Semut banyak bisa membunuh gajah, seberapa sombong pun mereka tak mungkin bodoh hadapi monster gila sebanyak ini. Mereka melakukan serangan balik mendadak: mundur dari terowongan bawah tanah dulu, lalu kembali. Aturan monster sangat ketat, mereka enggan meninggalkan wilayahnya. Selain permusuhan antar monster berbeda habitat, juga ada masalah lingkungan hidup - ini prinsip kehidupan monster.
“Saat kembali untuk kedua kalinya, Kaisar dan yang lain lebih berhati-hati. Meski Kao teman sekelas ingin menjadi pahlawan, jenis yang gagal sebelum bertempur itu tidak dihitung.”
“Sekarang kita sudah memasuki wilayah Pemimpin Api, target akhir kali ini. Semua harus waspada, simpan kemampuan. Pertarungan level pemimpin ini pertama kalinya, jangan cari masalah lagi.”
Sebagai pemimpin, Kaisar harus mulai terbiasa menguasai. Bawahannya adalah orang-orang liar seperti serigala. Jika dia tidak memberi perintah, bisa terjadi kekacauan.
Begitu Kaisar bersikap serius, yang lain juga ikut fokus. Qi mereka menyusut. Mereka menyusup diam-diam ke gua api. Lingkungan semakin buruk, tapi surga bagi monster api. Namun sekeras apapun mereka bersembunyi, akhirnya tercium juga. Sebelum bertemu Pemimpin Api, mereka sudah ketahuan.
Sekawanan burung merah menyala terbang di udara... Disebut kecil karena ketinggiannya. Saat "burung kecil" ini menyelam ke arah mereka, ukurannya berubah menjadi raksasa.
Contoh klasik serangan udara terorganisir.
Rentetan peluru api Bruuum! menyapu area. Mereka segera menggunakan jurus andalan untuk menghindar dan bertahan. Total 38 monster terbang.
Ukurannya sebesar griffin, tapi dengan bulu api yang mirip burung phoenix.
“Aya, jangan-jangan ini saudaramu? Salah paham antara keluarga nih!”
Kao paling benci lawan yang suka mempermasalahkan seperti ini, dan fakta bahwa sampai sekarang belum bisa terbang adalah luka di hati Kao teman sekelas.
"Kapan mereka jadi saudaraku? Ini burung api, sama sekali tak ada darah Fenghuang!" Aya segera membantah omongan ngawur Kao. Barang-barang ini hampir sama dengan ayam hutan, mana bisa dibandingkan dengan Fenghuang yang mulia.
Burung api di sini juga termasuk si pembuat onar yang sulit dihadapi, tentu kuncinya ada pada kemampuan terbang dan serangan licik mereka. Setiap melakukan serangan menyelam, mereka tak akan berlama-lama, langsung terbang ke udara mempersiapkan serangan berikutnya. Jika menghadapi lawan kuat, mereka bahkan akan kabur.
Dua kali dihujani serangan sudah membuat mereka sedikit frustasi. Menghadapi monster udara lincah seperti ini adalah keahlian pasukan pemanah. Zhebie sudah siap Seranglah, tak boleh membiarkan antek-antek kecil ini menghambat perjalanan regu.
Kaisar segera menghentikan Zhebie. Matanya berkilat melihat burung-burung layang ini. Kehidupan jomblo dan status sebagai Pangeran adalah dua kondisi yang berbeda sama sekali. Burung-burung ini hanya tingkat tujuh, tak termasuk monster kuat. Tentu ada juga yang levelnya lebih tinggi. Keberanian mereka merajalela di tempat seperti ini mengandalkan kemampuan terbang dan serangan kelompok, apalagi sarang mereka berada di tempat tinggi yang minim musuh alami.
Sekarang, saat melihat monster, hal pertama yang dipikirkannya bukanlah bahaya mereka, melainkan nilai yang dapat dimanfaatkan. Ini adalah nasihat yang berulang kali ditekankan Yang Jingyi. Kaisar sekarang adalah kepala keluarga, tindakannya tak boleh boros, harus menggali lebih banyak hal yang menguntungkan kerajaan. Setelah dididik lama, Kaisar sendiri pun menunjukkan kemajuan.
Burung api ini sangat mirip dengan gryphon. Gryphon tidak memiliki serangan sihir, mengandalkan pertarungan jarak dekat dan dominasi udara yang sangat berbahaya dalam pertempuran, terutama saat mengepung kota. Tapi gryphon jauh kalah dibandingkan burung api. Ukuran tubuh burung api lebih cocok sebagai tunggangan, terutama dengan serangan bola api mereka yang mematikan.
Kaisar sudah mengiler melihat burung api. Tunggangan sangat vital bagi pasukan, efek Pasukan Ksatria Naga sudah jelas terlihat. Jika berhasil menangkap burung api licik ini, pasti bisa membentuk angkatan udara yang membuat lawan terkejut.
Burung api tampaknya menyadari lawannya lincah. Pengeboman karpet gelombang ketiga dimulai. Secara alami licik, burung api mempertahankan ketinggian saat menyelam untuk mencegah "makanan" yang ahli melompat melukai mereka.
Kaisar menghentikan serangan mereka, lalu secara perlahan melayang. 38 burung api langsung menyerbu begitu melihat makanan datang sendiri. Kaisar pun memamerkan kekuatan di luar nalar kepada semua orang.
Burung api yang menyerang dengan kecepatan tinggi membuka paruh panjang dan tajamnya. Tidak perlu diragukan daya serangnya, tiga puluh delapan ekor burung api berusaha memangsa Kaisar di udara.
Namun dalam penerbangan kencang, mereka tiba-tiba terhempas ke dinding transparan. Satu per satu terpelanting dengan burung yang terbalik. Semakin cepat terbang, semakin parah benturannya. Beberapa langsung pingsan, sementara yang lain mencoba melawan sebelum akhirnya kolaps setelah beberapa kali terkena gaya berlawanan.
Sepanjang proses itu, Kaisar hanya mengubah beberapa gestur tangan. Satu per satu burung api gahar itu menyerah tanpa perlawanan.
Kaisar dengan hati-hati menyimpan semua burung api ke dalam Gelang Ruang. Nanti akan dicari pawang hewan untuk dilatih – jika bisa dijinakkan bagus, kalau tidak, bisa disembelih untuk lauk minuman.
"Kepala, ngapain simpan banyak-banyak? Kita juga tidak akan habis makan."
Cuma Kao dan Diddy yang selalu ingin mencoba hal baru.
"Makan apa? Makhluk-makhluk ini mungkin bisa berguna. Ayo lanjutkan perjalanan."
Reaksi mereka beragam menyaksikan kekuatan yang ditunjukkan Kaisar. Ia pun tidak memberi penjelasan. Justru klarifikasi akan mengganggu mereka. Lagipula selain beberapa orang terpilih, yang lain terlalu jauh tertinggal. Berambisi tidak realistis percuma, tapi setidaknya mereka sudah melihat. Meski belum tentu bertemu ahli seperti ini, lebih baik tahu daripada tidak.
“Zhebie dan Bast selain mengagumi, juga melakukan analisis. Mereka kemungkinan besar akan menghadapi pertarungan level ini. Sebenarnya saat melawan Macan Putih, Zhebie sudah merasakannya. Ini adalah tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Dia tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang berlebihan seperti dewa, melainkan pemahaman yang lebih mendalam tentang energi dan optimalisasi cara menggunakan kekuatan. Bukan tanpa celah, tapi meski tahu, serangan yang tidak mencapai level tertentu tetap sia-sia.”
Dua ahli ini terus merenung dan berpikir. Di tingkat kesadaran mereka, langkah selanjutnya adalah menembus batas wilayah. Namun tingkat ini masih sangat abstrak, sama sekali tidak ada pengalaman referensi. Bagi mereka yang sudah berada di posisi ini, setidaknya ada contoh di sekitar yang bisa memberi dampak visual dan bahan perenungan.
Athena tidak terlalu memperhatikan. Bagi dirinya yang mewarisi kekuatan Fenghuang, dia telah menyaksikan yang lebih kuat seperti Phoenix yang jauh melampaui Kaisar. Dengan waktu, dirinya juga akan mencapai tingkat ini. Masalahnya adalah wilayah seperti apa yang akan dia dapatkan. Jelas, wilayah Kaisar sangat tinggi levelnya dan sangat cocok untuk pertarungan.
Yang lain selain kagum dan iri, tidak bisa benar-benar memahami. Masalah mereka masih terkendala di level Saint Domain. Lompatan sejauh ini terlalu berat, tapi menyaksikan performansi nyaris seperti dewa ini tetap menjadi motivasi.
“Kepala, apakah kamu mau melatih mereka menjadi tunggangan? Bagaimana kalau nanti bagi satu untukku?”
“Hihi, Kao, belum tentu dalam tiga hari kamu sudah membakarnya untuk dimakan.” Yang Jiu Cheng di samping tertawa.
“Goblok! Apa aku sebego itu makannya? Mentalku sekuat ini, se... Hoi, tungguin aku dong! Kalian benar-benar grup orang yang tak punya perasaan!”
“Kao, jangan berharap. Kalau mau terbang, masuklah ke Saint Domain! Yang lain jangan dipikirkan!”
Kaisar paham betul sifat Kao yang lincah. Langsung memotong pemikirannya. Sekalipun ada naga, Kaisar tak akan memberi saran. Setiap orang berbeda. Kao bukan jenis itu. Dia harus mencapai pencerahan langkah demi langkah sendiri. Mengingat Raja Naga sudah bilang, pastilah benar. Usaha Kao memang nyata, tapi sungguh aneh kenapa kemajuannya begitu kecil. Kadang Kaisar menduga ini karena senjata suci, tapi setelah dipikir-pikir bukan. Saat latihan, Kao tak menggunakan Kapak Vakum. Diddy dan Zhebie juga punya senjata, tapi kemajuan mereka sama-sama mengguncang. Zhejie di luar, usaha Diddy bahkan tak sampai separuh Kao, tapi kemampuannya melampaui Kao. Hanya saja si kecil ini tak suka pamer.
Kaisar bukan She'oubei. Tak tahu persis apa yang terjadi. Secara logika, setiap ras punya bakat unik yang tak tertandingi ras lain, sekalipun lemah.
Usaha tak selalu berbuah, tapi tanpa usaha pasti tak ada hasil. Kaisar pasti akan menghancurkan semua pemikiran yang tidak benar Kao di tempat persemaian.
"Mereka juga tahu meskipun Kaisar terlihat paling keras pada Kao, sebenarnya dia yang terbaik untuk Kao. Anak ini benar-benar butuh perhatian individu, kalau tidak entak akan jadi seperti apa."
Kao yang ditolak bergumam beberapa kata lalu menjadi jujur. Untungnya dia optimis sejak lahir, tak lama kemudian lupa tentang burung api merah, mulai berfantasi tentang hal lain.
Menangkap 38 burung api merah tidak dipedulikan Kaisar dan kawanan. Tapi meski mereka tak peduli, ada burung yang peduli!
Burung api merah level tujuh bisa bertahan di tempat seperti ini, apakah 38 terlalu sedikit? Ada banyak monster level sembilan dan Kelas Super yang bisa dengan mudah menghabisi 38 hidangan lezat seperti ini, tapi bagaimana dengan 380?
"Kepala, tempat macam apa ini? Awan pun berwarna merah. Entak kalau hujan turun juga merah."
Kao mungkin masih memikirkan barbekyu burung api merah hijaunya, tambahkan daun bawang, taburkan banyak cabai. Melihat hamparan awan merah itu seperti burung api raksasa yang bisa dimakan setahun.
Mereka tak bisa tertawa. Hamparan awan merah itu adalah grup burung api merah. Burung tadi belum tentu hanya pengintai yang mencari makan. Dengan hilangnya pengintai, pasukan utama bergerak. Burung api merah pemimpin yang membentangkan sayap selebar 7-8 meter - Sang Raja Burung Api. Meski jauh kalah dengan Fenghuang, tapi sudah sangat mirip burung api mitologi.
