Ini adalah upacara penyambutan khusus yang disiapkan Ksatria Abadi untuk Kaisar, di seluruh Maya hanya Kaisar yang berhak menerimanya!
Ratusan pedang perang arwah membara dengan api kematian menyelimuti Kaisar. Tugas mereka adalah membunuh musuh terbesar di hadapan ini.
Pedang Iblis Surgawi meraung, bayangan hitam bulat muncul dari tubuh Kaisar dan menyebar tanpa suara, seketika menyelimuti arwah yang menyerbu. Waktu membeku.
Begitu terjebak dalam wilayah ini, semua arwah akan mengalami tekanan gaya tolak-menolak berulang disertai penelanan mematikan. Bahkan arwah akan berubah menjadi tulang kering tak berguna jika api arwahnya tertelan.
Setelah kegelapan sesaat, cahaya putih susu meledak. Hanya Kaisar yang bisa mengendalikan energi berlawanan sehebat ini. Cahaya suci kekuatan malaikat langsung menghancurkan para arwah, setidaknya melumpuhkan yang lebih kuat.
Namun baik Svenst maupun Shakespeare berhasil menghindari serangan itu. Mereka tak menghentikan aksi. Dua serangan yang tampak sederhana ini pasti sangat menguras energi Caesar. Untuk menghancurkan musuh sekuat itu, diperlukan energi yang setara. Melihat betapa banyak ahli arwah yang dihancurkan dengan ledakan berlebihan ini, mereka penasaran berapa lama Caesar bisa bertahan.
Keduanya menyerang bersamaan dari kiri dan kanan. Ksatria Naga Emas dan Raja Ksatria Arwah bergerak garang mendekati Caesar.
Caesar seolah tak melihat mereka. Tiba-tiba menghilang dan muncul di permukaan tanah. Kedua tangannya mendorong, "Naga Es-Api Ganda Bunuh!"
Ini seharusnya jurus khusus Clarisse, tapi bagi Caesar saat ini sudah tak ada hambatan. Ia bisa menggunakan enam elemen dengan bebas. Dalam situasi perang berkepanjangan ini, ia harus memilih cara paling efisien untuk efek maksimal. Serangan gahar tadi ternyata membuat Caesar mulai tidak tahan. Ia perlu waktu untuk memulihkan diri.
Pelarian Kaisar seolah menjadi stimulan bagi Shakespeare dan Saifansite. Keduanya mengejar Kaisar mati-matian di belakangnya, langsung membunuh arwah yang menghalangi tanpa peduli apapun. Shakespeare telah memasuki fase ekstrem buta, hanya punya satu tujuan di pikiran: membunuh Kaisar. Ksatria Naga Emas yang biasanya suka menyembunyikan kemampuan kini menunjukkan kekuatan penuh. Sebagai penerus warisan jiwa Aruira lintas generasi, dia memiliki bakat di luar imajinasi yang pasti tak hanya sebatas performansi di turnamen duel - kini saatnya unjuk gigi.
Pedang Emas raksasa berubah kembali menjadi Kitab Suci Emas setelah menyapu beberapa ksatria arwah penghalang. Kitab Suci Emas berubah menjadi sayap aneh yang melekat di tubuhnya, melakukan akselerasi instan dan muncul di hadapan Kaisar. Kembali berubah menjadi Pedang Emas raksasa, menghujam ke kepala Kaisar!
Kaisar yang baru melepaskan puluhan mantra telah memulihkan sebagian kekuatan. Ksatria Naga Sihir menggunakan magic dengan konsumsi energi minimal. Menghadapi serangan Shakespeare, Kaisar tanpa ragu membalas dengan serangan Naga Es-Api Ganda Bunuh bertubi-tubi.
Tapi niat membunuh Shakespeare sama sekali tak surut. Dengan teriakan keras: "Buka!"
Pedang Emas Raksasa membelah sihir, mendekati Kaisar. Sementara itu, Sefarist tiba-tiba muncul, Pedang Perang Arwah menyapu di bagian pinggang. Saat ini, bahkan jika mengaktifkan wilayah kekuasaan pun sudah terlambat. Jelas bahwa wilayah kekuasaan juga tidak bisa mengunci kedua orang ini dalam sekejap.
Bruuum...
Pedang Iblis Surgawi menghadang Pedang Perang Arwah. Tangan kiri Kaisar mencengkeram Pedang Emas Raksasa Shakespeare. Tangan kiri Kaisar telah ditutupi Baju Zirah Naga Suci yang tebal, namun tetap menerima guncangan dahsyat. Shakespeare dan Sefarist tidak lengah sedikitpun, malah mengerahkan seluruh tenaga untuk menghabisi Kaisar. Ini adalah kesempatan langka.
Jika ini Kaisar dari sebelumnya, menghadapi dua ahli sekaligus dalam kondisi tertekan seperti ini, mungkin benar-benar berbahaya. Tapi Kaisar sekarang telah berada di level yang sama sekali berbeda. Jika bukan karena harus menghabiskan banyak arwah, gabungan kekuatan kedua orang ini bahkan tidak layak diperhitungkan.
Begitu berhasil menghadang, wilayah kekuasaan langsung berkembang. Dia mundur seketika sambil memberikan gaya tarik kuat kepada Sefarist dan Shakespeare, menyatukan serangan mereka. Dentuman keras menggema, kedua lawan mundur bersamaan. Namun tidak banyak kehabisan tenaga, kemampuan kontrol mereka cukup untuk menarik kembali sebagian besar tenaga.
Kaisar tahu mustahil melanjutkan tanpa mengatasi kedua orang ini. Pedang Iblis Surgahi-nya terhunang, kekuatan spiritual mengunci Shakespeare dan Sefarist.
“Hehe, Kaisar, seharusnya dari dulu begini. Tidak sempat bertarung denganmu selalu menjadi penyesalanku, sekarang akhirnya bisa memenuhi keinginan ini juga.” Shakespeare perlahan melayang ke udara, dia sudah merasakan semangat bertarung Kaisar.
“Sevastos, saat kau sampai di neraka, jangan lupa nama ini.” Komandan Legiun Arwah juga memancarkan cahaya merah menyala hingga sejajar dengan Shakespeare, pedang perang arwah di tangannya terus berubah bentuk, jelas sedang memilih cara menyerang yang lebih menguntungkan.
Di antara ketiganya terbentuk medan energi yang luar biasa dahsyat, sudah tidak bisa diganggu oleh arwah lain. Mereka berada di pusat pasukan arwah, sementara pasukan sekutu klan laut dan manusia membentuk pengepungan, namun masih cukup jauh dari pusat.
Beberapa ksatria arwah yang tak takut mati masih berusaha menyambar Kaisar, namun begitu masuk medan energi trio itu langsung hancur berkeping-keping. Tentu saja korban beberapa arwah tidak dipedulikan Shakespeare maupun Sevastos, selama Kaisar bisa dihabisi, semuanya bisa diulang kembali.
Shakespeare juga tidak banyak bicara, dari tubuhnya terdengar gemuruh Naga Emas samar-samar. Kekuatan dirinya dan Naga Emas Suci sedang terkonsentrasi, energi emas yang meledak ke langit bagaikan mentari kecil. Sevastos menghadang di depan Shakespeare, dia akan menghalangi Kaisar sebelum serangan mematikan Shakespeare selesai.
Ksatria Arwah ini sangat tertarik, namun sekalipun dia arogan, tidak menganggap dirinya bisa mengalahkan Kaisar.
Sayangnya dia masih melebih-lebihkan kemampuannya sendiri. Kekuatan Dianfeng Jian Sheng, wilayahnya adalah koordinasi jiwa - kekuatan ini didapat dari Penguasa Arwah, terutama untuk memaksimalkan daya tempur Ksatria Arwah. Tapi untuk pertarungan individu tidak terlalu berguna, paling-paling hanya self-hypnosis.
"Kaisar, aku menguasai teknik tempur antarklan selama ribuan tahun! Meski kau kuat, tak mudah mengalahkanku!"
Sefanster sedang memusatkan energi - skill terkuat Jian Sheng: Ilmu Pedang Suci!
