Ritual Dewa Perang adalah teknik rahasia Ksatria Bulan Suci dari Sekte Bulan Suci. Hanya ksatria tingkat tinggi yang bisa menggunakannya. Efeknya berbeda sesuai level pengguna. Yugale Ksatria Naga level tertinggi yang menggunakan ritual ini dalam keadaan murka tentu menghasilkan kekuatan mengerikan, daya ledaknya telah menyelimuti seluruh arena.
Hampir semua orang tertarik pada Yugale, tapi para ahli sejati justru tidak memperhatikannya. Ritual Dewa Perang Sekte Bulan Suci bukanlah rahasia besar. Kekuatan tetaplah kekuatan, tidak ada misteri lain yang perlu digali. Ini hanya masalah pertarungan biasa.
Tapi performansi Zumama benar-benar luar biasa. Kemampuan seperti itu tidak bisa didapat dengan cara sembarangan. Orang terkenal punya kelemahan - biasanya semua orang sudah tahu kemampuan mereka. Tapi Zumama berbeda.
Di atas, suara gemuruh seolah dewa perang turun ke bumi. Sementara Zumama hanya menyaksikannya seperti menonton drama, hampir-hampir bertepuk tangan antusias. Ekspresi ini membuat mereka sangat kesal. Semakin misterius dan sulit ditebak sesuatu, semakin besar kekhawatiran yang timbul.
Kilatan cahaya menyilaukan - Yugale telah berubah menjadi Ksatria Naga versi upgrade.
Dia yang telah menyelesaikan ritual dewa perang sama sekali bukan lawan yang mudah. Setelah transformasi dewa perang, dia bisa menahan sebagian besar dampak negatif, terutama mantra. Bisa dikatakan, prajurit tanpa beban adalah sosok yang sangat menakutkan.
Namun tiba-tiba Zumama mengucapkan kalimat yang membuat orang terkejut, "Cahaya yang sangat terang, bisakah berkilau sekali lagi?"
Para ahli tak tahu harus tertawa atau menangis, tapi Yugale jelas tidak bisa tertawa. Tombak Kilat-nya menyambar, semburan petir emas langsung menghujam Zumama. Serangan Yugale sekarang mengandung tiga elemen: energi emas, magic petir, dan cahaya suci. Tentu saja serangan cahaya suci hanya efektif terhadap makhluk negatif.
Zumama hanya memandangi kilauan cahaya. Saat serangan datang, perisai energinya dengan tenang menghadang. Namun wajahnya berubah sedikit - perisai energi itu hampir tertembus.
Manusia bersorak gembira. Kelinci ini terlalu angkuh, benar-benar menganggap ksatria naga sebagai hiasan belaka!
Yugale sekarang berbeda dengan sebelumnya. Dia harus menyelesaikan pertarungan dengan cepat. Kondisi ini tidak bisa dipertahankan lama, tapi cukup untuk menghadapinya.
Semacam kekuatan dalam serangan itu membuat Zumama sedikit tidak nyaman. Ternyata makhluk zaman sekarang juga cukup tangguh.
Yugale menghujam dari langit bagai Gunung Tai runtuh, tombaknya menyemburkan aura tempur yang langsung menyelimuti area beberapa meter. Saat ini dia ingin menghancurkan Zumama hingga menjadi debu, sehingga setiap serangannya adalah jurus berat dengan daya hancur area luas.
Performa Zumama selalu misterius, menunjukkan bahwa dia juga mengandalkan kemampuan. Namun menghadapi tombak Yugale yang seberat gunung, orang ini mungkin sudah gila, bahkan mengulurkan tangan halusnya.
Bangsat, lengan yang tampak bisa dipatahkan dengan sentuhan ringan itu malah mencengkeram ujung tombak Yugale.
Di tempat ini, mungkin tak ada yang berani nekat melakukan teknik 'menangkap pedang dengan tangan kosong' seperti ini. Carasso mungkin punya kemampuan, tapi pasti tak akan melakukannya. Satu tusukan ini bisa melumpuhkan lengan. Mencengkeram langsung seperti ini sebenarnya adalah bentuk menyerap serangan lawan, dengan pertahanan paling-paling satu persen.
Satu persen pertahanan melawan serangan sepuluh persen.
Zumama tamat!
Ini pikiran semua orang, bahkan Carasso dan Kaisar pun tak bisa membayangkan konsekuensi menerima serangan Yugale dalam kondisi Dewa Perang seperti ini.
Tombak belum sampai, aura pembunuh dan qi tempur sudah lebih dulu datang, disertai serangan psikis Yugale. Tapi semua serangan badai ini bagi Zumama hanyalah angin sepoi-sepoi. Aura pembunuh tak berpengaruh, qi tempur yang menusuk tubuh Zumama tak bereaksi. Serangan psikis Yugale memang menghantam, tapi seperti terhempas ke dinding. Perlu diketahui serangan psikisnya ini menyatukan kekuatan spiritual banyak umat, namun semua kekuatan spiritual sebesar itu dipantulkan kembali.
Yugale di udara sama sekali tak siap, langsung muntah darah. Tapi ksatria naga tetaplah ksatria naga. Meski terluka, tak mungkin melepas kesempatan menyerang ini.
Tombak Guntur menyambar seperti ular berbisa ke tenggorokan Zumama. Jelas kecepatan Zumama agak lambat, tangannya sudah menyentuh ujung tombak. Tapi tombak yang dihujamkan dengan kekuatan penuh tak mungkin berhenti mendadak. Tangan kurus Zumama tidak patah, tidak remuk, tidak terpental oleh qi tempur. Namun dia tetap tak bisa menghentikan laju Tombak Guntur.
Satu tombak mengunci tenggorokan!
Qi tempur meledak, tubuh Zumama terhempas seperti daun musim gugur, terguling beberapa kali di tanah sebelum akhirnya tak bergerak.
Kontrol mikro Yugale benar-benar gahar. Hampir seluruh kekuatan meledak di dalam tubuh Zumama, tidak banyak mempengaruhi lingkungan sekitar. Kombinasi tusukan di tenggorokan dan ledakan qi tempur yang bakuretsu, bahkan dewa pun pasti terbakar.
Yugale juga merasakan tak ada energi yang terbuang. Zumama yang roboh terbaring tak bergerak. Orang-orang tak tahu bagaimana wajah depannya yang hancur - mungkin mengerikan. Lubang besar di belakang lehernya tak mengeluarkan darah atau daging, bahkan tulang pun tak terlihat. Ini agak mirip klan ubur-ubur. Tapi meskipun klan ubur-ubur bisa memindahkan titik vitalnya, Yugale sangat paham: Qi tempur pasti meledak dari internal dan menyebar ke seluruh sudut. Belum pernah ada catatan organ dalam biologis yang punya kemampuan pertahanan.
Pertarungan telah berakhir, tapi yang aneh adalah orang-orang di sekitar tetap tak bereaksi. Biasanya bagian belakang baru bereaksi setelah bagian depan, tapi para ahli di depan sunyi senyap, sementara teriakan dari belakang pun akhirnya mereda. Yugale masih mempertahankan mode dewa perang.
Manusia yang menyaksikan melalui cermin sudah mulai bersorak, namun segera menyadari keanehan di lapangan. Sorakan gembira itu perlahan mereda, berakhir dalam sunyi mencekik.
Sebab Zumama di tanah bergerak-gerak, lalu bangkit berdiri. Kepalanya yang hancur lebur akibat hantaman itu ternyata hanya terbuat dari tanah liat. Setelah menggosok-gosoknya beberapa kali, bentuknya pulih seperti semula. Lubang di lehernya pun tertutup.
"Maaf, maaf, kepalanya hampir copot. Kalau sampai jatuh akan sulit memasangnya kembali."
Ekspresi penyesalan Zumama justru membuat para pendengar merinding. Di dunia mana ada orang yang bisa memasang kembali kepala yang terlepas?
Tapi kejadian mistis ini benar-benar terjadi di depan mata! Tusukan tombak sekuat itu dari Yugale ternyata gagal membunuhnya. Dasar setan!
Para penguasa lautan juga mengernyitkan alis. Apa daya tahan klan ubur-ubur sekuat ini?
Andaikan Raja Ubur-ubur ada di sini, pasti akan menjelaskan: Makhluk ini jelas bukan bagian dari klan mereka. Meski mirip, ubur-ubur hanya bisa melakukan regenerasi. Bukan seperti boneka rusak yang bisa diperbaiki dengan diremas-remas.
Mata Yugale memicing, jangan-jangan orang itu tipe yang mengincar titik vital? Tapi di mana letak titik vitalnya? Metode paling sederhana adalah langsung menghancurkan tubuh lawan!
Tanpa omongan kosong, Tombak Guntur terpantul, serangan kembali dilancarkan. Zumama masih tak berniat menghindar, tangannya kembali mencengkeram Tombak Guntur.
Kali ini, berhasil mencengkeram!!!
Ujung Tombak Guntur yang secepat kilat itu ternyata berhasil digenggam oleh sepasang tangan kurus. Pandangan Yugale menjadi tajam, energi emas segera dilepaskan melalui Tombak Guntur disertai atribut gemuruh dan cahaya suci. Fungsi cahaya suci adalah khusus melawan keberadaan misterius, biasanya cukup efektif.
Jika lawan adalah arwah atau makhluk kegelapan, pasti akan kulumahkan.
Keduanya saling beradu diam tak bergerak. Mata yang lain melotak lebar. Memang ini bukan ujian selevel ke ujung langit sekalipun, tapi bahayanya jauh lebih tinggi. Fase stagnan ini menguji andalan energi dalam.
Dasar qi tempur Yugale tak perlu diragukan. Tapi Zumama ini tak pernah menggunakan qi tempur atau sejenisnya. Apakah lagi-lagi mengandalkan kemampuan khusus?
"Jika aku yang di posisinya, takkan kubuat adu diam begini." Rafael mencibir. Sungguh mengejutkan mendengar pernyataan semacam itu dari Yang Mulia Rafael yang paling tak takut fase stagnan.
Padahal alasan Yugale berani melakukan ini karena dilindungi cahaya suci, kemampuan misterius orang itu akan terganggu. Jika ada arwah jahat, itu lebih baik, meskipun kemungkinan yang terakhir sangat-sangat kecil. Kalau arwah seperti itu, tidak pantas disebut arwah.
Secepat kilat, wajah Yugale Ksatria Naga berubah. Bahkan orang biasa pun bisa melihat bahwa Zuma sedang menyerap energi emas Yugale, bahkan cahaya suci dan fenomena petir diserapnya.
Memang jenius dari klan ubur-ubur punya kemampuan seperti ini, tapi belum pernah terdengar metode penyerapan seperti ini. Bagaimanapun, energi adalah entitas paling berbahaya. Menyerap serangan langsung seperti ini, yang pertama terkena dampak adalah tubuh sendiri. Tapi Zuma ini seperti meminum minuman ringan, menghisap energi emas hasil ratusan tempaan Yugale.
Meski seorang ksatria naga yang berpengalaman, wajah Yugale sekarang pucat. Energi tempur dalam tubuhnya terus-menerus mengalir untuk menyerang, tapi ternyata tidak ada efek. Ini sudah melampaui logika normal, menurut akal sehat seharusnya tidak mungkin terjadi!
Luo Luo Desa yang bersembunyi di kedalaman tribun tidak menunjukkan ekspresi. Tapi peserta dari ras serangga di kursi atlet hanya menyeringit, membuat wajah buruknya semakin buruk.
Memang, mungkin tidak ada di dunia ini yang bisa melakukannya. Bahkan ksatria naga suci pun harus mengikuti aturan biasa. Tapi ada satu jenis entitas yang bisa meruntuhkannya.
Hati Shakespeare dipenuhi konflik. Kekuatan ini sekaligus menjadi bantuan terbesar dan ancaman terbesar mereka. Shakespeare yang biasanya tak kenal takut, kini merasa khawatir menghadapi mereka. Tapi tak ada pilihan. Belum lagi soal kontrak ribuan tahun, kemampuan tim lawan juga bukan pihak yang ingin mereka lawan. Selama ini pihak lawan tak pernah mencampuri urusan ini, mengapa tiba-tiba mengeluarkannya?
Shakespeare mulai berpikir lebih dalam. Keseimbangan tak menarik, perang baru muncul saat keseimbangan pecah. Dia lebih memilih manusia, makanya memihak manusia. Kehadiran mendadak Zumama kini mengubah segalanya.
Bagaimana jika dirinya sendiri yang menghadapinya?
Shakespeare berdoa dalam hati, semoga Kaisar yang bertemu dengannya. Pertarungan itu pasti menarik. Bahkan bertemu Carasso pun akan dia sambut gembira.
Hmph, orang luar mana mengerti menakutkannya makhluk ini.
Yugale menyadari situasi sudah kacau. Dia harus melepaskan kontak. Energi emas ditarik-dilepaskan, tapi sia-sia. Begitu masuk fase stagnan ini, tak mudah keluar. Jika terus begini, energinya akan habis tersedot. Aliran energi tempur sudah menjadi inersia.
Tubuh Zumama memancarkan kilau emas, diselimuti kilat. Yugale bagai prajurit memotong pergelangan tangan, memukul diri sendiri dengan keras. Pukulan lemah tak ada gunanya. Seluruh tubuhnya terlempar.
Di saat itu, Zumama yang memegang ujung tombak tiba-tiba tersenyum: "Lupa tombakmu?"
Tombak Guntur berubah menjadi naga emas, energi yang baru saja diserap langsung dilontarkan seketika. Tombak itu meledak namun serangannya tetap sama, tercampur pecahan yang semakin mematikan, menyelimuti Yugale sepenuhnya. Yugale yang baru saja melukai diri sendiri sudah mengantisipasi - mustahil lawan tak mengejar! Tapi memahami dan bisa bereaksi itu dua hal berbeda!
Di saat kritis, Yugale memusatkan seluruh kekuatan tubuhnya, menghalangi dengan kedua lengan - satu-satunya pilihan bertahan.
Bruuum...
Siluet Yugale melambung jauh. Mungkin tak pernah terbayang akan menerima serangannya sendiri. Sungguh perasaan yang tak mengenakkan.
Kekuatan menembus qi tempur. Kekuatan yang diserap Zumama sudah cukup banyak. Yugale yang terluka berlapis tak sanggup menahan, tubuhnya terlempar dan menghantam perisai pertahanan.
Perlahan mendarat, genangan darah mengalir di tanah.
KALAH boleh saja, tapi kalah dengan cara begitu memalukan sungguh tak masuk akal! Orang-orang mencaci: "Bajingan ini terlalu licik! Barang apa gerangan? Taktik liciknya tak terhitung!"
Publik lebih menyukai perang besar yang dijalankan dengan jujur. Taktik "curang" begini jelas tak pantas dilihat.
Tapi para ahli paham: inilah jarak kemampuan!
Tak ada taktik yang tak bisa ditembus. Ketidakmampuan menembusnya berasal dari kualitas tim yang belum cukup untuk melihat celah di dalamnya.
Zuma Ma dari awal sampai akhir tidak mengejar, sekarang juga tidak mengejar, seolah belum puas bermain. Orang ini sangat tertarik pada segala hal.
Umat Sekte Bulan Suci tertegun, Yugale Ksatria Naga dalam kondisi Dewa Perang ternyata sudah KALAH begitu saja?
Mereka tidak rela, tapi situasi yang begitu misterius ini, apa lagi yang bisa dilakukan.
Zuma Ma tidak menghabisi lawan. Atau mungkin, dia lebih tertarik pada makhluk hidup berenergi vital di acara ini.
Yugale sudah tidak menarik minatnya lagi.
Melihat situasi ini, Cheng Xiang dengan cerdik naik ke panggung mengumumkan hasil akhir. Ini juga cara untuk melindungi harga diri Yugale. Melanjutkan pertarungan sama sekali tidak diperlukan. Meski tidak mengerti ilmu bela diri, dia bisa melihat pola tempur Yugale Ksatria Naga sudah terbaca lawan, sementara serangan orang itu tidak bisa diatasi Yugale.
Ini perbedaan yang sangat besar.
Cedera di tubuh Yugale sangat parah. Dia segera dibawa turun. Mengingat hubungan istimewa, meski Sekte Bulan Suci punya pendeta, tapi soal kemampuan magic terang, memang sedikit yang bisa menyainginya.
Bersama Karin Nina merawat luka Yugale, Kaisar menemukan cedera Yugale bukan hanya disebabkan qi tempurnya sendiri, tapi juga ada kelemahan aneh.
Mungkin masih menahan napas, tiba-tiba Yugale membuka mata, "Hati-hati..."
"Tak sempat mengatakan harus berhati-hati apa pun lalu pingsan, ritual dewa perang ditambah luka berat baru saja membuat Yugale menjadi korban cedera parah berikutnya setelah Mida Blasuo yang tidak mati. Magic terang hanya bisa memulihkan sebagian, selebihnya harus dipulihkan perlahan sendiri. Cedera ini terlalu parah."
"Legenda mengatakan Sayap Serafim pada tingkat tertinggi bisa membuat yang tinggal satu napas tetap hidup,... Tapi makna 'tidak mati' banyak versi: kondisi vegetatif, setengah mati, cacat - semuanya disebut tidak mati. Untuk pulih sepenuhnya tanpa bekas, banyak faktor yang terlibat: daya regenerasi tubuh, jenis luka, dan banyak lagi. Sama sekali tidak sederhana. Jika beruntung, memang bisa berhasil. Tapi menghidupkan orang mati? Itu benar-benar cuma legenda."
"Setelah mendapat perawatan beberapa saat, Yugale jatuh dalam koma dalam. Selebihnya tergantung pada dirinya sendiri. Tapi dengan ketangguhan Yugale, tak mungkin dia tamat begitu saja."
"Setelah mengalahkan Yugale, orang-orang menjadi penasaran dengan Zumama. Marylin langsung mewawancarainya di tempat."
"Peserta Zumama, kekuatanmu melampaui semua imajinasi orang. Dengan kemampuan yang kamu tunjukkan sekarang, mungkin bahkan melebihi Raja Ubur-ubur. Mengapa sebelumnya tidak ada yang mendengar namamu?"
"Zumama tersenyum licik memandangi Marylin. Sayangnya Marylin tidak merasakan ketertarikan seksual sedikit pun dari matanya - seolah memandang suatu benda."
"Aku bukan dari klan ubur-ubur."
"Seketika sorakan 90 menit pecah, perwakilan klan laut Zumama ternyata bukan ubur-ubur, Bangsat, ini tidak masuk akal, ubur-ubur yang awalnya bersorak pun membeku, kekacauan macam apa ini?"
Marylin juga tak menyangka jawabannya seperti ini, "Hmm, Peserta Zumama, kalau bukan ubur-ubur mengapa di registrasi tercatat sebagai ubur-ubur?"
Zumama tersenyum licik memandang sekeliling, jelas tertarik pada ketertarikan orang lain, "Tak tahu, aku datang untuk bertahan hidup, mereka bilang aku ubur-ubur, ya jadilah ubur-ubur."
Keringat...
Marylin agak bingung, Cheng Xiang di samping segera menyela, "Kalau begitu peserta Zumama termasuk ras apa? Kabar angin tentang klan laut sebagai keluarga besar dengan ras tak terhitung, ternyata benar."
Jelas Cheng Xiang sedang menyindir, kalian benar-benar luar biasa, sampai-sampai tak tahu ras anggota sendiri.
Zumama memicingkan mata ke Cheng Xiang, "Aku ras abadi, datang kemari untuk ramai-ramai sekalian berkenalan dengan semua."
Ras abadi?
Semua terdiam, sejak kapan ada ras seperti itu? Klan laut tak punya, manusia apalagi. Tapi melihat performansi tadi, dia memang punya aroma tubuh abadi.
"Ah, berarti peserta Zumama bukan bagian dari klan laut?" Cheng Xiang segera menangkap masalah, menarik petarung kuat seperti ini ke pihak manusia pasti hal positif.
"Marylin mana mungkin membiarkan Cheng Xiang berhasil, 'Hehe, tentu saja, konsep klan besar di klan laut kami ada puluhan jenis, ras lainnya bahkan mencapai ribuan. Ras abadi adalah cabang dari ubur-ubur, tentu termasuk klan laut. Mari kita kembali ucapkan selamat kepada peserta Zumama.'"
Sebenarnya, manusia memang pasti tidak memilikinya. Dari segi apapun, Zumama ini cukup mirip dengan ubur-ubur. Jenis ubur-ubur sendiri sangat beragam dan tersebar luas, jadi muncul satu dua anomali juga wajar.
Zumama juga tidak membantah, tersenyum licik ke arah Kaisar lalu turun.
Tapi kabar ras abadi bagai kilat menggelegar di telinga orang Cagliari. Kaisar dan Zhebie saling bertukar pandang penuh tanya, sebuah nama tiba-tiba muncul di benak.
"Yang Mulia Visanderu yang abadi!"
Orang ras abadi ternyata muncul!
Aya juga terlihat sangat serius. Inikah penyebab kehancuran Ratusan Klan itu? Tapi bukannya ras abadi hanya menyisakan seorang Yang Mulia setengah hidup?
Dari kemampuan yang diperlihatkan Zumama, itu sungguh menakutkan.
Tentang kemampuan ras abadi, baik Aya maupun Bast tak banyak ingatan. Kerusakan di era dulu bukan hanya menimpa ras abadi, Ratusan Klan pun tak kalah parah. Banyak warisan yang tak terselamatkan.
"Berkeringat, kepala, jangan-jangan ini Yang Mulia Abadi... Kita mundur saja?" Kao mencibir. Bukan dia tak berani, tapi menghadapi bajingan yang bisa berduel satu lawan satu dengan ribuan naga suci, cara paling sederhana adalah menjauh sejauh mungkin.
“Pasti tidak.” Zhebie mendengus dingin.
Jika benar-benar Penguasa Abadi yang datang, pasti sudah menghancurkan semuanya, mana mungkin serumit ini. Tapi jelas, orang ini memiliki hubungan sangat langsung dengan Penguasa Abadi. Tapi apa maksud arwah yang sembunyi-sembunyi ini?
Orang-orang di sekitar juga melirik ke arah Cagliari. Jelas mereka melihat orang Cagliari sangat sensitif terhadap "ras abadi" ini.
Sedangkan orang biasa hanya menganggapnya sebagai selingan lucu, sebuah kemenangan tak terduga dimana Yugare Ksatria Naga dikalahkan secara misterius.
Klan laut unggul 2-1.
Memandang Zuma yang terus melambaikan tangan ke penonton, Ottoman menjilat bibirnya, "Cari tahu. Apa yang diketahui Cagliari, pasti harus kami ketahui juga."
Siluet Cronviso menjadi kabur lalu menghilang. Justru ketika Pangeran tidak marah, suasana menjadi lebih menyeramkan.
Tapi selain beberapa orang tertentu, Zuma tidak menarik banyak perhatian. Di sini terlalu banyak orang hebat, tindakannya belum dianggap aneh. Orang-orang bisa melihat Zuma termasuk tipe kemampuan khusus, ahli menyerap energi orang lain. Cara mengatasinya sederhana: jangan beri kesempatan melilit. Soal regenerasi tubuh? Gampang, hancurkan sampai jadi debu - mana mungkin tidak mati?
