Tubuh mereka jelas berada dalam jangkauan wilayah Penguasa Abadi, hanya saja dia tidak mengaktifkannya. Terlihat bahwa untuk menghadapi Paus, Penguasa Abadi saat ini juga tidak perlu menggunakan kekuatan wilayah.
Di saat ini, Paus tersenyum. Dalam senyuman itu terdapat ejekan dan kepasrahan terhadap takdir. Setelah senyuman, wajah Paus menjadi penuh ketaatan, "Tuhan berfirman, hanya pengorbanan yang sempurna. Aku rela menyerahkan jiwaku untuk membuka kekuatan yang terpendam - Buka!"
Seiring mantra, nyawa Paus menghilang dengan kecepatan yang mengerikan. Kaisar dan Ottoman bisa merasakannya, namun wajah Paus justru semakin muda. Saat nyawa benar-benar lenyap, Paus telah kembali muda. Zirah keajaiban di tubuh Paus pertama kali memancarkan kilau emas, sebuah segel terbuka. Disusul Siklus Nabi, Mahkota Wahyu, Kalung Malaikat Penebus, dan Sepatu Pembalik Keadaan yang melepas segel mereka satu per satu. Lima artefak suci menyatu. Paus terselimuti cahaya suci emas raksasa, disertai nyanyian suci gaib yang bahkan menghalau aura kematian Gurun Kematian. Cahaya suci menjulang menghubungi langit dan bumi. Dalam cahaya itu, Paus yang kini muda kembali dipenuhi kekuatan!
Inilah harta karun ultimate Sekte Bulan Suci, yang pertama kali digunakan - Set Bulan Suci.
Kekuatan, batas tenaga manusia. Tentu setiap kekuatan harus membayar mahal. Dan harga ini pun adil - tak lebih dari nyawa semata.
Paus terlihat tenang, Set Bulan Suci perlahan menyatu ke dalam tubuhnya, yang muncul kemudian adalah jubah panjang Pendeta berwarna putih bersih terbentuk dari energi murni. Saat ini Paus memiliki kekuatan yang setara.
Mata Visanderu mulai bersinar, ia mengangguk perlahan, "Baru begini ada sedikit yang menarik!"
Peralatan tempur di tubuhnya telah menghilang, Paus mengulurkan tangannya yang transparan bagai kristal. Ruang di sekitar Penguasa Abadi langsung ambruk dengan gemuruh, distorsi spasial yang hebat membuat tubuh Penguasa Abadi terpelintir. Namun Sang Penguasa dengan tenang melangkah keluar dari ruang yang terdistorsi, tubuhnya yang terpelintir kembali normal.
Menjilati lidahnya, "Teleportasi spasial? Cukup menarik. Coba kau rasakan juga."
Ruang di sekitar Paus mulai terdistorsi dan ambruk, tubuh Paus pun terpelintir. Dengan cara yang sama, Paus berhasil keluar dari ruang terdistorsi tersebut!
Ekspresi tenang di wajah Paus kontras dengan keterkejutan Kaisar Ottoman. Saat segel dibuka, Paus sebenarnya telah mati. Kini tubuhnya tak lagi terikat oleh hukum fisik dunia. Namun jika Sang Penguasa Abadi bisa tak mati, Paus justru pasti akan mati. Tapi inilah satu-satunya metode agar bisa setara dengan Penguasa Abadi di medan pertempuran, setidaknya bagi Paus. Sejak menginjakkan kaki di Gurun Kematian, ia tak pernah berniat pulang hidup-hidup.
“Tangan Penguasa Abadi mengayun ke depan, tinju Paus menyambutnya. Pertarungan antara keduanya mirip perang para dewa. Ruang dipenuhi energi ledakan, setiap pukulan menggegerkan. Teleportasi spasial, manipulasi waktu, ledakan energi - pertarungan paling primordial ini akhirnya memasuki tahap memanas.
Ottoman dan Kaisar terpaksa mundur, menjauh dari medan perang. Energinya terlalu dahsyat. Sementara Smack sudah menghindar sejak awal - inilah perbedaan. Kekuatannya jauh lebih lemah. Meski hati dipenuhi amarah, tak ada yang bisa dilakukan.
Penguasa Abadi bertempur dengan riang. Paus bertarung habis-habisan. Kekuatannya terus terkikis dalam proses ini, tak bisa diisi ulang. Jika berlarut, dia yang akan dirugikan.
“Tuhan berfirman: Setiap sebab ada akibatnya!”
Pukulan Penguasa Abadi terbalikkan. Sayap lebar Paus terkembang penuh. Di saat genting ini, Paus masih sempat menoleh. Suara menggema dalam pikiran Kaisar: “Jaga baik-baik Karinina!”
“Visanderu, terimalah murkaku!”
Pada detik terakhir, Paus tak lagi menggunakan nama Tuhan. Seluruh Gurun Kematian menggema oleh teriakan murka ini. Dari tubuh Paus, cahaya putih melesat dahsyat - bukan magic seri malaikat, melainkan kekuatan penghancur ultimate. Saat Kaisar menggunakan campuran enam elemen, fenomena serupa pernah muncul. Tapi Paus lebih radikal: Meledakkan diri sendiri! Dia hendak mati bersama Penguasa Abadi!”
Lima komandan legiun ingin membantu tapi sudah terlambat. Ekspresi Visanderu menjadi serius. Dia tidak menghindar - sejak lahir, satu-satunya hal yang tidak pernah dilakukannya adalah melarikan diri. Dulu saat dikepung klan suci naga, andai mau kabur, mana mungkin mereka bisa menjebaknya? Tapi itu bukan pilihannya. Ini menyangkut harga terakhir ras abadi. Seluruh bangsanya lebih memilih gugur di medan perang daripada kabur. Jika kehilangan ini, ras abadi benar-benar akan punah.
Dalam ekspansi kekuatan Paus, apapun yang tersentuh langsung musnah. Tanpa kekuatan cukup untuk meledakkannya, Visanderu pasti akan tersedot masuk. Tapi Penguasa Abadi tetaplah Penguasa Abadi - yang terkuat sepanjang masa.
Ekspresi kesakitan muncul di wajah Visanderu. Dengan raungan mengerikan, dia menanggalkan separuh tubuhnya. Separuh tubuh ini kemudian membentuk Visanderu baru.
Ini bukan ilusi atau pecahan konsentrasi. Visanderu tidak punya pilihan. Jika tidak menghentikan kekuatan penghancur ini, seluruh kastil arwah beserta pasukan arwah di ruang tersembunyi akan hancur bersamaan. Kekuatan ini bahkan mampu meluluhlantakkan teleportasi spasial sederhana dengan mudah.
Visanderu tentu tak mau akumulasi ribuan tahun musnah begitu saja. Ini satu-satunya cara yang mungkin!
Visanderu yang terpisah itu maju menghadang, tubuhnya juga berubah menjadi ledakan maha dahsyat.
Tidak ada suara, dua aliran energi saling menghilangkan. Terlihat lembut, namun sebenarnya intensitas suaranya melampaui batas pendengaran. Yang mengerikan, kekuatan Visanderu ternyata menindih Paus. Tubuh Paus langsung sirna dalam ledakan energi yang terus meluas ke arah Kaisar dan Ottoman. Tanpa keraguan, mereka segera mengaktifkan gulungan ruang dan menghilang dalam cahaya putih.
Badai pasir dan tanah bergerak terus menerus membuat Gurun Kematian terlihat semakin mengerikan.
Paus Sekte Bulan Suci telah sirna. Dialah satu-satunya Paus yang mandiri. Bersama dengan kehilangan Paus, lenyap pula artefak suci Sekte Bulan Suci - Jubah Bulan Suci yang mampu mengubah orang biasa menjadi ahli puncak.
Lama berselang, gurun kembali tenang. Hanya Visanderu yang masih berdiri tegak. Maya kehilangan satu-satunya manusia yang bisa berkomunikasi dengannya. Mungkin dialah yang benar-benar kesepian. Satu-satunya metode untuk menghilangkan kesepian ini adalah dengan pembunuhan...
Seorang master sejati, Paus Sekte Bulan Suci telah gugur.
