Bertemu dengan kenalan lama dari akademi dalam kondisi seperti ini membuat Kaisar sangat terharu. Orang ini adalah Edmund yang sangat menonjol dalam forum pertukaran akademi, anggota klan ikan pari listrik Feishi, pemilik Cincin Wushuang Garuda... Bagaimana dia bisa tertangkap sampai di sini?
Dengan kemampuannya seharusnya tidak mungkin. Terlihat jelas, selama tidak bertemu ini waktu, Edmund menunjukkan kemajuan pesat. Pemilik yang diakui senjata suci pasti bukan orang sembarangan.
Tapi Edmund yang terikat ini sedang menggeretakkan gigi marah. Belum pernah ada orang yang lebih sial darinya. Saat hendak memenuhi panggilan keluarga kerajaan untuk pulang, Edmund bertemu monster laut tingkat super. Kesempatan emas seperti ini tidak boleh dilewatkan. Setelah bertempur dua hari dua malam akhirnya menang, tapi belum sempat bernapas lega langsung dihadang sekumpulan arwah termasuk seorang necromancer kuat. Hampir tanpa perlawanan dia langsung menjadi tawanan. Adakah yang lebih sial dari ini?
Di belakang makhluk undead itu berdiri seorang necromancer yang sedang memegang Cincin Wushuang milik Edmund.
Para necromancer membubarkan pasukan undead, menyuruh mereka melanjutkan pekerjaan dengan patuh, lalu mengepung Edmund.
"Bahan baku yang bagus! Bisa diciptakan menjadi prajurit undead yang hebat!"
"Senjata ini juga harta karun. Kekuatan dahsyat di dalamnya bisa dirasakan. Kali ini kita benar-benar dapat harta!"
“Hehe, kita bisa melatihnya menjadi senjata yang bagus, pasti akan membuat Tuan Sekakmat senang, belum tentu kita akan dapat promosi!”
“Ayo, khawatir terjadi perubahan yang tidak diinginkan. Kekuatan orang ini sangat besar. Saat aku tiba, dia sedang kehabisan tenaga. Kalau dia pulih akan merepotkan.”
“Tak apa, ada Lock Spirit Array di sini. Dia tidak bisa berbuat macam-macam. Aku sudah tidak sabar!”
Sekelompok necromancer menghentikan pekerjaan, menyuruh semua antek mundur. Urusan di depan mata ini lebih penting. Digerakkan oleh para penyihir, kolam darah lava mulai mendidih, bau darah dan busuk mulai bergolak. Dari dalam kolam muncul kerangka-kerangka yang mengapung dan jeritan jiwa-jiwa yang beruntai.
Para penyihir semakin antusias, kontras dengan ekspresi Edmund yang kini menyesal sampai kebiruan. Ngapain dia sok jago? Terjebak dalam urusan sial begini. Masa depan indahnya sudah menghilang. Yang paling menyedihkan adalah akan diubah menjadi arwah jijik. Ini lebih menyiksa daripada dibunuh. Lagi pula, bunuh diri juga tidak berguna di hadapan banyak necromancer ini.
“Edmund tentu saja tidak akan begitu saja menerima nasib. Dengan giat dia berusaha memulihkan kekuatan. Setelah periode meditasi ini, sebagian besar tenaganya telah kembali. Tapi rantai sialan di tubuhnya memiliki daya tekan aneh yang jelas dirancang khusus untuk makhluk biologis, membuatnya sulit dilepaskan. Jalan masuk sudah diingat baik-baik. Begitu ada kesempatan tipis untuk melepaskan diri, dia akan langsung kabur. Bertarung di sini jelas sangat tidak tepat. Para necromancer ini semua bukan mainan. Jika bisa kembali ke puncak Dianfeng mungkin tidak masalah, tapi lebih baik hindari konfrontasi langsung!”
Mata necromancer berkedip-kedip seolah membaca pikirannya: "Jangan melawan, sayang. Sebentar lagi kau akan menjadi keluarga kami. Bukankah jadi undead itu menyenangkan? Keabadian, waktu tak terbatas untuk menikmati dunia, mengejar kekuatan tertinggi. Benar kan?"
Necromancer lain masih menyetel kolam darah. Menciptakan makhluk abadi tingkat tinggi tentu berbeda dengan sampah biasa. Mereka memberi perhatian khusus pada tawanan ini.
"Omong kosong! Undead enak apanya? Bisa pacaran? Jelas nggak! Bisa makan enak? Lidah aja nggak ada! Bangsat! Kalau berani, lepaskan gue! Ayo bertarung seratus ronde! Baru bicara setelah KALAH!"
Edmund terus meneriakkan umpatan sementara pikirannya menganalisis cepat. Dasar brengsek, apa mereka mau melemparkannya ke kolam darah dalam keadaan terikat? Jika iya, dia harus mengambil keputusan berani.
"Diam-diam mengumpulkan tenaga, mana mungkin arwah-arwah ini tahu hubungannya dengan Cincin Wushuang. Jika senjata suci bahkan tidak memiliki ikatan seperti ini, apa bedanya dengan besi tua biasa."
"Haha, jangan panik anak muda, roti akan ada! Saat Penguasa Agung menguasai dunia, semua yang kau katakan akan menjadi kenyataan!"
"Waktunya tiba!"
Tongkat sihir necromancer mengayun, empat makhluk undead menggotong Edmund mendekati kolam darah, jelas bermaksud melemparkannya langsung ke bawah.
Tiba-tiba cahaya merah menyala, Cincin Wushuang Garuda berputar kencang memutus tangan necromancer, menyambar rantai yang mengikat Edmund. Dengan ledakan keras, Edmund melesat ke angkasa.
"Arwah sialan! Makan ini Cincin Wushuang Garudaku!"
Cring, cring, cring...
Bayangan cincin memenuhi langit, kekuatan pemotong menghujani pasukan arwah. Tapi necromancer tetap tenang, aura kematian menyebar, tiba-tiba perisai arwah raksasa dan dinding tulang muncul menghadang serangan.
Edmund hanya melakukan gertakan kosong. Tenaganya belum pulih benar. Dengan gerakan tipuan, dia menyambar kilat menuju pintu keluar - tak ada gunanya berdiskusi dengan arwah.
Sekarang dia bertaruh pada keberuntungan!
...Ternyata nasib sialnya masih tetap sama!
Arwah-arwah sepertinya sudah tahu niatnya. Di koridor keluar sudah berdiri barisan arwah tak terhitung. Dengan jalan keluar yang sempit, satu-satunya cara sekarang adalah menerobos dengan paksa.
Sebenarnya menghadapi makhluk undead bukan masalah bagi Edmund sang ahli muda, tapi ada pengejar di belakang, sekarang kondisinya sangat lemah.
Waktu tidak menunggu.
Necromancer sudah melayang mendekat dan mengepungnya kembali, "Lebih baik menyerah saja. Kamu bagus, kami tidak ingin merusak kesempurnaanmu. Meski bagi necromancer ini bukan masalah, tapi kami ingin menjaga keutuhan."
Edmund ingin muntah darah mendengarnya, sudah jadi undead masih bicara kesempurnaan! Tampaknya hanya Pertempuran Berdarah yang tersisa!
Tanpa banyak bicara, dia perlahan mengatur napas mencari celah. Mustahil membuatnya menyerah!
Tiba-tiba ledakan keras bergema di luar gua. Edmund tahu kesempatan datang. Sebelum ditangkap undead, dia tinggalkan sinyal darurat khas klan Feishi. Awalnya tidak berharap banyak, ternyata benar datang! Dewa Laut belum meninggalkannya.
Dengan bantuan datang, keyakinan Edmund bertambah. Kedua tangannya mengeluarkan kilatan listrik - dia bukan Feishi biasa, melainkan dari suku Torpedo yang hebat!
Sambaran listrik langsung menyapu segerombolan undead, tapi kurang efektif terhadap makhluk kolam darah. Cincin Wushuang menyapu keluar seperti hantu, membelah dua makhluk undead yang menyerbu, lalu menerjang necromancer. Necromancer terkejut masih ada kekuatan melawan, mulai melantunkan mantra.
Batu di bawah kaki tiba-tiba berubah menjadi rawa, banyak arwah merayap keluar ingin menyeretnya turun. Edmund mengerahkan tenaga, melepaskan listrik, baru berhasil menghalau sihir arwah sialan itu. Tapi lawan punya sekelompok necromancer, sekarang dia tahu masalah ini luar biasa serius. Rupanya grup penyihir ini benar-benar ingin menangkapnya utuh, kalau tidak pasti mereka langsung menyerbu bersama, serangan sihir bertubi-tubi akan membuat dunia ini mendapat satu kerangka lagi.
Untungnya kekuatan penyelamat kali ini luar biasa kuat, jauh melebihi imajinasinya!
Melihat orang yang menerobos masuk, Edmund tak bisa menahan tawa.
Sanyou dari klan ubur-ubur, Lilyth dari suku Doth. Ternyata Dewa Laut masih berada di pihaknya.
Lilyth dan Sanyou seketika melindungi Edmund. Edmund tersenyum lega: "Giliran sudah berubah, teman-teman sekelas, hancurkan arwah-arwah ini! Makanan besar aku traktir!"
Lilyth dan Sanyou sebenarnya menerima panggilan keluarga kerajaan. Mereka telah menyelesaikan satu misi, dan menemukan tanda Edmund saat kembali. Awalnya tak ingin peduli, tapi tiga anggota klan ubur-ubur mencium aura tak tenang. Empat orang pemberani ini tentu tak ragu. Saat menemukan jejak arwah di pulau, mereka memutuskan untuk menyelidiki.
Ternyata dapat ikan besar.
"San You yang seram tidak kalah menyeramkan dari arwah, juga tidak menghiraukan Edmund, namun pandangan mereka sangat hati-hati. Mereka tahu kemampuan Edmund, arwah di depan mata ini sangat kuat."
"Tapi mereka lebih kuat."
"Edmund, keberuntunganmu memang bagus, anggap saja ini sebagai ujian tambahan untuk kami!"
Putri Dausu sudah bersiap berpidato, namun arwah juga tidak terlalu memperhatikan empat pemuda itu. Bagi mereka, ini hanya empat bahan baku kelas atas tambahan.
Pertarungan besar dimulai. Para necromancer juga tahu beberapa orang ini tidak mudah dihadapi. Seluruh gua tiba-tiba diselimuti Tirai Kegelapan, tapi tipuan mata ini tidak berpengaruh pada arwah. Gerombolan arwah mulai "menumpuk" maju. Dengan 19 necromancer ditambah sekumpulan besar arwah, Lilyth dan kawan-kawan pasti kewalahan.
Tapi yang dihadapi arwah adalah prajurit paling elit klan laut saat ini. Kekalahan adalah stimulan terbesar bagi genius - entah musnah dalam stimulan itu atau meledak. Dari penampilan mereka, jelas tidak seperti akan binasa. Menghadapi arwah tetap tenang.
Kaisar tidak ikut menyerang. Memandangi Lilyth dan yang lain, tiba-tiba merasa sangat akrab. Mungkin hanya dia yang bisa merasakan perasaan meninggalkan kampung halaman itu. Meski manusia, dia dewasa di klan laut. Semua terasa begitu familiar. Kehidupan bahagia di akademi adalah kenangan indahnya. Bagaimanapun juga tidak bisa menganggap orang-orang ini sebagai musuh.
Dia juga ingin melihat tingkat kesadaran seperti apa yang mereka miliki.
“Kabut hitam tidak berpengaruh pada Kaisar, tampaknya juga tidak terlalu mempengaruhi Lilyth dan kawan-kawan. Jika mereka terpengaruh oleh tipuan kecil ini, berarti mereka bukan perwakilan generasi muda.”
