tiba-tiba muncul belasan orang berkostum petualang di Xilei. Mereka seperti habis makan obat perangsang, menantang siapa saja yang ditemui. Dan kini muncul empat sekaligus di sini.
Mengerikan! Awalnya kupikir si raksasa ini cuma punya tenaga fisik, tak disangka dia ahli energi tempur.
Kaisar dan ketiga rekannya mengikuti Orang Kerdil masuk ke ruang dalam. "Jangan tersinggung tamu-tamu, senjata di luar itu untuk orang biasa, tidak cocok untuk kalian berempat."
Semakin ke dalam semakin sepi, tapi arena semakin luas. Setelah berjalan cukup lama, mereka sampai di ruang terdalam. Hanya ada satu senjata terpajang di sana.
Sebuah pentungan bergerigi raksasa, mirip dengan yang di luar tapi bahkan Kaisar bisa melihat ini yang asli. Orang Kerdil itu tak bisa menyembunyikan ekspresi bangganya. "Hehe, kami Orang Kerdil paling suka membuat barang-barang besar. Pentungan ini adalah karya terbaikku, sayangnya tak ada yang bisa menggunakannya. Hey anak muda, kau sanggup?"
Orang Kerdil itu menunjuk Bati. Kebiasaan unik ras ini ia ketahui dari Yang Jingyi. Meski postur tubuh mereka kecil, mereka gemar menciptakan benda-banda raksasa. Tempat tinggal mereka bahkan lebih dari cukup untuk dihuni raksasa.
Pandangan Bati yang biasanya teduh tiba-tiba menyala seperti semburan api yang berkobar dalam pertarungan. Bati sehari-hari hanyalah si postur besar yang tak berbahaya, paling kalem di antara mereka. Tapi begitu bertarung, ia berubah menjadi mesin paling gila. Bisa dibilang tak banyak orang waras di sekitar Kaisar.
Seluruh pentungan bergerigi berwarna ungu-hitam, memancarkan sinar aneh. Energi tempur Bati berkobar-kobar saat ia melangkah mantap mendekati senjata itu. Si Orang Kerdil sambil mengelus jenggot tebalnya berkata, "Hehe, ini ditempa dari batu langit utuh, bisa dibilang satu-satunya di Maya! Menurut intuisi master ini, logam ini juga punya efek khusus tertentu!"
Si Orang Kerdil tertawa puas. Konon katanya ras kerdil suka berteman dengan raksasa, entah benar tidak kebiasaan aneh ini. Tapi jelas sekali si kerdil ini sangat ramah pada Bati.
Saat tangan Bati menyentuh pentungan bergerigi, energi tempurnya langsung mengalir tanpa hambatan melalui senjata itu. Bati antusias menepuk-nepuk dadanya sambil berteriak, merasakan dukungan unik seolah kekuatan mengalir ke tubuhnya. Bersamaan dengan itu, permainan tanah pun bergetar.
Kaisar dan dua rekannya saling bertukar pandang penuh tanya... Pentungan bergerigi ini ternyata menghasilkan efek mirip sihir tanah... Jika dikombinasikan dengan kekuatan Bati, mengerikan!
"Hahaha, luar biasa! Luar biasa!"
Bati menatap si Orang Kerdil, "Ini... namanya... apa?"
"Hehe, memang punya semangat menyapu bersih pasukan! Namanya adalah Perang Seribu Tentara. Bagaimana? Ada feel-nya kan, haha!" jawab si kerdil sambil tertawa.
Ini adalah kebiasaan aneh lain si Orang Kerdil yang suka memberi nama-nama unik untuk barang-barang buatannya.
Tapi Bati sepertinya sangat menyukai nama ini, Orang Kerdil juga sama. Si bodoh besar ini sangat cocok dengan seleranya.
"Bos, senjata ini kami beli. Sebutkan harganya!" Kaisar langsung memutuskan melihat reaksi Bati. Senjata ini pasti barang bagus. Terkadang senjata tanpa reputasi memang jelek. Senjata yang mau terkenal juga harus melihat tuannya. Kombinasi kedua pihak baru bisa dikenang sepanjang masa.
Kumis Orang Kerdil langsung mengembang, marah sambil berkata, "Orang awam! Benar-benar orang awam! Zhan Qianjun mana bisa dibandingkan dengan barang murahan seperti itu? Tidak dijual!"
Kaisar tertegun. Tidak dijual? Apa cuma mau pamer ke mereka?
"Si besar, ini untukmu! Mengambil satu poin pun akan menjadi penghinaan bagiku. Senjata bagus harus menemukan tuan yang tepat. Kalian berdua adalah pasangan sempurna!"
Orang Kerdil itu tersenyum simpul. Kumisnya bergerak-gerak membuat Clarisse menahan tawa.
Keringat... Tidak dijual... Dikasih? Dunia ini benar-benar penuh orang aneh. Orang Kerdil sama sekali tidak menghiraukan Kaisar, malah ingin berteman dengan Bati. Bati juga mengangguk bodoh. Menurutnya benda ini cocok untuknya, maka harus menjadi miliknya. Sama sekali tidak ada konsep transaksi.
"Si besar, namamu siapa? Saya David Beckham, Orang Kerdil gua Miche paling tampan!"
Clarisse dan Roque Santa Cruz tidak bisa menahan tawa. Sama sekali tidak terlihat bagian mana dari bapak tua ini yang tampan.
（David Beckham，sebutan bagi pengrajin terbaik dari Orang Kerdil，bagi mereka，keahlian pertukangan yang bagus dan jenggot yang panjang adalah kriteria ketampanan.）
“Batistuta.”
“Hmm，nama yang bagus dan berkesan，meski tidak setampan namaku!”
Clarisse dan Roque Santa Cruz tak tahu harus berkomentar apa tentang Orang Kerdil unik ini. Ras seperti ini memang langka，dengan karakter yang benar-benar eksentrik. Berbeda dengan bangsa manusia atau klan laut yang populasinya besar，Orang Kerdil jumlahnya sedikit meski memiliki banyak cabang. Puluhan orang saja sudah bisa disebut sebagai grup. Seperti kelompok yang diselamatkan Keluarga Yang itu，bisa dianggap sebagai suku yang relatif besar. Jarang menemukan Orang Kerdil penyendiri seperti David Beckham ini，mungkin keahliannya lah yang membuat toko ini begitu terkenal.
Tiba-tiba，pandangan keempat orang itu menyorot tajam. Bati melangkah maju dan menyambar si Orang Kerdil tepat saat seluruh bangunan runtuh.
Sementara itu di Pasar Senjata Xilei，kerumunan orang berbondong-bondong ke lokasi. Sudah lama tidak ada keributan di sini. Menjaga ketertiban transaksi adalah keharusan—bagaimana bisa berdagang jika perampokan merajalela? Toko senjata si Berjenggot yang legendaris di pasar Xilei ini tiba-tiba ambruk... Siapa yang berani nekat begini?
Kondisinya sangat parah—dihancurkan oleh serangan sihir. Pegawai David Beckham hanyalah orang-orang biasa，sedangkan tentara bayaran yang disewanya sudah lebih dulu ditaklukkan.
“Orang-orang sedang menunggu untuk menyaksikan keramaian. Tidak lama lagi, Pasukan Gabungan Tentara Bayaran penjaga keamanan akan tiba. Mereka dibentuk oleh lima kelompok tentara bayaran terbesar manusia. Mereka tidak akan campur tangan perkelahian saling sikut di luar kota atau persaingan pribadi di dalam kota. Tapi sama sekali tidak boleh ada yang merusak tatanan transaksi normal. Jika ini saja tidak bisa dijaga, Barat pasti sudah jadi tanah tak bertuan sejak lama.”
“Siapa yang berani melakukan perusakan seberani ini?”
“Tapi tak lama kemudian penonton mengenali, mereka berasal dari Kota Dosa Fàbregas. Sepertinya tentara bayaran Kegelapan, pantas saja tidak menganggap aturan daerah lain.”
“Di kerumunan banyak yang bergembira atas kesengsaraan orang lain. Fàbregas bukan lagi Fàbregas dulu. Bahkan Empat Raja sekarang harus patuh aturan. Orang-orang ini terlalu sombong.”
Bruuum...
Reruntuhan meledak, asap dan debu beterbangan. Muncul lima bayangan manusia.
Empat petualang dan satu Orang Kerdil. Orang Barat tentu mengenali pemilik toko. Orang Kerdil ini sudah lama berbisnis di sini. Kali ini pukulan yang diterimanya berat - bahkan kedai makanannya dihancurkan. Yang paling membuatnya murka, dia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi.
Kumis David Beckham terangkat marah. Dari dalam bajunya dia mengeluarkan palu besar dan pahat, menatap penuh amarah ke sosok berbaju hitam di depannya.
“Bangsat terkutuk yang berani macam-macam sama gue, maju ke depan!”
“Heihei, Pak Senior jangan marah, nanti cepat tua. Gue sangat tidak suka tata letak toko ini, jadi bantu sedikit dengan membongkarnya. Tak perlu berterima kasih, Bapak bisa bangun lagi yang baru. Cuma harga barang ke depannya harus lebih wajar ya.”
“*** loe!!” Orang Kerdil itu meledak mengeluarkan serentetan bahasa Orang Kerdil yang tidak jelas, malah membuat sekelompok orang Kota Dosa tertawa terbahak-bahak.
“Wahai saudara-saudara, ini bahasa Orang Kerdil legenda yang katanya? Kok feminim banget sih, kayak lagi nyanyi opera.”
Orang Fàbregas memang beragam jenis, ini salah satunya. Ke mana-mana selalu sok jago. Orang-orang tahu mereka dari Kota Dosa, biasanya juga tidak mau ambil pusing. Lagipula mereka kan penjahat berdarah dingin, tak ada artinya. Apalagi formasi mereka sangat lengkap: penyihir, prajurit, pasukan pemanah—jelas bukan kombinasi biasa.
“Gue lawan kalian sampe mati!”
Temperamen Orang Kerdil memang terkenal buruk, David Beckham pun tak berbeda. Langsung melesat maju sambil mengayunkan kapak dan pahat. Jangan salah, semangatnya menggebu. Sayangnya, membunuh bukanlah pekerjaan pandai besi. Tentara bayaran Kegelapan sama sekali tidak menggubrisnya, tapi diam-diam sudah bersiaga. Begitu ada perubahan aneh, mereka langsung akan membunuhnya.
"Tapi David Beckham juga bukan idiot. Saat sedang melaju kencang, para pemanah sudah mengincar titik vitalnya dari berbagai arah. Orang Kerdil itu tersandung dan terjatuh ke permainan tanah. Namun keajaiban terjadi - tubuhnya menyelusup masuk ke dalam tanah seperti menyelam ke air."
"Tak lama kemudian salah satu ahli sihir Prajurit Bayaran Kegelapan menjerit-jerit sambil menari-nari sebelum tenggelam ke dalam tanah dan lenyap tanpa jejak. Kali ini para prajurit menjadi waspada, meski tak panik berlebihan."
"Tiba-tiba kaki ahli sihir lainnya mulai terbenam. Pemimpin prajurit dengan pandangan tajam menyambar seperti kilat, menarik sang ahli sihir. David Beckham pun terangkat seperti lobak yang dicabut dari tanah."
"Hei, si Kerdil laknat! Kau sudah membunuh satu saudara seperjuanganku. Menurutmu bagaimana cara kau melunasi ini?"
"Wajah para Prajurit Bayaran Kegelapan berkerut masam, sama sekali tak menganggap orang-orang sekitar. Kecepatan yang baru saja ditunjukkannya cukup untuk membuat para pencari masalah ciut nyali."
"Puluhan prajurit bayaran mengepung Orang Kerdil itu dengan muka sangar. Membunuhnya lebih mudah daripada menyembelih ayam bagi mereka."
"Sebaiknya kalian menurunkan tangan sekarang. Aku tidak bisa menjamin apakah anggota tubuh itu masih bisa digunakan nanti."
Kaisar berbicara dengan wajah datar.
Para Prajurit Bayaran Kegelapan tertegun, memandangi petualang yang ikut campur ini.
"Hei, Tuan ini keberatan dengan tindakanku?"
“Sangat tidak setuju.”
“Oh, oh, haha, saudara-saudara dengar tidak? Dia berani tidak setuju! Kau tahu siapa aku? Kakakku adalah Bisi Wang, dasar orang ini berani melawan!”
Kemampuan tentara bayaran Kegelapan ini cukup kuat, lagi pula mereka bawahan Empat Raja, pantas saja berani semena-mena. Orang Xilei menganggap mereka seperti Anjing Gila, ingin cepat-cepat mengusir mereka.
“Apakah Di Fentian tidak mengajarimu cara menjadi anjing?”
“Dasar kurang ajar! Berani menghina Yang Mulia Bisi Wang! Rupanya kau sangat peduli dengan si Orang Kerdil tua ini. Akan kulihat bagaimana kau menyelamatkannya! Ayo, potong tangannya!”
Seorang tentara bayaran Kegelapan mencabut pisau secepat kilat. Dengan kecepatan tingkat tinggi dalam jarak sedekat ini, bahkan mata berkedip pun semuanya sudah berakhir. David Beckham marah sampai menggeliat-geliut, tapi titik vitalnya dikuasai lawan, tenaganya hampir habis.
Tiba-tiba terdengar jeritan menyakitkan. Yang terpotong bukanlah lengan Orang Kerdil, melainkan tentara bayaran Kegelapan yang baru saja mencabut pisau tadi.
Pasukan bayaran Kegelapan panik,... Ini seperti melihat hantu di siang bolong. Siapa? SIAPA?!
Di depan mata semua orang, seseorang bisa memotong lengan anggota sendiri tanpa terdeteksi.
Tiba-tiba muncul siluet kecil di samping empat tentara bayaran, berpakaian serupa. "Kepala, tidak ada yang enak dimakan di sini."
Pasukan bayaran Kegelapan sadar menghadapi titik pusat. Segera memberi kode, delapan pemanah langsung mengarahkan panah ke Kaisar dan rombongan.
“Bunuh!”
Syuut syuut...
"Kemampuan pasukan pemanah ini luar biasa, teknik panah tiga rangkai yang seragam ini bukanlah hal yang bisa dilakukan orang biasa."
Tapi kilau emas menyambar dari kerumunan menuju tengah, dua puluh empat anak panah ternyata berhasil diintercept hanya dengan satu anak panah.
Ketika...
Sebuah anak panah emas tertancap di tanah, ekornya masih bergetar.
Muncul lagi seorang petualang, dengan kostum yang sama tapi membawa busur, berjalan perlahan mendekat.
Dan dengung...
Delapan pemanah tumbang, masing-masing memiliki titik merah di dahi.
Mereka membeku...
Lagi-lagi seseorang dengan kostum petualang biasa yang sama, hanya ada gambar naga mengaum di punggungnya yang mudah terlewatkan jika tidak diperhatikan.
Tentara bayaran Kegelapan gemetar, kelompok ini bagai setan pembunuh tak berperasaan, bahkan tak tahu bagaimana rekan mereka tewas.
"Kapten, gadis secantik ini jarang ditemui." Katanya sambil menjilat bibir, ujung lidahnya memancarkan kilau dingin.
"Kalian... berani membunuh orang-orang Yang Mulia Bisi Wang?!"
"Bisi Wang itu siapa? Berani lancang di hadapan kepala kami!" Sindir prajurit pendek bertubuh pendek yang menggendong kapak perang.
Tentara bayaran Kegelapan itu terus bergerak sambil berkata-kata, bahkan menjelang ajal pun masih berusaha balik modal. Pedangnya sudah mengarah ke leher David Beckham. Orang Kerdil ini benar-benar berani, matanya masih melotot penuh amarah seolah ingin membunuh orang itu dengan tatapan.
Prakett...
Pemimpin tentara bayaran Kegelapan tiba-tiba merasakan tangannya seperti dihajar sesuatu. Orang Kerdil itu sudah menghilang. Aduh, orang-orang itu lagi!
Salah satu dari mereka yang mirip wanita secara tak sengaja menyambar Orang Kerdil itu dengan cambuk. Padahal menurut kemampuannya, serangan biasa seharusnya tidak mungkin menembus pertahanannya. Tapi sekarang tangannya sudah mati rasa. Baru sekarang dia menyadari kondisi ini tidak beres.
Sayang sudah terlambat!
Beberapa penyihir berusaha melepaskan sihir untuk menciptakan kekacauan. Tiba-tiba mereka memegangi leher sendiri, wajah memerah membara. Bruuum...
Tubuh mereka tiba-tiba terbakar tanpa tanda-tanda sebelumnya, berubah menjadi bola api yang terjatuh ke tanah.
Siluet mungil itu hanya mengarahkan tongkat sihirnya... Berani menggunakan sihir di depan Putri Clara sekarang, ini seperti mengajari putri duyung tentang sihir.
Banyak yang punya penglihatan tajam di tempat itu. Mengganggu proses sihir orang lain sampai menyebabkan balik keadaan dan meledak sendiri... Ini membutuhkan kekuatan spiritual setara Magister Sihir!
Beberapa pembunuh tentara bayaran Kegelapan tidak tahan dengan tekanan ini dan melompat ke udara menyerang Kaisar. Mereka tahu Kaisar adalah pemimpin karena berdiri di posisi paling depan tengah, sementara yang lain serentak mundur setengah langkah.
Tapi di tengah udara, mereka melihat bayangan raksasa menyerang.
Bagaimana rasanya dipentung pentungan bergerigi raksasa?
Secara visual, seperti pentungan memukul semangka. Braak... Rasanya seperti ledakan.
Jangan mengira postur besar Bati membuatnya lambat. Sulit digambarkan bagaimana tubuh raksasanya tiba-tiba muncul lalu menyapu dengan pentungan. Bahkan bola mata yang terpental masih menyimpan ekspresi tak percaya - tubuh manusia terlihat rapuh di hadapan pentungan raksasa itu.
Tentara bayaran Kegelapan semakin menyusut, sementara kelompok petualang di seberang terus bertambah. Setiap kali ada yang bergabung, beberapa tentara bayaran tewas misterius.
Tak lama, petualang sudah berjumlah 17 orang. Sedangkan tentara bayaran yang awalnya berkelompok kini tinggal satu - si pengaku bahwa Bisi Wang adalah kakaknya, dengan satu tangan lemas.
Orang ini memang punya kemampuan. Setelah terkena cambuk Roque Santa Cruz, dia bisa pulih secepat ini.
Saat itu, tim patroli gabungan lima tentara bayaran telah tiba. Mereka menyaksikan seluruh kejadian dengan jelas. Tentu saja mereka takkan ikut campur sekarang.
“Tujuh belas orang yang berdiri di sana bagaikan gunung yang menindih, seolah-olah pasukan lengkap berhadapan dengan kita. Selain menakutkannya, tetap menakutkannya.”
Sementara David Beckham tertegun melihat sekelompok orang ini. Meski dia menduga mereka bukan orang biasa, tapi ini juga sangat tidak biasa.
“Hehe, jangan takut. Kami kasih kesempatan hidup. Pilih salah satu dari kami. Kalau bisa menghadang satu taktiknya tanpa mati, kau boleh pulang,” kata Kaisar dengan dingin.
Perkataan yang sangat sombong ini membuat anggota Aliansi Tentara Bayaran mengerutkan alis. Dari mana gerombolan ini muncul? Berani menghina Empat Raja, bahkan tanpa menyisakan jalan mundur.
“Hah, kau yang bilang! Gue kasih kejutan kecil!” Kegaharahan Tentara Bayaran Kegelapan benar-benar meledak di ujian kematian.
