Ye Qinghan datang. Dia memberitahu Shu Yi bahwa Ximen Wuwang dan Xie Yi bertugas mengawasi Xia Xiaoqing. Selain itu, karena masih tidak tenang dengan Henglu Keiji, dia menugaskan Mo Dong dan Jin Dahai untuk mengawasinya. Ini juga merupakan kesempatan belajar bagi Jin Dahai. Shu Yi mengangguk, tidak menyatakan persetujuan atau penolakan. Melihat Shu Yi tampak tidak fokus, Ye Qinghan bertanya pelan: "Pak Shu, sedang memikirkan apa?"
Shu Yi menyalakan sebatang rokok, lalu mengerutkan alis sambil berkata: "Aku ingin menahan Bao Wei, menurutmu bagaimana?" Ye Qinghan tertegun sejenak. Urusan ini sangat serius - Bao Wei adalah Direktur Kepolisian Shanghai. Mengingat status penting Shanghai dalam hierarki Tiongkok, di mana pejabat level satu dan dua kota ini setara dengan tingkat kementerian, sementara level jabatan Bao Wei sebagai kepala kepolisian juga cukup tinggi, apakah penggunaan cara khusus terhadapnya perlu pertimbangan matang?
Ye Qinghan berkata pelan, "Pak Shu, menurutku masalah ini sebaiknya kita konsultasikan ke Yan Bu. Bagaimanapun juga identitas Bao Wei sangat sensitif. Jangan-jangan ada masalah, kita tak sanggup menahan." Shu Yi menjawab, "Tidak perlu. Aku punya jalan keluar." Ye Qinghan bertanya, "Apa solusinya?" Shu Yi menjawab datar, "Jaga! Kita lindungi dia. Bukankah dia target kelompok berikutnya? Kita lindungi saja. Urusan koordinasi langsung aku yang tangani."
Ye Qinghan tersenyum: "Kalau dia benar bermasalah, pasti akan menolak." Shu Yi berkata: "Kalau benar menolak, itu membuktikan dia memang bermasalah. Kalau begitu langsung saja kusita." Saat itu Xiao Sheng juga mendekat: "Pak Shu, mau menahan siapa?" Ye Qinghan menjelaskan kasus Bao Wei. Xiao Sheng menambahkan: "Pak Shu, menurutku penyitaan langsung sangat tidak tepat. Kalau pimpinan Shanghai menuntut pertanggungjawaban, kita semua tak bisa menanggungnya."
Shu Yi mengerti niat baik mereka. Bagaimanapun sebagai kepala Divisi 9, tanggung jawab utama tetap ada di pundaknya.
Shu Yi tertawa: "Tak apa. Paling-paling jabatan Kepala Biro Divisi 9-ku dicopot. Kalian tidak akan kena imbas. Masalah ini sudah diputuskan. Aku akan meneleponnya sekarang." Melihat nasihat mereka tidak mempan, Ye Qinghan dan Xiao Sheng memilih diam. Shu Yi mengeluarkan telepon dan menghubungi Bao Wei: "Kepala Bao, ini Shu Yi!"
"Pak Shu, ada urusan apa?" Bao Wei melihat jamnya, sudah pukul delapan lebih malam. Apakah Shu Yi menelepon karena ada hal urgen? Shu Yi menjawab: "Oh, ada sedikit urusan. Bisakah Kepala Bao datang ke tempat saya?" Bao Wei berkata: "Baik, saya segera ke sana."
Saat ini Cao Hong sedang melapor ke kantor Bao Wei tentang kasus pembunuhan di rumah Lu Zhongyi. Cao Hong juga menyampaikan pandangannya tentang keterlibatan Zhen Nanfang dan Xiao Hui dalam penyelidikan tim investigasi kriminal kantor polisi kota. Seluruh laporan ini disampaikan sambil mengeluh. Bao Wei sengaja tidak memberitahu Cao Hong tentang urusan Divisi 9 yang ditangani Shu Yi, sesuai dengan prosedur kerahasiaan yang berlaku.
Setelah menutup telepon, Bao Wei berkata pada Cao Hong: "Cukup keluhannya. Intinya, kedua orang itu berhak terlibat penuh dalam penyelidikanmu. Zhen Nanfang juga berhak mengambil alih komando kapan saja." Keluhan Cao Hong sebenarnya hanya taktik untuk mengetahui latar belakang Shu Yi dan timnya.
Sambil mempersiapkan barang, Bao Wei bertanya: "Apa yang sedang dilakukan Xiao Zhen sekarang?"
Cao Hong menjawab: "Mereka sedang memeriksa Lu Zhongyi. Anehnya, Lu yang biasanya sombong dan tidak pernah mau bekerja sama dengan kita, kenapa patuh sekali pada bocah itu?" Bao Wei tertegun sejenak. Dia sangat tahu karakter Lu Zhongyi yang bahkan pada direktur kepolisian sekalipun biasanya bersikap meremehkan. Apa mungkin...
Bao Wei tersenyum: "Inilah cara yang mereka gunakan. Baiklah, saya ada urusan harus pergi dulu. Jika ada perkembangan di sini, segera hubungi saya." Cao Hong berkata: "Baik, saya akan mengurus tugas dulu." Bao Wei berpikir sejenak lalu menambahkan: "Tunggu, lebih baik kau antar saya. Mobil saya diambil Xiao Zheng dari bagian administrasi." Setelah naik mobil, Cao Hong bertanya: "Ke mana?" Bao Wei menjawab: "Temui Pak Shu itu!"
Cao Hong mengemudikan mobil menuju hotel.
"Kepala Bao, apakah saya ikut naik?" tanya Cao Hong. Bao Wei memandangnya sambil tersenyum: "Sepertinya kalau tidak tahu identitas mereka, kau tidak akan puas. Baiklah, ikutlah naik bersama saya."
Shu Yi tidak menyangka Cao Hong akan menemani Bao Wei. Ia tertegun sejenak, lalu tersenyum: "Kepala Bao, Atasan Cao, silakan duduk!" Bao Wei duduk dan menjelaskan: "Saya minta Xiao Cao mengantar saya. Mobil saya dipinjam orang." Shu Yi mengangguk, lalu bertanya: "Bao Yan baik-baik saja?" Bao Wei menjawab: "Baik, dua hari ini dia mengurung diri di rumah. Saya dan ibunya sibuk bekerja, tapi pulang sudah ada makanan yang disiapkannya."
Shu Yi mengangguk: "Anak yang baik. Kakak Besar Yan juga baik?" Bao Wei berkata: "Xiao Yan sudah pulang, emosinya membaik." Bao Wei tidak paham maksud Shu Yi: "Pak Shu, kalau ada yang ingin dibicarakan, bicaralah terang-terangan." Shu Yi tersenyum minta maaf: "Kepala Bao, setelah dipertimbangkan, demi keamanan Anda, saya ingin meminta Anda tinggal sementara di sini selama beberapa hari."
Baru saja Shu Yi selesai berbicara, ekspresi Cao Hong langsung berubah. Ia jelas menangkap maksud tersembunyi dalam perkataan Shu Yi, yang tak lain adalah persiapan untuk mengurung Bao Wei secara diam-diam. Cao Hong melirik ke arah Bao Wei, yang juga mengerutkan alisnya. Sepasang matanya menatap tajam ke Shu Yi, berusaha memahami rencana apa yang sebenarnya tersembunyi di balik tindakan ini.
Dengan suara lembut, Bao Wei berkata: "Aku menghargai niat baikmu, Pak Shu. Pertama, jadwalku sangat padat. Kedua, aku tak bisa meninggalkan urusan rumah tangga. Jadi kurasa aku harus menolak tawaranmu." Usai berbicara, ia berdiri: "Jika tak ada hal lain, kami mohon diri. Aku sudah berjanji pulang untuk makan malam bersama keluarga." Begitu Bao Wei berdiri, Cao Hong pun ikut bangkit dari kursinya.
Tiba-tiba beberapa orang menyelinap masuk dari balik pintu - Ye Qinghan, Sheng Rongguang, serta Mo Xi dan Mo Bei. Mereka menghadang di ambang pintu dengan wajah tanpa ekspresi.
Wajah Bao Wei memerah karena marah: "Shu Yi, apa maksudmu ini?" Shu Yi menjawab datar: "Maaf, Kepala Bao. Aku terpaksa melakukan ini. Untuk sementara waktu, Bapak harus tetap di dekatku." Cao Hong yang berdiri di samping terdiam terkejut. Tak disangkanya Shu Yi berani menahan seorang Direktur Kepolisian level Zheng Ting seperti Bao Wei. Saat hendak membela atasannya, Bao Wei menarik lengannya. Dengan wajah muram, Bao Wei menatap Shu Yi: "Shu Yi, apa Bapak sadar konsekuensi dari tindakan ini?"
Shu Yi tersenyum tipis: "Kepala Bao, jangan melebih-lebihkan. Soal konsekuensi, ini hanya bentuk perhatian. Saya ingin Kepala Bao menjadi tamu di sini selama beberapa hari. Begitu kondisi aman, pasti akan kami antarkan pulang." Bao Wei berkata: "Apa Anda benar-benar nekat melakukan ini?" Shu Yi mengangguk. Cao Hong berseru: "Shu! Atas dasar apa kau berani menahan direktur kami?" Shu Yi menatapnya: "Bukan hanya dia, kamu juga. Untuk pekerjaanmu, sementara akan diambil alih oleh Xiao Zhen."
Cao Hong tak menyangka dirinya juga ditahan. Ia bertanya: "Kalian ini sebenarnya siapa? Atas nama apa melakukan ini?" Shu Yi tertawa: "Rupanya Kepala Bao belum memberitahu identitas kami. Prinsipnya memang kuat. Baiklah, Kapten Cao. Karena harus menahanmu, akan saya jelaskan asal-usul kami. Kami dari Divisi 9 Biro 5 Departemen Keamanan Nasional Kerajaan Hua Xia. Saya Shu Yi, kepala divisi."
Cao Hong baru menyadari mereka dari Badan Intelijen. Pantas caranya tidak main fair. Tapi sekalipun dari Badan Intelijen, tidak bisa semena-mena menahan orang. Apa mungkin...? Ia menoleh memandang Bao Wei. Jangan-jangan Kepala Bao punya celah yang dipegang mereka? Jika benar, dirinya mungkin terkena imbas karena mengantarnya ke sini.
Bao Wei menghela napas: "Baik, Shu Yi. Saya setuju tinggal. Xiao Cao, ikuti saja perintah mereka."
Shu Yi berdiri, mendekati Bao Wei dan menarik tangannya: "Kepala Bao, tolong maafkan, aku juga tidak punya pilihan. Anda dan Bao Yan adalah target berikutnya mereka. Aku ingin memisahkan kalian agar tragedi tidak terjadi." Bao Wei melepaskan genggaman Shu Yi lalu berkata lemah: "Kuharap kalian bisa melindungi Xiao Yan dengan baik. Jika sesuatu terjadi padanya, aku tidak akan membiarkan kalian."
Shu Yi mengangguk: "Tenang saja, aku akan mengatur orang untuk mengawalnya."
Shu Yi menelepon Zhen Nanfang dengan mode speaker di depan Bao Wei: "Nanfang, serahkan telepon ke Xiao Hui." Xiao Hui menerima telepon: "Kak Shu, ada perlu apa?" Shu Yi berkata: "Xiao Hui, kau dapat misi perlindungan 24 jam sehari untuk Bao Yan. Lebih baik kau langsung menginap di rumah Bao Yan. Aku akan berkoordinasi dengan Kepala Bao." Xiao Hui langsung menjawab tanpa ragu: "Mengerti."
Shu Yi menutup telepon dan berkata pada Bao Wei: "Dengan kehadiran Xiao Hui, Bao Yan pasti aman. Tapi tolong Kepala Bao menghubungi Kakak Yan dan cari alasan agar Xiao Hui bisa menginap di rumahmu." Baru sekarang Bao Wei tampak lega: "Baik, aku akan telepon dia."
Bao Wei berkata kepada Yan Hong bahwa ia harus pergi dinas luar kota selama beberapa hari, namun ia khawatir akan keselamatan Bao Yan. Oleh karena itu, ia secara khusus meminta Xiao Hui untuk menjaga Bao Yan. Yan Hong tidak curiga, apalagi dia juga mengkhawatirkan keselamatan Bao Yan. Dengan adanya orang berkemampuan yang melindunginya, Yan Hong langsung menyetujui. Dia bertanya kapan Bao Wei akan kembali. Bao Wei melirik Shu Yi yang diam seribu bahasa, akhirnya hanya bisa memperkirakan sekitar seminggu. Meski tak senang, Yan Hong tak bisa berbuat banyak karena ini urusan pekerjaan.
Shu Yi menatap Cao Hong: "Jika kamu juga perlu minta izin pada keluarga, seperti yang dikatakan Kepala Bao, katakan saja sedang menemani Kepala Bao dinas luar kota." Cao Hong menggeleng: "Tak perlu. Mereka sudah terbiasa dengan kepergianku 10-15 hari." Shu Yi bertanya: "Qinghan, mobil sudah siap?" Ye Qinghan mengangguk: "Sudah." Shu Yi melanjutkan: "Baik, Xiao Yue, kalian juga bersiap. Kita segera berangkat."
Bao Wei bertanya: "Ke mana?" Shu Yi menjawab: "Safe house. Hotel ini sudah tidak aman, kurang mendukung untuk proteksimu." Bao Wei bertanya datar: "Wilayah Li Gang, ya?" Shu Yi tersenyum: "Benar. Direktur Li yang menyediakan. Di sana kita juga bisa memperkuat pengamanan untuk Profesor Xia." Bao Wei menyela: "Xia Zheyuan juga dikurung di sana?" Shu Yi membenarkan: "Bukan dikurung, Profesor Xia bebas bergeram di sana."
