Dua hari istirahat singkat ini merupakan relaksasi besar bagi Kaisar. Aya kecil marah-marah karena Kaisar tidak menemaninya selama dua hari ini. Ditambah lagi Pendeta Wanita Karinina juga datang,... Terkadang terlalu populer juga merepotkan, apalagi menghadapi dua gadis yang tidak bisa dibilang dewasa maupun kekanak-kanakan.
Situasi Aya dan Karinina mirip. Satu karena warisan, satu lagi akibat didikan sejak kecil. Kadang matang bijaksana, kadang bertingkah kekanak-kanakan. Bagaimanapun usia mereka masih sangat muda. Kaisar hanya bisa membujuk – ini cuma kecerewetan gadis kecil, mungkin mirip perasaan terhadap mainan atau peliharaan. Begitulah penjelasan Kaisar sendiri.
Harus diakui Elina benar-benar pengertian. Dua hari ini dia tidak membahas masalah serius apapun. Tentu ini bukan berarti dia tidak peduli, melainkan bentuk kepercayaan. Namun kepercayaan ini justru membuat Kaisar agak malu.
Semua berjalan lancar sesuai keinginan? Itu bukanlah dunia nyata yang seharusnya. Jika benar begitu, hidup pun kehilangan artinya. Setiap individu tumbuh dewasa melalui pilihan sulit dalam konflik. Benar salah mungkin bukan yang terpenting.
Yang membuat Kaisar terharu adalah, Elina dan Clarisse sama-sama tidak membuat masalah baginya di saat seperti ini. Sejujurnya masih terlalu dini untuk membicarakan apapun, setidaknya Dewan Tetua pasti tidak akan tinggal diam. Karena situasi belum mencapai titik akhir, banyak konflik yang belum meledak. Begitu meledak, jujur saja, dia sendiri tidak yakin bisa mengatasinya.
Keesokan harinya, arena pertarungan telah kembali seperti semula. Para tukang menunjukkan efisiensi tertinggi. Sebenarnya orang-orang hanya memperhatikan para prajurit, namun bagi para pengrajin ini, terlibat dalam proyek semacam ini sendiri sudah merupakan kebanggaan, membuktikan mereka telah mencapai puncak di bidangnya masing-masing.
Sebuah pesta megah yang sempurna membutuhkan kerjasama para elit dari berbagai profesi.
Pertandingan keenam babak 10 besar, sebuah pertempuran yang benar-benar menjadi pusat perhatian - pertarungan antara dua gadis secantik ini.
Putri Clara yang mewakili klan laut versus Putri Aya yang mewakili umat manusia.
Saat Marylin dan Cheng Xiang memperkenalkan para peserta, kerumunan sudah mendidih... Lengkingan serigala terdengar di mana-mana. Pemandangan empat gadis cantik berkumpul bersama benar-benar spektakuler.
Penampilan sehari-hari seorang putri sangat berbeda dengan penampilannya dalam kondisi tempur. Harus diakui, meskipun ketiga gadis lainnya juga luar biasa cantik, Putri Clara dengan jubah sihirnya menunjukkan kecantikan yang lebih menonjol. Rambut biru keemasannya yang berkilau di bawah matahari telah diikat rapi, menampilkan kesan anggun namun penuh ketegasan.
Sesak napas...
Saat bayangan cermin memperlihatkan close-up Putri Clara, inilah satu-satunya perasaan yang tersisa di benak semua orang.
Kecanduan yang memabukkan.
Memandang Clarisse di arena pertarungan, Elina tiba-tiba merasa pilihannya adalah kesalahan. Mungkin seharusnya benar-benar bertarung melawan Magister Sihir Markus, membuktikan diri di tempat seperti ini. Namun Elina terpaksa melakukan ini - dia terlalu memahami adat Suku Naga Laut. Semakin baik performanya, hambatan untuk bersama Kaisar di masa depan akan semakin besar. Setidaknya sampai saat ini para ahli generasi sebelumnya di keluarganya belum ikut campur. Karena itu dia harus tetap rendah hati. Bagaimana mungkin dia tidak ingin menjadi wanita yang pantas dipersandingkan dengan Kaisar?
Memang, meski Elina sudah berusaha keras, masih ada jarak kemampuan dengan para ahli tersebut. Tapi jangan lupakan satu hal: alasan Clarisse bisa sekuat ini bukan hanya karena kekuatan spiritualnya yang mengamuk, faktor penting lainnya adalah dukungan Fenghuang.
Elina juga memiliki berkah Xuanwu yang tak tertandingi!
Makhluk suci misterius dari Empat Penjuru ini yang menguasai air selalu menjadi yang paling rendah hati di antara mereka. Tapi tak ada yang bisa meremehkan kekuatannya. Dalam sejarah Makhluk Suci Empat Penjuru, Qinglong dan Baihu pernah mengalami kehancuran, bahkan Fenghuang pun pernah terancam. Namun legenda tentang Xuanwu sangat sedikit. Yang terlemah terkadang justru bisa menjadi yang terkuat.
Memiliki kemampuan tapi tak bisa menunjukkannya, sambil menyaksikan kompetitornya mendapat sorotan, memang cukup sulit bagi Elina.
Clarisse berdiri di atas panggung, sorakan semua orang tak berguna sama sekali baginya. Hanya satu orang yang ia pedulikan. Sebenarnya Clarisse tidak terlalu menyukai perseteruan ini, namun ia bersedia membuktikan diri.
Ia juga tak ingin disebut sebagai pajangan. Sebagai putri bangsa putri duyung, tanggung jawabnya untuk membuktikan kemampuan ras dan rakyatnya, mengingat sang ayah telah kalah.
Putri Surga Phoenix Athena memandang lawannya dengan tenang. Keduanya memiliki kesamaan sumber, kemampuan magis mereka sungguh menakutkan. Aya tak akan memberikan keringanan. Warisan klan Fenghuang mengajarkan untuk menghormati lawan. Ini pertandingan serius, mungkin kurang semangat membunuh, namun bahayanya tak boleh diremehkan.
Mau diakui atau tidak, keduanya telah mencapai puncak tertinggi dunia sihir. Beberapa Magister Sihir ternyata telah tereliminasi.
Dari performa sebelumnya, sulit diprediksi siapa yang akan menang.
Prajurit mungkin lebih mudah dikendalikan, namun sulit mengatur serangan mantra terlarang tingkat tinggi dari penyihir. Satu-satunya harapan Kaisar adalah mereka tidak mengalami kerusakan parah.
Setelah Marylin dan Cheng Xiang selesai memperkenalkan diri, mereka tersenyum dan turun panggung. Bukan mereka pemeran utamanya.
Arena menjadi hening, Clarisse dan Athena saling berhadapan. Keduanya sangat hati-hati, menganggap lawan sebagai musuh besar. Keunggulan Clarisse terletak pada kombinasi api dan air yang unik, sementara Aya memiliki sihir api yang belum pernah terdengar, bahkan memanggil Raja Elemental Api - sesuatu yang benar-benar tak masuk akal. Siapa yang akan menang masih menjadi misteri.
Ini adalah pertarungan yang memadukan kecantikan dan kekuatan.
Ding dong...
Gaya bertarung klasik para penyihir: bertahan terlebih dahulu.
Jelas kedua tim sangat menghormati kekuatan serangan lawan. Clarisse mengaktifkan Tirai Air Surgawi dari artefak suci, memancarkan cahaya magis pertahanan mutlak elemen air. Clarisse di tengah riak air bagaikan peri air.
Aya tentu tak mau kalah. Tubuhnya menyala dengan nyala api merah menyala yang berubah menjadi biru setelah tiga putaran. Dalam api tersembunyi setidaknya lima lapis Perisai Api Suci dengan cap phoenix - metode penggunaan yang belum pernah didengar. Para penyihir berpikir keras, tak mengerti bagaimana magic bisa digunakan seperti ini.
Ini sama sekali bukan sekadar pertunjukan indah.
Inilah pertarungan antar ahli - tak ada yang menggunakan perisai magic biasa.
Setelah pertahanan siap, kedua putri berubah menjadi putri sihir sejati. Aya memulai serangan pertama, ciri khas ahli sihir api.
Cring cring cring...
Serangan kombinasi magic!
Magic kombinasi berbeda dengan magic campuran. Ini adalah melepaskan beberapa magic secara bersamaan, atau melepaskannya dalam urutan tertentu dalam waktu singkat untuk saling melengkapi, mencapai efek serangan optimal bahkan bertumpuk.
Ini membutuhkan kekuatan magis dan kendali magis yang luar biasa, tidak sesederhana yang dibayangkan.
Tapi bagi Aya, ini benar-benar mudah. Naga api yang menghadang di depan, neraka api yang muncul dari bawah tanah, neraka meteor di langit, ditambah magic api pasif dan 4-5 jenis magic api tak dikenal membentuk lingkaran sihir api.
Pengepungan menyeluruh dengan lapisan terstruktur, kekuatan langsung mencapai puncak. Clarisse sama sekali tidak berharap dukungan Fenghuang akan bekerja. Dalam kondisi ini, elemen api pasti akan memilih Putri Surga Phoenix yang sejenis. Serangan api paling-paling hanya efektif 5-6%, tidak cukup berarti.
Clarisse tidak terburu-buru menyerang. Karena batasan atribut, meski menguasai api dan air, sebenarnya selain magic campuran api-air, keahlian utamanya tetap sihir air. Bandingkan dengan Aya dalam sihir api jelas seperti mengajari putri duyung tentang sihir.
Bertahan dengan menyerang!
Bukan menyerang Aya langsung yang saat ini sulit ditembus, tapi saling mengadu magic - bertarung kekuatan spiritual. Di titik ini Clarisse sangat percaya diri.
Sejak bisa mengendalikan kekuatan spiritual yang berkembang pesat, dia belum pernah menemukan lawan sepadan.
Tirai Air Surgawi secara mengejutkan memperluas diri dengan agresivitas, aktif menyambut serangan sihir api yang datang. Para ahli sihir air di lokasi kembali terkejut. Pada situasi seperti ini, pilihan yang lebih umum adalah menarik lingkaran pertahanan untuk memperkuat proteksi, menunggu kesempatan melakukan serangan balik... Masih adakah ruang untuk perluasan pilihan seperti ini?
Clarisse mengangkat tongkat sihirnya tinggi-tinggi, kekuatan spiritualnya yang dahsyat menyapu seperti angin topan. Lokasi ini masih dekat laut, elemen air sama sekali tidak langka. Sementara Allenxia juga kaya akan panas bumi, elemen api pun sangat melimpah. Sungguh tabrakan yang mengerikan.
Tentu tidak hanya Tirai Air Surgawi. Teknik spiral es berantai super Clarisse juga ikut meluncur. Jurus ini merupakan sihir air yang mengintegrasikan serangan dan pertahanan. Secara klasifikasi mungkin hanya magic tingkat tinggi, namun unggul dalam menguras stamina lawan dan memiliki efek akumulasi.
Seketika arena pertarungan raksasa itu bergemuruh. Para penonton merasakan hawa dingin menusuk. Melihat penampilan kedua putri tersebut yang seharusnya terlihat lemah dan kkdjflkdsf membutuhkan perlindungan, namun...
Sungguh mengejutkan, cukup untuk menghabisi 99,999% orang yang hadir di tempat ini.
Taktik tempur Clarisse yang begitu matang justru membuat Kaisar terkejut. Dalam bayangannya, Clarisse adalah gadis kecil yang perlu dilindungi - sedikit manja, kerap membuat masalah, dan cenderung impulsif. Kini sang putri kecil telah dewasa.
Meski taktik Clarisse tidak salah, kekuatan menakutkannya Putri Surga Phoenix mana mungkin mau menunjukkan kelemahan.
Pertarungan dua gadis cantik penyihir membuat Magister Sihir Romário merasa sedikit frustasi. Benarkah waktu bagaikan pisau, setiap helaiannya mengikis usia?
Sudah puluhan tahun sejak ia mencapai tingkat kesadaran Magister Sihir, namun tak bisa lagi membuat kemajuan. Menyaksikan dua pemuda mencapai tingkat seperti ini, hatinya dipenuhi perenungan - dan bukan hanya dirinya saja yang merasakan ini.
Sebenarnya selain beberapa Magister Sihir terbatas dan ahli yang sangat sensitif terhadap magic, sulit menemukan kunci sebenarnya. Klan laut, termasuk Yang Mulia Alexis sendiri, terkejut dengan performansi Clarisse. Tentu martabat Yang Mulia Alexis juga meningkat. Dulu orang selalu membicarakan kecantikan Putri Clarisse dari Klan Putri Duyung, sementara Putri Elina dikenal dengan kecantikan dan kecerdasannya. Tapi sekarang?
Orang tua selalu punya sedikit keegoisan. Alexis merasa bangga dan lega.
Dewan Tetua juga senang. Selain ahli generasi tua, generasi muda juga penting. Ini menandakan perubahan tatanan Maya dalam sepuluh tahun ke depan.
Ada yang merasa aneh: Dalam urusan Kaisar, Dewan Tetua jelas memperlakukan Putri Clarisse dan Putri Elina secara berbeda. Untuk Putri Clarisse, Klan Putri Duyung memang klan laut paling terbuka. Perubahan mereka tidak terlalu mengganggu klan laut lain. Tapi Elina berbeda - jika klan konservatif seperti Suku Naga Laut melakukan hal seperti ini, dampaknya terhadap budaya klan laut akan terlalu besar.
“Pertarungan antara Clarisse dan Aya sangat ganas, namun orang yang teliti menyadari fluktuasi elemen yang sangat tidak wajar. Meski serangan keduanya terlihat brutal, serangan sihir api Athena yang mengherankan selalu menemui hambatan tertentu—sangat halus, namun memicu spekulasi dan perhatian para Magister Sihir. Tanpa ini, sihir air Clarisse mungkin tak sanggup menghalau.”
“Gadis belia ini memiliki kemampuan magic yang benar-benar mengherankan. Memang mungkin mendapatkan kekuatan besar melalui cara tertentu, tapi pengalaman dan teknik bertarung sepertinya tidak bisa didapat instan—perlu akumulasi waktu. Legenda mengatakan gadis ini mewarisi Phoenix, dan sekarang penjelasan ini terasa sangat mungkin. Dari mana lagi kemampuan seperti ini?”
“Pertahanan Clarisse cukup baik, tapi setelah beberapa kali bentrok, wilayah pertahanannya perlahan menyempit. Saatnya beralih ke serangan.”
“Beberapa bola api muncul. Di bawah kendali kekuatan spiritual, bola api menyatu dengan bola air. Magic tingkat dasar yang awalnya tak berarti ini, setelah penyatuan, seluruh sifatnya berubah drastis.”
“Inilah magic campuran api-air Putri Clarisse yang tak tertandingi!”
“Kabut Beku!”
“Lapisan es menyapu bersih, tapi kekuatan serangannya tidak terlalu besar. Fungsi utamanya adalah tipuan mata—uap air dalam jumlah besar muncul, sementara dua campuran api-air telah meluncur diam-diam.”
Ciri khas magic campuran terletak pada energi yang tidak terlalu kuat sebelum meledak, namun sebenarnya memiliki kekuatan setara mantra terlarang. Saat uap air muncul, bola api dan bola air biasa juga berhamburan keluar sebagai pengalih perhatian.
Serangan sekuat apapun baru efektif bila mengenai target. Perang berkepanjangan penyihir lebih mengerikan daripada prajurit. Clarisse sudah melakukan persiapan matang, sehingga teknik, perhitungan psikologis, dan berbagai aspek harus dipertimbangkan - tidak bisa asal melempar dengan sembarangan seperti sebelumnya.
Untuk magic campuran elemen lain, Aya mungkin tidak terlalu memperhatikan. Tapi kombinasi api-air, siapa pun tidak boleh meremehkannya. Terlalu berbahaya.
Begitu jurus ini dilancarkan, semangat serangan Aya langsung mereda. Dengan dinamika seperti ini, Clarisse tahu kesempatannya telah tiba.
Mantra terlarang elemen air - Neraka Berputar.
Meski banyak jenis mantra terlarang, tidak semua orang bisa menggunakannya. Kontrol magisnya terlalu rumit, Neraka Berputar termasuk salah satunya.
Seluruh proses terjadi sangat cepat. Di atas Aya muncul pusaran dengan gaya gravitasi dahsyat yang agak meniru magic ruang. Tentu saja jika terhisap magic ruang, nasibnya tidak diketahui - mungkin terlempar ke dimensi lain atau celah ruang, atau langsung hancur. Tapi hasil akhir mantra terlarang air hanya satu: penghancuran total!
Menghadapi serangan balik Clarisse, Aya tersenyum aneh, mirip ekspresi anak kecil yang menemukan mainan menarik, tubuhnya dengan anggun berputar, tongkat sihir mungilnya menembakkan elemen api pekat langsung ke pusaran neraka yang berputar di udara, namun magic campuran sudah tiba.
Bertahan jelas bukan jalan utama, bertubrukan langsung dengan magic api-air bukanlah hal yang bisa diremehkan.
Dalam duel antar penyihir, sebisa mungkin hindari benturan frontal, pertahanan sekuat apapun tak boleh mengabaikan kerapuhan tubuh sendiri.
Energi api yang bergelora menerobos masuk ke dalam pusaran, vortex keabu-abuan mulai memerah, sementara dua magic campuran api-air menyambar, tepat mengenai sasaran.
Bruuum...
Ledakan dahsyat, elemen api kurang memadai. Jika tak menghancurkan total kekuatan itu, malah akan memicu magic mengamuk. Bersama elemen liar di tanah, pusaran neraka menyedot seluruh energi dalam jumlah masif, melahirkan tornado merah menjulang ke langit.
...Apakah ini sudah berakhir?
Tentu tidak. Hanya tiga langkah dari Clarisse, api tiba-tiba menyembur. Putri Athena muncul seketika, sihir naga api super cepat dalam jarak ultra dekat.
Magic tak selalu harus mengandalkan kekuatan destruktif.
Apakah Tirai Air Surgawi benar-benar sempurna?
Jawabannya tidak. Sasaran sebenarnya ada di bawah - naga api justru meledak di permukaan tanah.
Sukses! Putri Clara lenyap dalam ledakan.
Namun tak lama, Clarisse muncul kembali dari kejauhan.
Dua gadis cantik ini benar-benar... terlalu...
“Clarisse menggunakan bayangan cermin palsu yang tidak memiliki efek bertahan, sedangkan Aya menggunakan tubuh pengganti api yang masih bisa menghalangi serangan sebentar. Keduanya tidak berniat menahan serangan lawan secara langsung.”
“Sepasang mata indah saling bertatapan. Mungkin awalnya saling adu qi tempur, tapi setelah bertarung, muncul sedikit kekaguman dalam hati. Apalagi sama-sama sebagai penyihir.”
“Nona kecil, mulai sekarang aku akan serius!”
Clarisse menggoyangkan Tongkat Air Saturnus Samanro sambil tersenyum, “Barusan hanya tahap pengintaian. Aku ini kakak besar (akhirnya bisa terlihat matang sekali), tidak mau ditegur Kaisar.”
Athena yang mulai melunak tiba-tiba membelalakkan mata, “Hmph! Siapa yang kau sebut nona kecil? Mana ada aku kecil! Nanti kalau KALAH jangan nangis!”
Gadis kecil pintar paling benci disebut imut. Dulu Clarisse juga persis seperti ini.
“Kalau begitu, mari kita coba.”
“Siapa takut!”
Keduanya mulai melantunkan mantra. Usia dan teknik yang mereka tunjukkan benar-benar membuat malu para penyihir yang hadir. Membandingkan diri dengan orang lain sungguh membuat mati kesal.
Tongkat Air Saturnus mulai berputar. Yang pertama muncul adalah Naga Air yang tidak dilepaskan, melainkan berputar mengelilingi Clarisse. Kemudian muncul Naga Api. Satu Naga Api dan satu Naga Air biasa saja, banyak yang bisa melepaskan magic tingkat menengah seperti ini. Masalahnya adalah ketika Naga Air dan Api benar-benar menyatu... Kekuatannya!
Jurus maut andalan Clarisse - Bunuh Naga Ganda Es dan Api!
Aya tentu tak mau kalah, dalam hal daya hancur siapa yang tak gentar menghadapi Putri Surga Phoenix?
Memanggil kekuatan Fenghuang, tongkat sihir kecil memancarkan pesona magis yang kuat. Nyala api di tubuhnya melonjak drastis. Biasanya penghakiman akhir berwarna merah dengan semburat biru, itu sudah level tinggi. Yang bisa terwujud fisik jarang ada. Aya tak mau kalah dengan jurus ganda air-api, lihatlah api puncak miliknya.
Api putih susu, kembali ke kemurnian asal, begitu lembut dan akrab, bagaikan api jiwa.
Daya hancurnya setara mantra terlarang level atas, tapi selama persiapan mantra, yang terpancar justru keindahan murni.
Tapi dua seruan Hah bergema, segalanya berubah.
Perpaduan naga es-api, mereka yang peka bisa melihat peningkatan Clarisse sejak pertarungan terakhir.
Wanita yang serius benar-benar dahsyat.
Fenghuang Kiamat putih susu Athena pun bangkit. Sebelum magic sepenuhnya terwujud, gelombang energi raksasa sudah mulai beradu. Para penyihir pertahanan wajahnya pucat - dua putri ini ingin mencabut nyawa mereka!
Naga Es-Api VS Fenghuang Kiamat!
