"Bagus!"
Tangan terangkat, Qi Tempur Laut muncul dengan dahsyat hingga memengaruhi pertarungan di sekitarnya. Menyaksikan qi Kaisar yang terus meningkat, Ziyou Piao terkagum sekaligus bersemangat.
Luar biasa, sungguh luar biasa!
Tangan Ziyou Piao gemetar. Kekuatan sempurna nan perkasa ini muncul dari tubuh muda Kaisar. Memandang Kaisar yang bagai dewa perang, Ziyou Piao semakin bersemangat - ini adalah karya seni! Betapa indahnya menghancurkan mahakarya seperti ini.
Kaisar benar-benar menghormati martabat Ziyou Piao dengan langsung menggunakan kekuatan level Jian Sheng - perlakuan yang biasanya hanya untuk Bast. Di bawah lingkaran qi tempur perkasa ini, serangan biasa hanya seperti gigitan nyamuk. Bruuum! Sebuah pukulan meledak.
Ziyou Piao tetap tak menghindar. Mantra pertahanan aktif, namun kekuatan dahsyat langsung menerjang, melontarkannya ke udara. Tapi... dia malah tertawa gembira!
Apakah dia punya kepercayaan diri?
Tidak sama sekali. Sakit, tak nyaman, tapi sensasi ini... sungguh memuaskan!
“Di tengah jatuh bebas, mantra terbentuk, 'Kuanglong Bunuh!'”
Mirip dengan magic, namun cara menyerang dan atribut sama sekali berbeda. Seekor naga raksasa menyembur dari tangan, dalam sekejap mendekati Kaisar, langsung menelannya bulat-bulat. Energi ganas itu mendesak tubuh jatuh bebasnya terus mundur, tapi justru semakin bersemangat. Rambutnya berkibar-kibar, mantra terus diperkuat.
Ling sambil bertempur dengan Roque Santa Cruz, tetap memperhatikan pertarungan di sisi ini. Hatinya cemas. Sejak awal perang, Junjungan sudah menggunakan dua mantra level terlarang. Ini sangat menguras tubuh. Meski Junjungan sangat kuat, pertempuran singkat ini sangat berbahaya. Kaisar terlalu perkasa.
“Nona kecil, fokuslah! Masih ada tenaga mengamati lelaki saat bertarung denganku?!”
Creeek! Cambuk berkilat seperti petir menari-nari mengitari Ling. Roque Santa Cruz memang prajurit emas, tapi karena hubungan dengan Diddy, sulit baginya mengeluarkan jurus pembunuh. Soal selera Diddy, Roque hanya bisa menghela nafas. Kok bisa suka pada wanita dingin, suram, dan musuh bebuyutan ini? Lagipula si wanita sama sekali tak berminat padanya.
Meskipun cambuk Roque Santa Cruz cepat, kecepatan Ling juga tidak kalah. Tak lama kemudian Roque menyadari bahwa perempuan ini memang punya kemampuan. Cambuknya sendiri sudah cukup misterius, selain membuat lawan panik di awal, tak disangka lawan mulai terbiasa. Tentu saja Roque juga belum menggunakan jurus pamungkas, lawan pasti bisa merasakannya. Yang mengejutkan, Ling juga tak berniat membunuh. Pertarungan mereka berdua seperti kupu-kupu menari-nari yang memukau mata, tapi belum serius.
Tapi yang lain berbeda. Pertarungan Mida Blasuo dan Anumenon adalah yang paling sengit. Ahli Saint Domain baru melawan ahli Saint Domain senior, kedua tim benar-benar bermusuhan.
Anumenon memperlakukan Mida Blasuo seperti Kaisar. Dia murka! Dia tidak terima! Ini kesempatan emosinya untuk melampiaskan amarah!
Mida Blasuo juga bermain dengan nyawa. Sekarang baginya, setiap lawan harus dihadapi dengan taruhan nyawa. Seperti Anumenon yang di depan Carasso hanyalah tumpukan debu. Jadi untuk mengalahkan Carasso, pertama-tama harus menghancurkan orang di depannya hingga menjadi debu!
Kedua tim memiliki pikiran yang sama, secara alami membuat pertempuran menjadi sangat kejam. Meskipun Anumenon kalah dari Kaisar, jangan meremehkannya. Di seluruh Maya, berapa orang yang memenuhi syarat untuk bertarung melawan Kaisar? Pengalamannya memang mumpuni, Mida Blasuo memang pemberani, peningkatan terakhirnya juga sangat cepat. Keduanya separuh kati sama delapan liang, benar-benar seimbang.
Keduanya bermata merah darah, hampir tak sabar ingin menebas orang itu menjadi serpihan dengan pedang. Energi emas beterbangan ke segala penjuru, sesekali saling beradu. Untuk pertarungan level ini, jangan harap bisa mendapat keuntungan atau mengambil celah. Yang diadu adalah kemampuan tim sesungguhnya. Cedera tak terhindarkan. Saat seperti ini, yang menentukan adalah siapa yang bisa bertahan hingga akhir.
Di sisi Diddy, situasinya tidak semudah yang dibayangkan. Pak Senior yang kurus itu lebih sulit dihadapi dari perkiraan. Senjatanya ternyata pancingan ikan - bukan pancingan biasa! Begitu terjerat benang peraknya, pasti akan terpotong menjadi kubus daging. Dalam hal kelincahan gerak, dia juga tidak kalah. Yang paling menjijikkan, dia sama sekali tidak bermaksud bertarung habis-habisan dengan Diddy, terus menghindar sambil mengeluarkan kata-kata kotor. Seolah tahu Diddy menyukai makhluk halus, kalimat-kalimat menyebalkannya terus dilontarkan. Biasanya hal seperti ini tidak berpengaruh pada Diddy, tapi sekarang jadi efektif.
Diddy mengejar dengan gesit, semua jurus suku Doth dikeluarkan. Diddy polos, dia ingin membunuh makhluk di hadapannya ini, membuatnya diam selamanya!
Berbeda dengan kekejian Mida Blasuo dan Anumenon, sisi Bast justru... merusak lingkungan!
“Apa hasil baik yang bisa didapat dari dua raksasa berkumpul? Namun lawan Bast tidaklah sederhana, bahkan mampu menggunakan Transformasi Paus tingkat tinggi. Sekalipun anggota klan paus asli melihatnya pasti akan terkejut. Banyak keturunan tidak murni seperti ini di Maya Daratan, statusnya rendah, dan kebanyakan bergaul di dunia kegelapan. Mereka memiliki kekuatan, tidak hanya tidak melemah karena darah tidak murni, terkadang bahkan mewarisi kelebihan leluhur. Banyak di antaranya genius-genius. Mereka menyimpan dendam – dunia ini telah meninggalkan mereka, merekapun akan meninggalkan dunia ini.”
“Tapi lawannya adalah Bast!”
“Bukan sekadar klan raksasa biasa!”
“Melainkan keturunan sejati Titan Dewa, Titan Raksasa!”
Pertarungan yang mengguncang langit dan bumi. Aura sekuat ini telah menarik perhatian monster-monster di sekitarnya, termasuk monster tingkat tinggi. Namun merasakan medan pertempuran seintens ini, monster-monster itu mengundurkan diri. Bercanda! Monster cerdas seperti ini, sekalipun berwatak keras kepala, masih memiliki sedikit akal. Terutama saat bukan mereka yang diserang, akan lebih analitis dan waspada mengamati.
Saat ini selain dua wanita, pertempuran lainnya telah mencapai puncak kekerasan.
Pemeran utama tentu saja pertarungan Kaisar melawan Zizai Piao. Di bawah tekanan dahsyat Kaisar, Zizai Piao masih bisa menjaga ritme serang-mundur, terus menyusun segel mantra.
“Deng Kong Dan!”
Cring cring cring...
Serangan kembali memenuhi langit, Kaisar pun terpaksa menghindar. Qi Tempur Laut-nya bukanlah segalanya. Lawan ini sangat kuat, menerima serangan seperti ini langsung jelas bukan hal positif.
Dalam pertempuran, dia telah menemukan keunikan mantra lawan. Konsumsi energi mantra lawan jauh lebih kecil dibanding kekuatan yang dihasilkan, mirip dengan penyihir yang memanfaatkan kekuatan alam. Berbeda dengan prajurit yang mengandalkan kekuatan tubuh, variasi serangannya yang terus berubah membuat Kaisar sulit mendekat. Delapan segel mantra di sekitar Zizai Piao memiliki kemampuan bertahan luar biasa, secara otomatis menghalangi setiap serangannya seolah bertarung melawan dua musuh sekaligus.
Sedikit celah saja sudah cukup bagi Zizai Piao untuk menyerang.
Segel rumit berubah dengan cepat, "Sihir Naga Api Neraka!"
Teriakan Zizai Piao menggema, elemen api di sekitar terdorong bergerak. Menggunakan kekuatan api di lokasi seperti ini jelas memberikan efek berlipat ganda dengan daya hancur luar biasa.
Mantra yang ditampilkan Zizai Piao kini tidak main-main. Serangan ini jelas memiliki efek mantra terlarang, namun keunggulannya terletak pada kemampuan mengompresi kekuatan secara efektif melalui segel untuk mencapai performansi optimal, bukan sekadar serangan tanpa pandang bulu.
