Lapisan es sangat tebal, kalau tidak mustahil bisa menghentikan golem. Tapi akibat hantaman terus-menerus, es mulai retak dan efektivitasnya berangsur berkurang. Divisi Penyihir Badai Salju sudah tidak mampu melancarkan serangan lagi, jumlah ahli sihir memang terlalu sedikit. Yang bisa mereka lakukan hanya menciptakan kekacauan bagi golem. Taktik ini kurang mematikan terhadap makhluk berakal - prajurit terlatih bisa cepat melakukan penyesuaian, apalagi tanpa serangan lanjutan. Meski cerdas, golem bukan makhluk hidup. Keputusan mereka jauh kurang matang, belum pernah menghadapi ujian selevel ini. Kekacauan merambat, sementara barisan golem di belakang terus bergerak tak henti.
Mereka masih dalam keadaan terkejut ketika kelompok magi Cagliari mulai menyerang. Golem yang maju terlalu jauh berada dalam jangkauan serangan para penyihir - sihir tanah membuat mereka terperangkap dalam rawa. Sihir tanah tingkat rendah. Akademi Eiffel adalah satu-satunya institusi yang memberi perhatian khusus pada penyihir dengan skill elemen langka. Sulit menemukan penyihir tanah tingkat tinggi, tapi banyak yang bisa melepaskan sihir dasar. Di area lapisan es yang rusak, tanah yang tiba-tiba melunak membuat golem-golem yang sedang berusaha bangkit kembali terperosok. Waktunya singkat, tapi cukup. Para kurcaci gunung melempar banyak benda hitam, sementara ketapel juga melontarkannya. Benda-benda ini bukan batu, hanya membuat golem oleng saat dihantam tanpa daya rusak sebenarnya. Namun saat sihir api datang, benda-benda ini meleleh. Ketika golem-golem mulai menekan ke depan melewati kekacauan, cairan lengket di tubuh mereka mendingin dan membuat mereka kembali terjatuh berantakan.
Benda-benda hitam ini jelas ditemukan secara tak sengaja. Mereka akan berubah menjadi cairan saat terkena panas, tapi begitu dingin akan menghasilkan daya rekat luar biasa. Begitu menempel, tak bisa dilepaskan lagi - termasuk pada logam.
"Sage akhirnya murka. Dari serangan hingga kekacauan terjadi, hanya dalam sekejap. Legiun Golem Baja kebanggaan orang Deville yang seharusnya menjadi pilar utama, malah dipermainkan seperti badut. Sebagai salah satu pasukan inti, Legiun Golem tak boleh hancur begitu saja."
"Kerahkan Karu dan pasukannya! Manusia hina ini berani menggunakan taktik rendahan. Biarkan mereka merasakan kekuatan Kesatria Andalan kita!"
Pasukan inti orang Deville bergerak. Di bawah perlindungan pasukan utama, Pasukan Ksatria yang bergemuruh mulai mendekati pihak manusia. Kaisar juga memobilisasi semua legiun. Bast memimpin Legiun Raksasa di garis depan. Kavaleri Berat musuh yang menyerbu membuat Pasukan Ksatria Naga kewalahan melawan 200.000 pasukan. Saatnya Legiun Raksasa membuktikan diri.
Tak ada lagi bicara soal dominasi. Cagliari menghadapi perang paling kejam sepanjang sejarah. Meski berhasil mengacaukan Legiun Golem, orang Deville tetap unggul. Menghadapi 200.000 Kavaleri Berat super mereka, mustahil ditahan pasukan biasa. Legiun Raksasa sudah bertekad bulat untuk gugur.
100.000 melawan 200.000! Itupun dengan kelemahan jenis pasukan!
Tapi inilah hakikat perang yang mengerikan. Tak ada pilihan lain bagi siapapun. Waktu juga tak mengizinkan manusia terus bertahan.
Bast berdiri di barisan terdepan, semua raksasa memiliki mata merah membara - inilah hari yang mereka tunggu-tunggu!
Setiap raksasa sangat memahami bahwa ini adalah perang yang mungkin memusnahkan klan, namun setiap individu harus menghadapinya. Baik manusia maupun klan raksasa, hanya merekalah yang memiliki kemampuan tim untuk mengorganisir serangan kavaleri Deville yang mengerikan!
Legiun ksatria belum mulai menyerang, namun guncangan hebat di tanah dan tekanan yang datang menghadang sudah terasa. Kelompok magi mempersiapkan magic serang dengan segenap tenaga, tapi tak ada yang tahu efeknya terhadap Legiun Deville yang sedang sprint.
Athena terbang di udara. Meski tak tertarik pada perang maupun pertarungan, untuk memusnahkan orang Deville ia akan mengerahkan seluruh kekuatan - warisan ingatan akan punahnya klan Fenghuang. Benar salahnya perang tak lagi berarti. Dari sikapnya, orang itu harus membayar mahal atas kepunahan klan phoenix!
Empat Grand Magus mengikuti Athena, elemen api menyala membara. Meski bangsa iblis memiliki pertahanan terhadap sihir api, itu bukan kekebalan mutlak.
Di bawah Athena dan Kasparov, terkumpul para elit ahli sihir dari kelompok magi. Dengan nyanyian kolektif, mereka menyesuaikan fluktuatif jiwa seluruh kelompok magi. Phoenix api raksasa sedang lahir, bahkan Raja Elemental Api pun dipanggil - ini akan menjadi magic yang mengerikan.
Saki mengerutkan alis, "Bukankah ras-ras ini sudah punah? Ternyata masih ada sisa-sisa pemberontak. Baiklah, mari kita berbuat hal positif dengan memusnahkan mereka total. Perintahkan pasukan cadangan untuk maju, sapu bersih pasukan manusia dalam satu serangan!"
Meski bicara santai, Saki tetap sangat khawatir terhadap klan Fenghuang. Untung yang hadir hanya seorang Putri Surga Phoenix, bukan seluruh klan. Kalau tidak, satu-satunya pilihan adalah melarikan diri.
Manusia adalah ras serbaguna. Meski tak sekuat klan Fenghuang, di bawah koordinasi Athena, mereka mampu melepaskan 70-80% kekuatan.
Fenghuang Kiamat raksasa terbang menuju legiun kavaleri berat iblis yang bergerak cepat. Ledakan dahsyat menghancurkan barisan ksatria, namun gagal menggoyahkan formasi keseluruhan. Sayangnya, meningkatkan daya mematikan berarti mengurangi jangkauan. Setelah melepaskan sihir kelompok, para penyihir mulai menggunakan segala kemampuan mereka, melemparkan berbagai mantra.
Legiun Raksasa berjaga-jaga dengan ekspresi serius di setiap wajah. Mereka masih menunggu, menunggu, perlu maju sedikit lagi!
Serbuan legiun ksatria iblis hampir mencapai kecepatan maksimal. Apapun serangan lawan, momentum mereka takkan terhenti. Legiun ksatria manusia tak bisa melawan, bukan tandingan mereka!
300 meter, 200 meter, 150 meter!
"Graaahh...!"
Pekikan Bast menjadi sinyal serangan. Para raksasa melemparkan kapak di tangan mereka, ribuan kapak beterbangan seperti hujan menghujani legiun kavaleri berat. Serangan biasa tak berguna, tapi kapak berat yang dilemparkan raksasa bisa membelah ksatria menjadi dua di bagian pinggang. Jika mengenai kepala, langsung meledakkan kepala. Jeritan menyayat hati bergema, tapi tetap tak bisa dihentikan!
Saki merasa sakit hati melihatnya. Itu adalah pasukan andalannya! Manusia benar-benar kurang ajar dan licik. Tak berani menyerang dengan jujur, hanya memikirkan cara-cara sesat dan menyesatkan. Tapi percuma, kehilangan puluhan ribu pun tak masalah. Asal bisa menerobos, mereka bisa dihabisi seperti memotong jerami!
Yang Jingyi berdiri di medan perang dengan seragam tempur yang membuatnya terlihat gagah perkasa. Hingga saat ini, dia cukup puas dengan efek yang dicapai berbagai rencana. Dia memaksa hatinya mengeras - ini adalah perang!
Orang Deville, klan bijak di antara Ratusan Klan?
Yang Jingyi hanya ingin memberitahu mereka - kalian sudah ketinggalan zaman!
