Baru saja langit mulai terang, Shu Yi sudah bangun. Ia duduk di sofa kecil di kamar sambil merokok.
Zhen Nanfang sudah menelepon sebelum subuh, memberitahu Shu Yi bahwa Yan Ling ingin mengunjungi putrinya. Shu Yi agak bingung, seharusnya Yan Ling sudah lama tahu tentang musibah Ye Hai, mengapa baru sekarang ingin menengoknya? Shu Yi tidak meragukan bahwa Yan Ling adalah ayah kandung Ye Hai, juga tidak pernah meragukan kasih sayangnya. Bahkan Shu Yi bisa memahami alasan Yan Ling sebelumnya tidak mengunjungi, tapi yang tak bisa dipahaminya adalah timing kunjungan ini.
Shu Yi meminta Zhen Nanfang menemani Yan Ling ke Kunmi, sementara Ximen dan biksu tetap di Ximing. Sebenarnya Luo Yong sudah tidak perlu dijaga lagi, tapi Shu Yi yakin klimaks pertarungan pasti terjadi di Ximing. Dalam perkiraannya, seluruh kasus ini akan tuntas dalam 4-5 hari ke depan.
Lin Zhenghe dan timnya diperkirakan tiba di Kunmi besok. Menurut informasi yang diterima Shu Yi, dana gelap itu akan mengalir ke "Shu Yu Hang". Jika benar demikian, tuduhan pencucian uangan terhadap Zhuge Fengchu akan terbukti. Ditambah hubungan finansial rumitnya dengan Akutagawa Yuichi, pengendalian atas keduanya akan memuluskan segalanya. Tentu saja ini bergantung pada kemampuan teknis Xiao Sheng yang sudah sangat mahir dalam hal-hal seperti ini.
Shu Yi sengaja tidak menemui Peng Gang tadi malam. Bukan karena tidak ada waktu, tapi dia ingin melihat apakah Yuan Hao akan menelepon lagi untuk mendesaknya. Saat menerima telepon Yuan Hao kemarin, Shu Yi punya firasat: bukan Peng Gang yang ingin menemuinya. Nada bicara Yuan Hao tidak terburu-buru, dan yang terpenting - cara dia menyampaikan pesan tidak seperti sekadar menyampaikan fakta bahwa Peng Gang ingin bertemu, melainkan lebih seperti mengajak janji. Yuan Hao langsung menelepon begitu tahu Shu Yi baru kembali dari Jinling. Menurut Shu Yi, ini jelas sebuah tahap pengintaian.
Shu Yi sebenarnya tidak ingin mencurigai Yuan Hao. Mereka pernah berinteraksi, dan kesan pertama Shu Yi terhadapnya cukup baik - merasa ini orang yang jujur. Tapi Shu Yi paham, penampilan luar seringkali hanyalah penyamaran. Manusia tak bisa dinilai dari wajahnya semata.
Shu Yi tidak menemui Peng Gang, Yuan Hao juga tidak menelepon lagi. Shu Yi menghembuskan lingkaran asap rokok yang sempurna, alai berkerut. Jangan-jangan dirinya terlalu paranoid?
Shu Yi memutuskan pagi ini harus pergi. Masalah internal ini harus segera diklarifikasi.
Xiao Sheng datang memanggil Shu Yi untuk sarapan. Turun ke ruang tamu, Shu Yi hanya melihat Mu Qi'er dan Shao Haipeng. "Prajurit-prajurit mana?" tanyanya. Shao Haipeng menjawab: "Mereka sudah makan di kamar." Shu Yi mengangguk, duduk, mengambil roti goreng dan menggigitnya. Setelah meneguk bubur, dia menyandar dan bertanya ke Xiao Sheng: "Perlengkapan sudah siap?" "Iya," jawab Xiao Sheng, "Kemarin malam kami bekerja keras memasang semuanya."
Shu Yi berkata: "Kondisi mentalmu tidak terlalu baik, harus lebih memperhatikan tubuh. Tugas pekerjaan dua hari ini akan sangat berat, kamu tidak punya penolong, carilah waktu istirahat di sela-sela kesibukan sendiri." Xiao Sheng tersenyum: "Aku sudah menemukan dua penolong." Shu Yi mengangguk, Xiao Sheng melanjutkan: "Dua prajurit yang dibawa Kapten Shao dulunya prajurit komunikasi, mereka cepat mempelajari peralatan itu. Aku menyuruh mereka berdua membantu mengawasi, tenang saja, di sini tidak akan ada masalah."
Shu Yi berkata: "Bagus. Kapten Shao, kapan forum pertukaran kalian itu berakhir?" Kapten Shao menjawab: "Seharusnya besok." Shu Yi berkata: "Besok suruh 10-20 orang ikut konvoi, biarkan rombonganmu kembali ke Provinsi Qianzhou." Shao Haipeng tertegun sejenak, lalu paham maksud Shu Yi: "Baik Pak Shu, akan kuperintahkan mereka menjaga kerahasiaan." Shu Yi melanjutkan: "Selain itu, suruh Instruktur Sun memilih 20-30 prajurit, bawa senjata, kenakan pakaian sipil, berangkat ke Ximing secara bergelombang dengan bus hari ini."
Shao Haipeng bertanya: "Ximing?" Shu Yi mengangguk sambil menghabiskan buburnya: "Ya, nanti akan kutuliskan nomor telepon kontak di sana untukmu. Suruh mereka menghubunginya setelah tiba. Oh ya, seragam militer juga harus dibawa, akan berguna nanti." Shao Haipeng menjawab: "Tidak masalah."
Shu Yi kembali memberi instruksi pada Mu Qi'er: "Zhen Nanfang akan menemani Yan Ling mengunjungi Ye Hai nanti, saya menyuruhnya menghubungimu setelah sampai di Kunmi. Kamu ikut mereka pergi sekali." Mu Qi'er berkata: "Dengan si licik itu di sana, buat apa saya ikut?" Shu Yi berkata: "Kedatangan Yan Ling ke Kunmi saat ini menurutku agak tidak beres, tolong perhatikan baik-baik."
Shu Yi bertanya pada Xiao Sheng: "Ada yang mengawasi Ye Hai kan?" Xiao Sheng menjawab: "Ya, dua bawahan Kapten Shao yang berjaga di sana. Setelah Peng Gang ditangkap, baru Bapak meninggalkan Kunmi, personel Badan Intelijen sudah ditarik." Shu Yi berkata: "Bagus kalau ada yang mengawasi. Meski seharusnya mereka tidak akan mengincar Ye Hai lagi, tetap lebih tenang jika diawasi."
Shu Yi berdiri: "Baik, saya akan ke Badan Intelijen Provinsi. Kalian bisa melanjutkan tugas masing-masing."
Usai berkata demikian, Shu Yi langsung pergi.
Tiba di kantor Yuan Hao, pintu kantornya terbuka lebar. Yuan Hao sedang menunduk memperhatikan beberapa bahan laporan. Shu Yi mengetuk pintu dengan lembut. Yuan Hao mengangkat kepala, melihat Shu Yi, ia buru-buru berdiri dari kursinya, menyusuri meja kerja, dan beberapa langkah menghampiri Shu Yi: "Pak Shu, halo halo." Ia menjulurkan kedua tangannya kepada Shu Yi.
Shu Yi juga menjabat kedua tangan lawannya sambil tersenyum: "Sudah mengganggu Pak Yuan lagi." Yuan Hao menjawab: "Kalau Pak Shu bicara seperti ini jadi tidak enak. Silakan, duduklah." Shu Yi duduk di sofa area tamu. Yuan Hao menyeduhkan teh untuknya: "Apakah Pak Shu sudah menemui Peng Gang?" Shu Yi menggelengkan kepala: "Belum." Ekspresi Yuan Hao tetap ramah: "Coba temui dia. Sepertinya ada hal penting yang ingin dia sampaikan."
Shu Yi bertanya: "Apa Pak Yuan tahu masalah apa?" Yuan Hao mengangkat bahu: "Saya tidak tahu. Kami patuh pada instruksi Pak Shu. Siapapun, termasuk saya sendiri, dilarang mendekati Peng Gang dan Qin Xue. Peng Gang menyampaikan pesan melalui penjaga. Saya langsung menelepon Anda. Tadinya saya kira Pak Shu baru bisa kembali ke Yun Du dua hari lagi, ternyata sudah pulang kemarin."
Shu Yi menatap wajahnya. Dari ekspresi Yuan Hao, tidak terlihat celah apapun dalam perkataannya.
Jika benar seperti yang dia katakan - mengira Shu Yi baru kembali dua hari kemudian - maka sikapnya tadi malam memang wajar. Dia hanya menyampaikan pesan, dan urusan ini tidak terkait dengannya. Sikap dinginnya bisa dimaklumi. Shu Yi berkata: "Nanti saya akan temui dia. Hari ini saya datang juga ada urusan lain dengan Pak Yuan."
Yuan Hao berkata: "Pak Shu, jika ada urusan yang perlu diperintahkan, silakan saja." Shu Yi menjawab: "Saya telah menemukan dua 'tulang punggung sejati' dari Perkumpulan Bulan Sabit. Karena personel kami kurang, saya ingin meminta bantuan kalian untuk menangkap mereka." Yuan Hao menyahut: "Kami pasti akan memberikan dukungan penuh." Shu Yi melanjutkan: "Terima kasih, Kepala Yuan. Untuk operasi kali ini kami mungkin tidak bisa mengerahkan personel. Bisakah Kepala Yuan turun tangan langsung? Dengan kehadiranmu, hati saya akan lebih tenang."
Yuan Hao tersenyum: "Mengingat Pak Shu memberikan kepercayaan sebesar ini, dengan senang hati saya akan membantu." Shu Yi mengeluarkan secarik kertas dari sakunya yang tertulis dua nama - keduanya adalah senior dari keluarga Mu yang disusupkan ke Perkumpulan Bulan Sabit, kini menempati posisi Bagian Tengah. Tentu saja mereka bukan yang paling tinggi kedudukannya. Ini adalah taktik Shu Yi untuk melempar batu untuk menguji air.
Status terlalu rendah - tidak bernilai besar. Status terlalu tinggi - keluarga Mu tak boleh kalah. Maka Shu Yi memilih dua anggota Bagian Tengah yang masih bisa menyentuh beberapa rahasia Perkumpulan Bulan Sabit.
Yuan Hao melirik kertas itu: "Baik, Pak Shu. Saya akan segera mengatur semuanya. Tolong tunggu sebentar." Di depan Shu Yi, Yuan Hao menelepon dua nomor dan segera menetapkan misi tersebut. Shu Yi kemudian berdiri: "Sekali lagi terima kasih." Yuan Hao melambaikan tangan: "Mendukung pekerjaan atasan adalah tanggung jawab kami." Shu Yi mengangguk: "Kalau begitu saya akan periksa Peng Gang."
Shu Yi meninggalkan kantor Yuan Hao dan berjalan menuju ruang tahanan.
Qin Xue dan Peng Gang masing-masing ditahan di dua ruang tahanan yang terpisah. Untuk menuju sel Peng Gang, harus melewati sel Qin Xue terlebih dahulu. Shu Yi berdiri di depan pintu ruang tahanan Qin Xue, melirik melalui jendela kecil. Qin Xue sedang duduk di tempat tidur, menengadah memandang jendela ventilasi tinggi, seolah sedang melamun. Shu Yi berkata pada penjaga: "Buka pintunya."
Shu Yi masuk ke dalam. Qin Xue mendengar suara pintu yang tertutup, lalu menoleh. Dia melihat Shu Yi yang kini tak lagi tersenyum, alisnya berkerut menahan kepedihan. Shu Yi berkata: "Kau... baik-baik saja?" Qin Xue tersenyum kecut: "Menurutmu?" Shu Yi menghela nafas: "Aku juga tidak menyangka akan berakhir seperti ini." Qin Xue menyahut: "Hasil ini memuaskanmu, bukan?"
Shu Yi menggeleng: "Ini bukan hasil yang kuinginkan. Renungkanlah baik-baik, mengapa bisa sampai seperti ini."
Setelah mengatakan itu, Shu Yi pergi. Mendengar suara pintu sel yang terkunci, Qin Xue menarik nafas panjang. Segala sesuatu akhirnya akan berakhir. Enam tahun lalu setelah membantu Peng Gang, hatinya selalu dirundung dilema. Ia berharap ada yang bisa mengungkap kasus ini ke dunia, tapi juga tak ingin Peng Gang terluka. Namun ia tak tahu, sejak langkah pertama yang salah, Peng Gang sudah tak bisa berbalik arah.
"Kudengar kamu punya sesuatu untuk kukatakan?" Shu Yi menatap Peng Gang dengan ekspresi datar. Mata Peng Gang tak lepas mengawasi Shu Yi, hampir tiga menit kemudian baru ia berkata: "Aku teringat satu hal penting, ingin melakukan transaksi denganmu." Shu Yi menyahut: "Menurutmu semua hal bisa ditransaksikan?" Peng Gang mendengus: "Shu Yi, yang menang jadi raja yang kalah jadi penjahat. Tak perlu bersikap sok jago."
Shu Yi tak sabar: "Aku tak mau bertransaksi. Mau bicara silakan, tidak juga tak apa." Ia berbalik hendak pergi. Peng Gang berseru: "Kuharap kau mau mengampuni Qin Xue!" Shu Yi menoleh tajam: "Yang menghancurkan Qin Xue adalah dirimu, bukan aku. Sekarang sok jadi orang baik? Kenapa tidak dari dulu?"
Wajah Peng Gang memerah. Shu Yi kembali mendekat, berdiri di hadapannya: "Bicaralah. Jika memang membantu penyelidikan, akan kubicarakan pengampunan." Peng Gang menghela nafas: "Kurasa ada mata-mata di kepolisian. Lima penyelidik dari Kementerian seharusnya diketahui pimpinan. Tanpa pengkhianat, tak mungkin semua lima orang bermasalah."
Shu Yi berkomentar dingin: "Itu juga terpikir olehku. Tapi siapa pelakunya?" Peng Gang menjawab: "Ada dua tersangka utama." Shu Yi bertanya: "Siapa?"
