Raja Naga Merah terbang ke atas Kota Kerajaan Elina, Kaisar turun dari langit. Ia ingin melihat perkembangan pembangunan Menara Magic Phoenix, mungkin tidak lama lagi menara ini akan menjadi simbol mencolok Cagliari.
Rakyat dan tentara Kota Kerajaan Elina sudah tidak panik lagi melihat naga besar. Mungkin karena sudah terbiasa, Manusia memang sangat pandai beradaptasi - inilah dewa pelindung mereka.
Kedatangan Kaisar membuat pekerjaan sempat berhenti sejenak, tapi segera berlanjut lagi. Ini menunjukkan manajemen yang tertib dan teratur. Kaisar dalam hati mengagumi, setidaknya ia sendiri tidak bisa mencapai tingkat ini. Yang Jingyi benar-benar seorang genius, kepercayaannya padanya membuahkan hasil berlipat.
Jika memakai orang jangan ragu, jika ragu jangan pakai.
Prinsip ini berlaku untuk Yang Jingyi maupun Kaliflan. Kerajaan memang membutuhkan orang seperti dia, meski sudah ada tapi masih lemah. Kaliflan adalah talenta di bidang ini. Diddy jago membunuh diam-diam, tapi tidak pandai memimpin, menganalisis, apalagi merancang strategi. Ia juga tidak peduli hubungan interpersonal, tapi Kaliflan berbeda.
Perkembangan kerajaan pasti memiliki sisi gelap. Cahaya murni hanyalah dongeng. Banyak urusan perlu diselesaikan dengan cara khusus. Dulu Kaisar tidak paham, sekarang ia mengerti. Untuk kemajuan dan kelangsungan kerajaan, pihak gelap seperti Kaliflan juga dibutuhkan - seperti kata Kaliflan sendiri: "Aku butuh seekor anjing."
Tentu saja Kaisar tidak membiarkan Kalifran begitu saja, bagaimanapun dia bukan saudaranya yang mungkin memberontak kapan saja. Namun Kalifran adalah kontraktor pertama Pedang Iblis Surgawi. Setelah kelahiran pedang iblis, kekuatan magisnya tersembunyi dalam-dalam. Setidaknya Kaisar sendiri tidak perlu terpecah konsentrasi untuk melawan serangan sihir, sekaligus memperoleh kemampuan khusus. Bagaimanapun baik Pedang Kemenangan maupun pedang iblis sama-sama harta karun.
Bukan berarti Kaisar tidak mau sepenuhnya membuka kekuatan Pedang Iblis Surgawi, tapi dia sangat tahu dirinya belum memenuhi kualifikasi sekarang. Kini dia telah memahami banyak hal. Tanpa pedang iblis, mungkin dia sudah mati beberapa kali. Meski pedang iblis berniat jahat, secara tidak langsung telah membantunya. Untungnya segel aneh dalam tubuhnya telah menyegelnya. Kini segel itu menghilang, kekuatannya pun meningkat. Dengan waktu yang cukup, pasti bisa mengungkap wajah asli pedang iblis.
Kalifran tidak terlalu memperhatikan kontrak jiwa, bagaimanapun juga hidup dan mati adalah sama. Bisa mengikuti Kaisar adalah keberuntungan baginya. Dengan keteguhan dia meyakini: Setiap cahaya menjadi lebih terang justru karena adanya kegelapan.
"Tentu saja Kaisar tahu Zhebie dan yang lain tidak menyukai orang ini, jadi dia selalu beraktivitas di belakang layar. Sementara itu, Kaliflan juga menyadari kondisinya sendiri, bersikap sangat rendah hati. Yang Jingyi pun terlalu tersibuk, apalagi sebagai wanita, sulit baginya untuk menjadi kejam tak berperikemanusiaan. Bahkan jaringan intel yang sebelumnya juga diserahkan ke Kaliflan untuk dikelola. Jika ada gerakan mencurigakan darinya, Pedang Iblis Langit akan langsung menyambar jiwanya. Bagi Kaliflan, tidak ada hal yang lebih baik dari kepercayaan seperti ini. Orang seperti dia akan selalu memiliki identitas yang sama di mana pun, jadi mengapa tidak mencari tuan yang kuat dan berpotensi!"
Yang Jingyi segera datang setelah menerima kabar. Melihat Kaisar, senyum manis merekah di wajahnya. Tangan kecil putih dan lembutnya terulur, "Yang Mulia Pangeran, akhirnya Anda kembali. Sudahkah barangnya dibawa?"
Mungkin Yang Jingyi terlalu lelah. Wajahnya tampak sedikit pucat, tubuhnya pun lebih kurus. Dulu Yang Jingyi begitu ceria, ambisius, cerewet dengan suara penuh tenaga, pandangan matanya selalu mengandung sedikit provokasi. Belakangan ini benar-benar memforsirnya.
"Kau terlihat lebih kurus. Pekerjaan bisa dilakukan perlahan, yang penting kondisi tubuh."
Ucapan tulus perhatian dari Kaisar langsung membuat Yang Jingyi tertegun. Dia memang kuat, tapi tetap seorang wanita. Matanya langsung memerah. Sudah berapa lama? Sebenarnya dia hanya menunggu satu kalimat ini. Dia tidak meminta apa-apa, hanya ingin Kaisar tahu bahwa semua perjuangannya ini demi dirinya. Sebagai bangsawan, tak perlu dia bersusah payah seperti ini.
"Kaisar sebenarnya juga tidak sepenuhnya mengerti, tapi dia hanya bisa melakukan sampai sejauh ini. Terkadang dia ingin bisa terpecah konsentrasi, sayangnya tidak mungkin."
Perasaan haru segera terkubur dalam hati, Yang Jingyi kembali normal. Bawahan di sekitarnya sudah menunjukkan pandangan aneh, "Pangeran, ucapan sinis seperti ini tidak pantas! Berikan hadiah yang lebih nyata ketika proyek selesai!" kata Yang Jingyi dengan makna ganda.
Orang-orang sekitar mana berani berkomentar. Satu adalah Pangeran, satunya lagi atasan langsung mereka yang juga salah satu orang paling berkuasa di Cagliari. Jujur saja, jika Yang Jingyi hilang, Cagliari setidaknya akan mengalami kekacauan selama satu bulan.
"Tidak masalah!" Dalam acara resmi seperti ini, Kaisar hanya bisa memberikan janji kosong. "Mineral kristal sudah diambil sesuai jumlah yang dibutuhkan, bahkan lebih satu persen. Bisa digunakan untuk zirah berat raksasa."
Yang Jingyi menghela napas lega sambil tersenyum. "Itu bagus sekali." Dia tidak menanyakan lebih lanjut tentang mineral kristal ke Kaisar. Tempat seperti ini layak menjadi rahasia turun-temurun keluarga kerajaan. Dia tidak ingin tahu terlalu banyak, meski sekarang pengetahuannya sudah cukup banyak.
Mendengar kabar kepulangan Kaisar, Aya segera terbang mendatangi. Putri Surga Phoenix ini sudah tidak suka berjalan lagi, selalu melayang-layang. Mereka yang melihat hanya bisa mengagumi.
"Kakak, akhirnya kamu kembali. Aya sendirian sangat kesepian."
"Hehe, Aya tidak merepotkan kakak perempuan Jingyi kan?"
“Hehe, Putri Aya banyak membantu. Tanpa dirinya, Menara Magic tidak mungkin terbangun. Tapi masalah terbesar adalah mineral kristal yang sudah teratasi. Untuk tenaga kerja dan dana tidak bermasalah. Kita bisa membangun sesuai rencana. Tapi yang masih perlu diselesaikan adalah inti Menara Magic. Ini harus dijelaskan Putri Aya padamu.”
Sejak kembali dari pertemuan dengan Kaisar, ekspresi Yang Jingyi kembali bersinar. Kelelahan beberapa hari terakhir langsung hilang. Tampaknya kekuatan cinta memang sangat dahsyat, terutama perhatian tulus Kaisar yang membuat semua lelahnya terasa berharga.
“Kak, kunci Menara Magic Phoenix adalah Hati Api. Gampang, kita tinggal ambil Hati Api itu.”
Empat Grand Magus Casparov juga datang. Mereka memperlakukan Aya layaknya putri yang dipegang di telapak tangan.
“Pangeran, apakah Hati Api itu esensi dari elemen api?”
“Ya, itulah benda itu.”
Keringat... Kaisar merasa perlu memperdalam pengetahuan dasar magisnya. Untungnya yang bingung bukan hanya dia.
“Pangeran, Hati Api sebenarnya termasuk jenis kristal iblis, tapi statusnya begitu agung sehingga tidak bisa dibandingkan dengan kristal biasa. Singkatnya, menemukan Hati Api sama dengan mendapatkan artefak suci unsur api. Hanya benda seperti ini yang bisa menyatukan seluruh Menara Magic. Sungguh hebat!”
Grand Magus Jiaye menggelengkan kepala sambil memuji.
"Grand Magus memang berharga, tapi setiap negara memiliki jumlah tertentu. Meski terlihat hanya selisih satu level dengan Magister Sihir, sebenarnya ada jurang perbedaan. Grand Magus yang mendapat restu dari Yang Mulia Elf sudah berbeda, mutlak menjadi harta karun, perkataannya pun memiliki kandungan berbeda."
"Kalau ini kristal iblis, berarti harus diambil dari dalam tubuh makhluk biologis tertentu. Sepertinya ini bukan hal mudah ya." Kaisar sudah mulai merasakan dingin, jangan-jangan levelnya setara Fenghuang, itu pasti tidak mungkin.
"Benar Pangeran. Menurut catatan sejarah, hanya makhluk api tingkat atas yang memiliki hati api. Tapi kemampuan makhluk-makhluk ini sangat luar biasa kuat, tidak bisa dibandingkan dengan monster Kelas Super biasa."
Grand Magus Dolly berkata.
"Kakak, Phoenix pernah bilang di Pegunungan Cross Toras ada gua api. Di sana ada Penguasa Api yang punya hati api. Ayo kita pinjam darinya."
Pinjam? Aya tersenyum licik. Pertarungan besar tidak terhindarkan. Menara magic sudah dibangun seperti ini, kalau tidak ada hati api, kerugiannya akan sangat besar.
"Level kekuatannya seperti apa?"
"Tidak tahu pasti, yang jelas tidak sekuat Phoenix."
Mereka semua tahu Phoenix yang dimaksud Aya adalah Fenghuang Agung. Di seluruh Maya, berapa banyak makhluk yang setara level dengan Fenghuang? Itu monster kelas legenda. Mengingat menara magic pernah memilikinya sebelumnya, tingkat kesulitan mendapatkan hati api seharusnya tidak sampai mustahil.
"Yang Mulia, hamba pernah mendengar tentang Penguasa Api. Pegunungan Cross Toras adalah salah satu daerah kematian terindah di Maya Daratan, tempat berkumpulnya makhluk-makhluk perkasa. Semua makhluk kuat memiliki kecerdasan tinggi dan memiliki wilayah kekuasaan masing-masing. Pembagian kekuatan ini sudah berlangsung lama. Penguasa tertinggi setiap wilayah disebut Lord, tentu ada hierarki di antara mereka namun semuanya merupakan penguasa di masanya. Yang umum ditemui adalah naga tingkat tinggi seperti wilayah Naga Es, daerah Binatang Raksasa Bimon, bahkan wilayah Naga Suci Tebing Es yang menyentuh langit yang tak terbayangkan levelnya. Penguasa Api mungkin salah satunya. Bentuk lahan api di Pegunungan Cross Toras tidak terlalu banyak, ini mudah ditelusuri. Namun level Penguasa Api pasti sangat tinggi. Selain itu, untuk mendapatkan Hati Api, kita harus waspada terhadap berbagai monster di wilayah itu. Maka jumlah tim tidak boleh terlalu banyak, tapi kemampuannya harus kuat. Prajurit atau penyihir dengan skill yang bertentangan dengan elemen api sebaiknya tidak ikut, karena performansi mereka tidak akan optimal di lingkungan seperti itu."
Apache menjelaskan dengan detail. Sekali lagi ini adalah misi petualangan ekstrem yang sederhana, namun sorot mata para ahli sihir terlihat berapi-api. Dengan menguasai Raja Roh Elemen Api, mereka sangat ingin menyaksikan langsung sang Penguasa Api.
"Kaisar mengangguk, tugas kali ini harus dicoba, tapi tidak bisa bertindak gegabah. Kumpulkan informasi dulu, tentukan personel spesifik. Selama tidak menghadapi level Makhluk Suci dari Empat Penjuru, dengan formasi seperti Zhebie, Bast, Aya, kita punya kemampuan bertarung di mana saja."
Setelah meninggalkan tempat ini, Kaisar dan Putri Surga Phoenix pergi ke barak militer. Sejujurnya Kaisar tidak tertarik dengan istana, dia lebih suka bersama prajurit di barak, dan tidak menyukai kenyamanan membosankan itu.
Kembalinya Kaisar membuat Athena otomatis tidak pergi. Ekspresi gadis kecil itu sangat tenang, seolah hanya di samping Kaisar dia bisa merasa aman. Kondisi sudah membaik signifikan. Benih terakhir klan Fenghuang yang lama tertidur kini dengan cepat mengenal dunia ini.
"Aya, suka di sini?"
"Kakak, sebenarnya Aya lebih suka tempat sepi. Tapi Aya lebih suka kakak. Namun kita punya misi, tidak bisa mengikuti keinginan sendiri."
Kaisar tak tahan tersenyum, "Nona kecil, benar-benar memikirkan dunia." Dibandingkan dengannya, dirinya justru tertekan. Tapi mau bagaimana lagi, terlalu banyak hal yang harus dipikirkan Kaisar.
"Kaisar pertama-tama pergi ke Legiun Raksasa. Ini juga untuk menenangkan para raksasa, memberi mereka rasa memiliki. Kedatangan Kaisar tentu disambut dengan gembira oleh para raksasa. Latihan mereka semakin giat, mereka masih beradaptasi dengan baju zirah dan taktik tempur baru. Beruntung dalam pemberontakan tidak menghadapi lawan kuat, kalau tidak ketidakmahiran mereka pasti jadi masalah. Pertempuran ini juga menjadi bahan evaluasi kerja tim raksasa yang sudah lama tidak mengalami perang besar seperti ini."
"Pangeran, ada kabar baru untuk kita?"
"Hehe, Bast, tidak bisa sembunyikan darimu. Raja Api dari Pegunungan Cross Toras, mungkin akan jadi pertarungan sengit. Jumlah pasukan tidak boleh terlalu banyak. Nanti kamu pilih lima orang saja. Ikut aku ke Pasukan Ksatria Naga, kita rapat bersama."
"Hehe, seperti yang kuharapkan. Sudah lama mendengar reputasi Pegunungan Cross Toras, saatnya membuka mata."
Sifat pemberani raksasa memang khas, Bast sendiri juga sangat suka bertarung.
Raksasa patuh pada perintah. Siapa yang Bast tunjuk langsung ikut tanpa protes.
Tapi saat tiba di Pasukan Ksatria Naga, kedatangan Kaisar dan rombongan langsung dikerubungi para kapten. Mereka semua kenalan lama, dari ekspresi wajah langsung tahu ada transaksi besar.
Kao langsung menyambar, "Kepala, apapun itu, bawa aku!"
Kaisar tersenyum kecut sambil mengangguk. Sulit baginya menolak Kao.
"Hati Api." kata Zhebie.
"Sample TextA-1，Sample TextA-2。"Sample TextA-3，Sample TextA-4。
"Hehe, jumlah pasti akan dibahas setelah ada penelitian." Kaisar tidak bisa menjanjikan sembarangan, kondisi spesifik memerlukan penanganan khusus.
"Hehe, jumlah pasti akan dibahas setelah ada penelitian." Kaisar tidak bisa menjanjikan sembarangan, kondisi spesifik memerlukan penanganan khusus.
Mereka berkumpul mengobrol. Kaisar menyebut peristiwa arwah, semua ramai berdiskusi tapi tidak mencapai kesimpulan. Benua ini memang tidak ada pergerakan arwah besar-besaran, bahkan necromancer pun jarang. Namun di laut muncul tiga Grand Magus arwah, memang mengejutkan.
"Kepala, Mida benar. Kita kurang pengalaman hidup-mati. Waktu ke Pegunungan Cross Toras dulu dapat banyak pelajaran, kali ini juga kesempatan." Kao mencibir. Dia tak hanya bersaing dengan rekan tim, tapi juga ingin bertemu keluarga kerajaan klan laut. Kekalahan di forum pertukaran masih menunggu kesempatan balas dendam, tapi kemampuan timnya memang masih kurang.
Bahkan Kao yang polos pun bisa panik.
Bati dan Diddy tidak sehaus Kao akan kekuatan. Mereka langkah demi langkah, tipikal tipe penyabar.
“Kaisar, sebelum duel dengan klan laut berakhir, berbagai negara tidak akan melakukan gerakan mencolok. Bagaimanapun, tak ada yang berani melanggar norma yang diakui dunia saat ini. Jadi ini memang kesempatan latihan yang bagus. Hanya pertarungan internal saja masih kurang.”
Perkataan Zhebie memiliki kandungan yang cukup berat. Kaisar hampir pasti akan menerimanya. Maka ketika Zhebie berbicara, mereka semua menatap penuh harap pada Kaisar.
“Sedapatnya, sedapatnya. Kalian tak perlu panik seperti ini. Tunggu pesan detail datang, sebanyak mungkin yang bisa dibawa akan kita bawa.”
Kao bertekad bulat untuk menembus level Saint Domain. Jika bisa mencapai Saint Domain, dia bisa membawa keharuman bagi keluarga, dan Pak Tua tak akan lagi menyalahkannya karena henggang dari rumah.
