Zhen Nanfang dan rombongan masuk ke kamar. Ma Weihan melambaikan tangan ke dua bawahannya yang bertugas mengawasi Tian Minghui, memberi isyarat agar mereka keluar terlebih dahulu. Melihat ada orang datang, Tian Minghui berteriak penuh semangat: "Apa wewenang kalian menahan saya? Saya masih ada pekerjaan di kantor!" Zhen Nanfang berkata dengan tenang: "Kami sudah memberi tahu pihak gardu listrik. Menahan Anda di sini hanya untuk meminta bantuan dalam penyelidikan. Mohon tetap tenang."
Tian Minghui berkata: "Semua yang perlu dikatakan sudah saya sampaikan. Sejak awal menemukan mayat, saya langsung menelepon untuk melapor dan aktif membantu penyelidikan polisi. Kalian tidak boleh memperlakukan saya seperti ini." Setelah berkata demikian, ia berdiri dan mendekati Zhen Nanfang: "Saya tahu! Kalian pasti mendengar marga Tian saya, keluarga Tian, jadi ingin balas dendam!"
Ma Weihan menarik Tian Minghui: "Jangan emosi, duduk dulu!" Tenaga Ma Weihan sangat besar. Tian Minghui tidak bisa melawan, akhirnya duduk kembali: "Saya hanya ingin tahu kapan kalian akan melepas saya!" Zhen Nanfang menyerahkan sebatang rokok padanya. Setelah menerima, Zhen Nanfang menyalakan apinya: "Kami hanya ingin memahami kondisi lebih detail. Setelah selesai, Anda boleh pulang."
Tian Minghui akhirnya tenang. Ia menatap Zhen Nanfang sambil menghisap rokok dalam-dalam.
Ye Qinghan dan Ma Weihan juga duduk di sebelah Zhen Nanfang. Baru kemudian Zhen Nanfang membuka topik: "Apakah hari ini hanya kamu sendiri yang bertugas di gardu listrik?" Tian Minghui menjawab: "Dua orang, saya dan Lin Xiaoxian." Zhen Nanfang bertanya: "Dia mana?" Tian Minghui menjelaskan: "Mendekati jam pulang pagi tadi, dia menerima telepon dari rumah yang menyebutkan ayahnya mengalami serangan jantung. Jadi dia sudah pulang." Zhen Nanfang mengangguk: "Artinya selama periode penemuan mayat itu, hanya kamu sendiri di gardu?"
Tian Minghui mengangguk. Zhen Nanfang melanjutkan: "Bisa jelaskan pekerjaan utama kalian saat bertugas?" Tian Minghui menjawab: "Ini gardu kecil 35 kilovolt. Tugas kami terutama memantau peralatan operasional, mengoperasikan peralatan, serta memeriksa dan memperbaiki peralatan dan jalur listrik. Tapi pekerjaan perbaikan tidak banyak, sebagian besar waktu kami habiskan dengan menatap kosong di ruang jaga." Zhen Nanfang tersenyum: "Artinya meski meninggalkan pos selama 1-2 jam pun tidak akan terjadi masalah besar?"
Tian Minghui berkata: "Masalah apa yang bisa terjadi? Selama tidak salah menutup saklar saat perbaikan, biasanya tidak akan terjadi kecelakaan besar." Tiba-tiba Tian Minghui mengangkat kepala dengan wajah murka: "Apa maksudmu? Apakah kamu mencurigai saya yang membunuh mereka?" Zhen Nanfang berkata tenang: "Apa saya bilang begitu? Hanya bertanya biasa, mengapa harus cemas seperti ini?"
Tian Minghui juga menyadari ketidaksopanannya, ia berkata: "Meskipun biasanya tidak banyak urusan, tapi unit kami selalu menjadi yang terbaik setiap tahun. Sikap kerja semua anggota sangat serius, bagaimana mungkin terjadi hal mangkir dari pos?" Zhen Nanfang bertanya: "Apa Bapak juga makan siang di gardu listrik?" Tian Minghui mengangguk: "Ya, biasanya kami memasak mi di kantor untuk makan siang." Zhen Nanfang melanjutkan: "Bapak terus berada di kantor, tapi tidak melihat ada yang memasang kabel untuk setrum ikan?"
Tian Minghui menjelaskan: "Kantor kami punya ruang dalam dan luar. Biasanya kami di ruang luar. Ruang dalam lebih banyak untuk menyimpan peralatan perbaikan. Mereka berada di belakang gedung - di belakang sana ada tanggul, itu di luar tembok pagar gardu listrik. Kami biasanya tidak berkeliling ke belakang, jadi tidak menemukan. Kalau saat itu tidak ada pemadaman listrik karena sekring putus, saya juga tidak akan terpikir untuk memeriksa kabel, apalagi menemukan mayat dua anak itu."
Ye Qinghan menanyakan: "Tian Minghui, siapa yang bisa membuktikan Bapak tidak keluar saat makan siang?" Tian Minghui menjawab: "Gardu listrik ada di pinggiran kota, di sini sepi. Lin Xiaoxian sudah pulang, mana ada saksi yang bisa saya cari?" Zhen Nanfang menyeringai dingin: "Memang Bapak tidak bisa menemukan saksi alibi, tapi ada yang bisa membuktikan melihat Bapak di kota saat makan siang!" Tian Minghui kaget, melompat dari sofa: "Tidak mungkin! Saya sama sekali tidak meninggalkan kantor! Siapa? Siapa yang memfitnah saya?"
Zhen Nanfang memandangnya dengan sikap miring: "Jika tidak ingin orang tahu, jangan lakukan perbuatan itu!"
Tian Minghui terdiam sejenak lalu tersenyum: "Baiklah, kalau kau bilang ada yang melihatku muncul di kota, suruh dia datang berhadapan denganku. Aku ingin tahu bagaimana dia menuduhku semena-mema, dan apa tujuan sebenarnya memfitnahku!"
Ye Qinghan dan Ma Weihan sama-sama menatap Zhen Nanfang. Bahkan mereka berdua pun heran, Zhen Nanfang bilang ada yang melihat Tian Minghui di kota, tapi mengapa mereka tidak tahu soal ini? Tapi sebagai mantan agen penyelidik senior, meski penasaran mereka tidak membuka kartu.
Zhen Nanfang menjawab: "Berhadapan langsung tidak perlu. Kalau kau bilang tidak ada, ya sudah. Kau boleh pulang sekarang!"
Tian Minghui tertegun. Mereka menahannya hampir seharian hanya untuk menanyai beberapa kalimat ini? Lalu, kalau Zhen Nanfang bilang ada yang melihatnya di kota, mengapa begitu mudah melepaskannya? Tapi dia tidak khawatir, memang benar dia tidak pernah meninggalkan gardu listrik.
Tian Minghui tidak berkata-kata, bangkit dan berjalan ke pintu. Saat sampai di ambang pintu, dia mendengar suara Zhen Nanfang: "Tuan Tian, harap jangan meninggalkan Kota Mang beberapa hari ini. Kami mungkin masih membutuhkanmu." Tian Minghui mengangguk lalu pergi.
Tian Minghui pergi, Ye Qinghan baru bertanya pada Zhen Nanfang: "Nanfang, apa maksudmu sebelumnya ada yang melihatnya muncul di kota?" Zhen Nanfang tersenyum: "Aku hanya mencoba mengakalinya, tapi melihat reaksinya yang percaya diri, itu membuktikan dia memang belum pernah pergi." Ma Weihan juga tertawa: "Sudah kuduga, kalau dia benar-benar pernah ke kota, kamu juga tidak akan melepasnya dengan mudah." Zhen Nanfang menggelengkan kepala: "Bahkan jika dia benar pernah ke kota, aku tetap akan melepasnya."
Ye Qinghan berkata: "Mengulur benang pancing." Zhen Nanfang mengangguk: "Biksu, kamu awasi ketat dia. Lao Ma, bukannya Kepala Qu sudah membawa tim teknis? Lakukan monitoring 24 jam pada HP-nya!" Biksu menyahut lalu menyusul keluar. Ma Weihan bertanya: "Apa maksudmu kematian dua anak itu terkait Tian Minghui?" Zhen Nanfang menjawab: "Pasti ada hubungan! Bahkan orang yang disebut 'menyambung kabel liar' itu pasti dia!"
Ketiganya kembali ke ruang rapat. Xiao Hui mendekat dan bertanya: "Nanfang, dapat informasi apa?" Zhen Nanfang tersenyum kecut: "Tidak." Xiao Hui berkata: "Berikan dia pelajaran, aku tidak percaya dia tidak mau bicara." Zhen Nanfang melotot padanya: "Dia yang melapor, sejak awal sudah kooperatif dengan penyelidikan kita. Pelajaran apa lagi? Meski kita punya hak istimewa, tidak boleh memberi kesempatan orang mencari kelemahan! Situasi kita di Kota Mang sudah canggung, cara khusus memang diperlukan tapi jangan disalahgunakan!"
Ye Qinghan dan Ma Weihan sama-sama mengangguk, Zhen Nanfang melanjutkan: "Kalau mau menyerang, serang sampai mereka kesakitan! Jangan setengah-setengah, malah nanti kita sendiri yang terpuruk!" Mu Qi'er berkata: "Pendapat Nanfang benar, Xiao Hui, jangan terlalu impulsif. Coba pikir, kalau kita menggunakan cara khusus pada Tian Minghui tapi ternyata dia memang benar-benar tidak tahu apa-apa, atau dia tahu sesuatu tapi tetap menahan interogasi, nanti keluarga Tian, bahkan lebih banyak warga Kota Mang yang ikut main-main, kita akan tertekan."
Xiao Hui tersenyum kecut malu: "Kakak Mu, aku juga panik. Aku pikir kalau kita bisa menyelesaikan kasus lebih cepat sehari, situasi bahaya Kakak Shu juga bisa lebih cepat teratasi!" Saat menyebut Shu Yi, Mu Qi'er menghela napas panjang. Zhen Nanfang melotot ke Xiao Hui yang menjulurkan lidah: "Kakak Mu, tenang saja, Kakak Shu pasti baik-baik saja. Orang lain tidak berani jamin, tapi aku yakin paman dan yang lain pasti akan menjaga keselamatan Kakak Shu."
Xie Yi berkata: "Aku juga sudah meramal nasib Tuan. Dia memiliki rupa orang beruntung, tidak ada bahaya maut. Kakak Mu, tenanglah!" Zhen Nanfang menatap Xie Yi: "Oh? Kapan kau meramalnya?" Xie Yi menjawab: "Tadi malam." Zhen Nanfang berkata: "Coba ceritakan!" Xie Yi menjelaskan: "Ramalan ini adalah 'Li Shimin dalam kesulitan di Jiangdu', meski menegangkan tapi tak berbahaya. Semua pasti tahu kisah Kuil Shaolin kan? Meski penuh krisis, selalu ada orang berkuasa yang membantu!"
Zhen Nanfang berkata: "Tiga belas biksu dengan tongkat menyelamatkan Kaisar Tang?" Xie Yi mengangguk: "Benar! Jadi aku percaya Tuan pasti tidak akan kenapa-kenapa."
Meski Mu Qi'er tidak paham prinsip Yi Jing dan ramalan, dia sangat percaya pada kemampuan metafisika Xie Yi dan Zhen Nanfang. Mendengar penjelasan Xie Yi, hatinya yang cemas pun lega. Katanya: "Hm, hanya berharap dia bisa menjaga diri baik-baik!"
Xiao Sheng segera mengalihkan topik: "Nanfang, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?"
Zhen Nanfang menjawab: "Untuk Tian Minghui, kita bisa melepaskan umpan. Tapi untuk Guo Xuan, kita harus menjadikannya bahan pertimbangan!" Ye Qinghan bertanya: "Apa maksudmu benar-benar akan menahan Guo Xuan?" Zhen Nanfang mengangguk: "Tahan, beri alasan resmi bahwa tim khusus terlalu sibuk sehingga Guo Xuan diminta membantu sementara. Dia memang anggota tim khusus, jadi tidak akan menimbulkan kecurigaan!"
Ye Qinghan bertanya: "Apa yang akan kau lakukan padanya?" Zhen Nanfang tersenyum: "Kita abaikan saja!" Semua tertegun sejenak sebelum Ma Weihan tertawa: "Brilian! Kau ingin membuatnya panik sampai melakukan kesalahan, ya?" Zhen Nanfang mengangguk: "Setelah menangkap Wang Yimin nanti malam, bocorkan sedikit informasi ke Guo Xuan. Jika dia benar-benar bermasalah, pasti tidak akan bisa diam. Ngomong-ngomong, Brother Ma, penangkapan Wang Yimin harus rahasia dari penduduk setempat."
Ma Weihan mengangguk: "Tenang saja, pasti dilakukan seperti hantu yang tak berbekas!"
Zhen Nanfang melirik jamnya, hampir pukul lima. Dia berkata: "Kita istirahat sebentar dan persiapkan makan malam. Aku agak lelah, mau ke kamar beristirahat sebentar. Kalau ada kabar dari biksu, langsung beritahu aku."
Tian Minghui meninggalkan gedung penerimaan tamu. Ia menoleh melihat pintu gerbang penginapan, menyeringai: "Anak kecil, mau mengakali aku? Tidak semudah itu." Setelah berjalan beberapa langkah, ia mengecek ke belakang dengan hati-hati, memastikan tidak ada yang mengikuti, lalu bergegas menuju rumahnya.
Ma Weihan memasuki ruangan tim teknis: "Bagaimana, sudah terlacak HP Tian Minghui?" Teknisi Xiao Liu mengangguk: "Hm, sudah dilacak. Sinyalnya juga tersinkron. Semua panggilan dan SMS bisa kita intercept." Ma Weihan mengangguk: "Terapkan hal yang sama pada Guo Xuan." Xiao Liu menjawab: "Siap!"
