Usai menelepon, Liu Zhi melontarkan pandangan penuh teka-teki ke arah Zhen Nanfang.
Zhen Nanfang tersenyum kecut sambil menggeleng. Ternyata Liu Zhi benar-benar tidak tahu latar belakang identitas mereka. Awalnya Zhen Nanfang secara mencolok mengambil alih kasus pembunuhan di Kota Lai dan membentuk tim khusus, hal ini sudah diketahui banyak orang. Sebagai anggota keluarga Liu, keterlambatan Liu Zhi dalam mengetahui hal ini sungguh tak terduga!
Dia takkan menganggap serius permintaan togang Liu Zhi. Dengan tenang dia berkata pada Ye Qinghan: "Kakak Ye, sekarang Manajer Liu sudah selesai menelepon, mari kita mulai darinya!"
Usai berkata demikian, Zhen Nanfang meninggalkan kantor Liu Zhi menuju ruang rapat yang dibuka Yuan Caishan sebagai ruang interogasi sementara. Yuan Caishan berpura-pura kooperatif dengan polisi. Melihat ruangan masih kosong, Zhen Nanfang tersenyum: "Kau berpura-pura. Identitasmu sudah terbongkar, lebih baik kembali ke kesatuan saja!"
Yuan Caishan tersenyum kecut: "Tapi saya harus melapor dulu kepada Kepala Lu."
Zhen Nanfang menggelengkan kepala: "Aku melakukan ini demi kebaikanmu. Jika mereka sudah berani membunuh diam-diam sekali, tidak menutup kemungkinan akan ada yang kedua, ketiga." Yuan Caishan terdiam. Perkataan Zhen Nanfang benar, tapi ia masih berat melepas pekerjaan formal ini dimana ada cewek cantik yang bisa dipacari, ada uang yang masuk.
Zhen Nanfang terlalu mengerti karakter temannya: "Masih tetap dengan sifat mati-matian cari uang? Bahayanya, ada uang yang bisa kau dapat tapi tak sempat kau nikmati!" Setelah berkata demikian, Zhen Nanfang mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya. Yuan Caishan berpikir sejenak, lalu menggigit bibir: "Baiklah, lagipula aku juga tidak bisa terus menginap di sini." Zhen Nanfang mengangguk: "Benar. Jika kau tetap di sini, polisi saja sudah cukup membuatmu stres. Kematian Jian Lijuan pasti akan menjeratmu."
Zhen Nanfang mengangkat data yang diberikan Yuan Caishan dari meja lalu memeriksanya dengan teliti.
Yuan Caishan berbisik: "Ini semua orang yang pernah kontak dengan Qi Xuan'er." Zhen Nanfang berkata padanya: "Begini saja. Kamu dan Xie Yi kumpulkan dulu mereka semua, lalu antar satu per satu ke ruang rapat. Aku yang akan interogasi langsung."
Yuan Caishan dan Xie Yi segera berangkat.
Xiao Hui tersenyum kecut, menggelengkan kepala: "Yuan Caishan ini tetap saja karakternya yang sama. Benarkah uang begitu penting baginya?" Zhen Nanfang menjawab: "Soal ini sulit dijawab. Kecintaannya pada uang mungkin ada alasan pribadi, mungkin trauma kemiskinan di masa lalu. Uang memberinya kepuasan, rasa aman, atau mungkin dia pernah mengalami pukulan hebat terkait uang hingga jadi seperti ini. Singkatnya, ada sebab maka ada akibat. Tapi menurutku ini tidak sampai merugikan."
Zhen Nanfang menghela napas: "Hanya saja kurasa dia tidak seharusnya jatuh cinta pada Jian Lijuan. Asmara yang salah tempat bisa membunuhnya."
Xiao Hui melirik Zhen Nanfang: "Justru kulihat ini sifat aslinya. Keseriusan dalam hubungan asmara bukanlah hal buruk." Zhen Nanfang merasa ada sindiran dalam perkataan Xiao Hui. Ia tak ingin memperpanjang masalah ini, batuk kecil lalu bertanya: "Ayah Liu Zhi ini apa latar belakangnya?" Xiao Hui menjawab: "Itu harus kau tanya langsung padanya, atau mungkin Liu Xue."
Zhen Nanfang berkata: "Sudahlah, tak perlu ditanya. Sebentar lagi kita akan tahu sendiri."
Saat mereka berbicara, keributan terdengar dari luar. Suara keras Ximen Wuwang yang sedang berdebat dengan seseorang menggema. Xiao Hui tersenyum: "Tampaknya Cao Cao yang kita sebutkan tadi sudah datang."
Zhen Nanfang berdiri, berjalan ke luar bersama Xiao Hui.
Sekelompok tentara bersenjata lengkap mendorong Ximen Wuwang dan Jin Dahai sambil menerobos masuk. Mereka dipimpin oleh seorang kapten.
Zhen Nanfang berdiri di koridor sambil menyeringai: "Sombong sekali!" Kapten itu bermuka muram: "Apapun identitas kalian, segera pergi dari sini." Zhen Nanfang bertanya tenang: "Berdasarkan apa?"
Saat itu Liu Zhi juga keluar dari kantornya: "Kak Xiong, ini mereka. Mereka mengacau di perusahaan kami dengan kedok penyelidikan kasus. Sudah kuminta tunjukkan dokumen administrasi, tapi mereka tidak bisa memperlihatkannya."
Kapten mengangguk ke arah Liu Zhi, memberi isyarat agar dia tenang karena masalah akan diselesaikan.
Kemudian dia memerintahkan bawahannya: "Bawa kelompok yang pura-pura polisi ini!" Para prajurit bawahannya bersiap menangkap. Zhen Nanfang menyeringai: "Seorang kapten berani semena-mena? Akan kulihat dasar hukum penangkapan ini! Xiao Hui..." Xiao Hui yang tahu dirinya kembali akan berperan sebagai pengawal, melangkah cepat mendekati sang kapten. Kapten tak menyangka kelincahan Xiao Hui. Sebelum sempat bereaksi, pistol di pinggangnya sudah berpindah ke tangan Xiao Hui, dengan moncong senjata kini menekan pelipisnya.
Para prajurit tertegun sesaat sebelum menyadari situasi. Dua puluh lebih moncong senjata mengarah ke Xiao Hui, namun dia sudah mundur ke samping Zhen Nanfang sambil menjadikan sang kapten sebagai perisai.
"Jangan neko-neko!" suara kapten bergetar ketakutan. Zhen Nanfang berkata tenang: "Lapor, kalian dari bagian mana?" Kapten menjawab: "Kami dari Komando Garnisun Kota Lai." Merasa Zhen Nanfang bertanya, kapten mulai berani: "Tahukah kalian konsekuensi dari tindakan ini?"
Zhen Nanfang malas meladeninya.
Mengeluarkan telepon dan menghubungi Liu Pingchuan.
"Wakil Komandan Liu, halo, saya Zhen Nanfang." Mendengar suara Zhen Nanfang, Liu Pingchuan berkata: "Xiao Zhen ya, ada apa?" Zhen Nanfang bertanya: "Liu Zhi adalah keponakanmu?" Liu Pingchuan tidak menyangka Zhen Nanfang akan menanyakan Liu Zhi, ia menjawab: "Hm, iya, ada masalah apa?"
Zhen Nanfang berkata: "Keponakanmu hebat sekali. Hari ini saya datang ke Perusahaan Hiburan Bintang untuk menyelidiki sebuah kasus, sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Kakak Xue. Tapi Liu Zhi justru menghalangi dengan segala cara, sekarang malah memanggil satu tim dari Markas Komando Garnisun untuk membawa kami pergi. Wakil Komandan Liu, menurutmu apa yang harus saya lakukan?"
Liu Pingchuan terdiam membeku. Lama kemudian baru berkata: "Suruh pemimpin regu yang menerima telepon!" Zhen Nanfang tersenyum menyerahkan telepon ke Kapten Xiong: "Xiao Hui, lepaskan dia!" Xiao Hui melepaskan kapten, para prajurit bawahan kapten langsung mengerumuni, sang kapten mengibaskan tangan menyuruh mereka mundur.
Saat Zhen Nanfang menelepon, ia mendengar semuanya. Wakil Komandan Liu tentu ia tahu siapa, tapi tetap setengah percaya. Jika Zhen Nanfang dan kawanannya mengenal Liu Pingchuan, bagaimana mungkin mereka menyelidiki perusahaan putrinya? Lalu mengapa Liu Zhi bertengkar dengan mereka? Ia menerima telepon: "Halo, siapa ini?"
Liu Pingchuan berkata dengan tenang: "Saya Liu Pingchuan, Ping Shan yang menyuruhmu datang ya?" Meski hanya melalui telepon, sang Kapten tetap terpengaruh oleh semangat kepemimpinan Liu Pingchuan. Ia langsung berdiri tegak lalu menjawab: "Benar, saya diutus oleh Kepala Staf Liu Ping Shan." Liu Pingchuan berkata: "Mundur! Nanti saya sendiri yang bicara dengan Ping Shan."
Sang Kapten terdiam sejenak, bingung dengan situasi ini.
Namun ia tidak berani mengabaikan perintah Liu Pingchuan. Liu Pingchuan adalah Wakil Komandan Angkatan Laut berpangkat Letnan Jenderal, sementara adiknya Liu Ping Shan meski menjabat sebagai Kepala Staf Komando Garnisun Kota Lai, hanya berpangkat Kolonel - selisih level yang sangat jauh. Ia buru-buru menjawab: "Siap!" Lalu mengembalikan telepon kepada Zhen Nanfang dengan ekspresi bingung dan kecewa.
Zhen Nanfang berbisik: "Hati-hati di jalan, tidak usah diantar!" Sang Kapten pergi dengan perasaan kesal.
Zhen Nanfang menatap Liu Zhi: "Silahkan menelepon lagi." Tanpa menunggu respon, ia langsung menuju ruang rapat.
Liu Ping Shan menerima telepon dari Liu Pingchuan: "Kakak, apa ini tentang urusan perusahaan Xiao Xue? Sudah saya kirim orang untuk menyelesaikannya!" Liu Pingchuan menghela napas: "Kau ini... Aku sampai bingung harus berkata apa. Kau tahu latar belakang mereka?"
Liu Pingchuan berbisik: "Mereka adalah anak buah Shu Yi. Nama Shu Yi pasti pernah kau dengar? Jika belum, aku beri tahu sekarang - dia adalah Kepala Biro Divisi 9 Badan Intelijen dan Divisi 9 Keamanan Militer. Yan Zheng mungkin bisa kuecualikan, tapi Lu Yilei..."
Liu Pingshan kaget: "Apa? Liu Zhi bilang cuma beberapa polisi kecil?" Liu Pingchuan berkata: "Pingshan, mentalitas harus dijaga. Untuk investigasi mereka, kita harus dukung. Kota Lai belakangan sering ada masalah. Jangan sampai kamu terlibat, nanti aku pun tak bisa bantu. Kabarnya anakmu Xiao Zhi dekat dengan anak ketiga keluarga Tang?"
Liu Pingshan menjawab: "Aku tak tahu. Urusannya jarang kucampuri." Liu Pingchuan menanggapi: "Kontrol sedikit! Ikut Tang San tak ada baiknya!" Liu Pingshan buru-buru menyahut: "Baik, akan kuingatkan dia." Liu Pingchuan lalu berkata: "Kalau begitu, cukup sampai sini." Menutup telepon, Liu Pingchuan menelepon Liu Xue. Ia heran, hubungan Zhen Nanfang dengan Liu Xue kan baik, kenapa tiba-tiba mulai menyelidiki perusahaan Liu Xue?
Mendengar pertanyaan ayahnya, Liu Xue tersenyum: "Ayah, Zhen Nanfang sudah beri tahu aku sebelumnya. Investigasinya di perusahaan terkait kasus Qi Xuan'er..." Liu Xue menjelaskan panjang lebar tentang Qi Xuan'er. Liu Pingchuan terkejut. Liu Xue tak tahu siapa Qi Xuan'er, tapi ia paham. Pertemuan Qi Xuan'er dengan Zhen Nanfang di klub malam itu diaturnya sendiri. Identitas Qi Xuan'er sangat kompleks - seberapa kompleks hanya dia yang paling tahu.
Qi Xuan'er secara permukaan adalah selebritas akting kecil, namun dia juga merupakan penyelidik rahasia Badan Keamanan Militer. Identitas lainnya adalah agen intelijen dari Departemen Intelijen Angkatan Laut. Alasan Lu Yilei menyerahkan garis intel Qi Xuan'er kepada Liu Pingchuan adalah mempertimbangkan statusnya di Departemen Intelijen Angkatan Laut. Jika tidak, bahkan Liu Pingchuan pun tidak mengetahui identitas militernya.
Tapi Qi Xuan'er ternyata hilang! Liu Pingchuan segera menyadari keseriusan masalah ini. Dia buru-buru menelepon Lu Yilei. Mendengar laporan Liu Pingchuan, Lu Yilei murka dalam hati. Yuan Caishan ini, mengapa tidak melaporkan urusan penting seperti ini? Dia langsung mengangkat telepon dan menghubungi Yuan Caishan yang menerima panggilan: "Direktur Lu!"
Lu Yilei mencaci: "Direktur apa? Kenapa tidak segera melaporkan hilangnya Qi Xuan'er?" Yuan Caishan menjawab: "Tadi malam saya tidak bisa menghubunginya, saya kira mungkin HP-nya kehabisan baterai di luar. Setelah berkumpul kembali dengan Xiao Zhen, dialah yang bilang untuk tidak buru-buru melapor." Lu Yilei berkata tegas: "Misi ini saya berikan langsung padamu, tahukah kamu bahwa jika terjadi masalah harus segera melapor padaku!"
Zhen Nanfang tidak jauh dari Yuan Caishan. Dia merebut telepon: "Direktur Lu, saya Zhen Nanfang. Ini kesalahan saya. Awalnya saya ingin bisa menemukannya secepatnya, jadi..." Lu Yilei mulai tenang. Dia ingat bahwa Zhen Nanfang cs tidak tahu pentingnya Qi Xuan'er. Dia menghela napas: "Ada petunjuk?" Zhen Nanfang menjawab datar: "Tidak ada." Lu Yilei menutup telepon.
