Kepulangan pasukan besar Cagliari disambut meriah seantero kerajaan. Sebenarnya bagi orang biasa, sedikit mengetahui urusan adalah suatu berkah. Saat ini, yang paling diberkati tentu mereka - kerajaan sendiri meraih kemenangan telak bersejarah, Cagliari telah menjadi negara kuat sejati. Sebagai warga, kebanggaan tak terkira adalah konsekuensi alami.
Hanya saja Kaisar dan yang lain terbeban pikiran. Dua tahun, hanya dua tahun. Dalam periode ini mereka harus fokus latihan intensif pasukan. Kaisar juga punya urusan lebih penting: kembali ke laut lepas!
Dengan tercapainya kompromi damai bersama Ottoman, direbutnya Siglolo, ditambah kemampuan yang ditunjukkan Cagliari kini - tak ada negara lain di daratan yang berani melakukan provokasi terhadap raksasa ini. Kaisar juga harus menuntaskan perjanjian dengan Elina.
Perayaan nasional yang megah baru berakhir setelah sepuluh hari dengan susah payah. Semangat masyarakat masih tinggi, namun Kaisar dan kawan-kawannya tidak bisa sesantai itu. Jika sebelumnya isu arwah tidak terlalu diperhatikan, kini telah menjadi prioritas utama. Yisha berpendapat waktu yang tepat bagi Kaisar untuk kembali ke laut lepas telah tiba.
Fakta sebenarnya gencatan senjata antara Cagliari dan Ottoman hanya diketahui segelintir orang. Bagi kebanyakan, ini dianggap sebagai bentuk kelemahan Kerajaan Ottoman yang membuat Cagliari menjadi sorotan. Tidak ada yang berani melakukan gerakan ilegal di saat seperti ini. Urusan kerajaan ditangani Yang Jingyi dengan koordinasi Xiao Yao - meski Xiao Yao protes keras karena baru sampai di darat sebentar Kaisar sudah mau kembali ke laut. Bidang militer dibagi dua: Mida Blasuo dan Roque Santa Cruz memimpin Dragon Rider, sementara Aya, Markus, dan Kasparov mengepalai legiun magister sihir. Mereka juga akan mengajar di Akademi Kota Kerajaan Elina sekaligus menyeleksi pelajar berbakat. Bast harus kembali ke klan raksasa untuk merekrut prajurit baru setelah legiun raksasa menderita kerugian terbesar. Kali ini Bast berencana membawa semua prajurit klannya karena perang sesungguhnya akan dimulai - daya tempur klan harus ditingkatkan.
Sedangkan Akademi Kota Kerajaan Fürth juga melakukan terobosan dalam kurikulum magis. Pengajaran empat unsur magic semuanya muncul. Manusia tidak boleh terpaku hanya pada sihir api tunggal. Meski jumlah penyihir jenis lain tidak banyak, mereka akan menunjukkan peran tak terduga dalam perang. Dalam pertempuran di Siglolo, Legiun Badai Salju juga mencari popularitas. Tentu yang lebih terkenal adalah Fakultas Taktik akademi. Sebelum pertempuran ini, mungkin tak ada yang menganggap serius orang yang hanya omong kosong belaka. Tapi sekarang semua orang harus mengakui kemampuan mereka.
Jurusan Tempur dan Teori kini menjadi disiplin utama di kota kerajaan. Apapun jurusannya, selama punya bakat dan pemikiran, pasti akan dihargai.
Tentu daya tarik terbesar datang dari bimbingan langsung Jian Sheng dan Magister Sihir. Kesempatan seperti ini sebelumnya tidak berani dibayangkan.
Daya pulih manusia sangat luar biasa. Begitu perang tiga negara kuat berakhir, efek-efek itu mereda. Lagipula mereka hanya mengambil keuntungan dari situasi rumit. Di bawah tekanan negara besar, mereka tidak berani membuat keributan. Kebijakan yang ditunjukkan Cagliari selama perang, serta penyelesaian perlindungan terhadap siswa dari negara musuh/netral, mendapatkan persetujuan luas dan menjadi konvensi di Maya Daratan selanjutnya. Perang antar kerajaan tidak boleh mengganggu siswa yang sedang belajar, kecuali ada tujuan tersembunyi.
Dalam sekejap, Kota Kerajaan Elina menjadi pusat pelajar Maya. Di saat yang sama, Cagliari juga membuat keputusan monumental: klan laut di Cagliari akan menerima perlakuan yang sama dengan warga asing, keluarga kerajaan akan mendapatkan hak-hak kerajaan, sementara pelajar dari klan laut yang lulus ujian dan pemeriksaan identitas juga berhak belajar di akademi.
Ini sebelumnya tak terbayangkan. Keputusan ini bagai batu yang dilempar ke air tenang, menimbulkan gelombang reaksi besar baik dalam maupun luar negeri. Tentu saja di dalam negeri Cagliari hanya ada dukungan mutlak. Bahkan jika Kaisar sekarang menyebut rusa sebagai kuda, banyak yang akan percaya. Reputasinya melampaui sang pendiri kerajaan Cagliari. Faktanya, posisi internasional Cagliari pun mencapai puncak tak tertandingi. Publik dengan polos mengira Sang Pangeran sedang membangun sorak-sorai untuk meminang Putri Suku Naga Laut. Mereka pun mendukung. Satu-satunya penentangan adalah desakan bahwa Sang Pangeran harus menikahi perempuan manusia, dan anak dari pernikahan inilah yang berhak mewarisi takhta untuk menjaga kemurnian darah termulia. Para menteri senior faksi darah murni bahkan mengajukan petisi bersama, beberapa bahkan menyarankan Kaisar langsung menikahi Yang Jingyi. Kaisar pun merasa antara ingin tertawa dan menangis. Namun ia mulai memahami perasaan mereka. Pengalaman hidupnya membuatnya tak memprioritaskan ras, tapi kaum konservatif ini menganggap darah lebih berharga dari nyawa. Dulu saat mengonfirmasi Kaisar sebagai pangeran sejati, mereka mati-matian mendukung. Hanya karena kharisma Kaisar yang tak tertandingi sekarang, para konservatif ini belum duduk berdemo di depan istana. Andai di masa lalu, belum tentu mereka tak akan melakukannya.
Di tingkat internasional, suara penentangan memang banyak, tapi apakah ada gunanya?
Di Maya sekarang, siapa yang berani melawan Cagliari!
Azori pernah sombong, sekarang sudah menjadi lahan tandus dan jatuh total.
Siglolo melawan, sekarang kerajaan seluruhnya menjadi milik Alexander.
Satu-satunya yang tersisa dengan kemampuan berbicara, Kekaisaran Ottoman, juga mundur diam-diam. Terhadap semua kegiatan epic Cagliari, seolah Kekaisaran Ottoman tidak melihat maupun mendengar, tetap mempertahankan kebijakan hampir seperti isolasi, seakan-akan apapun yang terjadi di negara lain tidak ada hubungannya dengan mereka.
Tentu saja Kekaisaran Ottoman selalu seperti ini, berbuat semaunya. Saat seluruh Maya menerima Sekte Bulan Suci, Ottoman tetap meremehkan. Bangsa yang aneh, kerajaan yang aneh. Tapi tak bisa disangkal, Cagliari telah menggantikan posisi Ottoman sebagai negara besar nomor satu, bukan hanya dalam kekuatan nasional, tapi lebih penting pengaruhnya. Terlalu banyak dan kompleks kekuatan yang terkait dengan Cagliari, sementara Ottoman masih seperti negara yang terisolasi. Menurut perkataan Yang Jingyi, Kekaisaran Ottoman? Sudah ketinggalan zaman.
Dalam kondisi seperti ini, suara penentang hanyalah fatamorgana, sama sekali tidak diperhatikan. Meskipun awalnya agak merepotkan, Kaisar yakin seiring waktu manusia dan klan laut pasti akan saling menerima. Kedua pihak tidak memiliki kepentingan yang bertentangan, mengapa harus saling membunuh? Jika saling berkomunikasi pasti akan berkembang bersama. Mengenai perang di masa lalu... Bukankah manusia juga tidak terus-menerus berperang sesama sendiri? Ini bukan masalah.
Kaisar memanfaatkan dominasinya yang luar biasa saat ini untuk menerapkan rencana ini. Jika terlalu dini, dia pasti tidak bisa mengendalikan situasi. Inilah yang disebut keyakinan akan kemenangan.
Dewan Tetua secara alami meremehkan dan melarang hal ini. Tapi bisakah mereka benar-benar melarang?
Tidak semua orang mematuhi Dewan Tetua. Selalu ada klan laut pemberani dan yang telah ditaklukkan oleh daya tarik Kaisar yang nekat datang ke kota kerajaan. Namun mereka segera terpana oleh perlakuan spesial yang diterima. Pada kenyataannya, saat hidup berdampingan, klan laut penasaran pada manusia dan manusia pun sangat ingin tahu tentang klan laut. Saat dendam terurai, rasa ingin tahu langsung mendominasi. Ditambah propaganda koran di bidang ini, dua belas klan laut pertama yang masuk sekolah cepat beradaptasi dengan kehidupan.
Bukankah ini awal yang baik?
