"Aula menjadi riuh, setiap pertandingan harus ada hasilnya. Dua wasit tidak bisa memutuskan, beberapa ahli yang tahu hasilnya juga tidak perlu mendukung Kaisar. Orang-orang dari Kerajaan Ottoman sudah bersiap keluar stadion lebih awal, sementara ahli yang terkait Cagliari juga tidak bisa bicara karena khawatir dianggap tidak netral."
"Klan laut tentu saja tidak akan bodoh menjelaskan kabar idiot seperti ini sendiri."
"Ketika kedua orang itu dalam kesulitan, seorang 'ahli' mendekat. Menghadapi panggung yang agak tinggi, ahli ini dengan anggun memanjat naik, merapikan pakaiannya, menggerakkan rambutnya, lalu menampilkan senyuman manis yang menurutnya sangat memikat."
"Selamat pagi semua, hamba adalah Shakespeare, berusia delapan belas tahun, tampan anggun, berprofesi sebagai penyair keliling, belum menikah, tidak punya kebiasaan buruk, punya tabungan tiga belas koin emas, menyambut cewek-cewek cantik..."
"Massa klan laut dan manusia yang sempat membeku sejenak langsung ingin menelan idiot yang tiba-tiba muncul ini. Segala benda yang bisa dilempar langsung diterbangkan ke arahnya."
"Namun Ottoman dan yang lain tiba-tiba berhenti. Ottoman memicingkan matanya, Shakespeare ini benar-benar suka ikut keramaian. Tapi ada fluktuasi aneh dalam kekuatan di tubuhnya yang membuat Ottoman sedikit waspada."
"Mereka melihat Pangeran berhenti, lalu perlahan-lahan ikut berhenti. Meski kerumunan di sekeliling sangat padat, saat melihat orang-orang Ottoman berhenti, mereka mati-matian menyisihkan ruang yang luas."
"Bercanda! Ksatria Naga Jahat, Magister Sihir, Jian Sheng... Siapa berani melawan orang macam ini? Pasukan Ottoman memang gahar! Klan laut meski murka, melihat Ottoman bagai melihat hantu. Pertarungan menghabisi Raja Ubur-ubur benar-benar mengguncang klan laut. Orang di depan ini lebih gila dari setan, sembrono pula. Dia terang-terangan menantang: Siapa tak suka bisa menantangnya, membunuh, meracuni - metode apapun diterima! Di matanya hanya Raja Naga Laut Carasso dan Kaisar yang dianggapnya. Magister Sihir Jian Sheng? Itu mah zaman dulu!"
"Shakespeare dengan cerdik lari ke dekat Kaisar. Seberapa pun mereka membencinya, takkan berani mengganggu 'orang tertentu' ini."
"Dua wasit melihat pita di lengan Shakespeare, lalu memberi hormat penuh hormat sebelum meninggalkan arena."
"Hmm, para hadirin, jangan marah. Sebagai kandidat pengganti wasit, izinkan saya menjelaskan kejadian tadi. Pertama-tama diumumkan: Pemenang pertandingan ini adalah Yang Mulia Kaisar!"
“Manusia yang telah lama menanti hasil langsung bersorak, keributan seketika memecah. Klan laut dianggap hanya pamer tanpa kegunaan praktis, berlarut-larut namun ditaklukkan hanya dengan satu jari. Sementara klan laut protes ketidakadilan, namun juga merasa ada yang tak beres,... peserta mereka terbang ke mana? Jangan-jangan sudah meninggalkan Maya? Misi penyeberangan?”
“Hmm, para cewek cantik dengarkan baik-baik. Akan kujelaskan peristiwa tadi. Jurus Maut Sudut Palsu yang digunakan peserta Galasuoer adalah teknik pamungkas klan Feishi Kilat. Sejak diciptakan, jurus ini hanya gagal dua kali. Melalui gerakan kilat, jejak khusus, dan fisik unuk klan Feishi Kilat, terbentuklah formasi pembunuh mirip medan magnet. Orang biasa akan terkoyak atau terempa menjadi adonan di tahap ini. Ahli sekalipun yang bisa bertahan menghadapi kekuatan ini, sulit menghindari pukulan mematikan. Pertama, sedikit yang bisa membaca kecepatan klan Feishi Kilat - seperti yang kalian saksikan tadi. Kedua, meski terlihat, tak bisa bergerak dalam medan. Ketiga, meski bisa bergerak, tubuh tak mungkin tepat menghindar. Makanya jurus ini disebut pamungkas!”
Shakespeare menggelengkan kepala sambil berdiskusi dengan semangat, air liur beterbangan. Harus diakui, penjelasannya sangat berkesan.
“Bocah sialan, kau membumbungkan kemampuan! Kalau begitu, bagaimana Kaisar masih bertahan hidup?!”
Klan laut ribut-ribut seolah Kaisar curang.
Shakespeare mengangkat bahu pasrah, “Tak ada jalan lain. Pangeran Kaisar adalah ahli di antara para ahli!”
Bruuum...
“Pihak manusia puas, suara mereka langsung menenggelamkan pihak klan laut. Bangsat, KALAH ya KALAH, ribut apalagi. Awalnya Yang Mulia Kaisar cuma main-main dengan ikan kecil itu, jangan dianggap serius.”
“Yang Mulia Carasso, apakah yang saya katakan tadi benar?”
Shakespeare sepertinya tidak paham situasi, terus mengejar Raja Naga Laut dengan pertanyaan. Wajah anggota klan laut mulai bermasam-masam, sementara Shakespeare berlagak seperti orang berbudaya yang hanya bisa bicara tanpa bertindak cepat.
“Benar.”
Raja Naga Laut bersikap legawa. Tentu saja dia tidak akan mempermasalahkan hal seperti ini. Carassol memang sulit diatasi, tak disangka Kaisar bisa menyelesaikannya dengan mudah. Ini membuktikan seberapa cepat peningkatan tingkat kesadarannya sekarang. Serangan tadi yang terlihat sederhana justru merupakan simbol kemampuan tim sejati, manifestasi dari daya tilik yang mencapai puncaknya.
Pertama-tama harus bisa melihat pergerakan Carassol dan membuat prediksi. Kedua, harus menemukan titik keseimbangan dalam wilayah yang dipenuhi listrik - keunggulan sekaligus kelemahan formasi ini. Begitu titik keseimbangan terdeteksi, tambahan sedikit listrik akan membuat seluruh sistem langsung ambruk.
Meski Kaisar tidak mahir magic elemen qi, melepaskan sedikit gangguan pada elemen petir masih seperti hujan gerimis baginya.
Lalu adalah melakukan satu pukulan, bagaimana mungkin pukulan itu merupakan pukulan biasa? Kepalan tangan biasa akan terseret dalam aliran kekuatan berkecepatan ekstrim itu, pergelangan tangan langsung patah. Qi tempur pun tak berguna. Hanya intensitas seperti Kaisar dan teknik tiga lapis tenaga yang bisa menghasilkan pukulan seperti ini.
Kaisar sama sekali tidak memberikan keringanan. Dalam beberapa aspek, Kaisar juga sama kejamnya. Ini adalah pelajaran yang didapat dari hidup dan bertarung bersama putri duyung sejak kecil. Setiap bekas luka di masa lalu adalah pengalaman berharga. Hasil akhir dari sikap lemah lembut adalah kehilangan nyawa.
Semua kekuatan ini terwujud dalam pukulan mudah Kaisar yang melambungkan Jalarso jauh. Namun faktanya, sangat sedikit yang mampu melakukan hal serupa.
Bahkan Raja Naga Laut saja mengakui. Klan laut akhirnya harus menerima kenyataan. Awalnya mengira Klan Belut Listrik Feishi bisa menciptakan kejutan, namun ternyata hanya mudah layu seperti bunga yang mekar sekali. Dari awal sampai akhir, lawan bahkan hampir tidak mengeluarkan jurus.
Para petinggi klan laut segera keluar stadion. Elina dan Clarisse memandang Kaisar dengan tatapan penuh makna sebelum ikut rombongan pergi. Bagaimanapun realitas tak memungkinkan mereka larut dalam khayalan. Hidup manusia penuh batasan. Elina masih lebih beruntung, mengingat mereka berdua telah menciptakan "kejutan" besar di depan umum. Namun kabar tentang Putri Clara pun masih sebatas rumor. Banyak yang meragukan. Mereka tak ingin gadis tercantik di dunia ini tiba-tiba dinikahi orang, khayalan pun akan kehilangan objek.
Tapi beberapa orang punya harapan, jika putri duyung secantik ini suatu saat menjadi ibu rumah tangga, bagaimana kecantikannya akan berubah? Meski mungkin kehilangan sedikit kecerobohan muda, namun kematangan yang ditampilkannya pasti akan membuat orang langsung pingsan karena intuisi.
Siapakah orang beruntung itu?
Semua berdoa, rumor ini harus tetap menjadi rumor! Melihat kedua putri berjalan bergandengan tangan pergi, rumor ini agak tidak realistis. Jika Clara benar-benar punya hubungan seperti itu dengan Kaisar, Putri Elina pasti akan bertarung mati-matian dengannya. Paling tidak mereka akan bertengkar. Kecemburuan wanita itu setara dengan mantra terlarang - semakin cantik seorang gadis, semakin parah kecemburuannya.
Beberapa peserta muda memandangi Kaisar yang sedang pergi dengan iri. Lihatlah dia! Ditemani Magister Sihir Dewa Panah sebagai pengawal, bawahan cantik, prajurit-prajurit gahar, ahli sihir, dan wanita pendamping. Inilah yang disebut kehidupan! Kami sama-sama pemuda, kok bedanya jauh sekali!
Ottoman agak kesal dengan hal ini. Dia harus lebih unggul dari Kaisar dalam segala hal. Kemampuan merayu wanita juga menjadi bukti kejantanan seorang lelaki. Sepertinya perlu menyelidiki ini, sekaligus mendekati Putri Clara. Membuat Kaisar mencapai dua target sekaligus - di mana martabatnya akan diletakkan?
Adapun yang lain... Hah! Cuma bisa ngiler!
Tapi dunia ini bukan milik Ottoman, melainkan milik semua orang. Bumi tidak berputar mengelilinginya. Setiap orang sedang memilih pilihan hati mereka sendiri.
Adapun sosok seperti Putri Clara, mungkin hanya Kaisar, Ottoman, Roye, dan beberapa orang tertentu yang berani mengejarnya. Yang lain harus tahu diri. Mengingat Putri Elina sudah bersikap seperti itu, yang lain sebaiknya minggir. Berhasil atau tidaknya, itu sudah bukan urusan mereka lagi. Dedikasi perempuan Suku Naga Laut memang termasyhur. Keintiman di depan publik seperti itu hampir sama maknanya dengan pernikahan. Jika benar-benar gagal menikah, mungkin mati jadi satu-satunya pilihan.
Hal semacam ini bukan pertama kali terjadi di Suku Naga Laut.
Melihat situasi sebesar ini berhasil ditaklukkannya, Shakespeare tampak sangat jumawa. Kipas usangnya dibuka dengan suara "Braak", tapi gagal terkembang pada percobaan pertama. Setelah dicoba lagi, akhirnya terbuka juga. Dikibaskannya beberapa kali, berpura-pura seperti ahli strategi dengan kipas bulu.
Hampir separuh lebih orang menganggapnya sebagai idiot yang arogan. Tapi setelah mendengar komentarnya, mereka tahu Si Sinting ini mungkin masih punya pintu masuk rahasia.
Usai pertandingan, Kaisar secara alami pergi bersama yang lain untuk menyaksikan pertandingan peserta lainnya. Proyeksi magis di tengah lapangan terus menyiarkan perkembangan pertandingan. Kompetisi para peserta lain juga masih berlangsung.
Mungkin ini pertama kalinya klan laut dan manusia bercampur dalam skala sebesar ini. Sebenarnya dari kejauhan terlihat cukup harmonis. Fakta permusuhan antara klan laut dan manusia tetap ada, tapi itu tidak menghalangi persahabatan di antara mereka. Hubungan Kaisar dengan Zhebie, Kao, Bati, Diddy pasti bukan yang pertama, juga bukan yang terakhir. Contohnya keluarga yang punya kekuatan bersahabat di dunia manusia, meski lebih banyak didasari kepentingan pragmatis.
Perseteruan antara klan laut dan manusia adalah hal wajar. Bahkan sesama manusia atau antar klan laut sendiri sering terjadi perkelahian. Namun tidak adanya hubungan dan pertukaran justru tidak normal. Ini juga tidak berarti kedua ras mustahil hidup bersama. Gelaran turnamen duel yang berlangsung meriah dan tertib saat ini membuktikan hal tersebut, meski hanya segelintir orang yang mampu melihat dan menganalisisnya.
"Kepala, cepat! Giliranku segera tiba. Kau harus jaga martabatku!"
Hanya Kao yang berani bicara begitu pada Kaisar. Para Dragon Rider dan Grand Magus lain meski tahu Kaisar rendah hati, tak ada yang berani bersikap demikian. Mereka paham hubungan khusus antara Kao dan sang penguasa.
Kaisar mengangguk. Rombongan Cagliari berjalan menuju arena nomor tiga. Meski padat sesak, kerumunan langsung membuka jalan lebar saat melihat jubah tiga kepala singa terbang milik Kaisar. Mereka melenggang dengan angkuh.
Gemuruh decak kagum mengikuti, membuat Kao yang akan bertanding mendongakkan perut kecilnya, khawatir tinggi badannya yang tak ideal akan diabaikan.
Saat Kao naik panggung, arena sudah riuh. Jelas lawannya adalah wanita, bahkan seorang gadis cantik - Putri She'oubei, Lunbeier yang masuk daftar kandidat kecantikan.
Melihat Kao yang gugup dan ekspresi getir Putri Lunbeier, penonton tahu pertunjukan spektakuler akan segera dimulai.
"Melihat kedatangan Ksatria Naga Sihir Yang Mulia Kaisar, orang-orang segera memberi jalan. Hanya saja semua agak terkejut bahwa duel seorang bawahan biasa sampai membuat Pangeran datang sendiri. Perlu diketahui, Pangeran Ottoman dan pangeran lainnya biasanya hanya menyaksikan pertandingan yang melibatkan Jawara Pedang atau Magister Sihir utama, selebihnya tidak mereka pedulikan - kecuali ada... gadis cantik atau musuh bebuyutan yang menarik perhatian."
"Belakangan Pangeran Ottoman menjadi incaran Suku Ubur-ubur. Namun sampai sekarang belum ada kabar mencurigakan. Tapi lihat saja pengawal besi yang mengintai di sekeliling Ottoman, sepertinya mereka sedang gatal tangan."
"Kao, maju! Lawanmu gadis secantik ini. Keberuntunganmu bagus sekali. Kemarin lawanku gila dari Suku Hiu," canda Bendigo. Pandangan orang-orang pada Kao aneh. Biasanya pria ini langsung ingin bersujud melihat gadis cantik, tapi kenapa sekarang malah malu bertemu putri?
"Kepala... Bisa nggak aku mundur?"
Kaisar menatap awan putih di langit sambil tersenyum: "Menurutmu?"
Kao memanjat panggung dengan wajah kesakitan. Keringat... Bahkan Kapak Vakum Jianaluo-nya tidak dibawa.
Tatapan mata Lunbei membuat bulu kuduk Kao merinding. Benarlah kata 'perempuan delapan belas kali berubah'. Dulu gadis kecil ini jelek bukan main dan suka nempel padanya. Sekarang jadi secantik ini. Andai saja dulu... Tapi dari sorot mata Lunbei jelas, dia bukan datang untuk mengobrol.
Suku She'oubei memiliki banyak jenis, tetapi sangat kompak. Selalu ada dua klan terkuat, salah satunya adalah klan Kao yang sedang berkuasa sekarang, dan keluarga Lunbei'er dari klan lain. Tentu generasi tua berharap bisa mempererat hubungan melalui pernikahan, sayangnya Kao teman sekelas lebih berpikiran maju, tidak mau mengorbankan seluruh padang rumput demi sehelai rumput air. Karena itu dia kabur dari latihan dan bertemu Kaisar dkk, sehingga terciptalah Kao versi sekarang.
Tapi Kao tetap bisa mengenalinya, pantas namanya terdengar familiar. Berbeda dengan Kao yang agak ragu-ragu, Lunbei'er sudah menanti hari ini sangat lama.
Sebagai putri dari klan lain She'oubei, Lunbei'er sejak kecil sangat mengagumi Kao. Di hatinya, Kao adalah idola dan masa depannya. Dia yakin Kao yang mewarisi Kapak Vakum Jianaluo pasti akan memimpin She'oubei menuju kejayaan. Ketika tak sengaja mendengar orang tuanya akan menjodohkannya, sukacitanya tak terkira.
Lalu bagaimana?
Kao malah "kabur" ketakutan. Ini pukulan berat bagi Lunbei'er. Tapi yang lebih parah, Kao malah membelot bersama manusia Kaisar. Siapapun Kaisar tidak penting, yang penting Kao memikul tanggung jawab membangkitkan She'oubei. Bagaimana bisa dia begitu tidak bertanggung jawab?
Lunbei'er yang tangguh tumbuh dalam kondisi seperti ini. Sekarang akhirnya tiba saatnya memberi pelajaran pada pengkhianat yang lari dari medan perang ini.
“Hmm, Belle, ini.”
“Tuan Kao, panggillah aku Putri Lunbeier. Sekarang kita lawan, nanti jangan memberikan keringanan. Jika KALAH, serahkan Kapak Vakum padaku. Aku akan membangkitkan klan She'oubei kita.”
Melihat wajah teguh Lunbeier, Kao pun sedikit memerah. Tapi masalah ini tak bisa dijelaskan dalam waktu singkat. Selain persahabatan dengan Kaisar, hanya ketika Kaisar kembali suatu hari nanti klan She'oubei baru punya masa depan. Kao tidak sebodoh itu. Jika Kaisar jadi penguasa klan laut, dengan perawatan Yisa, posisi klan She'oubei pasti ikut meningkat. Tapi selain dirinya sendiri yang percaya, orang lain tidak yakin.
“Baiklah, ayo mulai!”
“Hmph, mana Kapak Vakummu? Keluarkan! Apa kau pikir aku masih seperti waktu kecil?”
Kao santai mengangkat bahu. Gadis kecil ini ternyata lebih tinggi darinya, bahkan tumbuh secantik ini, benar-benar membuat Kao terkejut. Setelah dilihat baik-baik, selain beberapa bagian cangkang alami, pencapaian humanisasi Lunbeier bahkan melebihi Kao.
“Jika kamu bisa mengalahkanku, kapak perang ini jadi milikmu!”
Setelah sekian lama bersama Kaisar dan yang lain, dia juga menyerap sedikit rasa percaya diri mereka. Melihat Kao seperti ini, jantung Lunbeier berdegup kencang. Meski saat berlatih dia sering menggerutu, namun saat bertemu, semua kemarahan itu lenyap tak berbekas. Tapi tentu saja dia takkan memperlihatkannya di depan umum. Ingin dilihatnya apakah Kao yang sudah lama tak serius ini masih punya kemampuan!
Gadis kecil itu tak banyak bicara. Yang mengejutkan, dia juga menggunakan kapak perang!
Roque Santa Cruz tersenyum, "Gadis yang menggemaskan. Sepertinya punya hubungan spesial dengan teman sekelas kita Kao. Tapi postur tubuhnya menggunakan kapak terlihat agak berlebihan."
Dibanding yang lain, Lunbeier tetap tergolong mungil dan anggun. Membawa kapak perang raksasa menciptakan kontras yang dramatis, bagaikan gabungan gadis cantik dan binatang buas.
Kapak perangnya berayun garang menerjang Kao. Satu langkah maju, energi tempur meledak membentuk pemandangan spektakuler... bahkan lebih kuat dari Kao di masa lalu!
Kao sendiri terkejut... Inikah si pengikut yang dulu hanya bisa memandangnya dengan mata berbinar?
Jika Kao sebelum peningkatan level harus menghadapinya tanpa kapak perang, sulit diprediksi siapa yang akan menang.
Meski menggunakan kapak perang, jurus Lunbeier yang luas dan berani berbeda dengan serangan frontal Kao. Terdapat sentuhan kelembutan khas wanita dalam gerakannya, bahkan berhasil menciptakan variasi yang tak terduga.
“Kao jelas lebih unggul dari orang itu, tapi tanpa senjata yang memadai, dia terus terdesak mundur. Lagipula dia tidak berniat melakukan serangan balik.”
“Bercanda, ayahku dan ayah Lun Beier ada di kerumunan orang. Kalau berani memukul putri kesayangan ini, pasti Pak Senior akan menelanku. Lagipula sampai sekarang gue terus membuat masalah.”
“Kepala, kepala, kenapa Kakak Kao bisa dipukuli begitu oleh seorang cewek?”
Tidak perlu ditanya, pasti itu Yan Su [Serius].
“Jangan-jangan Kao punya utang sama dia?”
Yang ini pasti Yan Zhong [Parah].
Mendengar nama dua badut ini, mereka semua hanya bisa menghela napas. Hal paling gagal menjadi dalam hidup mereka adalah “serius” dan “parah”, masa iya memberi nama seperti itu?
“Hehe, kalian berdua pasti menipu Magister Sihir Markus. Hati-hati nanti Senior itu datang minta pertanggungjawaban!” Yang Jiu Cheng tertawa.
Dua badut itu memeluk bahu sambil tertawa. Para penyihir pergi menonton pertandingan Magister Sihir. Berkat bimbingan Markus, Kasparov dkk menunjukkan kemajuan pesat. Bayangkan, Saint Domain untuk prajurit saja sulit, apalagi level Magister Sihir. Bagi penyihir, jika tidak bisa melewati level ini, seumur hidup akan gagal. Perbedaan antara Grand Magus dan Magister Sihir bagai langit dan bumi. Bimbingan senior sangat berharga. Kasparov dkk terlihat seperti murid sejati Magister Sihir Markus, sementara dua badut ini malah suka mengganggu Markus.
