Bi Cuo tersenyum getir: "Pertama, dia adalah kakak kandungku. Kedua, status kepala keluarga sementara ini memberiku keuntungan praktis, seperti katanya, ini semacam kompensasi untukku. Tapi siapa sangka, dia bahkan mengakaliku. Esok hari setelah konspirasi kami, dua orang mendatangiku - San Jiu dan Si Liu yang kalian bunuh itu. Mereka bilang aku hanya perlu tampil untuk membuat keluarga Bi terpaku, selebihnya serahkan pada mereka."
Bi Cuo menyalakan rokok: "Ini sebenarnya bagian dari rencana yang sudah kudiskusikan dengan Bi Feng sebelumnya. Aku juga tidak peduli, biarkan mereka yang bertindak. Tapi ketika aksi benar-benar dimulai, baru kusadari ternyata yang disuap bukan cuma aku. Keluarga Bi ternyata ada juga yang berani maju mendukungku, padahal orang-orang itu awalnya tidak punya hubungan erat denganku. Saat itulah aku tahu bahwa aku hanyalah bidak dalam permainan catur ini. Tapi aku tak masalah, meski cuma pion, aku jauh lebih disorot daripada mereka!"
Hua Wei berkata dengan tenang: "Di mana para ahli keluarga Bi? Menurutku, mustahil keluarga Bi tidak punya orang yang bisa menghadapi kedua orang itu. Ke mana mereka bersembunyi?" Bi Cuo menjawab: "Aku juga tidak tahu. Secara logika, keterampilan bertarung beberapa paman seharusnya lebih tinggi dari duo itu. Tapi mereka sama sekali tidak muncul. Keluarga Bi sudah kacau, tapi mereka tetap tidak terlibat."
Shu Yi berbisik: "Mungkin Bi Feng sudah punya konsensus dengan mereka!" Hua Wei menggeleng: "Para tetua keluarga Bi itu, meski sudah uzur, tidaklah pikun. Sekalipun ada konsensus dengan Bi Feng, pasti cuma minoritas. Menurutku, Bi Fu, Bi Li, dan Bi Qi pasti tidak setuju dengan tindakan Bi Feng ini, kecuali..."
Bi Cuo terkejut: “Kecuali apa?” Hua Wei menjawab: “Kecuali mereka sudah mengalami nasib buruk, entah disingkirkan atau terperangkap. Terutama Bi Fu, sepengetahuanku tentang si tua itu, karakternya hampir sama denganku.” Bi Cuo berkata: “Tidak mungkin, mereka semua adalah ahli teratas keluarga Bi. Meski sudah tidak mengurusi urusan duniawi, dengan kemampuan Kakak, mustahil mengalahkan mereka.” Hua Wei berbisik sambil menghela napas: “Sayangnya, yang menghadapi mereka mungkin bukan orang dari keluarga Bi. Ingat, karakter nomor 39 dan 46 saja sudah sehebat itu, apalagi sepuluh besar?”
Shu Yi juga mengerutkan alis. Perkataan Hua Wei cukup masuk akal. Hua Wei melanjutkan: “Shu Yi, sepertinya kamu harus membicarakan hal ini dengan Yan Zheng. Dari situasi yang terjadi, ulah orang itu benar-benar besar skalanya!” Shu Yi mengangguk: “Hm!”
Kemudian, Shu Yi menyuruh Bi Cuo melanjutkan. Bi Cuo berkata: “Kejadian selanjutnya sudah kalian ketahui. Aku berhasil merebut wewenang keluarga Bi dengan mudah. Tapi selama ini keluarga Bi tidak banyak bergerak, sampai minggu lalu, nomor 39 menyuruhku mengirim orang ke Jinling, katanya itu perintah Kakak. Sepertinya ada konflik antara keluarga Fang dari Jinling dengan sebuah keluarga besar lokal. Dia bilang kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk bersatu dengan keluarga besar itu dan menjatuhkan keluarga Fang.”
“Aku sudah tahu. Yang dikirim adalah Bi Duo!” kata Shu Yi. Bi Cuo mengangguk: “Benar. Bi Duo gagal menyelesaikan urusan karena kehadiranmu yang membuat situasi di Jinling berantakan.” Shu Yi menyeringai tanpa berkata-kata.
Bi Cuo berkata: "Setelah kejadian di Jinling, Kakak langsung memprediksi bahwa kamu pasti akan datang ke Songyuan. Meski Bi Duo terus mengatakan kamu sudah dibawa kembali ke Yanjing oleh Kementerian Keamanan Negara, Kakak tahu kamu tak akan lama terjebak di Yanjing. Dia juga yakin begitu tiba di Songyuan, kamu akan langsung mencarinya. Dua hari sebelum kedatanganmu, jebakan ini sudah dipasang. Hanya saja, dia bilang padaku: 'Kali ini rencananya sangat matang, kamu pasti tak bisa lolos dari kematian.'"
Shu Yi bertanya: "Kabarnya Liang Du punya pengaruh besar di keluarga Bi?" Bi Cuo mengangguk kuat: "Benar! Di keluarga Bi, selain Kakak, dialah yang paling berwibawa. Banyak anggota keluarga Bi tidak menerima, tapi mau bagaimana? Kakak bilang, semua harus menghormati Liang Du seperti menghormati dirinya." Shu Yi terdiam. Mengapa Liang Du bisa mendapat penghormatan setinggi itu dari Bi Feng? Jangan-jangan Liang Du adalah tulang punggung 'Aliansi Keluarga Baru' yang katanya ingin menggantikan Delapan Keluarga Besar dengan menyatukan klan-klan aristokrat?"
Hua Wei menyarankan: "Shu Yi, haruskah kita menangkap Bi Feng dulu?" Shu Yi menggeleng: "Tidak, Bi Feng belum bisa disentuh sekarang." Hua Wei protes: "Kenapa tidak? Aku tidak percaya bocah itu tidak bisa di-drop. Apa kita takut tidak bisa mengorek informasi berguna dari mulutnya?"
Shu Yi berkata dengan tenang: "Kita hanya mendengar versi satu sisi dari Bi Cuo. Selama Bi Feng tidak mengakui, kita sama sekali tidak punya cara. Siapakah Bi Cuo? Dia penjahat keluarga Bi, penghasut yang merebut kekuasaan. Seberapa kredibel perkataannya?" Bi Cuo terkejut: "Yang Mulia, yang kukatakan semua benar!" Shu Yi melotot: "Kami tahu kau jujur, tapi apa gunanya kepercayaan kami? Keluarga Bi takkan percaya, apalagi orang luar. Mereka bahkan akan menggigit balik, mengatakan pemberontakanmu adalah instruksiku!"
Shu Yi berhenti sejenak lalu melanjutkan: "Jika tebakanku tepat, tak lama lagi Bi Feng akan datang dengan pasukannya. Saat itu dia pasti akan membersihkan rumah tangga! Dan kita... akan jadi kaki tangan, atau biang keladi!"
Hua Wei bangkit sambil mengumpat: "Bangsat! Ini lagi-lagi jebakan!" Shu Yi tersenyum: "Aku sudah biasa difitnah. Guru, mari kita kabur. Kerugian ini tak sanggup kita tanggung." Bi Cuo panik: "Kalau benar begitu, bagaimana nasibku? Kalian sudah berjanji menjamin keselamatanku!" Hua Wei menyahut: "Urus saja nasibmu sendiri! Kami saja sulit bertahan, mana sempat menjagamu!" Bi Cuo murka: "Bagaimana bisa kalian mengingkari janji?!"
Shu Yi melotot padanya: "Jangan teriak seperti hantu! Kau takkan mati! Ikuti saja kami nanti, jangan sembarangan lari. Patuhi perintahku!" Barulah Bi Cuo lega.
Tidak mengejutkan Shu Yi, suara Bi Feng terdengar dari balik pintu: "Bi Cuo, kau bersekongkol dengan orang luar, merencanakan pembunuhan bangsamu sendiri, mengarantina lunak kepala keluarga, cepat keluar dan terima hukuman keluarga!" Dalam teriakan Bi Feng tidak disebutkan nama Shu Yi maupun Hua Wei. Hua Wei bangkit dan mendatangi jendela kecil untuk melihat - di belakang Bi Feng berdiri tiga orang, ternyata Bi Li, Bi Qi, dan Bi Duo!
Hua Wei berbisik: "Sial, kedua si tua urakan itu juga datang. Shu Yi, sepertinya sulit bagi kita untuk mundur utuh!" Shu Yi berkata: "Apa kau tidak bisa menghadapi mereka berdua?" Hua Wei menjawab: "Satu lawan satu mereka bukan tandinganku, tapi kalau dua lawan satu, peluang menangku tipis." Shu Yi bertanya: "Bi Cuo, bisakah kau hadapi kakakmu?" Bi Cuo menyahut: "Bisa dihadapi pas-pasan!" Shu Yi mengangguk: "Baik, Guru, serahkan Bi Li dan Bi Qi padaku. Habisi Bi Duo dan gerombolan keluarga Bi secepat mungkin, usahakan jangan melukai mereka."
Hua Wei menggelengkan kepala seperti gendang yang diputar: "Tidak melukai mustahil! Pertarungan seperti itu takkan pernah selesai. Berapa lama kau bisa menguras tenaga melawan dua orang?" Shu Yi tersenyum kecut: "Baiklah, terserah padamu!" Hua Wei batuk kecil, lalu menarik pintu keluar dengan Shu Yi dan Bi Cuo mengikuti di belakangnya.
Bi Fu melihat Hua Wei, tersenyum tipis: "Tuan Hua, kita bertemu lagi!"
Hua Wei bersuara: "Bi Feng, melihat kau bersiap siaga membersihkan rumah tangga ini, apakah Shu Yi dan aku juga termasuk targetmu?" Bi Feng tersenyum: "Tuan Hua bercanda, mana mungkin Bi Feng berani memasukkan Tuan dalam hitungan? Tuan boleh pergi sekarang juga. Tentu saja, jika Tuan ingin menghabiskan waktu beberapa hari lagi, Bi Feng pasti akan memperlakukan Tuan sebagai tamu kehormatan!"
Hua Wei menegaskan dengan suara berat: "Hm, itu baru seperti ucapan manusia. Lalu bagaimana dengan muridku?" Bi Feng tertegun sejenak: "Muridmu? Oh, maksudmu Shu Yi?" Hua Wei mengangguk: "Benar, Shu Yi!" Wajah Bi Feng berubah masam: "Shu Yi mendorong Bi Cuo memberontak, menghasut perseteruan keluarga. Tanpa dia, Bi Cuo takkan melakukan tindakan tidak bermoral ini. Keluarga Bi pasti takkan membiarkannya lolos. Tuan Hua, peribahasa mengatakan orang bijak tahu membaca situasi. Aku yakin Tuan takkan bermusuhan dengan keluarga Bi hanya demi seorang Shu Yi?"
Hua Wei tertawa, tertawa terbahak-bahak: "Bi Feng, kau salah. Di hatiku, seluruh keluarga Bi tak ada artinya dibanding satu Shu Yi." Bi Qi berteriak keras: "Hua! Kau terlalu sombong!" Bi Li segera menghadang Bi Qi: "Bi Qi, jangan tidak sopan!" Lalu ia menatap Hua Wei: "Tuan Hua, saudaraku telah bersikap tidak pantas. Biarlah aku yang meminta maaf." Hua Wei diam, memandangnya dalam keheningan. Bi Li melanjutkan: "Tuan, ini urusan rumah tangga keluarga Bi. Harap Tuan tidak ikut campur!"
Hua Wei mengangguk: "Baik, kalau kalian mau aku tidak ikut campur, aku akan pergi bersama muridku. Kalian keluarga Bi mau saling menghancurkan sesama, itu urusan kalian sendiri!" Bi Feng dengan wajah muram berkata: "Tidak boleh! Shu Yi tidak boleh pergi!" Bi Li juga mengangguk: "Tuan Hua, mengizinkanmu pergi sudah merupakan bentuk penghormatan terbesar Keluarga Bi padamu!" Hua Wei tersenyum: "Oh begitu? Aku justru ingin melihat seperti apa bentuknya kalau Keluarga Bi tidak menghormatiku! Ngomong-ngomong, mana si tua Bi Fu itu? Suruh dia keluar! Sepertinya hanya dia yang masih memahami situasi di seluruh Keluarga Bi!"
Perkataan Hua Wei ini benar-benar memicu kemarahan keluarga Bi. Bi Feng berkata: "Kalau sudah begini, kedua Paman tidak perlu lagi banyak bicara. Hari ini apapun yang terjadi, kedua orang ini harus kita tahan! 07, 08!" Bi Feng justru menarik Bi Qi dan Bi Li yang sedang murka dan ingin menerjang ke depan, memanggil dua kode tersebut!
Dua bayangan hitam tiba-tiba terbang keluar dari tempat tersembunyi, menghadang Hua Wei dan Shu Yi.
Shu Yi dan Hua Wei sama-sama terkejut. 07 dan 08 adalah yang masuk peringkat sepuluh besar. Shu Yi berbisik pada Hua Wei: "Guru, biar aku saja!" Hua Wei mengangguk halus: "Jangan beri ampun!" Matanya tak lepas mengawasi beberapa anggota keluarga Bi. Di lubuk hati, Hua Wei mulai menyesal telah membawa Shu Yi ke Beihe. Ternyata situasinya jauh lebih rumit dari yang dia bayangkan.
Di sisi, Bi Qi bertanya dengan suara rendah yang tidak puas kepada Bi Li: "Kakak Ketiga, latar belakang Hua Wei ini apa sebenarnya? Sepertinya kau cukup takut padanya." Bi Li menjawab: "Bukan takut, tapi tidak ingin mencari masalah yang tidak perlu. Kau tidak familiar dengan Hua Wei, tapi pasti kau tahu julukannya - Tian Sha! Dia salah satu dari tiga ahli tingkat dewa paling misterius di Tiongkok, pernah menjabat sebagai Pelatih Kepala Pasukan Pengawal, bodyguard pribadi beberapa petinggi Tiongkok semuanya hasil binaannya. Singkatnya, bermasalah dengannya berarti masalah besar!"
