Kekalahan beruntun membuat Ottoman kehilangan senyumannya. Pasukannya terus terpukul mundur, prajurit tak terhitung berguguran di hadapannya. Meski hatinya telah membatu, murkanya tak tertahan lagi. Namun pasukan arwah memiliki kemampuan tim yang luar biasa kuat. Seluruh kekuatan Kerajaan Ottoman hanya mampu memperlambat kekalahan dan mundur bertahap. Jika terus begini, kerajaan pasti akan terkikis habis. Ottoman bukan pengecut, faktanya sedikit orang di dunia ini yang lebih berani darinya. Tapi melihat Legiun Kerangka yang tak berujung dengan daya tempur mengerikannya, bahkan dia kehilangan kepercayaan diri.
Andai dia melihat secercah harapan, Pasukan Kavaleri Kuda-Naga Api pasti sudah dikerahkan. Dia tak berani, karena tahu begitu menyerang, ksatria hebat yang menjadi kebanggaan sejak berdirinya Kerajaan Ottoman akan menjadi sejarah.
Sekarang dia sedang memikirkan tawaran Kaisar, jika ada seberkas harapan, dia tidak akan bersekutu dengan Kaisar. Tapi masalahnya dia tidak melihat secercah harapan pun. Sebenarnya runtuhnya Kerajaan Ottoman hanyalah hal biasa, tapi duelnya dengan Kaisar akan hilang, ini yang tidak bisa dia toleransi.
Kasra, Romário, dan Edermon menunggu dengan tenang keputusan Ottoman. Edermon sebenarnya sangat setuju, bisa dikatakan ini adalah harapan terakhir umat manusia. Tidak akan ada kesempatan yang lebih baik dari sekarang. Begitu Penguasa Abadi melepaskan Bab Naga Hijau dan mulai memimpin pasukan arwah secara langsung, di tengah kerumunan mayat hidup itu, manusia benar-benar tidak punya harapan lagi. Saat ini Gurun Kematian sedang kosong, orang Deville bisa membuat kastil arwah terlihat. Dengan mengerahkan semua ahli manusia dan klan laut, harapannya masih cukup besar.
Jika ini pun tidak berhasil, maka tidak akan ada harapan lagi di masa depan. Mau bunuh diri atau lompat ke laut, semuanya bisa menjadi pilihan.
Ottoman berbalik perlahan, "Kasra, menurutmu bagaimana?"
"Yang Mulia, hamba adalah prajurit, hanya perlu perintah."
"Baik, untuk kali ini aku akan bekerja sama dengan Kaisar. Suruh Cronviso mempersiapkan segalanya, kita akan bertemu di pintu masuk Gurun Kematian."
"Siap."
"Romário, kau yang pilih personelnya. Pilih yang benar-benar mumpuni, bawa semua Penyihir Kegelapan." Ottoman melepaskan jubahnya, pandangan matanya penuh ancaman mematikan. Sang Penguasa Abadi, harus diubah menjadi Penguasa yang Pasti Mati!
Segera klan iblis juga mengirim utusan. Mereka setuju untuk bersekutu dengan manusia, sementara mengesampingkan persaingan demi menghancurkan musuh bersama Visanderu. Ketua dewan mereka Saki akan memimpin penyihir dan prajurit terbaik dalam pertempuran ini. Saki juga menjamin dapat menampakkan benteng arwah Visanderu. Kekuatan Penguasa Abadi memang dahsyat, tapi soal formasi dan teleportasi spasial, ras Abadi tidak ada bandingannya!
Semua persiapan rampung. Waktu mendesak. Mereka tidak menunggu lama. Begitu Klan Naga Suci tiba, ekspedisi segera diluncurkan. Misi rahasia mutlak ini kelak disebut sebagai keputusan penyelamat kehidupan manusia oleh generasi berikutnya, tercatat dalam sejarah sebagai Kompromi Gemilang.
Serangan pasukan arwah terus merangsek. Umat manusia terperangkap dalam malapetaka yang bertubi-tubi. Hanya wilayah internal Cagliari dan Kekaisaran Ottoman yang masih aman. Wilayah luas telah jatuh ke tangan arwah. Setiap daerah yang dikuasai pasukan arwah langsung berubah menjadi dunia kematian. Pasukan utama meninggalkan arwah kelas rendah untuk memburu penyintas, seolah dunia telah menjadi neraka.
Secara permukaan, klan laut dan pasukan besar Cagliari masih sibuk membangun serangan untuk menghadapi Legiun Hantu yang datang dari Siglolo. Namun sebenarnya, semua perwira utama telah pergi. Klan suci naga mengirim 500 ekor naga suci, yang merupakan hampir seluruh kekuatan mereka. Raja Naga Suci telah meninggal sebelum menyaksikan momen ini, tapi klan ini tetap akan memenuhi perjanjian dengan keteguhan. Semua ras di Maya bersatu untuk bertempur habis-habisan melawan Penguasa Abadi.
Mereka tiba di batas Gurun Kematian dengan mengendarai naga suci. Sepanjang perjalanan terlihat pemandangan gersang tanpa vegetasi, hanya cahaya api dan teriakan. Arwah gentayangan merusak Maya yang dulunya cantik, kini telah memasuki tahap genting.
Naga suci berdiam di pinggir. Di dekat Gurun Kematian sudah terasa kekuatan Penguasa Abadi. Jelas energi dari Bab Naga Hijau sedang menyusut dengan kecepatan luar biasa. Tak lama lagi Penguasa Abadi akan muncul.
Kaisar dan rombongan tidak sempat mendirikan kemah. Perhitungan waktu mereka cukup akurat. Shakespeare dan pasukan Ottoman seharusnya segera tiba juga. Meski jaraknya jauh, justru mereka yang pertama tiba karena langsung menggunakan naga suci.
Setengah jam kemudian, sekelompok orang dari arah barat daya terbang mendekat. Mereka adalah orang dari Kerajaan Ottoman. Ottoman dan yang lain melihat tumpukan naga suci di kejauhan, tertegun. Mereka sama sekali tidak menyangka Kaisar memiliki kemampuan seperti ini, bisa membuat begitu banyak naga suci patuh pada komandonya. Tak lama kemudian, orang dari arah barat laut juga tiba - Shakespeare, Saki, serta penyihir dan prajurit dari klan Deville.
Saat Saki melihat kawanan naga suci itu, dia juga membeku. Makhluk biologis berdaya luar biasa ini ternyata memiliki hubungan baik dengan manusia - hal yang sulit dibayangkan. Namun Saki tahu persaingan antara naga suci dengan Penguasa Abadi. Andai bukan karena serangan mematikan klan suci naga dulu, mungkin sekarang dunia ini sudah dikuasai Visanderu dan Aruira. Manusia? Mungkin masih menjadi budak mereka. Tapi dunia ini tak mengenal "andai". Sekarang adalah era manusia... era Kaisar.
Ottoman secara alami memperhatikan beberapa wanita. Beberapa bahkan sama sekali tak memiliki kekuatan. "Kaisar, apakah kamu tidak akan membawa wanita-wanita ini ikut?" ujar Ottoman dingin.
"Biarkan Elina dan yang lain tetap di sini. Kita yang masuk. Kupikir tak perlu taktik khusus. Ketua Saki, kau bertanggung jawab menemukan Kastil Arwah. Jika ada hambatan, lakukan intercept bergiliran. Pastikan aku, Ottoman, Shakespeare, dan para naga suci bisa menghadapi Penguasa Abadi. Ini batas minimal!"
"Di era ratusan klan dulu, Penguasa Abadi saja bisa menghalangi serangan ribuan Naga Suci. Sekarang jumlahnya tinggal separuh, minimal masih ada tiga Ksatria Naga Suci."
"Hmph, kita lihat saja nanti!"
"Tak masalah!"
Kaisar memandangi Klan Naga Suci sambil mengangguk. Para naga segera membentangkan sayap dewa. Mereka terbang menuju gurun pasir dengan Saki dan Shakespeare memimpin. Setelah belasan hari tak bertemu, wajah Shakespeare kini dipenuhi kumis. Gaya anggunnya yang dulu telah hilang, bahkan ucapannya pun menjadi jarang.
Apakah Penguasa Abadi ini idiot?
Tentu bukan. Visanderu sudah pernah kecolongan dikepung. Kali ini dia tak akan membiarkan manusia, klan laut, apalagi Naga Suci mengepungnya. Begitu para naga memasuki wilayah kekuasaannya, dia langsung merasakan kehadiran reptil terbang sialan itu yang akhirnya berani muncul juga.
Murka Penguasa Abadi membuat langit Gurun Kematian gelap gulita. Mentari menghilang, digantikan bulan hitam. Pasir gurun mulai menyedot kekuatan makhluk hidup bagai mulut naga yang menelan segalanya.
Untung yang datang adalah ahli tingkat atas. Serangan level ini belum bisa menyakiti mereka dalam waktu dekat. Jelas sang Penguasa tak menghiraukan kedatangan mereka.
Gurun berguling, pasir beterbangan liar, monster-monster pasir raksasa bermunculan dan segera menyambar ke arah mereka di udara. Para monster ini terbentuk dari kekuatan Penguasa Abadi, dengan arwah penasaran sebagai inti jiwa mereka.
Kaisar memimpin dengan waspada, Sayap Serafim Bersayap Empat mengembang. Tidak ada yang lebih efektif melawan arwah penasaran selain Sayap Serafim. Kaisar secara khusus memperkuat jangkauan cahaya suci, membuat monster pasir yang menyerang terjatuh menderita dan berubah menjadi pasir biasa. Magic seri malaikat memang menjadi momok mereka. Meski punya kemampuan kuat, sayangnya mereka tak bisa menghalangi cahaya suci.
Setelah monster pasir, aura hitam di depan semakin pekat. Kabut hitam dipenuhi teriakan murka klan naga. Dari kabut itu muncul ribuan naga arwah. Setelah Perang Ratusan Klan, berbagai jenis naga awalnya tersebar di seluruh dunia, namun kini hanya tersisa di beberapa area penalti terbatas. Klan naga lainnya telah dibantai oleh Penguasa Abadi.
Naga-naga arwah ini melalui transformasi ribuan tahun. Singkatnya, Penguasa Abadi membalas dengan cara yang sama. Jumlah naga arwah di sini mencapai ribuan ekor.
Hal paling memuakkan bagi klan naga adalah melihat tubuh sesama mereka diubah menjadi naga arwah. Menyaksikan begitu banyak naga arwah sekaligus, kemurkaan naga suci bisa dibayangkan.
Ini adalah ejekan terbesar bagi klan naga!
Anda bisa membayangkan, tapi saat menyaksikan lima ratus naga suci menyerang bersama dalam kemurkaan, menakutkannya situasi itu! Bisa dibayangkan bahkan Makhluk Suci dari Empat Penjuru pun takkan bisa menghalangi kekuatan gabungan ini!
Tapi kekuatan naga arwah juga tak boleh diremehkan. Meski sudah mati, mereka adalah terminal dunia arwah. Api kematian berhamburan saat klan naga suci dan kelompok naga arwah bertabrakan.
Naga-naga suci bertempur dengan gila demi mengistirahatkan saudara sebangsa, sementara naga arwah juga berperang - kejayaan masa lalu mereka telah berubah menjadi obsesi dan dendam.
Wajah Kaisar dan yang lain berkerut serius. Naga suci sudah tak bisa lolos. Kelompok naga arwah di depan jelas bisa menahan mereka. Dengan kemampuan terbang naga arwah, klan naga suci pun tak bisa kabur. Kabur sembarangan hanya akan menambah korban. Dari kondisi saat ini, naga suci pun tak bisa pergi - mereka harus mengistirahatkan saudara sebangsa!
Pemimpin naga suci telah menyampaikan pemikiran kepada Kaisar: naga suci akan mati bersama naga arwah ini!
Pertarungan naga mengguncang langit dan bumi. Pertarungan antara naga arwah dan naga suci - yang teratas dalam hierarki klan naga - adalah yang paling ekstrem. Sekelompok naga arwah melawan sekelompok naga suci bagaikan akhir segalanya. Bahkan ahli tingkat dewa pun gentar menyaksikan, inilah ras terkuat yang selalu ada di dunia Maya.
