Saxon sangat tidak puas. Manusia-manusia ini terlalu lemah. Baru bermain sebentar sudah mundur, sangat tidak sesuai dengan jiwa ksatria manusia.
Tapi tetap menarik. Ternyata ada seorang Jian Sheng dan lima ahli level Saint Domain yang mencoba membunuhnya. Ck ck, mereka cukup berani. Tapi kelima ahli Saint Domain sudah diubahnya menjadi gargoyle. Ha! Ini favoritnya. Setiap kali melihat para ahli berubah menjadi gargoyle, sungguh memuaskan.
Legiun Alien menginjakkan kaki di Kadipaten Tarot, wilayah adipati itu seketika berubah menjadi neraka. Orang-orang yang tidak sempat melarikan diri telah menjadi makanan para monster.
Ini adalah permainan yang telah lama dinantikan. Saxon pun tidak terburu-buru. Di setiap wilayah yang disinggahinya, pasti akan dihancur lebur. Juga tidak perlu mengkhawatirkan mangsa yang kabur, karena seluruh dunia akan menjadi dunia abadi. Ke mana pun mereka lari, tetap akan menjadi santapan.
Saxon melahap kepala Jian Sheng. Bagian paling lezat memang ini. Jiwanya sangat kuat dan penuh tekad, sehingga tidak bisa dijadikan gargoyle. Tapi Saxon tidak keberatan untuk menikmatinya dengan baik.
Inilah salah satu penyebab ambruknya manusia. Siapapun yang melihat seorang Jawara Pedang dimakan hidup-hidur pasti akan gentar.
Pada saat yang sama, Legiun Kerangka juga telah tiba di wilayah Kerajaan Ottoman. Namun orang-orang di perbatasan telah dievakuasi sampai bersih. Hal ini membuat Messiah tidak senang. Ia menyukai kerumunan massa, semakin banyak semakin baik, agar kerangkanya bisa bertambah banyak. Tapi tidak masalah, populasi Ottoman termasuk yang terbesar di antara manusia. Messiah berharap saat meninggalkan Ottoman, jumlah legiunnya bisa berlipat ganda.
Ottoman pun mengerahkan seluruh kekuatan. Semua legiun dimobilisasi termasuk pasukan cadangan - total 6,5 juta prajurit. Ini adalah seluruh kekuatan nasional Ottoman. Sedangkan warga sipil yang tidak memiliki daya tempur, bertugas mengurus logistik. Bisa dikatakan seluruh rakyat turut berperang.
Pasukan Iblis juga menghadapi bahaya. Dari pola gerakan Legiun Abadi, jelas bukan untuk bekerja sama dengan mereka. Orang Deville telah memusatkan kekuatan, 2 juta orang Deville akan bersaing melawan 6 juta Legiun Abadi.
Dengan keganasan orang Deville dan pasukan golem yang telah beristirahat, mustahil Ksatria Arwah bisa menyapu bersih. Siapa pun yang ingin menang harus membayar harga yang setara.
Tapi apa bedanya? Tujuan arwah tetap bisa tercapai.
Legiun Hantu masih bergerak ke Siglolo. Namun Siglolo hanya meninggalkan Kavaleri Ringan untuk mengulur waktu. Sebagian telah mengungsi ke Cagliari, tetapi banyak yang enggan pergi. Lagipula Cagliari tak bisa menampung sebanyak itu orang. Setiap hari puluhan ribu pengungsi membanjiri Cagliari, membawa kekayaan sekaligus bibit masalah. Saat ini Cagliari telah memberlakukan disiplin ketat dan manajemen militer ekstra.
Namun Kaisar masih berharap Siglolo dan Azori bisa menggunakan perbatasan luas mereka untuk menahan Legiun Hantu, setidaknya sampai Ksatria Arwah ditaklukkan.
Shakespeare memimpin Ksatria Arwah bergerak cepat. Meski jarak mereka paling jauh, itu tidak menghalangi Ksatria Arwah segera tiba karena mereka tak perlu istirahat. Ahli seperti Shakespeare-Lolotte De Salut hanya butuh waktu singkat. Ksatria Arwah tidak melakukan pembunuhan sembarangan. Sebagai legiun terkuat dan paling murni di antara lima legiun besar, mereka tak tertarik pada yang lemah. Banyak arwah intelektual di sini yang di kehidupan sebelumnya kemungkinan besar adalah ksatria tingkat tinggi. Satu-satunya keinginan mereka sebagai arwah adalah bertarung melawan ahli.
Hal yang sama berlaku untuk Savant. Dia sangat menantikan untuk menabrak Kaisar.
2 juta Ksatria Arwah tak terbendung. Memiliki pertahanan dan kekuatan serangan kavaleri berat, tapi dengan kecepatan secepat kavaleri ringan. Hanya arwah yang bisa melakukan ini. Prajurit dalam baju zirah hitam legam itu, setiap orang adalah iblis.
Dan inilah yang akan segera dihadapi Cagliari, dan harus dikalahkannya.
Ekspresi Shakespeare tanpa sukacita atau kesedihan, hanya sesekali melirik Rorode Saril di sampingnya. Belakangan ini, percakapan mereka semakin berkurang, kadang seharian tanpa komunikasi. Sekelilingnya dipenuhi kesunyian maut para arwah. Para elit Asosiasi Petualang yang tertinggal karena tak sanggup mengimbangi kecepatan ksatria. Sebenarnya mereka hanya mengalami sedikit hambatan, tapi sama sekali tak perlu pengintai. Dengan kecepatan dan daya hempas Ksatria Arwah, sebuah benteng bisa diinjak-injak rata menjadi tanah datar.
Nasib anggota Asosiasi Petualang, hidup atau mati, Shakespeare sudah tak tahu lagi. Mungkin juga tak perlu dipedulikan. Terjepit dalam celah bahaya, kemungkinan selamat mereka tipis. Hingga titik ini, Shakespeare telah menutup diri, membayangkan dirinya sebagai bagian dari Sang Penguasa Abadi.
Cagliari memang tempat paling ideal. Di sini terkumpul Legiun Cagliari berjumlah lima juta, ditambah enam setengah juta pasukan klan laut. Menghadapi dua legiun arwah sekaligus pun bukan hal yang terlalu sulit.
Rencana Yisha tetap tegas: mengorbankan Siglolo untuk menahan Legiun Hantu. Meski jumlahnya mendominasi mutlak, soal daya tempur... benar-benar tak bisa diandalkan.
Pasukan Ksatria Arwah Kematian merupakan legiun menakutkan yang dibentuk oleh Penguasa Abadi dari kumpulan prajurit tingkat tinggi beraneka ragam selama hampir seribu tahun. Jika pasukan lain hanya membutuhkan daya tempur, maka pasukan ksatria abadi ini adalah mahakarya sang Penguasa Abadi, karya seni yang paling dicintainya. Ditambah lagi, pasukan ksatria memang merupakan satuan tempur terkuat di Maya saat ini - dua juta ksatria lengkap dengan persenjataan. Gempuran dahsyat semacam ini tak seorang pun berani mengklaim mampu menghadangnya.
Namun di sini terkumpul kekuatan terbesar yang mampu dikerahkan Kaisar. Di sepanjang jalur kedatangan pasukan arwah, telah dipasang ratusan jebakan tak terduga. Yisha dan Yang Jingyi - dua gadis cantik ini - memiliki pemikiran yang selaras. Mereka tak peduli dengan jiwa ksatria, karena melemahkan musuh secara maksimal sebelum pertempuran adalah hal yang mutlak diperlukan.
Di medan ini, manusia seolah masih memiliki sedikit keunggulan. Andai hanya mengandalkan pasukan Cagliari, mustahil menghadang pasukan arwah. Namun 6,5 juta pasukan klan laut ini adalah elit terbaik ras laut. Para arwah mungkin tak tahu atau tak peduli, tapi Shakespeare seharusnya paham. Tak ada yang memahami kekuatan klan laut dan manusia lebih darinya.
Atau mungkin Pasukan Ksatria Arwah memang benar-benar sekuat itu.
Masih satu hari perjalanan lagi, Ksatria Arwah akan tiba. Saat itulah pertempuran penentu kemenangan atau kekalahan akan dimulai. Jelas bahwa arwah tidak akan bermain-main dengan tahap pengintaian, juga tidak perlu istirahat. Mereka akan langsung menyerbu. Sekarang kita perlu mengadakan rapat strategi perang. Tanpa Shakespeare, semuanya akan jauh lebih sederhana. Tapi dengan kehadiran Shakespeare, kita harus mempertimbangkan lebih banyak faktor. Bisa dikatakan, sebelum identitasnya terbongkar, Shakespeare telah memperdaya semua orang. Orang ini jelas bukan tipe yang berotak kosong dan bertubuh atletis.
Yang hadir adalah perwira tinggi dari Klan Laut dan Cagliari. Di sini terkumpul inti sejati sistem Kaisar, yang mewakili kekuatan pengendali dunia sang Kaisar.
Elina duduk di sebelah kiri Kaisar – ini adalah hak istimewanya. Di samping Elina ada Clarisse, sementara di sebelah kanan Kaisar ditempati Yisha, lalu Yang Jingyi. Sebenarnya Clarisse tidak banyak membantu dalam urusan militer, tapi saat Putri Clara yang cantik itu mengajukan permintaan, tak ada yang tega menolaknya.
Para Raja Laut dari berbagai klan laut dan pemimpin-pemimpin suku telah hadir. Dari pihak Cagliari, para komandan legiun dan perwira utama juga hadir. Rapat kolosal ini diikuti lebih dari 60 orang. Banyak dari kedua belah pihak yang pertama kali bertemu dalam jarak sedekat ini, meski nama-nama besar seperti Carasso, Rafael, Zhebie, dan Bast sudah sangat familiar.
