Sekalipun Carasso dan yang lain sudah berpengalaman luas, menyaksikan pertarungan sehebat ini tetap membuat mereka terkejut. Setiap sentuhan memicu guncangan di tingkat energi, ruang sudah menjadi kacau balau. Pertarungan Kaisar melawan Visanderu telah melampaui batas hukum alam yang bisa ditahan di lapisan ini.
Tiga jenderal arwah yang tersisa pun tertegun. Apa yang terjadi? Di dunia ini ternyata ada makhluk yang sebanding dengan raja agung nan hebat! Padahal di hadapan kekuatan dewa sang raja, segalanya sia-sia. Dalam hati para arwah, Visanderu adalah dewa - dewa arwah. Tapi kini ada manusia yang berani menantang kewibawaannya!
Segala misi penyelamatan, segala visi masa depan - Kaisar melupakan semuanya saat ini. Hanya satu pemikiran yang mengisi kepalanya: membunuh Visanderu, menghancurkan hingga menjadi debu! Membalas dendam, membalas dendam, MEMBALAS DENDAAM!
Antara kau mati atau aku yang binasa!
Awalnya Kaisar sedikit tertekan. Tapi seiring berjalannya pertarungan, ia mulai menguasai kekuatan ini. Terutama saat murkanya mencapai puncak dan memasuki kondisi tempur total, seluruh kemampuan timnya terungkap. Dan ketika kekuatan sudah setara, teknik kembali menjadi penentu.
Lihatlah tiga lapis tenaga Kaisar sekarang, benar-benar tiga lapis tenaga penghancur! Satu pukulan dilancarkan, energi yang terlampau besar membuat orang bisa melihat perubahan dalam energinya. Sedangkan Penguasa Abadi agak kalah dalam hal ini. Kekuatannya terlalu dahsyat, sudah terlalu lama tidak perlu menggunakan teknik. Dalam pengejaran murni akan kekuatan, hal-hal yang dulu dianggap mewah ini telah terlupakan. Kini gilirannya menanggung kerugian.
Visanderu terhempas mundur oleh pukulan Kaisar, namun langsung menghilang. Kaisar pun lenyap bersamaan. Ruang Operasional keduanya kini setara, gaya tolak-menolak saling bertarung sengit di udara. Tabrakan langsung wilayah operasional menyebabkan distorsi ruang yang parah. Tak peduli apapun, saat muncul kembali mereka masih berhadapan muka. Pedang Iblis Surgawi Kaisar menusuk dengan dahsyat. Menghadapi serangan gila ini, Visanderu hanya bisa bertahan. Sayangnya, pedang arwahnya hanyalah pedang energi yang lahir dari kekuatannya, sedangkan Pedang Iblis Surgawi adalah entitas misterius lain yang jauh lebih kuat. Setelah diinfusi kekuatan Kegelapan murni Kaisar, pedang ini menjadi senjata pamungkas pembunuh dewa.
Visanderu memiliki kekuatan dahsyat, sayangnya saat mendapatkan kekuatan ia kehilangan emosi dan asmara. Ia takkan pernah mengerti mengapa selama ribuan tahun manusia tetap makmur tak tergoyahkan!
Ding ling...
Pedang Arwah hancur, Pedang Iblis Surgawi menusuk ke depan. Visanderu segera menyatukan kedua tangan menjepit Pedang Iblis Surgawi. Sang Penguasa Abadi tentu tahu aura licik pedang ini, dengan kekuatan Kaisar saat ini menggerakkannya, cukup untuk mengancam nyawanya.
Ekspresi mengerikan muncul di wajah Penguasa Abadi. Tiba-tiba tiga kepala enam lengan muncul. Kepalan tangan tambahan mengarah ke Kaisar - tepatnya ke tangan Kaisar yang mencengkeram Pedang Iblis Surgawi. Saat ini hanya ada pilihan melepaskan pedang, atau tangan Kaisar akan hancur.
Yang aneh, Kaisar sama sekali tidak menunjukkan niat bertarung mati-matian. Dengan cepat dia melepaskan genggaman. Awalnya Sang Penguasa Abadi tidak terlalu memperhatikan pedang ini, tapi pada tingkat pertarungan seperti sekarang, tambahan sebilah pedang bagus akan mengubah hasil akhir. Sungguh tak terduga Kaisar menyerah begitu cepat.
Tapi dia segera mengerti. Kaisar sejak awal tidak berencana menggunakan Pedang Iblis Surgawi untuk serangan mematikan. Jurus Visanderu sudah terbaca, jeda sejenak ini membuat konsentrasinya tertuju pada pedang tersebut.
Kaisar meneriakkan keras, kepalan tangannya menghantam wajah Visanderu dengan dahsyat!
Auuuuummm......
Visanderu masih menjepit Pedang Iblis Surgawi, tapi pukulan Kaisar telah mendarat di wajahnya. Terhuyung, rentetan pukulan Kaisar yang tak henti mengikuti, disertai teriakan perang, menghujani Visanderu dengan pukulan gila-gilaan.
Dari udara langsung menghantam ke bawah Gurun Kematian, setiap pukulan membuat gurun bergoncang seperti gempa bumi, namun Kaisar sama sekali tidak berniat berhenti. Dalam sekejap, ratusan pukulan dilepaskan, meninggalkan lubang besar yang tak terlihat dasarnya di depan mereka.
Tak diketahui berapa lama, Kaisar terbang keluar dengan Pedang Iblis Surgawi di tangannya. Visanderu tak muncul, namun seberkas tiang energi raksasa melesat ke arah Kaisar. Pedang Iblis Surgawi diacungkan, sebuah barrier energi kegelapan muncul di depan Kaisar. Gempuran energi Visanderu tertahan oleh barrier tersebut, energi dahsyat itu menyebar kemana-mana memaksa mereka mundur sambil membuka perisai magic qi tempur.
Gempuran energi ini terus berlangsung lama sebelum akhirnya berhenti, namun Kaisar berhasil bertahan.
Inilah kekuatan Ksatria Dewa Naga!
Pedang Iblis Surgami menghilang kembali ke dalam tubuh. Kaisar membentangkan kedua tangannya. Dari pertarungan tadi ia telah merasakan: kekuatan Visanderu masih seimbang dengannya. Mustahil untuk dimusnahkan di dunia ini. Hanya ada satu cara: menggunakan lubang hitam penelan yang pernah dipakai Ottoman untuk langsung menghabisi Visanderu, baik dengan memusnahkannya maupun mengirimnya ke celah ruang - semuanya jalan menuju kematian.
Di kedua tangan Kaisar muncul sebuah bola hitam yang terus membesar, mulai menyerap elemen-elemen di sekitarnya. Dengan dukungan energi dari Kaisar dan Dewa Naga, lubang hitam dengan cepat mengembang dan bergerak menekan Visanderu ke bawah. Pada saat ini, Visanderu juga menyadari kondisi krisis yang terjadi.
Wilayah kekuasaan sepenuhnya terbuka dan langsung melakukan teleportasi, namun diganggu oleh wilayah Kaisar. Visanderu muncul tepat di dekat lubang hitam yang menghasilkan gaya gravitasi dahsyat, menarik Penguasa Abadi ke dalamnya. Hanya Ksatria Dewa Naga yang memiliki kontrol seperti ini, mampu mengarahkan lubang hitam untuk menyerap satu target tertentu. Visanderu telah sepenuhnya terkunci.
Namun kekuatan lubang hitam masih belum cukup kuat untuk menelan Visanderu. Meskipun demikian, kekuatan tersebut terus bertambah. Yang dibutuhkan sekarang hanyalah waktu! Baik Visanderu maupun Kaisar telah mencapai tahap bertarung habis-habisan!
Rambut Kaisar berkibar-kibar ke langit, matanya merah menyala. Wilayah kekuasaannya telah sepenuhnya kacau balau dengan wilayah Visanderu. Tak ada yang bisa menggunakan teleportasi ruang - baik Kaisar maupun Visanderu. Jika mencoba teleportasi dalam kondisi ini, mereka mungkin langsung terjebak dalam aliran ruang kacau. Gaya tolak-menolak juga kehilangan fungsinya. Konflik sengit antara kedua wilayah kekuasaan yang bertentangan dengan hukum ruang telah sepenuhnya dinetralisir.
Visanderu berjuang melepaskan diri dari gaya gravitasi, sementara Kaisar terus memperkuat kekuatan lubang hitam. Dia telah mempersiapkan diri untuk mati bersama lawannya.
Lubang hitam terus membesar dalam lingkaran-lingkaran, semakin lebar hingga mulai lepas dari kendali Kaisar. Pasir di sekitarnya mulai tersedot gila-gilaan ke dalam lubang hitam, sementara tubuh Visanderu pun mulai bergoyang.
Hati mereka semua sudah tercekam sepenuhnya, kemenangan atau kekalahan ditentukan pada momen ini!
Tapi tiba-tiba Visanderu tersenyum, "Kaisar, kau tamat—Transfer Jiwa!"
Tubuh Visanderu menyemburkan Jiwa Api pucat, manifestasi kekuatan jiwanya. Sebagai ahli seni jiwa, Visanderu memiliki kemampuan wilayah lain: Panggilan Jiwa. Kemampuan ini tak pernah digunakan karena tak ada tubuh yang sanggup menampung kekuatannya—sampai sekarang, tubuh Kaisar!
Visanderu tertawa terbahak-bahak. Akhirnya dia bisa memiliki tubuh baru, tubuh sepenuhnya baru! Dunia ini akan kembali menjadi miliknya!
Jiwa Api Abadi melesat ke arah Kaisar dengan kecepatan tinggi. Tapi tubuh Kaisar sudah lumpuh total, hanya bisa menatap kosong saat api jiwa itu menghampirinya.
Wajah Carasso dan yang lain langsung pucat pasi. Inilah urusan paling mengerikan—jika Visanderu menguasai tubuh Kaisar, konsekuensinya akan lebih menakutkan daripada kematian!
Kaisar sendiri membelalakkan mata, tapi kekuatannya sudah dipakai sampai batas tertinggi. Percuma saja meronta-ronta.
Visanderu terus tertawa terbahak-bahak. Sudah lama dia tidak mengalami kabar menggembirakan seperti ini, dua kejutan sekaligus...
Sialan!
"Siapa yang tercepat di dunia ini?"
"Yang Mulia Visanderu yang abadi?"
"Bukan!"
"Dewa Naga Kaisar?"
"Bukan!"
"Ottoman-lah!"
Pada detik-detik kritis itu, wilayah kecepatan ekstrem Ottoman bergerak. Dengan tangan terbentang menghadang di depan Kaisar, Ottoman memandang musuhnya dengan senyum arogan khas akademinya. Sebagai Pangeran Kerajaan Ottoman, dialah satu-satunya yang berani menantang Kaisar!
"Kaisar, kali ini kau KALAH olehku! Ingat, ingat selamanya! Aku, Ottoman, satu-satunya yang bisa mengalahkanmu! Hahahaha!"
Bruuum...
Visanderu terpaku. Jiwa malangnya justru berpindah ke tubuh Ottoman si sampah, sementara jiwa Ottoman malah menempati tubuh Penguasa Abadi. Tubuh tanpa jiwa abadi itu kehilangan sebagian besar kekuatannya. Ottoman tersedot ke lubang hitam, namun hingga detik terakhir tetap tertawa terbahak-bahak menghadapi dunia. Dia tetap putra Ottoman sejati yang takkan pernah menyerah!
Kali ini Visanderu benar-benar merasakan ketakutan. Meski memiliki tubuh manusia, kekuatannya tak sampai sepersepuluh dari sebelumnya. Namun dia harus menghadapi murka Kaisar.
"Matilah kau!"
"Pukulan murka Kaisar menggelegar ke arah Visanderu yang menguasai tubuh Ottoman. Visanderu sama sekali tak punya kemampuan melawan, tubuhnya melesat seperti peluru masuk ke dalam lubang hitam. Badai energi meledak di pusat lubang hitam."
Lubang hitam mulai fluktuatif, ruang di sekitarnya kacau-balau. Langit berganti terang-gelap silih berganti hingga akhirnya pulih sepenuhnya. Segalanya lenyap: Visanderu, Ottoman,... juga Zhebie dan Kao.
Rasa hampa dan duka tak terbendung menyelimuti Kaisar. Siluetnya berhenti sejenak sebelum terjatuh dari udara. Otaknya kosong. Mereka memang menang, benar-benar menang. Tapi...
Tubuh Kaisar tertangkap.
