Cedera Mida sangat parah. Pada detik terakhir, Anumenon benar-benar mencapai puncak dalam hidupnya. Seluruh pengalaman dan kekuatan yang terkumpul meledak, akhirnya berhasil melakukan terobosan. Sebenarnya dia bisa langsung menghabisi Mida, tetapi nasib baik lebih berharga dari segalanya. Segala kekurangan takkan berarti jika nasib berpihak.
Anumenon termasuk yang bernasib sial. Atau mungkin dia telah menyia-nyiakan semua keberuntungannya. Persis ketika akan menghabisi Mida dengan lompatan spektakuler, aliran elemen api yang mengamuk tiba-tiba berakselerasi. Serangan ganda elemen api di area ini benar-benar mematikan, apalagi dalam kondisi dia sama sekali tak bisa kehilangan fokus. Karena posisinya yang berhadapan langsung, dia pertama kali menerima serangan dari bagian tengah. Tubuhnya terhempas saat elemen api menghantam, menyebabkan penyimpangan posisi. Mida memanfaatkan celah sesaat ini, menghunjamkan pedang tepat ke jantungnya. Sementara tusukan Anumenon hanya menembus bahu Mida Blasuo.
Sampai detik kematiannya, Anumenon tak percaya mengapa nasibnya begitu buruk. Mungkin hanya di neraka nanti dia bisa mempelajarinya perlahan.
Ini pertarungan bernilai sejati pertama Mida setelah memasuki Saint Domain. Pengalaman seperti ini tak ternilai harganya.
Tapi kondisi saat ini adalah bertahan hidup.
Saat ini sangat sulit untuk menghindar, tidak ada perlindungan di sekeliling, dan mereka sudah melewatkan timing. Bast dengan tenang menghalangi di depan semua orang, tubuh raksasanya cukup untuk melindungi Diddy, Roque Santa Cruz, Mida Blasuo. Mida sudah sepenuhnya kehilangan kemampuan bertarung, tubuh emasnya dengan kedua tangan terentang. Baru sekarang Bast menunjukkan kemampuan tim sebenarnya.
Roque Santa Cruz terkejut bukan main. Elemen yang mengamuk seperti itu bisa dihalanginya. Makna "menghadang" Roque berbeda - membuatnya harus memberikan rasa hormat pada raksasa itu, semakin mengagumi Sang Pangeran.
Zizai Piao sendiri tidak menyangka, tabrakan tingkat mantra terlarang mereka memicu semua elemen api di area ini. Jika ada Magister Sihir di sini, pasti akan mati kesal. Kekuatan mereka sangat hebat, terutama Fenghuang Hari Kiamat milik Kaisar. Namun secara teoretis, kekuatan mereka masih belum bisa dibandingkan dengan Magister Sihir. Para Magister pasti tidak akan menggunakan magic di tempat seperti ini, apalagi dalam pertarungan skala kecil - itu sama saja bunuh diri. Elemen api yang melimpah memang meningkatkan daya penghancur, tapi elemen api di kawasan vulkanik sangat fluktuatif, bisa meledak kapan saja seperti bom waktu.
Elemen-elemen berhasil dihalangi oleh Ling. Tapi dalam kondisi berbahaya ini, saat melindungi Zizai Piao, Ling sendiri tidak bisa menghindar. Tubuhnya mengalami luka bakar di banyak tempat. Namun Zizai Piao sedang dalam kondisi mengamuk. Dia sama sekali lupa segalanya di sekitarnya, hanya tahu bahwa dia berhasil! Jari Pencari Jiwa tepat mengenai orang itu!
Bruuum...
Elemen yang mengamuk menghempas gelombang api dahsyat. Tangan seperti giok yang luwes dengan gesit menyentuh segel mantra, menyelimuti dirinya dan Zizai Piao. Sementara Bast meneriakkan suara keras siap siaga, kilau emas dari tubuhnya menghadang elemen api yang menerjang.
Kaisar berada di pusat badai elemen. Dari luar terlihat seperti ditelan elemen api. Zizai Piao tak percaya dukungan Phoenix bisa membuat kebal total, apalagi ada jurus pencabut nyawa. Di dalam maupun luar, Kaisar pasti terkena setidaknya satu serangan.
Amukan elemen api menekan semua orang, termasuk seorang penonton di kejauhan. Shakespeare melempar telur burung pemandian yang baru matang, gemetaran menyembunyikan diri, "Aduh, perlu segitunya? Setidaknya tunggu sampai aku kenyang."
Tapi Shakespeare sama sekali tak merasa bangga. Justru marah pada si idiot Zizai Piao yang hanya merusak lingkungan tanpa melakukan hal berguna. Ia tak paham mengapa ada orang nekad - api level segitu buat apa melawan Kaisar? Mending keluarkan saja makhluk dari gunung berapi biar semua senang. Ngapain ribet... Hu hu, telur burung wangi ku!
"Kaisar di tengah api sama sekali tidak menghiraukan Zizai Piao. Serangan jari pencari jiwa tadi memang sangat dahsyat, Kaisar hampir terkena jurus. Bahkan hidup seorang level Jian Sheng yang terkena jurus ini pun konsekuensinya akan sangat buruk. Mantra memang memiliki keunikan tersendiri, kekuatannya terletak pada kemungkinan tertentu untuk langsung menghancurkan nyawa seseorang, mengabaikan kemampuan pertahanannya. Ini menyangkut prinsip-prinsip misterius yang tidak bisa dipahami orang awam, tapi memang ada, meski kemungkinannya sangat kecil."
"Tentu tidak ada yang mau mengambil risiko menguji tubuhnya sendiri, Kaisar pun tidak. Ada banyak cara menghadapi serangan seperti ini, tapi saat itu Kaisar hanya bisa menggunakan wilayahnya untuk menetralisir serangan itu, terlihat seperti diam saja menerima pukulan. Karena perhatian Kaisar sudah terpusat pada gunung berapi. Dengan rusaknya barrier, tercium kebocoran qi yang sangat kuat dari dalam - qi kehidupan."
"Kekuatan yang harus dia beri perhatian khusus."
"Setelah elemen."
"Wahahaha! Aku mengalahkan Kaisar! Akulah Yang Mulia generasi baru, satu-satunya pilihan untuk mendirikan dinasti baru! Aku, Zizai Piao, adalah takdir!"
"Zizai Piao mengabaikan cedera di tubuhnya, mendorong Ling sambil meneriakkan kegilaannya. Dia meluapkan penantian bertahun-tahunnya. Melihat pemuda-pemuda lain bisa bebas menjadi gila sementara dirinya harus bersembunyi dalam kegelapan - rasa ini sungguh tidak enak. Orang-orang seperti mereka tidak kekurangan apapun, alasan untuk tetap hidup hanyalah target."
Bast dan yang lain tetap tenang. Mereka tidak percaya ujian selevel ini bisa mengalahkan Kaisar. Mereka sudah berkali-kali menyaksikan situasi yang lebih menakutkan dari ini. Dengan tenang mereka memandang area elemen di tengah.
Prak...
Setelah teriakan gila, Zai Piao tiba-tiba menampar Ling di sebelahnya, membuat Diddy di kejauhan ingin membunuh. Namun Roque Santa Cruz menahannya.
Ling yang ditampar diam menundukkan kepala. "Si gadis sialan! Kenapa tadi tidak membunuhnya? Aku sudah suruh kau habisi bocah itu!"
Ling tetap tak menjelaskan, menunduk. "Tuan, cedera Anda... Tolong hukum saya setelah kita kembali."
Memandang Ling yang tenang, tangan Zai Piao yang terangkat berhenti. Dia tahu wanita ini menyukainya. Sejak kecil bisa mendapatkan gadis cantik kapan saja, dia tak tertarik pada asmara. Tapi Ling memang spesial. Tamparan itu murni karena emosi - pada orang lain, langsung dibunuh tanpa basa-basi.
Ling sepertinya paham, matanya bahkan penuh rasa syukur.
Untung Kao tidak ada, pasti akan meneriakkan "pria sundal wanita sundal".
Huh... Huh... Huh...
Api berkobar, energi qi Kaisar tiba-tiba bergolak. Elemen api tercerai-berai. Kaisar yang melayang turun tanpa cedera, hanya melirik Zai Piao sebelum fokus ke kawah gunung berapi.
"Baik, baik, baik, bego, cepat keluarkan barang itu!" Shakespeare di kejauhan sambil mengipaskan kipasnya berbisik pelan, lebih panik daripada Zizai Piao, "Tempat sialan ini, panas sekali, bangsat, merusak kulit putih dan lembutku!"
Sayangnya Zizai Piao bukan Shakespeare. Dia sudah diprovokasi Kaisar, menganggapnya sebagai lawan tapi orang itu malah mengabaikannya. Saat serangan percaya dirinya gagal, Zizai Piao akhirnya tak bisa menahan diri. Rasional sudah terlempar ke langit kesembilan!
Dia tak bisa mentolerir pengabaian seperti ini!
Zizai Piao mengeluarkan kotak dari dalam jubahnya - Sumber Kegelapan yang diberikan Shakespeare. Barang ini tak bisa dibeli dengan uang, hanya ada di Asosiasi Petualang. Tak ada yang tahu asalnya, seolah bukan produk dunia ini. Tapi satu hal pasti...
Sumber Kegelapan bisa membuat orang bermutasi instan, memicu potensi. Obat sejenis ada tapi efeknya tak bisa dibandingkan. Efek sampingnya cuma perlu pemulihan beberapa waktu, meski terkait kondisi. Tapi Zizai Piao sudah tak peduli konsekuensi!
Tiba-tiba Ling di samping merebut Sumber Kegelapan.
"Bajingan! Mau apa kau? Berikan padaku!"
"Tuan, jangan pakai ini. Biar aku saja. Ling... akan wujudkan harapan Tuan!" Sebelum Zizai Piao sempat mencegah, Ling meneguk habis Sumber Kegelapan.
"Jelas Ling sadar sepenuhnya, kekuatan Kaisar jauh melampaui imajinasi. Bahkan jika Zizai Piao menggunakan Sumber Kegelapan, kesuksesan tak terjamin. Masalah terbesar adalah dia tak bisa membiarkan Zizai Piao mengambil risiko."
"Nyawanya lebih berharga darinya!"
