Ye Qinghan tetap diam. Hatinya berdarah. Terhadap Zhongli Yan, dia telah mencurahkan emosi yang sangat dalam. Untuk pertama kalinya dia merasakan luka yang ditimbulkan oleh cinta.
Melihat Ye Qinghan terus-menerus mengabaikannya, Zhongli Yan menghela napas sendu: "Baiklah. Kalau kau sudah tidak mau bekerja sama lagi denganku, tak ada lagi yang perlu kubicarakan. Anggap saja kita tak pernah saling mengenal. Jagalah dirimu baik-baik." Setelah berkata demikian, dia berdiri dan berjalan menuju pintu kamar.
"Tepat saat dia menarik pintu, Ye Qinghan bertanya pelan, 'Apakah sejak awal kamu mendekatiku hanya demi misi keluarganya?' Zhongli Yan tertegun sejenak, lalu mengangguk. Dia tak ingin membohongi Ye Qinghan, 'Benar. Saat itu aku belum benar-benar memahamimu. Bukan suka atau benci. Kakek menyuruhku mencari cara mendekati kalian, jadi aku hanya menuruti.'"
"'Tapi setelah bersentuhan denganmu, aku mulai perlahan-lahan menyukaimu. Sering kubayangkan, andai aku bukan dari keluarga Zhongli, dan kamu bukan orang Badan Intelijen, kita hanya rakyat biasa. Alangkah indahnya bisa bebas saling mencintai, bersama membayangkan masa depan, atau punya rumah sendiri yang hidup sederhana namun penuh berkah.'"
Ye Qinghan menjawab, "Kamu salah. Bukan identitas atau latar belakang yang menghalangi cinta kita, tapi pilihan. Yan'er, sebenarnya kita punya kesempatan memilih. Dulu kami sudah curiga ada masalah dengan keluarga Zhongli, tapi tetap memilih percaya padamu. Ingat saat kau minta aku mohon Kepala Shu agar boleh bergabung dengan Divisi 9? Saat itu kukira kau gadis yang tahu benar-salah dan bijaksana. Kami senang melihat perubahanmu, tapi kau khianati kepercayaan ini."
Zhongli Yan tersenyum kecut, "Kau tak mengerti. Terlahir di klan seperti ini, kadang memang tak ada pilihan. Aku bisa mengabaikan segalanya, tapi tidak orang tua dan saudara-saudaraku. Jika aku berkhianat, mereka termasuk ayah-ibuku mungkin akan dijadikan fondasi seperti Xiao Xie dan Xiao Tian, dikorbankan demi kepentingan keluarga."
Ye Qinghan mengangkat kepalanya: "Fondasi?"
Zhongli Yan mengangguk: "Benar, keluarga menyebut anggota yang mengorbankan nyawa demi kepentingan keluarga sebagai fondasi. Zhongli Xie adalah fondasi, Zhongli Tian juga." Ye Qinghan baru menyadari Zhongli Yan masih berdiri di samping pintu yang setengah terbuka. Ia berkata: "Tutup pintunya, mari kita duduk dan ngobrol baik-baik."
Mendengar janji Ye Qinghan untuk berbincang, Zhongli Yan merasa senang sekaligus bersemangat. Ia masih mempedulikan perasaan Ye Qinghan, sadar telah menyakiti hatinya. Ia berharap mendapat pengampunan, bahkan masih ingin melanjutkan hubungan meski tahu kemungkinannya sangat kecil.
Zhongli Yan duduk di sofa sebelah. Matanya menatap Ye Qinghan dalam keheningan tanpa mengucapkan sepatah kata.
Ye Qinghan berkata: "Ada beberapa pertanyaan di hatiku, bisakah kau menjawabnya?"
Zhongli Yan berpikir sejenak, lalu mengangguk.
Ye Qinghan bertanya: "Kabarnya Zhongli Xie adalah jenius ilmu bela diri keluarga Zhongli. Bagaimana mungkin klan kalian rela mengorbankan orang seperti dia?"
Zhongli Yan tersenyum: "Ia memang seorang jenius, tapi keluarga Zhongli tidak hanya punya Zhongli Xie sebagai bakat. Hanya saja Zhongli Xie lebih sering dipuji keluarga, tentu saja, puji kadang juga berarti bunuh! Semakin besar reputasi Zhongli Xie di luar, semakin besar pengaruhnya jika terjadi sesuatu. Untuk menghadapi Shu Yi, keluarga Zhongli harus mengeluarkan modal. Jika satu Zhongli Xie saja bisa menghancurkan Shu Yi, keluarga Zhongli pasti untung besar."
Ye Qinghan bertanya lagi: "Jujurlah padaku, seberapa dalam keterlibatanmu? Apa saja yang sudah kau lakukan selama kasus ini?"
Zhongli Yan menatap Ye Qinghan dengan tatapan penuh perasaan: "Kau masih peduli padaku?" Ye Qinghan tidak menjawab, tangannya gemetar menyalakan rokok. Zhongli Yan berkata: "Tugasku hanya mendekati kalian, melaporkan perkembangan penyelidikan ke keluarga." Ye Qinghan bertanya: "Ada hubungan apa dengan kematian Zhongli Tian dan Zhongli Xie?"
Zhongli Yan menggeleng: "Tidak." Ye Qinghan berkata: "Setidaknya kau harus tahu siapa pembunuhnya?" Zhongli Yan menjawab: "Xiao Tian dibunuh langsung oleh kakek. Sedangkan Xiao Xie, kemungkinan besar dibunuh istri keempat paman."
Ye Qinghan tertegun. Bukankah "istri keempat paman" yang dimaksud Zhongli Yan adalah Wang Xinli? Bagaimana mungkin Wang Xinli membunuh Zhongli Xie?
Melihat ekspresi Ye Qinghan, Zhongli Yan berkata: "Kau belum tahu hubungan sebenarnya antara Keluarga Wang di Kota Mang dengan keluarga Zhongli, kan?" Ye Qinghan menjawab: "Keluarga Wang dan Zhongli bersaudara melalui pernikahan, penghubung alaminya adalah pernikahan paman keempat dan bibimu."
Zhongli Yan berkata dengan tenang: "Sekitar seratus tahun yang lalu, keluarga Zhongli menjadi sasaran pembersihan oleh pemerintah Qing karena mendukung Partai Revolusioner yang dipimpin Tuan Sun Yat-sen. Saat itu hampir seluruh klan kami musnah, dari hampir sepuluh ribu anggota hanya tersisa kurang dari 20% yang selamat. Para penyintas terbagi menjadi dua kelompok - satu kelompok mengungsi ke Jiangnan dan menetap di Kota Mang dengan mengubah marga menjadi Wang, sementara kelompok lainnya tetap di Lingnan dan bersembunyi di pegunungan terpencil."
"Baru setelah Dinasti Qing digulingkan, kelompok di Lingnan kembali ke Gunung Li dan membentuk Keluarga Zhongli modern. Sementara keturunan di Kota Mang sudah mapan sebagai Keluarga Wang yang menjadi keluarga terpandang di sana. Secara logika seharusnya mereka kembali menggunakan marga asli, namun setelah musyawarah antar pemimpin klan, diputuskan untuk membiarkan cabang Kota Mang tetap menggunakan marga Wang sebagai kekuatan tersembunyi keluarga Zhongli. Dengan cara ini, sekalipun terjadi bencana besar lagi, masih akan ada garis keturunan yang tersisa."
Ye Qinghan terkejut mendengar penjelasan ini. Ternyata Keluarga Wang di Kota Mang adalah bagian dari keluarga Zhongli.
Zhongli Yan tidak menghiraukan keterkejutannya: "Kau pikir pernikahan Paman Keempat dan Bibi Keempat saja cukup membuat Keluarga Wang di Kota Mang memberikan dukungan penuh pada setiap aksi keluarga Zhongli?"
Ye Qinghan merasa perlu melaporkan kondisi ini kepada Pak Shu. Ia berkata pada Zhongli Yan, "Aku akan keluar sebentar." Zhongli Yan menjawab dengan nada sedih, "Aku tahu kau buru-buru memberi tahu mereka. Pergilah. Sebenarnya sejak hari aku mulai menyukaimu, aku sudah tahu bahwa diriku akan menjadi penjahat bagi keluarga Zhongli."
Ye Qinghan mengerutkan alis, "Kau salah. Seperti kakekmu yang suka menimbulkan masalah lagi, merusak stabilitas Tiongkok, dan merugikan keturunannya sendiri—dialah penjahat sebenarnya bagi keluarga Zhongli." Setelah mengucapkan itu, Ye Qinghan pergi.
Zhongli Yan duduk termenung di sofa, merenungkan kata-kata terakhir Ye Qinghan sebelum pergi.
Karena Shu Yi tidak ada, Ye Qinghan menarik Zhen Nanfang masuk ke kamar Zhu Yi.
Zhu Yi dan Zhen Nanfang langsung tahu dari raut wajah buru-buru Ye Qinghan bahwa ia telah menemukan petunjuk penting dari Zhongli Yan. Mereka diam seraya memandangi Ye Qinghan yang sedang bersemangat.
"Aku menemukan fakta mengejutkan. Ternyata Keluarga Wang di Kota Mang adalah cabang dari keluarga Zhongli..." Ye Qinghan menjelaskan asal-usul Keluarga Wang di Kota Mang secara detail. Keduanya terkejut, Zhen Nanfang berkomentar, "Pantasan saja kami menghadapi hambatan begitu besar di Kota Mang."
Ye Qinghan melanjutkan, "Tuan, Yan'er bisa memberitahu kami hal yang begitu rahasia, sepertinya sifat dasarnya tidak buruk. Meski dia juga terlibat dalam kasus ini, Tuan, bisakah Bantu membantunya agar dia bisa menebus kesalahan dengan prestasi, dan tidak menuntutnya lagi?" Zhu Yi mengerutkan alisnya, "Qinghan, aku tahu kau punya perasaan padanya. Tapi apakah hanya ini yang dia ceritakan padamu?"
Ye Qinghan tertegun sejenak. Sepertinya ada maksud tersembunyi dalam perkataan Zhu Yi. Mungkinkah ada hal lebih penting yang tidak diungkapkan Zhongli Yan padanya? Otaknya bekerja cepat, "Kami masih dalam pembicaraan. Hanya saja setelah mendengar hal ini, aku merasa ini sangat penting jadi tidak bisa diam dan langsung datang memberitahu kalian."
Zhu Yi menggelengkan tangan, "Kalau begitu lanjutkan dulu pembicaraanmu. Setelah selesai, baru kembali laporkan pada kami."
Semangat Ye Qinghan yang awalnya berkobar tiba-tiba didinginkan oleh Zhu Yi. Dengan terpaksa dia kembali dulu. Sepanjang jalan pulang, dia terus memikirkan maksud perkataan Zhu Yi. Mungkinkah ada rahasia lebih besar pada diri Zhongli Yan?
Melihat Ye Qinghan pergi, Zhen Nanfang bertanya, "Tuan, menurutmu apakah Zhongli Yan akan jujur pada Brother Ye?" Zhu Yi menggelengkan kepala, "Sulit kukatakan. Kita tidak bisa mengabaikan kekuatan cinta. Tidakkah kau lihat? Qinghan sangat memperhatikan Zhongli Yan. Alasan dia buru-buru melaporkan temuannya pada kita adalah agar Zhongli Yan bisa menebus dosa dengan jasa. Zhongli Yan juga punya perasaan pada Qinghan, hanya saja dia masih ragu. Apakah akhirnya dia akan mengungkapkan semua yang dia tahu, tergantung perkembangan hubungan mereka."
Zhen Nanfang tersenyum: "Benar juga!"
Melihat Ye Qinghan kembali, Zhongli Yan bertanya: "Apa kata mereka?" Ye Qinghan tidak menjawab, malah mengawasi ketat wajah cantiknya yang tampak lesu: "Yan'er, masih ada rahasia apa lagi yang kausembunyikan?" Jantung Zhongli Yan berdebar, jangan-jangan mereka memang sudah tahu sesuatu?
Zhongli Yan memaksakan senyuman, menggelengkan kepala.
Ye Qinghan berkata: "Yan'er, sudahkah kau pikirkan ucapanku tadi? Tindakanmu ini bukan untuk kebaikan keluarga Zhongli, sebaliknya justru menjerumuskan mereka ke situasi genting. Sekalipun keluarga Zhongli sekarang kuat, menurutmu sanggupkah menantang mesin negara? Negara selalu mendukung keluarga aristokrat, mustahil keluarga Zhongli bisa mencapai reputasi dan kemampuan tim seperti sekarang dalam puluhan tahun tanpa dukungan negara. Tapi sekarang apa yang kalian lakukan? Bermusuhan dengan negara, jika tidak menghentikan diri di tepi jurang, aku tidak tahu apakah keluarga Zhongli masih akan eksis."
Ye Qinghan tidak sedang mengintimidasi atau melebih-lebihkan. Menjadi musuh bebuyutan negara, menghancurkan satu keluarga Zhongli tidak perlu mengeluarkan tenaga.
Zhongli Yan terdiam, menundukkan kepala.
Ye Qinghan merasa semua yang perlu dikatakan sudah jelas. Ia pun menutup mulutnya. Ia berharap Zhongli Yan akan mempertimbangkan baik-baik ucapannya. Bagaimanapun, dari lubuk hatinya, ia masih ingin menyelamatkan Zhongli Yan dan asmara ini.
Untuk waktu yang cukup lama, kedua orang itu tetap diam. Akhirnya, Zhongli Yan mengangkat kepalanya: "Aku ingin bertemu Kepala Shu." Ye Qinghan menjawab: "Kepala Shu baru akan tiba nanti malam, aku akan mengantarmu menemui Tuan dan Xiao Zhen dulu." Zhongli Yan mengangguk: "Baiklah."
