Jika ditanya istilah apa yang paling populer belakangan ini, pasti jawabannya adalah Ksatria Naga Suci. Tiga pemuda ini langsung menjadi idola banyak orang - kesuksesan tak bergantung usia. Kehadiran trio ini mewakili mimpi tak terhitung pemuda.
Raja Naga Laut Carasso kembali tampil. Lawannya adalah Kasra, Kapten Pasukan Kavaleri Kuda-Naga Api Blazing Fire yang juga figur kuat. Kemenangannya atas Yang Mulia Ratu Dows menunjukkan kemampuan nyatanya, membuat orang mulai menaruh harapan padanya.
Pertarungan ini berlangsung sengit. Kasra hampir memaksa Carasso mengeluarkan 90% kemampuannya. Meski Kasra tetap tak bisa menahan serangan gencar Sang Raja Naga, harus diakui pertahanan mengerikan dan qi tempur kegelapannya memberi masalah besar bagi Carasso. Kemenangan ini sama sekali tidak mudah.
Sebenarnya dengan karakter Carasso, pasti akan memanfaatkan kesempatan untuk menghancurkan Kasra. Meski zirah hitam Kasra belum ditaklukkan, Raja Naga memiliki beberapa metode untuk mengguncang organ dalam lawan. Sayangnya Kasra tak memberinya kesempatan, atau lebih tepatnya Ottoman-lah yang mencegahnya. Begitu melihat Kasra mulai limbung, Ottoman langsung mengeluarkan perintah menyerah.
Tentu saja, Kasra patuh tanpa syarat.
Jadi Raja Naga Laut juga sedikit kesal, tapi tidak ada cara lain, ini adalah duel, bukan pertempuran berdarah. Jika satu pihak menyerah, pertarungan tidak bisa dilanjutkan. Padahal jika benar-benar bertarung sampai akhir, Carasso mungkin tidak akan mudah menang. Jelas Kasra masih menyimpan tenaga cadangan. Orang seperti ini pasti punya senjata pamungkas yang mempertaruhkan nyawa. Meski belum tentu bisa mengalahkan Raja Naga Laut, setidaknya akan meninggalkan cedera atau memaksa batas bawah kemampuannya. Memamerkan semua kemampuan seperti Shakespeare bukanlah hal positif. Mungkin dia terlalu lama menahan diri, sehingga saat meledak menjadi lupa diri.
Jika kemenangan Raja Naga Laut sudah diprediksi, maka penyapuan bersih oleh Zuma sama sekali tak terbayangkan. Dia dan Shakespeare sama-sama menciptakan kemenangan tak terduga. Dua orang yang awalnya tidak diunggulkan ini tiba-tiba berubah menjadi favorit juara.
Perlu diketahui bahwa lawan Zuma adalah Zhebie. Kemampuan memanahnya sangat cocok untuk menyergap tipe penyerap energi seperti ini. Apalagi di bawah Mata Mikroskopis Dewa Panah Zhebie, orang itu sama sekali tidak punya kesempatan.
Bisa dibilang Zhebie adalah momok alami untuk tipe ini. Tapi hasilnya selalu mengejutkan dan benar-benar misterius. Saat Zhebie menggunakan Mata Mikroskopis untuk mengamati Zuma, dia seperti terkena pukulan keras dan langsung pingsan. Sementara Zuma hanya tersenyum melambaikan tangan ke penonton lalu turun dari arena.
Orang-orang sama sekali tidak tahu apa yang terjadi. Mungkinkah ini masalah internal Zhebie? Kemungkinan seorang ahli seperti dia disabotase sebelum pertandingan hampir nol, dan seluruh prosesnya pun tidak terlihat seperti itu. Saat Zhebie mengaktifkan Mata Mikroskopis, Zuma sepertinya juga melakukan gerakan tertentu, tapi tak ada yang mengerti. Zhebie pasti mengalami guncangan mental setelah melihat sesuatu itu. Fungsi Mata Mikroskopis adalah memperbesar, tapi sekali terkena dampak, efeknya juga berlipat ganda. Namun cara ini bukan serangan psikis biasa, kalau tidak pasti para penyihir sudah bisa melakukannya. Tingkat kesadaran Zhebie bahkan tak dipahami Kaisar, apalagi diserang langsung. Tapi Zuma bisa melakukannya, seolah tahu kelemahan Zhebie.
Zhebie juga jatuh dalam kondisi koma. Mereka sudah mencoba segala cara namun tetap tidak bisa membangunkannya. Untungnya Ilian cukup kuat mental, tidak menangis. Pilihannya sekarang: entah Zhebie bangun sendiri, atau harus mencari Zuma.
Temperamen Kaisar sebenarnya cukup baik, tapi begitu energi panasnya meledak, sulit dikendalikan. Karena itu peserta Dewan Tetua, Wulunbeite, menjadi sasaran latihan.
Wulunbeite sangat kuat. Kemampuannya adalah menyalin atribut kekuatan dan kondisi fisik makhluk hidup yang disentuhnya, lalu menganalisisnya. Tentu dia juga akan memilih cara menyerang terbaik sesuai karakteristik lawan, plus memiliki kemampuan meniru tertentu - bukan sekadar meniru biasa, bahkan bisa melakukan lebih baik.
Ini juga alasan mengapa Ulunbate bisa sampai sejauh ini. Dirinya sendiri adalah ahli sihir-sekaligus-prajurit, bagian yang dipelajari secara otodidak tidak banyak, terutama menjiplak orang lain dan terus menyempurnakannya. Di klan laut juga banyak orang pintar, dan dia banyak menyerap dari Perang Bulan Suci. Lawan seperti ini tentu tidak ingin dihadapi banyak orang.
Tapi Kaisar berbeda. Semakin tangguh lawannya, semakin seru untuk dihajar. Bukannya suka belajar? Kaisar hanya menggunakan satu jurus andalan, yaitu tiga lapis tenaga yang diulang-ulang bolak-balik.
Beranilah coba tiru! Kekuatan yang sama, tiga lapis tenaga dan serangan biasa-biasa saja memiliki jurang perbedaan. Apalagi kuncinya adalah aliran qi tempur dalam tubuh Kaisar. Sebenarnya Ulunbate cukup hebat, dia sudah mendeteksi keanehan dalam tubuh Kaisar. Masalahnya dia tidak bisa menirunya. Mungkin dengan waktu dia bisa meneliti, sayangnya Kaisar tidak akan memberinya kesempatan.
Untuk Ulunbate, Yisha sudah melakukan penyelidikan. Dia termasuk musuh bebuyutan utama. Banyak utusan Yisha yang mati di tangannya. Dia adalah pilar Dewan Tetua, terutama kemampuan jiplaknya yang misterius. Sekalipun tidak bisa meniru sepenuhnya, kebocoran informasi apapun sangat berbahaya.
Jadi Kaisar mengantarnya ke perjalanan terakhir, dihancurkan oleh tiga lapis tenaga Kaisar. Terhadap lawan seperti ini Kaisar tidak terkesan. Jika Raja Paus yang bertukar posisi dengannya, dia akan lebih senang.
Lima Juara Terbentuk.
Di pihak manusia tanpa suspense adalah tiga Ksatria Naga Suci: Kaisar, Ottoman, Shakespeare. Sebenarnya prediksi klan laut sebelum pertandingan tidak salah. Awalnya mereka memang mendominasi, tapi tak menyangka munculnya ksatria naga yang tiba-tiba mengubah situasi menjadi merugikan.
Di pihak klan laut terkesan memprihatinkan. Raja Naga Laut Carasso adalah pilihan semua orang, sedangkan Zuma tetap masuk 5 besar dengan misterius. Banyak yang masih bingung dengan kualifikasinya, namun jatuhnya Jian Sheng dan Dewa Panah berturut-turut membuatnya semakin ditakuti. Kemenangan tak terduga ini tetap tak terduga, dan dia satu-satunya peserta tipe kemampuan di antara para petarung tipe kekuatan.
Jika Kaisar berpihak ke klan laut, manusia hampir pasti mengalami bencana besar. Takdir memang kejam, terutama bagi anggota Dewan Tetua yang paling merasakan. Tapi mereka tak akan mengakui kesalahan keputusan, malah semakin teguh karena Dewan Tetua selalu benar. Bagi mereka, Kaisar adalah iblis yang harus dibasmi... Masalahnya, cara membasminya memang masalah sangat sulit.
Melihat formasi ini, Beffet sangat senang. Mood-nya bagus belakangan ini. Meski rencana Edermon digagalkan orang Ottoman, tapi... Masih dipertanyakan apakah Ottoman dan Kaisar bisa selamat dari pertarungan ini. Bahkan jika menang melawan klan laut, karakter Ottoman pasti akan menantang yang lain. Ck ck, mati kurang baik, lebih baik cacat permanen. Jika semua mati mati, hidup ini akan sempurna.
Di sisi, Edermon melirik senyum Pangeran, Goblok pun tahu Pangeran sedang berkhayal lagi, tapi ini bukan tidak mungkin. Carasso mana bisa diremehkan, Zuma yang misterius itu lebih berbahaya. Tentu ini hanya intuisi. Saat mengamati orang, mata sangat penting. Carasso tenang, Kaisar percaya diri, Ottoman sombong, Shakespeare sarkastik, sedangkan Zuma seperti bermain-main, seolah semua ini permainan seru atau uji kemampuan diri.
Kemungkinan kedua pihak terluka parah terlalu besar.
Dengan tambahan satu peserta manusia, pasti ada yang bye. Ini bergantung keberuntungan. Pengundian adil, diambil acak. Hasilnya sungguh menggelikan. Yang bye kali ini tetap Pangeran Ottoman. Jika orang lain mungkin curiga ada kecurangan, tapi sesuai karakter Ottoman, dua kali bye pasti dia sendiri yang gila. Di tempat, wajah Ottoman langsung masam. Tapi... sepertinya tetap hal positif. Cheng Xiang berkeringat dingin di samping, benar-benar orang aneh.
Komposisi duel dua peserta lain juga keluar: Ksatria Naga Sihir Kaisar VS Peserta Misterius Zuma. Sedangkan Shakespeare si Ksatria Naga Emas yang baru mengalahkan Raja Paus, harus berhadapan dengan petarung terhebat klan laut, Raja Naga Laut Carasso.
Pertandingan yang penuh dengan dendam dan persaingan. Temperamen Kaisar memang dikenal sangat protektif terhadap anak buahnya. Jika dulu ada kisah kemarahan meledak demi kecantikan, kini kemarahannya meledak demi saudara seperjuangan. Zhebie masih dalam kondisi koma tanpa bisa dideteksi penyebabnya. Karinina dengan intuisi merasa ada penindasan terhadap jiwanya. Masalah harus diselesaikan oleh yang menciptakannya, tepat sekali.
Klan laut juga akan menghadapi tantangan sejati. Raja Paus telah kalah. Jika Carasso juga tumbang, hampir tidak ada ketegangan lagi.
Lima ahli terakhir ini masing-masing membawa arti pertarungan yang berbeda. Seiring turnamen duel memasuki fase akhir, antusiasme penonton mencapai klimaks.
Pertarungan terakhir menuju tiga besar: Pertarungan pertama Raja Naga Laut Carasso VS ksatria naga emas Shakespeare.
Sebenarnya Shakespeare memiliki banyak pilihan di posisinya. Pilihan terbaik mungkin mengundurkan diri, tapi di titik ini tiba-tiba ia tidak ingin melakukannya.
Sebagai prajurit dengan kemampuan setara, kesempatan bertarung melawan Raja Naga Laut adalah pengalaman berharga. Kemenangan atau kekalahan sama-sama memberi pelajaran. Di tingkat kesadaran ini, lawan sepadan sulit ditemukan. Untuk meningkatkan kemampuan dengan risiko minimal, ini pilihan terbaik. Level Kaisar dan Ottoman sebelum dan setelah pertandingan jelas berbeda.
Di satu sisi ada Raja Naga Laut Carasso yang tak terkalahkan, di sisi lain ada ksatria naga emas Shakespeare yang sedang naik daun. Keduanya terlihat seimbang. Untuk keamanan, panitia penyelenggara juga telah mencapai kompromi dengan ahli sihir top dari klan laut dan manusia. Jelas bahwa ahli sihir biasa sudah tak bisa menghadapi pertarungan level ini.
Para Magister Sihir juga memiliki kesadaran. Lagipula, menonton dari jarak dekat adalah suatu kesenangan. Panitia juga memberikan kompensasi mahal - meminta Magister Sihir bertindak tentu bukan dengan harga murah. Sebenarnya di level mereka, tak ada yang kekurangan uang. Tentu ada pengecualian, Magister Sihir Markus adalah alien, sangat miskin sampai harus dipaksa dua muridnya yang suka bertanya untuk bekerja. Kalau bukan karena sekarang menetap di Cagliari, dia pasti menjadi contoh klasik orang yang tidur di alam terbuka.
Pelindung magic terbentuk dengan stabil, memberikan feel yang berbeda. Aliran energi sangat halus, semangatnya juga berbeda langit dan bumi. Pertandingan memang menarik, tapi nyawa kecil juga penting. Apalagi yang duduk di depan adalah orang-orang penting. Jika banyak yang mati, kekacauan yang timbul pasti bukan main.
Shakespeare tidak terlalu mengkhawatirkan. Meskipun Raja Naga Laut lebih kuat dari Raja Paus, selisihnya tidak jauh. Dengan kekuatan gabungannya dan Leo Kres, sekuat apapun Raja Naga Laut tak akan berguna.
Ekspresi Raja Naga Laut tetap tenang meski lawan berubah. Sebagai penguasa klan laut, seluruh rakyatnya yakin bahkan menghadapi Ksatria Naga Emas sekalipun, sang raja dan prajurit terhebat mereka akan mengalahkan musuh dan melanjutkan legenda tak terkalahkan.
Cheng Xiang dan Marylin tampil bersama di panggung.
Kombinasi legendaris gadis cantik dan pahlawan ini tak perlu diperkenalkan lagi. Di zaman ini, jika masih ada yang tidak mengenal mereka... bisa dibilang sangat ketinggalan zaman. Mustahil terhindar dari ejekan. Seluruh manusia dan klan laut kini memfokuskan perhatian pada mereka. Bisa dikatakan nama mereka telah menggema di seluruh penjuru Maya, menjadi satu-satunya topik pembicaraan.
Memasuki fase final, Allenxia semakin dipadati orang. Banyak yang sudah tak berharap bisa menyaksikan pertandingan, hanya ingin merasakan atmosfer dari dekat. Hanya di momen inilah mereka bisa melihat tokoh-tokoh level master. Apalagi menyaksikan kelahiran ahli nomor satu di dunia merupakan kemuliaan tertinggi.
Tatapan Carasso dan Shakespeare bertemu, seolah memercikkan api. Di bawah sorotan ribuan mata, aura naga bawaan dan energi ungu meledak bersamaan. Pedang Sang Penguasa dan Kitab Suci Emas segera muncul.
Pada saat seperti ini, tidak menggunakan keahlian andalan akan berujung kekalahan.
Jalur kualifikasi Raja Naga Laut sungguh terjal. Bisa dikatakan manusia biasa yang bertanding hanya bisa menampilkan 100% kemampuannya, namun mereka yang menghadapi Carasso justru melampaui level normal. Inilah efek stimulan sang petarung terkuat. Perjalanan Raja Naga Laut yang menjuarai turnamen semakin memperkuat fenomena ini.
Shakespeare tak bisa menahan gejolak semangatnya. Meski merupakan harapan terbesar klan Deville yang dibina mati-matian, sebagai pemuda ia tetap memiliki pemikiran mandiri. Letupan ini merupakan ledakan wajar dari talenta muda yang haus panggung - panggung terbesar yang pernah ada sepanjang sejarah.
Sekadar untuk kemenangan?
Tidak. Di level ini motif tak mungkin sesederhana itu. Bahkan sosok ambisius seperti Ottoman yang ingin menyapu dunia pun sejatinya mendambakan lawan seimbang - atau lebih kuat. Ini murni pencarian spiritual dalam seni bela diri.
Intensitas qi tempur seketika memperlihatkan jurang kompetensi. Di titik ini hanya Kaisar yang mampu menyaingi Carasso. Aura naga bawaan yang dahsyat itu menghantam Shakespeare bagai ombak samudra yang bertubi-tubi.
Sungguh tak ada celah. Meski Shakespeare sendiri adalah genius luar biasa, Raja Naga Laut bukan hanya genius di antara genius, melainkan master yang telah melewati ratusan tempaan.
Jangan pernah berharap pada keberuntungan.
Pedang Sang Penguasa menyambar dengan garang, energi pedang berkeliaran, membelah tanah menuju Shakespeare yang menepuk Kitab Suci Emas di tangannya, "Bertahan!"
Tak ada yang tahu asal-usul Kitab Suci Emas di tangan Shakespeare, tapi pasti bukan senjata suci biasa. Bisa berubah bentuk bebas dan mengeluarkan mantra sederhana namun efektif, benar-benar luar biasa.
Selain kemunculan para ahli, turnamen ini juga memperlihatkan senjata-senjata tingkat atas seperti busur Dewa Panah, Cincin Wushuang ahli klan laut, pedang Jian Sheng, kapak perang, serta senjata dengan kemampuan khusus. Namun Asosiasi Petualang menetapkan Tiga Senjata Suci Maya yang tak bisa ditembus senjata manapun.
Peringkat pertama adalah Pedang Iblis Surgawi Ksatria Naga Sihir Kaisar, Pangeran Cagliari. Terus terang ini mengejutkan karena meski keras, pedang ini tak menunjukkan kemampuan khusus. Asosiasi Petualang pasti punya alasan - hanya ada satu kemungkinan: Pangeran Kaisar belum mengeluarkan kekuatan sejati. Hanya mengandalkan kemampuan fisiknya saja sudah bisa sampai sejauh ini, bahkan belum memanggil Naga Sihirnya.
Peringkat kedua adalah Arit Dewa Kematian milik Pangeran Ottoman, Ksatria Naga Jahat. Senjata jahat yang membuat bulu kuduk merinding ini memiliki kemampuan mengerikan membelah ruang. Dipadu kecepatan Ottoman, benar-benar di luar bayangan.
Peringkat ketiga ditempati oleh Ksatria Naga Emas Shakespeare dengan Kitab Suci Emas yang mampu mengeluarkan mantra suci secara instan, sekaligus dapat menjelma menjadi senjata suci sesuai kebutuhan pengguna, dan dikabarkan masih menyimpan kemampuan tersembunyi.
Lihatlah perlengkapan mereka, sudah mencapai level tertinggi.
Jadi memang harus ikut cemas untuk Raja Naga Laut.
Mantra pertahanan tidak sepenuhnya menghalangi serangan, namun qi tempur Shakespeare cukup membuatnya tetap tenang menghadapi tekanan. Bagaimanapun dia tidak pernah berharap mengandalkan qi tempur untuk mengalahkan Raja Naga Laut, tapi dia ingin melihat seberapa besar jarak kemampuan sebenarnya.
Menghindari energi pedang, Shakespeare menerjang Carasso sambil membawa Kitab Suci Emas. Di udara terdengar teriakan, "Cahaya!"
Kilau emas yang menyilaukan meledak, seketika membuat mata banyak orang tidak berfungsi. Rasa sakit mendadak membuat otak limbung. Kehilangan fokus sesaat dalam pertarungan ahli sangat berbahaya. Dalam kilatan cahaya, Shakespeare sudah sampai di depan. Melawan Carasso yang menggunakan pedang lentur tentu tidak mungkin, maka Shakespeare memilih pisau panjang. Kitab Suci Emas berubah menjadi pisau panjang emas yang diayunkan, semburan energi pedang menerjang. Teknik beladirinya sungguh luar biasa, pantas disebut sempurna. Jelas Shakespeare telah mencapai tingkat penguasaan senjata yang sangat tinggi, hampir sepenuhnya mengerti kelebihan dan kekurangan berbagai senjata. Banyak cara mengatasi pedang, tapi pisau adalah andalannya.
Carasso memicingkan matanya sedikit, Pedang Sang Penguasa menyapu keluar, menangkap serangan terus-menerus dari Shakespeare. Segera kembali normal, teknik pedangnya sangat mumpuni. Bahkan dia pun tidak bisa langsung melepaskan diri. Tapi dengan kemampuan tim yang dimiliki orang itu sekarang, mau mengancamnya tetap merupakan khayalan belaka.
Pedang Sang Penguasa menancap di titik pusat punggung pisau. Segera inisiatif kecil yang terakumulasi Shakespeare menghilang. Raja Naga Laut meneriakkan lengkingan panjang, aura naga bawaan mendesak dahsyat, menekan pisau panjang, lalu melontarkan Mantra Aura Naga Bawaan.
Bruuum...
Shakespeare menggunakan teknik bertahan, segera menghindar dan melayang di udara. Itu adalah tekanan. Tak menyangka jarak kemampuannya begitu besar. Meski memiliki Kitab Suci Emas, efek pengaktifan mantra juga terkait kekuatan diri sendiri dan lawan. Ilmu sihir pengikat seperti itu dampaknya sangat kecil pada Carasso. Mungkin terkait fisik Suku Naga Laut yang mirip naga, memiliki kemampuan bertahan cukup baik terhadap berbagai dampak negatif. Raja Naga Laut hanya berdiri di sana, sama sekali belum menggunakan kekuatan penuh.
Shakespeare tersenyum. Tak menyangka harus memanggil Naga Emas begitu cepat. Raja Naga Laut memang pantas menyandang gelarnya. Lawan seperti ini paling merepotkan. Meski Raja Paus berani, celahnya relatif lebih banyak. Teknik bertarungnya juga tidak selembut Raja Naga Laut. Kalau begitu, mari kita serius.
Dengan satu tangan mengelus Kuil Emas mengeluarkan panggilan, Naga Emas Leo Cres muncul kembali. Pertarungan sebelumnya sama sekali tidak menyebabkan kerusakan, hanya tak disangka kesempatan untuk muncul kembali datang begitu cepat.
Saat memperhatikan Raja Naga Laut, pandangan Naga Emas sempat berhenti sejenak. Menghadapi Naga Emas, Raja Naga Laut tentu tak bisa mengandalkan tubuhnya sekarang. Meski Tiga Naga Legendaris tak bisa dibandingkan dengan Makhluk Suci Empat Penjuru, level kekuatan mereka bukanlah sesuatu yang bisa disembunyikan.
Dengan sedikit persiapan, aura naga bawaan menyurut, sayap naga tiba-tiba terkembang. Tubuh mulai menumbuhkan sisik biru terang, ukuran tubuh bertambah sedikit, otot mengalami peningkatan signifikan, tangan berubah menjadi cakar naga. Setelah Transformasi Naga Legendaris versi lengkap selesai, aura menakutkannya setidaknya berlipat ganda. Menghadapi tekanan aura Naga Emas yang dahsyat, sikapnya tetap tenang.
Mata Naga Emas berkedip-kedip. Meskipun makhluk kecil di hadapannya bukan dari klan naga besar, tampaknya ada hubungan dengan ras naga. Kekuatannya bahkan telah mencapai level tertinggi dalam hierarki klan naga, sungguh luar biasa.
Lawan ini harus dihadapi dengan serius. Inilah entitas yang mampu menyakiti dirinya.
“Kewaspadaan Naga Emas secara alami tersalur ke pikiran Shakespeare. Shakespeare tersenyum paham, tentu harus hati-hati. Dari segi kemampuan individu, Raja Naga Laut sudah mencapai tingkat tertinggi di Maya. Tanpa meminjam kekuatan eksternal, orang yang bisa melawannya bisa dihitung jari. Yang setara dengannya mungkin sulit ditemukan, mungkin beberapa tahun lagi Kaisar baru bisa menyainginya.”
Tapi pertarungan tidak hanya bergantung pada kekuatan individu.
“Shakespeare, biarkan aku yang pertama.”
Lawan seperti ini jarang ditemui, Naga Suci pun jadi tertarik. Ksatria naga sejati adalah seperti ini - naga dan ksatria tidak takut dikalahkan satu per satu. Bahkan dengan kemampuan Carasso sekalipun, mustahil melewati serangan Naga Suci untuk mengalahkan Shakespeare. Meski kemampuan individu Shakespeare lebih rendah, tapi setidaknya dia berada di tingkat awal Jian Sheng, tak mungkin di-drop dalam waktu singkat.
Hanya dengan mengalahkan semuanya, inilah satu-satunya metode.
Raja Naga Laut yang mengepakkan sayapnya terbang ke udara. Dalam bentuk naganya, dia nyaris menghadang aura naga omnipresent dari Naga Emas. Tiba-tiba, siluet Raja Naga Laut menghilang dan muncul di atas Naga Emas. Pedang Sang Penguasa menghunjam ke arah sisik terbalik, sementara Naga Emas mengaum keras. Bola cahaya emas menyelimuti seluruh tubuhnya saat pedang itu menghantam.
