Zhen Nanfang tersenyum: "Apa kru film horor itu yang kalian temui?" Xiao Sheng menjawab: "Benar! Pemain figuran saja begitu profesional, zombie mereka perankan dengan sangat sempurna!" Saat Xiao Sheng sampai di bagian ini, Ye Qinghan tiba-tiba berdiri: "Dari tadi aku merasa ada yang tidak beres! Figuran-figuran itu tidak normal!"
Xiao Sheng bertanya bingung: "Apa yang salah dengan mereka?" Ye Qinghan menjelaskan: "Figuran biasanya hanya karakter dadakan. Tidak mungkin mereka begitu larut dalam peran. Xiao Sheng, ingat tidak? Setelah sutradara bilang 'cut', semua figuran masih tetap seperti itu. Kalau bukan karena terlalu larut berakting, hanya ada satu kemungkinan - pikiran mereka sudah dikendalikan."
Perkataan Ye Qinghan membuat semua orang terkejut. Qi Xuan'er berkata: "Pantas saja! Laporan intel seharusnya tidak salah. Kenapa tidak menemukan apa-apa? Kita harus kembali ke sana lagi."
Kembali ke "Pangkalan Film Xingchen", mencari lokasi syuting film horor tadi. Sudah tidak ada bayangan manusia sama sekali.
Qi Xuan'er berkata: "Ini semua salahku, kenapa aku tidak berpikir mereka akan memanfaatkan syuting sebagai kedok." Zhen Nanfang bertanya: "Dermaga kedua, apa mereka pergi ke dermaga kedua?" Qi Xuan'er mengangguk: "Hm, pasti begitu." Ye Qinghan dan Xiao Sheng segera berlari menuju dermaga kedua.
Di dermaga kedua berlabuh sebuah kapal besar yang mengibarkan bendera nasional Korea Selatan.
Ye Qinghan dan Xiao Sheng bersembunyi di tempat tersembunyi. Melihat Zhen Nanfang dan yang lain menyusul, Ye Qinghan berbisik: "Nanfang, mereka mungkin ada di kapal itu, tapi kapalnya mengibarkan bendera Korea Selatan." Zhen Nanfang menjawab: "Lalu kenapa? Sekalipun mengibarkan bendera PBB tetap harus diselidiki."
Xiao Sheng tersenyum kecut: "Nanfang, kalau kita naik kapal tapi tidak menemukan apa-apa, masalah internal kita akan parah. Kau tahu urusan diplomatik tidak ada yang sepele." Ye Qinghan menambahkan: "Benar, sudah hampir satu jam sejak terakhir melihat mereka di lokasi syuting. Jika mereka sudah pergi dengan kapal lain, berarti ini pasti jebakan yang mereka tinggalkan."
Harus diakui perkataan Ye Qinghan sangat masuk akal. Zhen Nanfang juga memikirkan hal ini, tapi dia tidak bisa menerima kekalahan. Ia menyesal waktu itu tidak memperhatikan masalah rombongan figuran yang disebut-sebut itu ketika mereka memilih jalur kiri.
Tapi Zhen Nanfang tentu tak akan menunjukkan ketidaksenangan pada Ye Qinghan dan Xiao Sheng. Ia hanya bisa berhadapan dengan kapal itu: "Selidiki, kalau ada masalah gue yang tanggung jawab." Ye Qinghan melirik Xiao Sheng. Xiao Sheng berkata: "Kalau sudah bertekad menyelidik, ini bukan urusan Zhen Nanfang sendirian. Tanggung jawab kita semua bareng-bareng." Ye Qinghan tersenyum: "Lalu tunggu apa lagi?" Xiao Sheng berseru: "Maju!" Ye Qinghan juga menyahut: "Maju!"
Ye Qinghan dan Xiao Sheng menjadi pion perintis. Keduanya langsung berjalan menuju kapal kargo itu.
Di dermaga, dua-tiga lelaki berbaju hitam menghadang mereka. Salah satu dalam bahasa Korea berkata: "Berhenti! Kalian siapa?" Zhen Nanfang melangkah maju: "Kami dari bea cukai. Menduga kapal ini terlibat penyelundupan. Kami harus menggeledah." Zhen Nanfang bicara dalam bahasa Mandarin. Tiga sosok hitam tak paham. Qi Xuan'er segera menerjemahkan perkataan Zhen Nanfang.
Ketiga lelaki hitam terdiam sejenak. Zhen Nanfang mengeluarkan sebuah dokumen dan memperlihatkannya. Sosok hitam yang bicara tadi hendak meraihnya untuk melihat jelas, tapi Zhen Nanfang sudah menyimpan dokumen itu.
Tiga lelaki hitam berbisik-bisik. Lama kemudian, mereka berkata: "Tidak boleh! Kalian tak boleh naik. Ini kapal dagang Korea Selatan. Tanpa bukti kuat, kalian tak berhak memeriksa." Setelah terjemahan Qi Xuan'er, Zhen Nanfang menyeringai: "Gue enggak percaya! Di kandang sendiri Tiongkok, kalian berani main kasar. Brother Ye, Sheng Ge, maju! Gue pengin lihat berani tidak mereka menghalangi tugas resmi."
Ye Qinghan dan Xiao Sheng mendorong tiga sosok berbaju hitam. Tak disangka, ketiganya tiba-tiba mengeluarkan senjata dan mengarahkan moncong senjata ke arah mereka: "Berhenti, atau kami tembak!" Ini benar-benar memprovokasi Ye Qinghan dan Xiao Sheng. Dengan jarak yang sangat dekat, mereka hanya perlu menggeser posisi untuk lolos dari bidikan. Ye Qinghan menggenggam pergelangan tangan salah satu lelaki, memutar dengan kuat hingga senjata berpindah ke tangannya. Ia menekankan moncong senjata ke dahi lelaki itu. Xiao Sheng dengan gesit melucuti senjata sosok hitam lain, lalu membidik lelaki ketiga yang masih memegang senjapa namun membeku ketakutan.
Zhen Nanfang menghela napas: "Dengan kemampuan selevel ini kalian berani main kasar di Tiongkok. Sekarang kami tambahkan pasal penyimpanan senjata ilegal." Memberi kode, Ye Qinghan dan Xiao Sheng segera memukul ketiga lelaki itu hingga pingsan, lalu naik ke kapal.
Sebelum mencapai pinggir kapal melalui tangga, lima enam lelaki tiba-tiba berlari keluar dari kabin. Masing-masing membawa senapan serbu mini. Lima enam moncong senjata langsung mengarah ke Ye Qinghan dan Xiao Sheng. Zhen Nanfang yang masih di bawah dek belum menyadari kejadian ini.
Ye Qinghan menembak.
Pelurunya mengenai salah satu lelaki. Dengan gerakan menyodok, ia sudah berada di sisi kelompok itu. Xiao Sheng tak ketinggalan, mengangkat tangan dan menembak tepat di dahi sosok hitam lain. Mendengar suara tembakan dan perkelahian di atas, Shi Qing menarik Zhen Nanfang lalu melompat naik dengan gesit.
Meski beberapa orang itu membawa senjata, dalam pertarungan jarak dekat mereka sama sekali tidak mendominasi. Ye Qinghan dan Xiao Sheng sebenarnya sudah mengendalikan situasi, lalu Shi Qing datang dan cepat menyelesaikan pertarungan. Awalnya Ye Qinghan dan Xiao Sheng tidak berniat membunuh, namun tanpa sengaja mereka telah menewaskan tiga orang. Xiao Sheng berbisik, "Brother Ye, sepertinya ini akan menimbulkan masalah."
Zhen Nanfang berkata, "Masalah apa? Justru jika ada tawanan kitalah yang bermasalah." Ye Qinghan dan Xiao Sheng terkejut, dari nada bicara Zhen Nanfang sepertinya ia tidak ingin menyisakan saksi hidup. Zhen Nanfang berbisik, "Mereka adalah perusak yang mengibarkan bendera pedagang Korea Selatan, lengkap dengan senjata - bandit berbahaya!"
Dengan klasifikasi dari Zhen Nanfang ini, Ye Qinghan dan yang lain langsung mengerti. Memang benar, berdasarkan senjata di tangan mereka saja sudah cukup untuk menjerat hukuman berat.
Zhen Nanfang memandang tiga orang yang sudah pingsan di bawah, ia berkata pada Shi Qing: "Biksu, bebaskanlah mereka!" Shi Qing tampak ragu, namun Qi Xuan'er langsung melompat turun. Belati di tangannya menyambar sekali tebas, ketiga orang itu menghembuskan nafas terakhir.
Zhen Nanfang berkata: "Tidak tahu berapa lagi orang di dalam." Ye Qinghan menjawab: "Mereka tidak punya daya tempur berarti."
Zhen Nanfang berbisik: "Brother Ye, jangan ceroboh. Saat ini kita masih menghadapi bidak kecil, belum bertemu BOSS!" Xiao Sheng menambahkan: "Lebih baik berhati-hati, senjata mereka cukup canggih."
Melewati tangga turun menuju kabin kapal, baru saja kepala Ye Qinghan mencuat, rentetan peluru langsung menerjang.
Shi Qing berjalan menuju pinggir kapal, dia ingin mencari cara masuk dari luar.
Ye Qinghan dan Xiao Sheng berguling silang, melesat masuk. Keduanya mengangkat senjata dan membalas temakan. Ye Qinghan dan Xiao Sheng sama-sama penembak jitu, seketika menjatuhkan dua sosok berbaju hitam.
Shi Qing saat ini juga berhasil masuk melalui jendela kecil di sisi kapal. Shi Qing tidak menggunakan senjata api, dia terbiasa dengan senjata dingin. Belati di tangannya dengan cepat menghabisi tiga hingga empat lawan. Ye Qinghan dan yang lain juga berhasil menerobos masuk.
"Sudah habis?" tanya Ye Qinghan.
Shi Qing menjawab: "Sudah, tidak ada orang di dalam." Qi Xuan'er berkata: "Cek bagian bawah kapal." Semua tiba di pintu masuk ruang bawah kapal. Setelah membukanya, Shi Qing memimpin dengan hati-hati turun, namun ruangan itu kosong.
Zhen Nanfang terdiam sejenak: "Bagaimana bisa begini?" Ye Qinghan berpikir sebentar lalu berteriak: "Cepat pergi! Kita pasti terjebak dalam skenario!" Benar saja, suara sirene mulai terdengar dari darat dan perairan sekitar.
Zhen Nanfang mengumpat: "Bangsat! Pantas saja mereka begitu lemah, ternyata hanya umpan!" Ye Qinghan berbisik: "Sekarang kita tidak bisa kabur. Kita tidak menyisakan satu tawanan pun. Jika situasi ini dijadikan bahan pertimbangan, akan menimbulkan masalah besar untuk Badan Intelijen dan Keamanan Militer." Qi Xuan'er bertanya: "Lalu bagaimana?"
Zhen Nanfang berkata tenang: "Apa maksud 'bagaimana'? Satu-satunya cara - menyelam."
Xiao Sheng berkata: "Tapi polisi air juga datang." Zhen Nanfang berkata: "Di malam hari, kita pasti bisa menghindari." Ye Qinghan berkata: "Kurasa tidak bisa dihindari. Aku baru memeriksa, bahan bakar kapal penuh. Lebih baik kita kabur dengan kapal, setidaknya hanya perlu menghadapi polisi air."
Zhen Nanfang berkata: "Baiklah, tapi siapa yang bisa mengemudikan kapal?" Ye Qinghan menjawab: "Aku bisa."
Kapal mulai bergerak. Suara tembakan terdengar dari tepi pantai, diselingi teriakan melalui pengeras suara kecil yang menyerukan untuk menyerah.
Dua kapal polisi air dengan cepat mengejar. Beruntung keterampilan mengemudi Ye Qinghan luar biasa, dengan gerakan menghindar ke kiri dan kanan berhasil melarikan diri dari antara kedua kapal polisi. Polisi terus menembak, tentu Zhen Nanfang dan kawan-kawan tidak akan berbaku tembak dengan aparat. Namun mereka tahu polisi akan memanggil pasukan bantuan.
Ye Qinghan berkata: "Berdasarkan arus air dan arah angin saat ini, kita masih perlu sekitar satu setengah jam ke perairan internasional. Semoga bisa bertahan sampai sana." Qi Xuan'er bertanya: "Bahkan jika sampai di sana, ke mana kita akan pergi selanjutnya?" Zhen Nanfang menjawab: "Kita akan melangkah sambil melihat situasi."
Xiao Sheng tiba-tiba menyadari: "Ke mana biksu kecil itu?" Zhen Nanfang menjelaskan: "Kusuruhnya memeriksa lagi apakah ada tawanan yang tersisa. Aneh sekali, ke mana awak kapal ini menghilang?" Ye Qinghan juga tertegun: "Benar! Seharusnya ada awak kapal di sini!"
"Di sini!" Suara Shi Qing terdengar memanggil.
“Semua orang menoleh dan melihat Shi Qing mengawal dua lelaki, satu tua satu muda mendekat. Shi Qing berkata: "Ini yang bertugas mengemudikan kapal. Tebak mereka bersembunyi di mana?" Xiao Sheng memperhatikan tubuh mereka basah kuyup: "Di bawah air?" Shi Qing mengangguk: "Mereka mengikat diri dengan tali di pengait pelampung."
Dua kapal polisi air tambahan datang, total empat kapal mulai mengepung Ye Qinghan dan kawan-kawan. Zhen Nanfang berteriak: "Ini tidak bisa! Aku harus telepon Kepala Lu! Jika terus begini kita akan benar-benar tertekan!"
