Sejak Perang Bulan Suci, perang saudara terbesar umat manusia akan segera dimulai. Meski pertempuran belum pecah, terlihat seluruh Maya Daratan diliputi ketegangan. Dulu orang masih mengkhawatirkan klan laut sehingga enggan melancarkan perang besar. Namun kini, dalam sebuah kompetisi pertukaran pertarungan, tiga Raja Laut klan laut terbakar. Konflik internal di tubuh klan laut sendiri terus berlanjut. Manusia bukan idiot, intel seperti ini pun bisa mereka peroleh. Maka semua kekhawatiran pun sirna.
Saat ini Kerajaan Cagliari harus menghadapi serangan dari dua negara kuat: Siglolo dan Kekaisaran Ottoman. Meski Ottoman belum menunjukkan maksud penyerangan yang jelas, pasukan besar 1,5 juta yang berkumpul di perbatasan timur Cagliari bukan sekadar hiasan. Hanya saja legiun elit mereka, Pasukan Kavaleri Kuda-Naga Api, belum dikerahkan. Seandainya tidak, perang bisa meletus kapan saja.
Berbeda dengan pasukan lain yang biasanya menyimpan aset utama untuk akhir pertempuran, Kekaisaran Ottoman justru mengerahkan Pasukan Kavaleri Kuda-Naga Api mereka sebagai garda depan. Seolah-olah legiun ini kebal terhadap pengurasan sumber daya. Memang faktanya, jumlah pasukan kavaleri ini tidak pernah berkurang atau bertambah signifikan. Keperkasaannya telah tertanam kuat dalam hati banyak orang.
Termasuk Cagliari, bahkan Cagliari saat ini pun tidak berani meremehkan pahlawan dunia. Jujur saja, situasi Cagliari sangat tidak menguntungkan. Jika berhadapan sendiri dengan Kekaisaran mana pun, mereka tidak akan terlalu tertinggal, bahkan mungkin sedikit lebih unggul. Namun menghadapi dua negara kuat sekaligus - Ottoman dan Siglolo - beban ini menjadi sangat berat.
Bukan hanya Azori yang bergerak bersama Ottoman dan Siglolo, banyak adipati, tentara bayaran, dan kelompok petualang yang berada di bawah dua kerajaan besar ini juga bergabung dalam pertarungan. Inilah perang besar sejati, perang di mana satu gerakan kecil akan menggerakkan seluruh tubuh.
Persiapan untuk perang dengan skala seperti ini sangat rumit. Logistik dalam jumlah besar mulai diangkut ke garis depan. Seluruh negeri juga menerapkan status siaga. Setelah menghancurkan Azori dalam satu serangan, lembaga pers Cagliari bergerak total. Mereka harus meningkatkan semangat persiapan perang rakyat Cagliari ke level tertinggi. Saat ini menyangkut hidup dan mati negara, hanya dengan persatuan seluruh rakyatlah mereka bisa bertahan.
Sudah tak terhitung tahun sejak Cagliari terakhir kali memperluas wilayah. Hanya dalam tiga hari, Kaisar berhasil menghilangkan ancaman puluhan tahun bagi Cagliari. Sebenarnya rakyat Cagliari bukan idiot yang tidak memahami kondisi Maya. Menghadapi tekanan dua negara kuat, lebih baik mengambil risiko dengan menyerang duluan daripada pasif menunggu kematian.
Kaisar memandang benteng di kejauhan - itulah pertahanan Siglolo. Di balik pertahanan itu telah berkumpul legiun tanpa jumlah. Kali ini Siglolo benar-benar bertekad bulat untuk bertempur sampai titik darah penghabisan.
Namun Kaisar tahu, pertarungan sejati tidak berada di sini, melainkan di pihak Zhebie. Memimpin dua legiun besar ditambah Pasukan Ksatria Naga dan kelompok magi, Kaisar yakin bisa mengalahkan orang itu. Masalahnya, sebelum mengalahkan Siglolo, Zhebie dan Bast harus menghadang serangan Kerajaan Ottoman. Jika front timur ambruk sementara misi di sini belum selesai, Cagliari benar-benar dalam Bahaya.
Sebenarnya keuntungan dan kerugian bersifat dualistik, berlaku sama bagi kedua tim. Jika bisa memberantas Siglolo yang menjadi ancaman besar, lalu berhadapan sendiri dengan Ottoman, Cagliari takkan gentar.
Kedua pihak tidak menunjukkan tanda-tanda serangan. Tentu tujuan kedua tim sudah saling tahu, tak perlu berpura-pura lagi. Warga sipil di perbatasan telah dievakuasi semua, yang tersisa hanyalah pasukan. Selama hari-hari ini, Kaisar dan lainnya sibuk memobilisasi pra-pertempuran.
Dua kekuatan bertemu, Sang Pemberani yang menang! Yang diadu adalah moral!
Pasukan Feishuang dan Mingyan yang telah direorganisasi tampil rapi dengan semangat tinggi. Sejujurnya, inilah puncak moral Cagliari. Bisa dikatakan mereka tak takut pada siapa pun, meski semangat ini belum melalui ujian darah dan api.
Di bawah dorongan langsung Kaisar dan yang lainnya, moral kedua legiun besar mencapai batas tertinggi. Logistik terus-menerus mengalir masuk, warga Cagliari menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Bahkan ada yang menyumbangkan harta pribadi untuk mendukung perang kerajaan. Lebih dari sekadar ekspansi, serangan ini merupakan inisiatif yang dipaksa oleh situasi. Justru karena itu, ambisi perang orang Cagliari yang lama terpendam akhirnya terlepas. Para bangsawan yang sebelumnya sangat pelit, di bawah pimpinan Yang Mulia Martie dan dukun negara, juga mulai menyumbang. Mereka sangat tahu: jika kerajaan direbut Kekaisaran Ottoman atau Siglolo, mereka akan kehilangan segalanya. Daripada demikian, lebih baik mengambil inisiatif.
Di sisi lain, dukungan dari konglomerat besar dan logistik laut terus dikumpulkan. Kota kerajaan Cagliari memberlakukan darurat militer. Seluruh pelajar di kota kerajaan dikenakan pengawasan ketat selama perang, dilarang meninggalkan sekolah. Mengingat keragaman populasi yang banyak bukan orang Cagliari, kebocoran informasi harus dihindari. Sekolah juga melarang perkelahian antar pelajar. Perang adalah urusan pasukan dan kerajaan, pelajar tetaplah pelajar - diskriminasi dan bentrok fisik dilarang. Pelajar dari Siglolo, Ottoman, dan wilayah adipati terkait mendapat perlindungan ketat.
Dalam hal ini, Cagliari juga telah merintis preseden baru. Jika sebelumnya, begitu dua kerajaan berperang, pasti semua orang dibunuh, tetapi Cagliari tidak melakukan ini dan mendapat banyak keuntungan. Setidaknya mereka mendapatkan dukungan dari banyak pihak netral, terutama kelompok anti-perang. Sekaligus memanfaatkan konsep sandera yang banyak berasal dari bangsawan. Jika anak-anak mereka dibunuh, orang tua mereka pasti akan mendukung perang habis-habisan. Ini sama sekali tidak perlu, sekaligus menunjukkan kelapangan dada Cagliari.
Di saat seperti ini, bisnis merugi tidak boleh dilakukan.
Situasi pertarungan sudah berkembang sampai titik ini, efek gentar jelas tak berguna. Perang sudah tak terhindarkan. Sekte Bulan Suci mengumumkan akan mengirim 20 ribu Pasukan Ksatria Bulan Suci ke Cagliari untuk melindungi kepentingan ajaran mereka. Ini pertama kalinya Sekte Bulan Suci terlibat terbuka dalam perseteruan kerajaan. Tentu alasan mereka cukup kuat: melindungi kepentingan Sekte Bulan Suci di Cagliari dari serangan tak pantas Kekaisaran Ottoman.
Alasan hanyalah proses, percaya atau tidak tidak penting. Sebenarnya semua tahu Pangeran Kaisar punya hubungan erat dengan Sekte Bulan Suci. Hanya saja tidak disangka demi Cagliari, Sekte Bulan Suci benar-benar bersedia berhadapan dengan Kekaisaran Ottoman. Saat Kaisar tak bisa kembali, hanya Pasukan Ksatria Bulan Suci yang bisa menantang Pasukan Kavaleri Kuda-Naga Api Ottoman. Sikap Paus juga menyebabkan area-area di bawah pengaruh Sekte Bulan Suci memberikan bantuan tidak langsung ke Cagliari.
Sementara itu, pihak Ottoman juga telah memasuki persiapan perang menyeluruh. Jika kesempatan seperti ini sampai terlewat, maka Ottoman benar-benar idiot. Meskipun mereka ingin menghancurkan Cagliari dengan kekuatan satu negara, momentum emas ini tak boleh disia-siakan. Lagipula Cagliari sekarang bukan lagi negara lemah yang bisa ditindas semena-mena.
Di istana Kekaisaran Ottoman, semua menteri sedang berdebat panas. Meski terdampak berat oleh Perang Bulan Suci, basis perang Ottoman sangat kokoh. Tahun-tahun terakhir ini mereka juga telah mengeruk banyak sumber daya dari berbagai negara. Jika benar-benar berperang, merekalah yang paling siap. Kesempatan ini membuat semua menteri yang haus perang bersemangat berapi-api. Dalam darah orang Ottoman memang mengalir jiwa ekspansionis. Selama Cagliari berkembang pesat, Ottoman juga tidak tinggal diam. Meski Pangeran mereka kalah tipis dari Kaisar dalam duel, kesenjangan ini tidak signifikan. Perang sungguh berbeda dengan duel personal. Menurut orang Ottoman, Siglolo pasti tak sanggup menghalau Cagliari. Peran mereka hanyalah menguras kekuatan hidup Cagliari. Karena kemampuan ahli-ahli tertentu yang terlalu kuat, dalam perang antarnegara, jumlah ahli puncak yang tidak memadai akan membuat posisi sangat tertekan. Hal ini akan terbukti dalam perang di masa depan.
“Pangeran, kesempatan bagi Kekaisaran Ottoman kami untuk kembali berdiri di puncak Maya telah tiba, bangsawan seluruh negeri akan menyumbangkan semua budak rumah untuk mendukung perang!” Menteri Kanan Kekaisaran Molenta maju ke depan dan berkata.
Ottoman duduk di takhta, mengangguk, lalu memandang orang-orang lain.
“Cronviso, bagaimana persiapannya?”
“Laporan Pangeran, dengan bantuan para Tuan, mobilisasi perang berjalan sangat lancar. Rakyat Ottoman yang agung bersedia mengorbankan segalanya untuk menciptakan kejayaan baru.”
Saat ini Cronviso juga terkesan penuh kebenaran agung. Bagi penguasa tertinggi, momen menunjukkan ambisi kekuasaan seperti inilah yang paling disukai. Perang tak diragukan lagi adalah waktu terkejam sekaligus termegah bagi lelaki.
“Pangeran, duta besar Siglolo terus-menerus menginap di rumah debu, berharap pasukan Ottoman segera dikerahkan. Sebaiknya kirim satu legiun untuk membantu mereka.”
Menteri Luar Negeri berkata dengan suara penuh hormat.
“Hmph, bantuan? Bocah Beffet itu berani-beraninya merebut dunia? Tapi keberadaan Siglolo memang sangat menguntungkan kita. Baiklah, kerahkan legiun cadangan untuk bertindak sesuai situasi. Apakah legiun di medan timur sudah siap?”
“Siap, Pangeran. Tinggal menunggu Pasukan Kavaleri Kuda-Naga Api Blazing Fire datang.” Kasra maju ke depan. Bahkan para menteri Kekaisaran Ottoman memandangnya dengan campuran rasa hormat dan takut.
Tak diragukan lagi, kapan pun itu, Kasra selalu menjadi menteri penting Ottoman. Tak ada yang berani menyentuh kepentingan Pasukan Kavaleri Kuda-Naga Api. Kasra sendiri seperti air dan api yang tak bisa bersatu, tak bisa dirayu dengan halus maupun tekanan. Ia tinggal di barak militer, sama sekali tak terlibat minuman, wanita, harta, atau qi. Seolah monster yang muncul dari neraka, tak ada faksi internal Ottoman yang berani mengusik pembawa malapetaka ini.
Selanjutnya para menteri mulai melaporkan kondisi persiapan departemen masing-masing. Jelas mereka sama sekali tak menganggap Pasukan Ksatria Bulan Suci.
Meski sama-sama dijuluki Empat Ksatria Utama Maya, orang Ottoman sama sekali tak menganggap Pasukan Ksatria Bulan Suci. Mereka lah yang terkuat. Siapapun yang menghadapi mereka hanya akan menemui kehancuran.
Kemunculan Macan Putih, kekacauan dunia. Tampaknya ramalan benar-benar menjadi kenyataan. Perang skala ini hampir menyapu seluruh Benua Tengah. Kerajaan besar berperang melawan kerajaan besar, kerajaan kecil pun tak tinggal diam. Hanya perbedaan antara kepentingan besar dan kecil, tapi perang adalah kesamaan mereka.
Tahun 1394 Kalender Umum Maya Daratan, perang pun meletus. Prajurit yang berjaga di Kota Mekah, perbatasan Cagliari, ditemukan tewas terbunuh saat patroli. Untuk membela harga diri negara, Kadipaten Cagliari secara resmi menyatakan perang terhadap Siglolo.
Sementara itu, Siglolo juga mengumumkan bahwa orang Cagliari merampok persediaan makanan Siglolo dan melancarkan serangan. Pada hari pertama, kedua tim mengerahkan hampir 500.000 pasukan di garis pertahanan Yalun Siglolo, pertempuran sangat sengit namun pasukan elit kedua belah pihak tidak muncul.
Garis pertahanan Yalun adalah barrier energi yang dibangun Siglolo berdasarkan lokasi geografis. Berkat barrier ini, Siglolo hampir selalu berhasil memastikan kerugian tidak terlalu besar dalam setiap perang, inilah alasan Cagliari selama ini kesulitan. Tentu saja kali ini Siglolo tidak berniat mengkerut di dalam garis pertahanan, kedua tim saling menguji kemampuan tim lawan.
Namun setelah sehari bertarung, Siglolo kembali mengenali legiun Cagliari. Jika sebelumnya pasukan Cagliari memang tidak bisa disebut tidak bisa melawan, tetapi jelas bukan lawan pasukan Siglolo yang telah melalui latihan keras. Kali ini justru ditemukan bahwa kualitas pasukan Cagliari meningkat signifikan, meskipun masih terlihat agak kacau, tapi sudah sulit diambil keuntungan.
Kaisar dan mereka juga mengamati pertempuran kedua tim, pertarungan berskala besar seperti ini juga masih perjaka bagi mereka, inilah perang sejati antar negara. Terlihat setelah lebih dari setahun istirahat singkat, kualitas kesatuan Pasukan telah meningkat signifikan, kalau tidak benar-benar bukan tandingan Siglolo. Dahulu Cagliari memang buruk dalam manajemen Pasukan, meski begitu setelah sehari bertempur masih banyak masalah internal yang terpapar. Untungnya latihan rutin dan disiplin ketat berbuah hasil, prajurit dengan cepat beradaptasi.
Pada hari kedua dan ketiga, performansi prajurit Cagliari semakin membaik. Ini juga merupakan pertarungan kecerdasan dan keberanian, formasi Pasukan kedua tim sangat unik. Meski Yang Jingyi tidak hadir, regu taktiknya telah dikirim. Para inilah yang merancang rencana membakar Azori.
Target kali ini adalah Pertahanan Yalun yang diklaim Siglolo sebagai pelindung negara. Siglolo selalu menyerang saat diuntungkan, langsung mundur begitu mendeteksi Bahaya. Inilah akar masalah tak bisa menghabisi orang itu.
Benteng Yalun, bagaikan seekor kepiting raksasa, diapit oleh tebing curam yang menjulang ke langit, hanya di bagian tengah terdapat jalan masuk. Jalur ini tidak sempit, malah sangat lebar, cukup untuk serbuan pasukan kavaleri. Namun orang-orang Siglolo melalui usaha beberapa generasi, berhasil membangun tembok tinggi yang menghubungkan kedua tebing. Tembok ini dipenuhi kristal iblis dan dinding besi, dengan sedikit batu biasa. Sepertiga bahan mineral ini dijarah dari Cagliari. Di atasnya berjejer busur besi, menara panah, dan menara sihir yang gelap menyeramkan bagaikan iblis pemangsa nyawa. Cagliari pernah beberapa kali melancarkan serangan, termasuk oleh raja sebelumnya - karena setiap penguasa pasti punya ambisi. Namun semua berakhir dengan kekalahan. Tembok besi ini sebagian besar terbuat dari logam, bagian batu punya pertahanan khusus. Sihir api ahli sihir tak mampu menjangkau jarak itu sebelum dihadang pemanah, sementara serbuan prajurit biasa jelas bunuh diri. Di hadapan dinding baja, tubuh manusia terlalu rapuh. Apalagi Siglolo masih punya Pasukan Ksatria Giok Ajaib yang mengerikan.
Pasukan penyerang utama kedua belah pihak adalah kavaleri, infanteri, dan pemanah. Legiun Penyihir dan Kesatria Andalan masih dalam siaga, jelas menunggu lawan yang lebih dulu panik.
Saat Cagliari dan Siglolo bertempur sengit, Kerajaan Ottoman juga melancarkan serangan. Alasan yang mereka berikan hanya untuk konsumsi publik. Pasukan Ksatria Baja yang bertugas di wilayah timur bentrok dengan pasukan Ottoman. Kedua belah pihak melakukan kontak awal yang bersifat pengintaian. Cagliari berpegang pada strategi bertahan, tidak gegabah dalam menyerang. Namun Ottoman takkan tinggal diam. Pasukan besar mereka sedang berkumpul, siap kapan saja melancarkan serangan dahsyat seperti badai ke Cagliari.
Di front utara, pertempuran selama lima hari telah menguras banyak pasukan. Korban jiwa di kedua kubu cukup parah. Namun kedatangan tim ritual Sekte Bulan Suci memberi keunggulan besar bagi Cagliari. Pemulihan pasukan yang terluka sama sekali tak tertandingi oleh lawan. Inilah peran vital para tabib.
Siglolo segera menyadari hal ini. Suasana mulai berubah. Kedua belah pihak sama-sama menyadari: aset utama akan segera diterjunkan.
Di satu-satunya pintu masuk Pertahanan Yalun, gerbang kota terbuka lebar. Cahaya hijau menyembur ke langit. Pasukan ksatria yang disiplin dan penuh wibawa muncul. Moral pasukan Siglolo langsung melonjak. Yang memimpin adalah Jian Sheng Situ Jianuoweiqi dari Siglolo, bersama Pasukan Ksatria Giok Ajaib - salah satu dari Empat Ksatria Utama Benua. Kali ini total 20 ribu pasukan dikerahkan!
Beffet dan Edermon serta sejumlah tokoh penting lainnya hadir di garis pertahanan, mengamati situasi medan perang. Dari lima hari pertempuran sebelumnya, kedua tim berada dalam kondisi seimbang. Pasukan dasar saling menguras, namun penentu kemenangan tetap berada di pilar utama legiun. Legiun Penyihir dari pihak Cagliari jelas lebih mendominasi, sehingga Siglolo terus menolak memberi kesempatan serangan jarak jauh pada orang itu, semua diatasi dengan serangan jarak dekat.
Pintu gerbang Kota Makka Cagliari terbuka lebar. Meski jumlahnya tak mencapai sepuluh ribu, dentuman besar yang dihasilkan bahkan melampaui puluhan ribu legiun kavaleri berat - inilah Pasukan Ksatria Naga Cagliari!
Pertarungan di medan perang terus berlanjut. Prajurit kedua belah pihak mendapat dorongan semangat besar, terutama pihak Cagliari karena Pangeran mereka sendiri terjun langsung ke medan perang!
Efek penyemangat seperti ini jelas lebih tinggi dibanding orang itu. Para prajurit bukan hanya bersemangat, tetapi juga merasa tenang - karena Pangeran mereka adalah ahli terbaik Maya, Kaisar Alexander!
Teriakan perang masih menggema di medan pertempuran, namun perlahan terbentuk koridor di bagian tengah. Hingga saat ini, Empat Ksatria Utama Maya yang menggetarkan dunia belum pernah mengalami kekalahan. Namun mereka belum pernah saling bentrok. Kini akhirnya Pasukan Ksatria Giok Ajaib dan Pasukan Ksatria Naga akan menyelesaikan pertikaian. Dalam jumlah, Pasukan Ksatria Giok Ajaib jelas menduduki posisi atas angin, namun dalam kualitas, Cagliari meraih kemenangan luar biasa.
"Di belakang Kaisar adalah Mida Blasuo. Setelah sadar, tubuh Mida pulih dengan kecepatan luar biasa hingga bisa ikut pertempuran. Kemampuannya meningkat drastis, pertarungannya melawan Carasso membuatnya termasyhur. Di belakang mereka ada Kao dan Dragon Rider lainnya. Diddy bersembunyi di balik Bati, bagai bayangan di medan perang. Bahkan dalam kecepatan sprint ksatria, Diddy tetap bisa membunuh dengan mudah."
Bruuum...
"Prajurit Siglolo! Angkat tombak di tanganmu, koyakkan musuh bebuyutan di hadapanmu!"
Teriakan Stojanović membuat Pasukan Ksatria Giok Ajaib memancarkan cahaya hijau yang semakin pekat. Kuda perang para prajurit berubah menjadi hijau gemerlap dan tampak semakin gahar.
Kaisar mengangkat tinggi tombak naganya yang berkilauan sorot dingin di bawah matahari. Perlahan ia mengarahkannya ke lawan di kejauhan, melontarkan satu kata: "Bunuh!"
"Bunuh~~~!"
Gemuruh mengguncang bumi saat Pasukan Ksatria Naga dan Pasukan Ksatria Giok Ajaib bergerak. Wibawa pasukan kavaleri top benua ini benar-benar luar biasa. Begitu bergerak, Pasukan Ksatria Naga langsung mengalami transformasi - Armor Fusion kolektif menyelimuti mereka dalam kilau emas. Sementara Pasukan Giok memancarkan hijau pekat yang membuat udara terasa berat.
Dua pasukan ksatria paling ganas di benua mulai meningkatkan kecepatan. Saat sprint, Kaisar tiba-tiba mengangkat tombak naganya. Mantra diucapkan - Fenghuang api neraka dan Fenghuang Kiamat muncul menyusuri tombak panjang, lalu tombak itu dilemparkan seperti anak panah. Tombak menghilang di udara, dalam sekejap belasan ksatria tertusuk. Fenghuang Kiamat dan Fenghuang api neraka menari-nari menghampiri Pasukan Ksatria Giok Ajaib. Bersamaan itu, semua dragon rider melemparkan tombak mereka. Bayangan tombak membanjiri Pasukan Giok. Pasukan Giok pun bergerak. Alasan mereka disebut Pasukan Iblis adalah kemampuan melepaskan magic kelompok saat charge ksatria.
Cahaya hijau tak terhitung menyembur ke langit menyerang Pasukan Naga. Cahaya-cahaya ini memiliki efek qi tempur, tapi qi tempur biasa takkan pernah mencapai efek sehebat ini. Mereka bisa melesat seperti anak panah.
Tusuk! Tusuk! Tusuk!...
Tombak dan energi hijau saling silang. Fenghuang Kiamat Kaisar bahkan belum sampai tujuan sudah tercerai-berai oleh cahaya hijau. Itu adalah kekuatan terkumpul dari banyak ahli ksatria, bukan sesuatu yang bisa dihadapi individu.
Setelah saling menguras, separuh serangan kedua tim masih sampai. Di saat ini, yang diuji adalah kemampuan bertahan.
Socrates Ironhead Dragon yang bersenjata lengkap, bersama Pasukan Ksatria Naga yang padat menerjang tanpa ragu ke arah cahaya hijau yang tak terhitung. Ledakan dahsyat menyelimuti seluruh pasukan, sementara Pasukan Ksatria Giok Ajaib di seberang juga tak kalah menderita. Tombak naga mereka menembus tubuh para prajurit, menjatuhkan banyak korban seketika.
Setiap prajurit naga membawa dua tombak naga. Ini dimungkinkan berkat tunggangan mereka. Mustahil melakukan gerakan seperti ini dengan kuda biasa yang akan merusak formasi, namun daya hentak ini sama sekali tak berpengaruh pada Socrates Ironhead Dragon.
Setelah melalui pilihan sulit, tombak panjang terbukti menjadi senjata lempar terbaik. Bisa meluncur jarak jauh dengan daya hancur melebihi panah, sangat cocok untuk pasukan naga.
Serangan hanya terjadi sekejap. Pasukan Ksatria Giok Ajaib yang berpengalaman perang tak gentar dengan kerusakan ini. Semua ksatria mengacungkan tombak mereka, bersiap untuk serangan pamungkas.
Tiba-tiba dari selimut cahaya hijau di medan perang, Pasukan Ksatria Naga menerobos keluar dengan Kaisar di barisan depan!
Dewa!
Pasukan naga itu ternyata tanpa cedera sama sekali!
Mereka memaksa menerobos blokade. Prajurit Siglolo tercengang, pertama kalinya menyaksikan ada yang bisa menahan serangan cahaya hijau Pasukan Ksatria Giok Ajaib.
"Para naga mengeluarkan teriakan yang mengguncang langit dan bumi. Bagaimana mungkin sihir tingkat ini bisa menyakiti pasukan naga? Jika demikian, untuk apa baju zirah tak ternilai yang mereka kenakan? Setiap baju zirah terbuat dari kristal berkualitas tertinggi. Kecuali mantra terlarang, mustahil memberikan luka mematikan pada mereka."
Pada pertemuan pertama, Pasukan Ksatria Naga langsung mendominasi. Namun Pasukan Ksatria Giok Ajaib Siglorro sama sekali tidak terganggu. Setiap prajurit tetap berwajah dingin - inilah kesatria sejati yang tetap tenang dalam kondisi apapun.
Seketika, kedua pasukan ksatria itu melesat saling berhadapan.
Bruuum...
Jeritan memilukan bergema, bukan dari manusia melainkan kuda giok Siglorro dan lolongan Iron Brow Dragon yang saling bertabrakan mematikan tanpa basa-basi.
"Kaisar, bersiaplah untuk mati!"
Stojanovic menusukkan tombaknya. Menangkap maling harus tangkap pemimpinnya - pemikiran Stojanovic sama persis dengan Kaisar.
Pedang Iblis Surgawi menyapu bersih. Ini medan perang bukan duel. Kaisar tak mau mempermasalahkan Stojanovic. Di medan perang, semua harus siap menghadapi kematian.
Qi tempur meledak dahsyat. Setelah bertempur dengan petarung puncak seperti Ottoman dan Carasso, kemampuan Kaisar telah meningkat luar biasa. Sebagai nomor satu di dunia, mustahil dihalangi oleh jawara pedang kelas rendah.
Wilayah sepenuhnya terbentang, gaya tolak berlawanan hampir membuat Situ Jianuoweiqi yang melayang di udara muntah darah. Meski sudah mempersiapkan diri, menghadapi jurus seperti ini untuk pertama kalinya tetap membuatnya tak sempat bereaksi. Saat sadar kembali, Pedang Iblis Surgawi Kaisar sudah menghunjam ke bawah. Situ Jianuoweiqi yang tak sempat mengerahkan kekuatan terpaksa bertahan seadanya. Sorot mata Kaisar saat itu dipenuhi aura pembunuh, kegelapan yang dalam. Tanpa disadari, satu persen segel Pedang Iblis Surgawi telah terbuka, sifat magisnya langsung menyelimuti Situ Jianuoweiqi. Pedang Kaisar yang mengandung sepuluh persen kekuatan penuh berhadapan dengan perlawanan tiga persen dari Situ Jianuoweiqi.
Cring...
Tombak patah. Pedang Iblis Surgawi menembus qi tempur Situ Jianuoweiqi tanpa halangan. Sebagai Jawara Pedang, Situ Jianuoweiqi menunjukkan kegaharannya di ujung maut. Kedua tangannya mencengkeram gila-gilaan pada pedang iblis, sementara lututnya menyambar titik vital Kaisar. Badan Kaisar berputar, mengandalkan qi tempur menangkis serangan lawan. Tiga lapis tenaga dari tangan kirinya melesat dengan gemuruh.
Pfft...
Tubuh Kaisar terguncang hebat, namun tangan kirinya tetap menembus tubuh Situ Jianuoweiqi. Pedang iblis berputar, kedua tangan yang sudah mengering seperti ranting kering terpisah. Dengan satu sapuan pedang, kepala Situ Jianuoweiqi terlempar ke langit.
Satu tangan menggenggam Pedang Iblis Surgawi, satu tangan mengangkat kepala Stojanovic, Kaisar bagaikan dewa jurang turun ke bumi. Aura pembunuhan di medan perang menginfeksi setiap orang. Qi tempur yang lama ditekan Kaisar akhirnya meledak, disalurkan lewat pekikan yang memekakkan telinga ke arah tanah.
Hampir semua prajurit Siglolo membeku. Ahli pedang terkuat mereka ternyata bisa dipenggal hanya dalam satu foto!
Inikah kemampuan ahli terbaik Maya?
