Zhen Nanfang bertanya: "Kapan terakhir kali kamu berlatih dengannya?" Guo Xuan melirik jamnya, lalu menjawab: "Kira-kira satu jam yang lalu. Tidak lama setelah selesai meneleponnya, aku diserang diam-diam. Pasti dia yang menyuruh orang melakukannya." Zhen Nanfang tersenyum sambil berkata: "Kenapa kamu begitu yakin?" Guo Xuan tersenyum kecut: "Dia sangat kaya. Dengan uang, banyak hal bisa diatur. Di zaman sekarang, sepertinya belum ada yang tidak bisa dibeli dengan uang."
Zhen Nanfang mengangguk: "Artinya, yang kamu ketahui saat ini hanya tentang orang ini? Kamu tidak tahu hal lain terkait kasus ini?" Guo Xuan berkata: "Yang lain memang tidak terlalu kuketahui." Ye Qinghan menyela: "Kalau begitu, telepon lagi dia. Sebaiknya bisa membuatnya datang menemuimu." Ma Weihan menambahkan: "Hm, kita harus segera mengungkap orang ini. Jika tidak, begitu dia tahu kamu sudah mendatangi kami, akan sulit untuk menangkapnya."
Zhen Nanfang menghela napas: "Perkiraan dia sudah tahu. Kalian pikir, dia bisa menyuap Guo Xuan untuk memata-matai kita, otomatis juga bisa menyuap orang lain untuk memata-matai Guo Xuan." Guo Xuan tetap mengeluarkan telepon dan menelepon. Sambungan tersambung, Guo Xuan bertanya: "Lao Zhou, lebih baik kau kembalikan dulu uang itu. Kemungkinan mereka sudah menemukanku. Berikan uangnya, lalu aku akan membawa keluarga pergi dari Kota Mang, tidak, meninggalkan Tiongkok."
Dari gagang telepon terdengar suara Zhou Li: "Pak Polisi Guo, sudah kubilang beberapa hari lagi pasti akan kutransfer. Bukankah cuma satu juta? Apakah kau masih tidak percaya padaku?" Guo Xuan berkata: "Baiklah, tapi aku ingin bertemu. Mereka sudah mulai curiga padaku. Aku takut mereka akan merugikanku, jadi aku ingin berbicara langsung denganmu."
Zhou Li tersenyum: "Curiga? Curiga apa? Kau tidak melakukan apa-apa, bukankah aku hanya memberimu dua juta? Sekalipun mereka tahu, apa hubungannya? Aku punya uang, suka memberimu uang, itu urusanku! Sudahlah, kalau kau serba salah, serahkan teleponmu pada Ketua Tim Zhen!"
Guo Xuan tertegun sejenak, menatap Zhen Nanfang dengan tatapan kosong.
Zhen Nanfang mengerutkan alis, tidak berkata-kata. Guo Xuan menyerahkan teleponnya. Zhen Nanfang melirik Guo Xuan, lalu menerima telepon: "Hoi!" Zhou Li berkata: "Ketua Tim Zhen? Ini Zhou Li." Zhen Nanfang juga terkejut, sama sekali tidak menyangka Zhou Li akan mengambil inisiatif untuk berbicara dengannya.
Zhen Nanfang berkata: "Zhou Yi, di mana kamu? Kami punya kasus yang membutuhkan bantuanmu dalam penyelidikan." Suara tawa Zhou Yi terdengar dari gagang telepon: "Oh ya? Saat ini aku sedang di kota, tapi mengingat kalian membutuhkan bantuanku, dengan senang hati aku akan datang. Aku warga negara baik yang selalu memenuhi kewajiban membantu kepolisian dalam menangani kasus. Baiklah, segera aku akan tiba di Kota Mang."
Zhen Nanfang tampak tidak sepenuhnya percaya pada ucapan Zhou Yi. Ia bertanya: "Bolehkah kami mengirim petugas dari kantor polisi kota untuk menjemputmu?" Zhou Yi menolak: "Tidak perlu. Aku akan datang sendiri. Tunggu saja kedatanganku." Zhen Nanfang melirik jamnya yang sudah menunjukkan hampir pukul sembilan: "Kira-kira kapan kamu bisa tiba?" Zhou Yi menjawab: "Perkiraan sekitar empat puluh menit."
Zhou Yi menutup telepon. Zhen Nanfang menyerahkan gagang telepon kepada Guo Xuan. Guo Xuan menghela napas panjang: "Ketua Tim Zhen, apakah tim kalian yang merancang percobaan pembunuhan terhadapku dengan tembakan itu?" Zhen Nanfang mengangkat bahu: "Bagaimana mungkin?" Guo Xuan tidak melanjutkan percakapan, mengambil sebatang rokok dari meja dan mulai menghisapnya.
Zhen Nanfang memandang Ye Qinghan dengan canggung: "Barusan Zhou Yi secara inisiatif meminta berkomunikasi denganku. Dia bersedia datang ke Kota Mang dan membantu penyelidikan kita." Ma Weihan dan Ye Qinghan saling bertukar pandang. Ye Qinghan berkomentar: "Tampaknya Zhou Yi ini benar-benar bukan orang sembarangan." Ma Weihan menggaruk-garuk kepala: "Zhou Yi... Aku belum pernah mendengar nama ini sebelumnya." Guo Xuan menatap Zhen Nanfang: "Keberanian Zhou Yi datang kemari membuktikan bahwa dialah yang menyuruh orang untuk membunuhku."
Zhen Nanfang menjawab: "Mungkin ada pihak lain yang ingin menyingkirkanmu, belum tentu dia."
Guo Xuan berkata: "Aku mau bertemu Xiao Wei." Zhen Nanfang mengangguk: "Boleh, kau bisa menemuinya. Tapi sebelum bertemu, kau harus menjawab beberapa pertanyaanku dengan baik." Guo Xuan bertanya: "Pertanyaan apa?" Zhen Nanfang menjawab: "Apa yang sebenarnya terjadi dengan urusan Wang Yimin?" Guo Xuan menghembuskan lingkaran asap: "Aku benar-benar tidak tahu." Zhen Nanfang berkata dengan tenang: "Kau berbohong. Kau tahu."
Guo Xuan menyeringai: "Atas dasar apa kau bilang aku tahu?"
Zhen Nanfang menggeleng: "Sepertinya kau tidak mau bicara? Baiklah, Brother Ye, bawa dia turun dulu. Biar dia bertemu Tian Yuwei ketika sudah menyadari segalanya." Ye Qinghan menarik Guo Xuan ke kamar sebelah.
Ma Weihan bertanya: "Nanfang, menurutmu seberapa bisa dipercaya perkataan Guo Xuan?" Zhen Nanfang menjawab: "Separuh-separuh." Ma Weihan berkata: "Zhou Li ini berani datang menemuimu?" Zhen Nanfang tersenyum kecut: "Guo Xuan menerima uang Zhou Li, sekaligus benar-benar berjanji membantu Zhou Li mematai semua gerak-gerik kita. Tapi perkenalan mereka pasti tidak seperti yang dia ceritakan. Latar belakang Zhou Li pasti dia ketahui, tapi tidak diberitahu ke kita. Dia ingin kita bentrok dengan Zhou Li. Jika tebakanku benar, Zhou Li akan menjadi masalah besar."
Ma Weihan berkata: "Bagaimana bisa seperti ini?" Zhen Nanfang menjawab: "Zhou Li sengaja dia lempar keluar, dan seharusnya dia sudah lama tahu bahwa kamilah yang membuat kasus penembakan ini. Tujuan dia mengorbankan Zhou Li jelas ingin menghindari inti masalah, mengalihkan pandangan kita ke Zhou Li, ke fakta bahwa dia menerima 2 juta dari Zhou Li. Kak Ma, segera cari Shi Zhongqiu dan tanya dia - apakah Guo Xuan pernah menyuruhnya membantu Zhou Li melakukan sesuatu?"
Ma Weihan bertanya: "Kau curiga 2 juta ini adalah imbalan Zhou Li untuk Guo Xuan?" Zhen Nanfang mengangguk perlahan. Ma Weihan bangkit berdiri: "Baik, aku segera pergi." Setelah Ma Weihan pergi, Zhen Nanfang memeluk kepalanya dengan kedua tangan. Menurutnya, rencana menjebak Guo Xuan kali ini justru terjebak dalam perangkap lawan. Jika spekulasinya benar bahwa Guo Xun dan kawan-kawan sudah memprediksi taktik pembunuhan diam-diam mereka, maka lawan ini sungguh terlalu mengerikan.
Dirinya melepas Guo Xuan, Guo Xuan segera menelepon Zhou Yi dan menagih uang, membuat orang mengira dia mau kabur. Namun faktanya, mereka sengaja mengorbankan orang yang mungkin tak ada hubungannya dengan kasus Kota Mang. Orang ini punya latar belakang kuat. Zhen Nanfang bahkan yakin Zhou Yi juga bermasalah, meski masalahnya lebih terkait transaksi kekuasaan dan uang dengan Shi Zhongqiu. Kasus seperti ini ibarat mencabut lobak sampai tanahnya ikut terangkat. Tanpa penyelidikan tuntas, mustahil membuktikan hubungan Zhou Yi dengan kasus Mang. Tapi jika diselidiki habis-habisan, bisa-bisa malah mendatangkan masalah besar. Zhen Nanfang langsung pusing tujuh keliling.
Ye Qinghan kembali. Melihat ekspresi Zhen Nanfang, dia tahu pasti ada perkembangan baru yang tidak baik. Dengan suara lembut dia bertanya: "Nanfang, ada apa?" Zhen Nanfang menceritakan spekulasinya. Ye Qinghan terdiam sejenak, tapi segera menjawab: "Tenang, investigasi harus tetap jalan. Zhou Yi punya latar belakang sekuat apapun, kita tak boleh takut."
Zhen Nanfang berbisik: "Memang begitu teorinya. Tapi kondisi Lao Shu sudah begini. Semua orang sibuk mengurus urusannya. Jika kita bikin masalah lagi, aku khawatir tak ada yang mau tutupi kesalahan kita." Ye Qinghan baru menyadari pertimbangan ini masuk akal. Dia bertanya: "Lalu bagaimana?" Zhen Nanfang menghela nafas: "Aku juga tak tahu. Kita jalan sambil lihat situasi, langkah demi langkah saja."
Lebih dari setengah jam kemudian, dua Audi hitam berhenti di halaman kecil gedung penerimaan tamu Kota Mang. Enam atau tujuh orang turun dari mobil. Tak lama kemudian, pintu kamar Zhen Nanfang didorong terbuka. Seorang lelaki berusia sekitar tiga puluh tahun memimpin masuk, sementara dua polisi dari kantor polisi setempat yang bertugas menjaga gedung itu mengikuti dengan canggung di belakang. Salah satunya bergegas mendekati Zhen Nanfang: "Wakil Wali Kota Xiang sudah datang, kami tidak berani menghadang."
Wakil Wali Kota? Zhen Nanfang dan Ye Qinghan berdiri. Zhen Nanfang melangkah maju, menatap lelaki berusia tiga puluhan di depan dan bertanya: "Anda Zhou Li?" Pria itu tersenyum mengangguk: "Ya, saya Zhou Li. Anda pasti Ketua Tim Zhen?" Sebenarnya Zhou Li juga terkejut. Meski Guo Xuan pernah mengatakan bahwa ketua tim khusus kali ini terlihat seperti anak laki-laki 17-18 tahun, saat benar-benar bertemu Zhen Nanfang, ia merasakan kematangan dan ketenangan yang jauh melampaui usia pemuda itu.
Zhou Li menunjuk seorang pria berusia sekitar empat puluh di belakangnya: "Ketua Zhen, izinkan saya perkenalkan, ini Wakil Wali Kota Liu." Zhen Nanfang hanya mengangguk ringan, tidak mengulurkan tangan. Wakil Wali Kota Liu yang semula mengira Zhen Nanfang akan grogi karena statusnya, justru terkejut melihat pemuda itu bahkan tidak melakukan gerakan paling dasar yaitu berjabat tangan dengan atasan. Wajahnya menunjukkan ketidaksenangan, namun ia tetap diam karena senyuman masih mengembang di wajah Zhou Li.
Zhen Nanfang hanya melirik Wakil Wali Kota Liu sejenak, lalu menatap Zhou Li: "Zhou Li tetap di sini, yang lain tidak berkepentingan harap sementara menunggu di aula gedung penerimaan tamu." Wakil Wali Kota Liu ternyata juga dimasukkan dalam kategori orang tidak berkepentingan, wajahnya pucat pasi: "Beginikah cara kepolisian kota menangani kasus?" Mendengar ini, ketiga orang termasuk Zhen Nanfang tersadar bahwa Wakil Wali Kota Liu masih mengira mereka dari kepolisian kota. Zhen Nanfang menyeringai: "Wakil Wali Kota Liu, kami dari Seksi Sembilan Biro Kelima Kementerian Keamanan Negara yang sedang menangani kasus besar. Kami mengundang Tuan Zhou untuk membantu penyelidikan. Apakah Bapak ikut datang karena juga punya laporan untuk disampaikan?"
Mendengar perkataan Zhen Nanfang, Wakil Wali Kota Liu kaget. Dia benar-benar mengira tim khusus itu dari kepolisian kota, tidak menyangka sama sekali ternyata dari Kementerian Keamanan Negara. Alisnya berkerut saat memandang Zhou Li. Zhou Liming pun terdiam membeku, kenapa dari Kementerian Keamanan Negara? Bukannya Guo Xuan bilang ini tim khusus kepolisian kota? Katanya sengaja datang untuk menyelidiki kasus suapnya Shi Zhongqiu. Rupanya dia sudah dijadikan perantara! Dia menghela napas: "Kalian semua keluar dulu, saya perlu bicara berdua dengan Ketua Tim Zhen."
