Lantai 16, Blok B, Nomor 3 di Gedung Hanlin pusat Kota Kai.
Che Rui menghantamkan HP di tangannya ke lantai hingga pecah berkeping-keping. Seorang wanita mendekat: "Kepala Che, ada masalah apa? Kenapa marah sekali?" Che Rui menatapnya: "Mo Dong dibunuh!" Wanita itu tertegun: "Bagaimana bisa? Kita baru saja menemukan bahwa dia orangnya Gu Tianyi."
Che Rui menggeleng: "Aku juga tidak tahu. Tapi ini bukan hal baik bagi kita. Dengan kematian Mo Dong, Gu Tianyi pasti akan menimpakan kesalahan ini padaku." Wanita itu berkata: "Bahkan jika dia mengira kita yang melakukan, apa yang bisa dia lakukan?" Che Rui tersenyum kecut: "Kamu tidak mengerti. Gu Tianyi pasti tahu ini tidak ada hubungannya dengan kita, tapi dia akan Memercikkan Air Kotor pada kita karena ini sebenarnya ulahnya sendiri."
Wanita itu bertanya: "Lalu apa langkah kita selanjutnya?" Che Rui menjawab: "Bagaimana dengan gadis bernama Xi Ya itu?" Wanita itu menggeleng: "Dia masih menolak mengungkapkan lokasi lukisan itu. Kepala Che, mungkin dia benar-benar tidak tahu?" Che Rui berkata: "Hm, mungkin saja. Percepat penyelidikan di bagianmu."
Wanita itu segera menjawab: "Baik!" Che Rui berdiri: "Gu Tianyi seharusnya sudah tidak bisa diam lagi ya!"
Jika Mu Qi'er mengikuti Shu Yi, pasti dia akan tahu bahwa pembangkit listrik tenaga air kecil yang terbuang ini adalah tempat yang pernah ditunjukkan Yan Hua padanya.
Mobil hanya bisa berhenti di mulut jurang, dari sana ke pembangkit listrik masih perlu berjalan kaki lebih dari 20 menit.
"Ini jauh lebih baik dari yang kubayangkan. Waktu dengar ini rumah terbuang bertahun-tahun, langsung terbayang reruntuhan dinding." Fu Lin berbisik. Meng Jing dan Long Feiyang memeriksa beberapa kamar: "Rumahnya masih cukup bagus, tidak terlalu kotor, bersih-bersihnya tidak sulit."
Tapi Shu Yi hanya berdiri diam, tidak bergerak.
Shang Zizai mendekati Shu Yi, ingin bicara sesuatu. Tapi melihat ekspresinya, dia memilih tidak mengganggu.
Shu Yi termenung, menatap kosong ke kejauhan.
Shang Ziman mengerutkan alis: "Dia sedang apa?" Shang Zizai menjawab: "Mungkin sedang memikirkan sesuatu!"
Shu Yi memang sedang berpikir. Tiba-tiba muncul bayangan jelas di kepalanya. Sudah lama dia tidak mengalami halusinasi seperti ini. Kali ini gambarnya berbeda - sudut pembangkit listrik yang sedang dia lihat. Seorang gadis kecil sedang mengusap keringat pria paruh baya yang tersenyum bahagia. Wajah gadis itu terasa familiar. Shu Yi teringat seseorang: Yan Yun.
Tiba-tiba adegan berganti ke sebuah kamar, hanya tersisa seorang pria paruh baya. Lampu kamar menyala, mungkin malam hari. Di tangan lelaki itu ada sesuatu. Shu Yi berusaha melihat jelas, tapi hanya bisa melihat punggungnya. Pria itu berdiri di depan lemari kayu besar, sepertinya ingin menyembunyikan barang di tangannya.
Tiba-tiba pria itu seperti mendengar suara. Ia buru-buru menyelipkan barang itu ke suatu tempat dalam lemari, lalu cepat-cepat menutup pintu lemari. Setelah berbalik, ia berpura-pura santai duduk di kursi. Tiba-tiba Shu Yi hanya melihat genangan darah merah terang, lalu seluruh adegan terputus.
Shu Yi seperti kaget, tubuhnya gemetar. Ia berlari ke rumah, menerobos masuk ke setiap kamar. Akhirnya ia berhenti di depan sebuah kamar. Terlihat lemari besar dan kursi itu. Ruangan ini persis seperti bayangan di otaknya tadi. Detak jantung Shu Yi kencang. Di atas lemari bertumpuk koran dan buku tua yang sudah menguning.
Shu Yi membuka lemari. Di dalamnya berjejer kotak arsip berbagai ukuran, juga beberapa buku terkait pengairan dan listrik.
Satu per satu Shu Yi mengeluarkan semua barang itu ke meja. Ia kecewa. Tidak ditemukannya benda yang disembunyikan pria itu.
"Pak Shu, ini...?" Para ahli lain juga sudah masuk ke kamar. Performansi tak wajar Shu Yi membuat mereka khawatir. Shu Yi lesu duduk di kursi. Meng Jing bertanya pelan.
Shu Yi berkata dengan tenang: "Meng Jing, kamu adalah ahli dalam menciptakan mimpi. Aku mau bertanya sesuatu padamu."
Semua orang mencari kursi atau bangku untuk duduk, tidak peduli bersih atau tidak.
Meng Jing mengangguk: "Pak Shu, silakan tanyakan apa yang ingin Anda tanya!" Shu Yi menjawab: "Aku akan mendeskripsikan bayangan yang baru saja kulihat. Tolong beri tahu apakah ini murni halusinasi atau rekaman masa lalu yang nyata." Meng Jing tertegun sejenak: "Pak Shu, ini benar-benar di luar bidang penelitianku."
Shu Yi mengangkat tangan: "Jangan interupsi dulu. Bisakah kamu mendengarkan sampai aku selesai?" Meng Jing melihat tatapan penuh harap dari yang hadir yang ingin tahu ilusi apa yang dilihat Shu Yi, akhirnya ia mengangguk.
Kemampuan deskripsi Shu Yi sangat baik. Dalam waktu singkat ia berhasil menguraikan dua bayangan tadi dengan akurat. Fu Lin menggigil mendengarnya, matanya melirik ke sekeliling ruangan.
Meng Jing diam sambil mengerutkan alis.
Long Feiyang menyilangkan tangan di dada, seolah sedang merenung. Saat Shu Yi bercerita, ia telah menyelami informasi di otak Shu Yi. Dibandingkan yang lain, data yang ia peroleh lebih lengkap, bahkan seperti menyaksikan dua adegan itu sendiri.
Wajah Shang Zai berubah sedikit, sedangkan Shang Ziman menyalakan sebatang rokok.
Shu Yi bertanya: "Meng Jing, coba jelaskan, apa yang sebenarnya terjadi ini?" Meng Jing bertanya pelan: "Pak Shu, apakah Anda yakin gadis yang Anda lihat itu benar-benar Yan Yun?" Shu Yi mengangguk: "Hm, pasti dia!" Meng Jing berkata tenang: "Pak Shu, Anda datang ke Miaojiang 12 tahun lalu, sedangkan PLTA ini sudah ditinggalkan sejak 15 tahun lalu. Dari deskripsi visual Anda, itu seharusnya kejadian sebelum PLTA ditinggalkan, bahkan lebih dari 15 tahun lalu?"
Shu Yi mengangguk: "Seharusnya begitu. Yan Yun terlihat sekitar berusia 11 atau 12 tahun." Long Feiyang berkata: "Pak Shu, mengapa Anda yakin itu Yan Yun, bukan Yan Hua?" Fu Lin bertanya: "Apakah ini penting?" Long Feiyang menjadi serius: "Tentu sangat penting. Antara Yan Yun dan Yan Hua terpaut 3-4 tahun. Dengan mengetahui siapa yang sebenarnya Pak Shu temui, kita bisa lebih akurat memperkirakan waktu kejadian."
Shang Ziman menyeringai: "Atas dasar apa kalian menganggap ini nyata, bukan khayalan Shu Yi?" Shang Zizai mengerutkan kening. Ia menyadari perubahan sebutan Shang Ziman terhadap Shu Yi yang semula menggunakan gelar kehormatan menjadi nama biasa. Meski ini detail kecil, Shang Zizai mencatatnya tanpa berkomentar.
Shang Ziman melanjutkan: "Kalian sendiri bilang Shu Yi datang ke Miaojiang 12 tahun lalu. Jika gambarnya menunjukkan peristiwa 12 tahun lalu, mungkin itu sisa ingatan dari masa itu. Tapi untuk kejadian lebih lama lagi, mana mungkin dia tahu? Bukankah itu jelas khayalan?"
Meng Jing agak tidak puas dengan sikap Shang Ziman. Bukan karena Shang tiba-tiba mengubah panggilan untuk Shu Yi, tapi lebih karena Shang sama sekali tidak menunjukkan sikap yang serius dalam menyelesaikan masalah. Meng Jing menatap Shu Yi: "Pak Shu, saya punya ide, tapi ragu apakah pantas diutarakan?" Shu Yi tersenyum tipis: "Silakan bicara terang, tidak ada yang pantas atau tidak pantas!"
Meng Jing berkata: "Pernah dengar tentang pembentukan ulang mimpi?" Shu Yi menggeleng. Meng Jing melanjutkan: "Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan hipnosis, tapi lebih fokus pada proses rekonstruksi dalam mimpi kita." Shu Yi mendengarkan dengan saksama saat Meng Jing menjelaskan: "Pak Shu, pendapat Tetua ketiga Shang juga ada benarnya. Bayangan peristiwa yang muncul di pikiranmu padahal tidak pernah kau alami sendiri, menurutku ingatan visual ini seharusnya bukan milikmu."
Semua menyimak dengan serius. Meng Jing melanjutkan: "Atau bisa dikatakan, ingatan ini ditransfer oleh seseorang. Artinya seseorang menggunakan metode tertentu untuk mengubah ingatannya sendiri menjadi milikmu. Jika tebakanku benar, ingatan ini membutuhkan kunci pembuka! Tanpa sengaja kau membuka gembok gudang memorimu, sehingga terus melihat bayangan samar."
Shu Yi menjawab: "Aku akui dulu memang sering melihat bayangan kabur di pikiran. Tapi yang kulihat tadi sangat jelas!" Meng Jing menjelaskan: "Ini tidak sulit dijelaskan. Ini membuktikan ingatanmu punya kaitan erat dengan Miaojiang, Xi Xiang, bahkan tempat kita sekarang. Karena jaraknya semakin dekat, gambarnya pun semakin jelas."
Shang Zizai mengangguk: "Nona Meng memang benar, menurutku kemungkinan ini sangat besar. Nona Meng, tentang pembentukan ulang mimpi yang kamu sebutkan tadi, apakah itu bisa membantu Tuan Shu menggali ingatan tersebut dan menyambungkannya?" Meng Jing menjawab: "Aku hanya bisa berusaha, sebenarnya aku tidak terlalu yakin apakah ini akan berhasil."
Ia menengadah melihat Shu Yi: "Karena Pak Shu adalah orang dengan mental yang sangat kuat, kekuatan mentalnya luar biasa. Efek hipnosis pada orang seperti ini tidak akan maksimal!" Shang Ziman berkata dengan tenang: "Jika benar seperti katamu, lalu bagaimana caranya ingatan ini bisa masuk?" Shang Zizai melototinya, Shang Ziman segera diam.
Shu Yi tidak menghiraukan ucapan Shang Ziman. Ia berkata pada Meng Jing: "Kalau begitu lakukan saja pembentukan ulang mimpi untukku!" Meng Jing menjawab: "Baik, tapi hari ini tidak bisa." Shu Yi mengerutkan alisnya: "Mengapa?" Meng Jing tersenyum: "Karena hari ini hatimu sudah kacau, tidak bisa tenang akibat dua bayangan tadi. Dalam keadaan seperti ini, kemungkinan besar kamu akan sangat menolak mimpi yang kubuat, sehingga tidak akan ada efek sama sekali."
Shu Yi penasaran: "Kamu yang membuatnya? Lalu apakah itu masih berasal dari pikiranku?" Seolah tahu akan pertanyaan ini, Meng Jing menjelaskan: "Karena aku harus memandu kamu masuk ke dalam mimpi terlebih dahulu. Tenang saja, pemicu mimpiku - yaitu zat yang akan membawamu masuk ke mimpi - adalah bayangan mimpi yang baru saja kamu ceritakan tadi."
Xie Yi berkata: "Kakak Meng, apakah urusan ini bisa membahayakan Tuan?" Meng Jing menggigit bibirnya, dia benar-benar tidak bisa memastikan. Tiba-tiba Shang Zai yang tenang bersuara: "Tenang saja lakukan, Tuan Shu pasti tidak akan kenapa-napā." Ia yakin kemampuannya memasuki mimpi bisa menjamin keamanan Shu Yi dalam dunia mimpi.
