Setelah Yan Zheng selesai berbicara, dia berkata kepada Yue Zhiwei, "Kepala Biro Yue, Shu Yi saya serahkan padamu. Dia adalah anggota Biro Lima kalian, kedepannya kamu harus lebih mendukung pekerjaannya!" Yue Zhiwei yang belum sempat menyela akhirnya berkata, "Menteri tidak perlu khawatir, saya pasti akan menjadi pendukung kuat Kepala Biro Shu. Tapi Kepala Biro Shu, jangan-jangan tidak ada satupun anggota Biro Lima yang kamu minati?" Shu Yi menjawab, "Tidak juga. Pasti ada anggota Biro Lima yang akan saya ambil. Begini saja, nanti bawa saya melihat-lihat."
Saat keluar dari kantor Yan Zheng, Yue Zhiwei bertanya, "Sepertinya kamu cukup akrab dengan Menteri Yan." Shu Yi hanya menjawab "Hmm". Yue Zhiwei paham Shu Yi sengaja menghindari topik ini, lalu mengalihkan percakapan, "Kepala Biro Shu, bolehkah saya merekomendasikan seseorang?" Shu Yi tersenyum ambigu, "Coba ceritakan."
Yue Zhiwei berkata: "Dia bernama Ye Qinghan, Ketua Grup B Operasi Lapangan Biro Ketujuh." Shu Yi bertanya: "Biro Ketujuh?" Yue Zhiwei mengangguk: "Ya, saksi mata Kasus Peng Gang. Tapi setelah kejadian itu, sepertinya dia berubah total. Dulunya lelaki yang periang, sekarang jadi pendiam." Shu Yi berkata: "Begini saja, Kepala Biro Yue. Mari kita lihat dulu kantor yang sudah Bapak siapkan untuk saya, lalu suruh dia datang ke kantor saya. Saya ingin berbicara dengannya."
Yue Zhiwei sudah tidak mempermasalahkan nada bicara Shu Yi lagi. Dalam hati, ia tersenyum kecut: Sebenarnya siapa atasan siapa di sini? Bahkan secara simbolis sekalipun.
Yue Zhiwei mengantar Shu Yi ke kantor. Ruangan itu tidak besar - ada meja kerja dengan kursi, rak buku di dinding belakang, lemari arsip besi, serta meja teh yang dikelilingi tiga sofa (satu panjang dan dua pendek). Yue Zhiwei bertanya: "Apa masih kurang sesuatu? Akan saya suruh tambahkan." Shu Yi menjawab: "Untuk sementara cukup." Yue Zhiwei melanjutkan: "Mau saya adakan rapat kecil untuk memperkenalkan anggota tim kepemimpinan biro?" Shu Yi tersenyum: "Tidak perlu. Saya rasa interaksi kami tidak akan banyak."
Yue Zhiwei mengangguk: "Baik kalau begitu. Saya permisi dulu. Nanti akan saya suruh antar berkas kedua kasus ini." Shu Yi berkata: "Baik."
Sekitar setengah jam kemudian, terdengar ketukan di pintu. Shu Yi berseru: "Silakan masuk!"
Seorang lelaki berusia sekitar tiga puluh tahun masuk: "Kepala Shu, Kepala Yue memintaku mengantarkan dokumen kasus ini." Tinggi badan lelaki itu sekitar 180 cm, postur tubuhnya kekar, terlihat tampan namun memancarkan aura dingin. Matanya menyapu tubuh Shu Yi dengan tatapan provokatif.
Tatapan intens ini berlangsung terus-menerus selama semenit penuh, tanpa kedipan atau pengecut. Shu Yi akhirnya tersenyum: "Ye Qinghan, kan? Silakan duduk!" Ye Qinghan terkejut. Tanpa perkenalan, bagaimana Shu Yi tahu namanya? Shu Yi melanjutkan: "Kepala Yue sudah menjelaskan?" Ye Qinghan mengangguk kaku: "Iya. Tapi saya meragukan kemampuanmu."
Shu Yi mengangkat alis, "Oh?" Matanya menatap tajam sambil menanti kelanjutan.
Ye Qinghan bersuara keras: "Kasus Kepala Peng sudah diselidiki Kementerian selama enam tahun tanpa titik terang. Staf Keamanan kami semua lulusan akademi. Jika kami tak mampu, mustahil ada yang bisa!" Shu Yi berbisik dingin: "Keraguanmu bukan pada kemampuan investigasiku, tapi pada ketakutan tersembunyi dalam hatimu sendiri."
Wajah Ye Qinghan memucat. Tangannya mengepal di samping tubuh.
Shu Yi melanjutkan dengan suara seperti pisau bedah: "Yang kautakuti bukan metode penyelidikanku - itu justru keahlianmu. Yang membuatmu ciut adalah kemungkinan kasus Peng Gang melibatkan kekuatan di luar logika manusia. Kekuatan yang tak bisa dilawan oleh Peng Gang, dirimu, atau bahkan aku!"
Tubuh Ye Qinghan tanpa sengaja menyandar ke belakang, kedua tangannya saling menggenggam.
Shu Yi menatap Ye Qinghan dengan tenang. Pandangan Ye Qinghan mulai menghindari kontak mata dengannya. Shu Yi berkata: "Enam tahun, kau sudah kabur dari ketakutan selama enam tahun. Apa kau mau terus kabur selamanya?" Ye Qinghan menggigit bibirnya: "Kau ini setan!" Shu Yi tersenyum: "Mungkin hanya setan yang bisa melawan setan."
Ye Qinghan menarik napas panjang: "Baik, aku setuju bergabung." Shu Yi menggelengkan kepala: "Walau Kepala Yue merekomendasikanmu, dan aku setuju bertemu, tapi soal kualifikasi bergabung itu lain cerita." Ye Qinghan mengangkat kepala: "Mengapa?" Shu Yi menjawab: "Jujur, kesanku buruk - pengecut, tak punya nyali, hanya bisa lari. Jadi kurasa kau tidak cocok untuk timku."
Muka merah padam, Ye Qinghan bangkit dari sofa dengan amarah membara. Shu Yi menyeruput teh pelan-pelan: "Pulanglah. Terima kasih untuk berkas yang kau antar." Dia berdiri sambil membawa berkas ke meja kerjanya.
Ye Qinghan membeku di tempat. Matanya redup: "Aku bukan pengecut. Aku juga tidak lemah." Suaranya lirih, seolah hanya dirinya sendiri yang mendengar.
Shu Yi meliriknya sebentar, lalu kembali fokus pada dokumen di tangannya.
Ye Qinghan melihat Shu Yi tidak menghiraukannya, menundukkan kepala, berbalik bersiap pergi. Saat sampai di pintu, ia mendengar Shu Yi berkata: "Katakan apa kelebihan terbesarmu?" Ye Qinghan membekukan siluetnya, hingga yakin pertanyaan itu ditujukan padanya, barulah ia buru-buru berbalik menghampiri meja Shu Yi: "Lapor Kepala Shu, saya menguasai bela diri, senjata tersembunyi, senjata api. Paling ahli dalam penyamaran dan pelacakan."
Shu Yi mengangguk: "Kedengarannya cukup berguna. Baik, saya bisa menerimamu, tapi ada aturan saya." Ye Qinghan bertanya: "Aturan apa?" Shu Yi menjawab: "Bergabung dengan Divisi 9, hanya ada satu pemimpin mutlak - saya." Ye Qinghan menyahut: "Saya siap mematuhi." Shu Yi tersenyum misterius: "Pikirkan matang-matang. Di atas saya masih ada direktur, menteri, dan lain-lain."
Ye Qinghan tegas: "Siapapun di atas, di mata Ye Qinghan hanya ada Divisi 9 dan Kepala Shu."
Shu Yi berujar: "Ingat janjimu. Sekarang selesaikan pekerjaanmu, temui Kepala Yue untuk prosedur mutasi."
Memandang punggung Ye Qinghan yang menjauh, bayang-bayang Kasus Peng Gang mulai menyelimuti hati Shu Yi. Rupanya kasus ini memang tak sederhana. Tentu saja rumit, kalau tidak kenapa Yan Zheng mencari dirinya? Shu Yi tersenyum tipis sambil menggelengkan kepala.
"Tidak banyak materi terkait kasus ini, semuanya hanyalah kesaksian saksi mata yang serupa. Sebelum kasus Peng Gang, Shu Yi tidak mengetahui latar belakangnya. Meskipun Yan Zheng sangat menghargainya, kasus ini selalu menjadi rahasia tertinggi Badan Keamanan. Wajar saja Yan Zheng tidak pernah menyebutkannya di hadapannya, bahkan Qin Xue yang biasanya dekat dengannya pun bersikap sangat tertutup. Baru hari ini Yue Zhiwei memberitahunya."
Alasan Shu Yi menyetujui Yue Zhiwei tidak sepenuhnya untuk Qin Xue. Dia sangat tertarik dengan kasus ini. Saat mendengar penjelasan Yue Zhiwei tentang proses kasus, dia sudah menyimpulkan - sama seperti Ye Qinghan - kemungkinan besar kasus ini bukan ulah manusia biasa.
"'Guǐ Yù', nama ini cukup indah, aku suka. Biksu kecil, sudah saatnya kamu turun gunung." Shu Yi bergumam sendiri sambil mengambil pensil dari tempat pena, menuliskan sebuah nama pada amplop dokumen: Shi Qing!
Telepon internal berdering, "Kepala Departemen Shu, saya Xiao Yan sekretaris Menteri Yu. Siang ini Menteri Yan dan Menteri Yu mengundang Anda makan siang. Direktur Yue telah mengirim orang untuk menjemput." Shu Yi menjawab: "Baik, saya tahu." Setelah mengatakan itu dia menutup telepon. Sekretaris Yan menggumam pelan sambil menggantungkan gagang telepon: "Seorang kepala departemen kecil, sombong sekali." Kebetulan Yu Zhongguo keluar dari kamar: "Xiao Yan, kau sedang bergumam apa?"
Sekretaris Yan berkata: "Kepala departemen baru ini terlalu sombong ya? Saya sudah telepon kasih tahu dua menteri mau mengajaknya makan siang, dia cuma jawab 'hmm' dan 'tahu', bahkan tidak mengucapkan terima kasih." Yu Zhongguo tertawa: "Orang kompeten memang begitu. Tapi Yan, jangan lagi bicara sembarangan. Menteri Yan sangat menghargainya. Meski jabatannya kepala departemen, wewenangnya tidak kalah dengan direktur."
Sekretaris Yan menjawab: "Siap, Pak Pemimpin. Menurut Bapak, apakah Kepala Departemen Shu ini benar-benar bisa menyelesaikan kasus ini?" Yu Zhongguo menghela nafas: "Menteri Yan bilang dia ahli. Jika ada yang bisa mengungkap dua kasus ini, orang itu pasti Shu Yi. Yan, lain kali lebih sopanlah." Sekretaris Yan membungkuk hormat: "Baik."
Pukul 11.30 siang, Ye Qinghan datang lagi.
Shu Yi tersenyum: "Cepat sekali? Prosedur sudah selesai?" Ye Qinghan menjawab: "Menteri Yu perintahkan penanganan khusus untuk urusan khusus, jadi tidak lama." Shu Yi berkata: "Kau datang menjemputku makan siang?" Ye Qinghan mengangguk: "Kepala Yue alokasikan dua mobil off-road untuk kita. Saya jadi sopir Shu Chu." Shu Yi merapikan dokumen di tangannya ke lemari arsip: "Ayo pergi."
Dua mobil off-road Liebao baru terparkir di halaman. Setelah masuk mobil, Ye Qinghan berkata: "Shu Chu, ada pertanyaan yang mengganjal sejak pagi." Shu Yi menyodorkan rokok 'Guiyan' sambil tersenyum: "Mau tanya bagaimana saya bisa membaca pikiranmu tadi pagi?" Ye Qinghan tersipu malu.
Shu Yi berkata: "Sebenarnya ini cukup sederhana, nanti perlahan akan saya ajari." Ye Qinghan tidak mendapat jawaban yang diinginkan, agak tidak rela: "Kepala Shu, tolong beri tahu saya!" Shu Yi menjawab: "Nanti saja, toh kita masih punya banyak waktu. Tianhan, apakah kamu familiar dengan personel lapangan Biro 5?" Ye Qinghan tersenyum: "Familiar, Kepala Shu. Apa Bapak mau memilih orang dari personel lapangan Biro 5?"
Shu Yi mengangguk dengan tersenyum. Ye Qinghan bertanya: "Kenapa tidak langsung tanya Kepala Yue?" Shu Yi menjawab: "Saya takut dia pelit, tidak mau kasih yang bagus." Ye Qinghan berkata: "Biro 5 punya harta karun. Tidak tahu apakah Kepala Yue akan rela memberikannya." Shu Yi duduk tegak: "Siapa?" Ye Qinghan menjelaskan: "Sheng Rongguang. Meski baru 27 tahun, dia multi-talenta: teknik bela diri, senjata api dan bahan peledak semuanya dikuasai. Tapi yang paling hebat adalah penguasaan komputer-nya, hacker tingkat atas, kemampuan monitoring dan pengintaian juga top. Julukannya unik - 'Elang Kecil'."
Shu Yi bertanya: "Lo gak asal ngibul ya?" Ye Qinghan membalas: "Sumpah nggak! Dia anak emas Kepala Yue. Pernah bilang, satu resimen pun nggak ditukar." Shu Yi menyeringai: "Ya dia saja." Ye Qinghan berpesan: "Jangan bilang saya yang kasih tau."
