Saudara terbaiknya telah mati, Zhebie meskipun dingin, dialah orang yang emosional, selalu diam-diam membantu orang sekitar dengan aksi nyata, terus merawat yang lain seperti kakak laki-laki. Tapi Zhebie ambruk, Visanderu terlalu kuat, mungkin dia juga akan mati, tapi pasti gugur di medan perang, tak bisa mati dengan hina seperti ini!
Pedang Iblis Surgawi mengeluarkan diri, Kaisar melesat maju, tapi dipantulkan jatuh. Ini adalah jarak kemampuan yang tak bisa ditutupi dengan keberanian dan moral.
Visanderu menginjak-injak lengan kiri Kaisar, lalu lengan kanannya. Suara tulang yang remuk terdengar sangat memuaskan. Dia merasa sedang terlahir kembali.
Darah terus mengalir, tapi Kaisar semakin lemah. Kematian Zhebie membuatnya sedih, tapi tak ada kekuatan. Lawan terlalu kuat, jauh melampaui perkiraan mereka.
Tiba-tiba terdengar teriakan keras, sebuah siluet menerobos masuk... Itu Kao!
Si Sinting ini! Tempat ini sama sekali bukan level kemampuannya, ini benar-benar menghadapi maut!
Kao tak peduli. Sejak awal dia sudah gelisah, jadi setelah Kasra menghabisi satu musuh, dia tak tahan langsung menerobos masuk. Yang dilihatnya adalah adegan yang membuatnya murka: Dada Zhebie berlubang darah besar, si bajingan itu sedang menginjak-injak lengan Kaisar. Kao yang memang impulsif merasa dirinya benar-benar akan meledak.
Kapak Vakum Jianaluo memancarkan cahaya yang tak tertandingi, perisai energi pun mengembang sampai batas tertinggi - benar-benar momen terkuat dalam hidup Kao!
Sayangnya perbedaan mutlak kekuatan mutlak, di mata Visanderu, Kao bahkan tak pantas disebut lawan, hanya semut-semut yang tak perlu ada.
Sambil menginjak-injak kaki kiri Kaisar sampai patah, satu jarinya melesatkan sinar kematian yang menembus dada Kao, membelah... dua bagian, Kapak Vakum Jianaluo jatuh tak berdaya, darah memancur deras seperti air mancur. Pasrah, tak berdaya, Kao merasakan nyawanya mengalir pergi. Tak ada tenaga lagi, benar-benar habis. Inikah Visanderu terkuat?
Tiba-tiba pandangan Kao mulai buram. Kenangan pertama kali bertemu Kaisar, bertemu Yisa - saat paling bahagia dan diberkati bagi Kao. Apakah semua ini akan berakhir sekarang? Dia ingin melepaskan diri. Masih banyak hal belum terselesaikan, juga Lunbei...
Kaisar benar-benar kalut. Ia menyaksikan tubuh Kao tertusuk dan terbelang secara perlahan. Kesedihan tak terbendung tiba-tiba menyelimuti medan perang. Apakah Kao mati?
Kao mati?
Kao mati.
Saudara seperjuangan yang selalu mendampinginya ini telah tiada. Kaisar sama sekali tak bisa menerima. Orang yang selalu ada di samping, yang sudah jadi kebiasaan semua orang. Tanpa Kao, tak terbayangkan. Seringkali Kaisar berpikir orang lain boleh mati, tapi Kao harus tetap hidup - karena pria seperti dialah yang pantas bertahan.
Kematian Zhebie membuatnya putus asa, tapi kematian Kao justru menembus batas tertinggi keputusasaan dan ketakutan!
Dia membutuhkan kekuatan yang bisa menyaingi Penguasa Abadi. Teriakan batin dan keinginan kuat akhirnya meledak, tapi keanehan muncul—Naga Sihir terlepas dari tubuh Kaisar. Kekuatan Kaisar jelas jauh lebih kuat dari Ottoman dan Shakespeare, meski dalam keadaan kerepotan, bola belum sampai terlepas dari tubuhnya.
Visanderu sama sekali tidak panik. Bab Naga Hijau sudah terbuka, kekuatannya tak terkalahkan di dunia ini. Sama sekali tidak perlu khawatir. Dia sangat ingin melihat apakah Kaisar akan memberinya kejutan kecil. Jika membantu, dia tak keberatan membunuh lebih banyak orang dengan variasi tak terduga.
Siluet bola semakin membesar. Gelombang sihir ruang mulai berjarak. Kaisar bisa merasakan mental bola yang sedang mempersiapkan sesuatu. Tapi selama itu kekuatan, Kaisar bersedia menukar apapun—Manusia, klan laut, keadilan—Bangsat! Omong kosong! Balas dendam untuk Kao!!!
Visanderu tidak merasakan apa-apa, tapi naga jahat ilahi dan Naga Emas mulai panik. Dulu mereka tidak menganggap bola karena itu bukan naga sihir puncak sejati. Tapi sekarang berbeda—bahkan naga sihir puncak pun belum tentu bisa menggunakan jurus itu! Tanda-tanda ini tidak beres, jelas-jelas itu jurus legendaris!
Dua kepala hidup Naga Jahat Ilahi sudah berputar-putar bersiap kabur, tapi Bola jelas tak akan membiarkannya pergi, begitu pula Sang Penguasa Abadi.
Jarang ada kabar yang menarik minatnya, teknik pembunuh naga Magic Dewa Naga? Skill legenda ini seperti apa sebenarnya yang belum pernah dilihat siapapun, Visanderu tentu tak peduli.
Lantunan Bola semakin meninggi, tapi bagi yang lain hanya merasakan kekuatan samar. Bagi Naga Sihir ini bukan masalah besar, namun Naga Jahat Ilahi dan Naga Emas seolah melihat sesuatu yang menakutkannya, meronta-ronta ingin melarikan diri.
Tapi keanehan muncul. Naga Jahat Ilahi dan Naga Emas tak hanya gagal kabur - tubuh mereka justru tertarik oleh Magic Dewa Naga. Dua kepala Naga Jahat Ilahi menggigit tanah keras-keras, tapi tetap terseret. Seolah ini adalah berita mengerikan, dua bekas cakaran dalam menghunjam tanah.
Urusan ini sebenarnya tak menyeramkan, setidaknya bagi Naga Sihir sendiri. Saat ini Bola telah masuk dalam kondisi insting tubuh total! Wajah asli teknik pembunuh naga akhirnya muncul!
Bola kulit yang transparan sepenuhnya membungkus Naga Emas dan Naga Jahat yang sedang berjuang. Ini patut dipuji Visanderu. Jika bukan karena dia melukai kedua naga hingga seperti ini, teknik pembunuh naga mustahil terlaksana. Jika kedua naga suci itu bergerak bersama-sama, bahkan melepaskan energi ledakan diri, pasti akan berakhir dengan kematian bersama. Tapi Visanderu tidak ingin mengakhirinya seperti itu. Hal-hal yang tidak diketahuinya hampir habis, tapi teknik pembunuh naga benar-benar belum pernah dilihatnya.
Perjuangan Naga Jahat dan Naga Emas cepat menyerah. Mereka ditelan oleh bola kulit!
Perut bola kulit mengembung, tubuhnya mulai berubah bentuk. Energinya bertransformasi melalui atribut Naga Sihir Suci, Naga Emas, dan Naga Jahat, menunjukkan tanda-tangka penyatuan bertahap.
Tiba-tiba Visanderu mendapat pikiran:... Jangan-jangan teknik pembunuh naga bukanlah sihir penghancur, melainkan... peleburan?
Kekuatan epik menyapu keluar. Pikiran Visanderu terbukti. Sihir serba bisa Naga Sihir, kekuatan Naga Emas, atribut negatif Naga Jahat - semuanya menyatu.
Yang lahir hanya satu makhluk!
Dewa Naga!
Suara bola kulit tak lagi nyaring, menjadi bergemuruh. Setiap raungan naga mengguncang bumi. Visanderu sadar kali ini keterlaluan. Kedua tangannya mendorong energi padat ke arah bola kulit di udara. Jelas dia tak ingin proses ini diselesaikan.
Sayangnya sudah terlambat.
Kelahiran Dewa Naga tak bisa dihalangi!
Aura berdaulat mutlak klan naga yang menguasai langit dan bumi, inilah Dewa Naga.
Kelahiran Dewa Naga menyemangati para Naga Suci yang sedang bertempur, pengaruh Penguasa Abadi di medan perang telah dinetralisir oleh Dewa Naga, daya tempur Naga Suci semakin perkasa.
Bola tak ragu-ragu, juga tak berniat menghadapi Penguasa Abadi sendirian. Sekalipun Dewa Naga, masih kalah dibanding Penguasa Abadi dalam hal ukuran tubuh dan teknik bertarung. Namun dalam cadangan energi murni, mereka sudah hampir setara. Saat ini yang diperlukan hanyalah menyatu dengan Kaisar.
Braaak...
Ksatria Dewa Naga!
Teriakan keras meledak dari mulut Kaisar. Ia merasakan kekuatan dan murka tak terbendung. Pedang Iblis Surgawi menghujamkan ke arah Penguasa Abadi. Untuk pertama kalinya, Penguasa Abadi menyadari situasi genting. Kali ini ia tak menangkis dengan tangan kosong - sebilah Pedang Arwah muncul di tangannya menghadang serangan. Saat keduanya bertarung, energi meledak dahsyat menerjang mundur masing-masing tiga langkah.
Harapan muncul di mata semua orang. Kini Kaisar sanggup melawan Penguasa Abadi! Dewa, keajaiban benar-benar terjadi! Ksatria Dewa Naga!
Reaksi paling gamblang: Kaisar dan Penguasa Abadi kini berada pada level kekuatan yang sama!
Visanderu tertegun sebentar, ekspresinya menjadi serius, "Kaisar, sekarang kamu sudah mencapai tingkat yang sama denganku, aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri!"
Kaisar mengayunkan Pedang Iblis Surgawi, Sayap Serafim berhamburan dengan gemuruh. Saat ini, hanya ada satu pikiran di benaknya: bunuh, bunuh, bunuh!
Sayap Serafim sekarang sudah berbeda dengan sebelumnya. Ini adalah gabungan kekuatan pribadi Kaisar dan kekuatan Dewa Naga. Cahaya suci menyelimuti seluruh dunia yang terlihat. Carasso dan yang lain merasakan tubuh mereka pulih dengan cepat. Meski luka lain tidak bisa langsung sembuh, mereka semua sudah pulih sampai bisa bertarung. Tampaknya dalam situasi seperti ini, mereka sudah tidak diperlukan lagi. Ini adalah pertarungan antara Kaisar dan Visanderu.
Kaisar memeluk harapan besar. Ia berharap Zhebie bisa bangkit, bangkitlah! Kekuatan Sayap Serafim sudah dilepaskan sampai batas tertinggi. Tapi... Zhebie tetap tidak bangkit, apalagi Kao.
Sayap Serafim perlahan-lahan menutup. Baju zirah Dewa Naga di tubuh Kaisar perlahan berubah gelap. Pedang Iblis Surgawi berdengung. Untuk mengeluarkan kekuatan serangan terkuat, harus berubah ke arah atribut kegelapan. Ini terlalu sederhana bagi Dewa Naga yang serba bisa beradaptasi. Apalagi suasana hati Kaisar sekarang juga sedingin lapisan kedelapan belas neraka.
Bunuh!!!
Pedang Iblis Surgawi membelah ruang-waktu, pedang energi raksasa menghempas ke Visanderu. Pedang arwah Visanderu dan tangan kirinya terangkat ke udara, benturan dahsyat membuat tanah dan pemandangan sekitar ambruk. Jelas Visanderu juga tak mau membuang energi untuk mempertahankan ilusi semacam ini.
Mereka muncul di dalam kastil arwah, namun tak ada bangunan yang mampu menghalangi benturan energi ganda dari Ksatria Naga Kaisar dan Yang Mulia Visanderu yang Abadi. Kastil terbelah dua secara paksa.
Kaisar dan Visanderu telah melesat ke langit, sementara pertarungan di luar juga berhenti. Pertarungan mereka sudah kehilangan arti, kemenangan tak ditentukan mereka melainkan oleh dua sosok di udara.
Bati juga ambruk di tanah, tenaganya habis tak bisa bergerak. Setiap detik terasa seperti bertahun-tahun, sempat menganggap sudah tak ada harapan, tapi dia tetap bertahan.
Diddy dan yang lain berlari mendekat. Yang lain terlihat baik-baik saja, tapi Zhebie masih tergeletak. Carasso dan Rafael bermuka masam.
Wajah Diddy berubah pucat saat mendekati Zhebie. Tubuh Zhebie masih berwarna perak, tapi di dadanya ada lubang besar. Cahaya suci Sayap Serafim pun tak bisa menyembuhkan kekuatan Yang Mulia Abadi. Tak jauh dari situ, Kao bahkan terpotong dari dadanya.
Diddy ingin nekat berlari keluar, tapi dihalangi Bast. Saat ini mendekat hanya akan merepotkan Kaisar!
