Perkataan Long Feiyang membuat Shu Yi terkejut lagi. Ia tak percaya kekuatan supernatural Feiyang bisa salah, tapi ini diucapkan langsung dari mulutnya sendiri. Pasti fakta. Kalau di dunia ilusi Feiyang tak bisa menggunakan kekuatannya, tapi sekarang kita sedang di dunia nyata!
Wajah Shu Yi berubah pucat. Long Feiyang menyadarinya.
"Pak Shu, ada apa?" Shu Yi berbisik: "Aku sedang merenungkan satu masalah. Apakah saat ini yang ilusi, atau justru apa yang kita anggap ilusi sebenarnya nyata?" Kalimat Shu Yi membuat Long Feiyang dan Meng Jing membeku kaget! Mereka berdua tak pernah terpikirkan hal ini, tapi pertanyaan yang diajukan Shu Yi memiliki kemungkinan besar!
Long Feiyang bertanya: "Meng Jing, kamu tak bisa membedakan semua ini?"
Meng Jing menjawab: "Aku... aku benar-benar tak tahu. Orang ini jauh lebih hebat dariku!"
Shu Yi berkata: "Xiao Meng, jangan ada tekanan, bagaimanapun mana yang ilusi kita jangan takut, pasti ada yang nyata!" Perkataan Shu Yi membuat hati keduanya tenang sedikit, Long Feiyang juga berkata: "Pak Shu, bagaimana jika sama sekali tidak ada dunia nyata?" Shu Yi diam, inilah yang paling dikhawatirkannya.
Jika kedua pengalaman mereka di dua situasi berbeda itu adalah ilusi, lalu mana yang nyata? Di manakah kebenaran?
Sebenarnya Shu Yi sudah memikirkan hal ini sebelumnya, tapi tidak berani mengatakannya karena melihat emosi Long Feiyang dan Meng Jing sedang turun.
Benar saja, wajah Meng Jing langsung pucat mendengar ucapan Long Feiyang.
Meng Jing berkata: "Jika benar begitu, dia pasti sangat mengerikan!" Shu Yi menjawab tenang: "Aku tahu siapa dia! Orang yang bisa menciptakan delapan belas lapisan neraka palsu, membuat dua ilusi bukan hal istimewa!" Meng Jing dan Long Feiyang pun paham, yang dimaksud Shu Yi pastilah "murid utama Tian Canzi"!
Long Feiyang bertanya: "Pak Shu, Anda juga yakin keduanya ilusi?" Shu Yi mengangguk: "Awalnya aku tidak memikirkan ini, tapi setelah melihat istri Zhang San dan berkomunikasi dengan Hong Sheng, ada firasat tidak baik. Yang benar-benar meyakinkanku adalah analisis kita tadi terhadap ucapan Hong Sheng. Terlalu banyak kesamaan antara realita dan ilusi, bahkan ada kelanjutannya!"
Meng Jing bertanya pelan: "Apa maksudmu?" Shu Yi tersenyum: "Seharusnya aku pernah memberitahumu, dalam ilusi aku pernah menemui Hong Sheng, tentu saja sama sekali bukan orang yang sama dengan Hong Sheng yang kita lihat hari ini. Tapi sebelum bertemu Hong Sheng, aku pernah mengobrol lama dengan seorang gadis kecil di ruang mesin kartu, bahkan bermain game dengan uang seratus ribu rupiah, dan menang sedikit!"
Long Feiyang menjawab: "Benar, kau memang pernah menceritakan hal itu." Shu Yi melanjutkan: "Gadis kecil itu adalah sepupu Hong Sheng, yaitu Xu Yan yang kita temui hari ini! Saat melihat Xu Yan, aku benar-benar terkejut, tak kusangka istri Zhang San ternyata adalah dia!"
"Dan saat dia melihatku, ekspresinya agak aneh. Lalu kutanyakan apakah kita pernah bertemu. Meskipun dia menyangkal mengenaliku, pandangan matanya mengkhianatinya, setidaknya dia tahu tentangku. Saat itu aku berpikir, mengapa ada hubungan misterius antara ilusi dan dunia nyata? Kecuali dia juga masuk ke dalam ilusi! Tapi pemikiran ini kutinggalkan saat melihat sikap jijiknya terhadap Zhang San dan Hong Sheng, malah kusatukan dirinya dengan orang lain."
Meng Jing berbisik: "Deng Mei!"
Shu Yi mengangguk sambil tersenyum: "Emosi seperti ini pernah kurasakan dari Deng Mei, sensasinya persis sama!" Long Feiyang berkata: "Artinya di antara dua ilusi, dia mempertahankan beberapa karakter pribadi dari avatar! Hanya saja latar dan karakternya mengalami perubahan tertentu!"
Shu Yi berkata: "Benar!" Meng Jing berkata: "Aku mengerti, jika kita benar-benar memastikan kedua-duanya adalah ilusi, maka kunci untuk membuka permainan terletak pada Deng Mei dan Xu Yan!" Long Feiyang bertanya bingung: "Mengapa?"
Shu Yi menjawab: "Karena dua karakter ini memiliki emosi dan perasaan yang sama. Kepribadian dan emosi kedua karakter ini di kedua ilusi paling menonjol, tapi bukan peran utama atau paling krusial! Selain itu, dunia batin kedua karakter ini kurang lebih sama. Jika tebakanku benar, perasaan, emosi, cinta dan kebencian mereka adalah gambaran nyata dari hati pembuat ilusi!"
Meng Jing mengangguk: "Jadi dua karakter ini memberi kesan paling hidup! Dan paling nyata."
Long Feiyang berkata: "Jika kita terus berada dalam ilusi, di mana lokasi kita di dunia nyata?" Shu Yi menggelengkan kepala: "Tidak tahu!" Meng Jing berkata: "Satu hal yang pasti, kita sudah sampai di Gunung Rong! Jika kita bertiga tidak bersama, dia tidak bisa membuat ilusi seperti ini! Dan dia pasti berada di tempat yang tidak jauh dari kita. Karena dia juga ada dalam ilusi, setidaknya saat ini dia juga tidak memiliki realitas!"
Shu Yi berkata: "Berarti kita hanya berada di satu tempat!"
Meng Jing dan Long Feiyang serempak berkata: "Tempat pertama kita saat tiba di Gunung Rong adalah penginapan!" Meng Jing melanjutkan: "Kita pasti masih di dalam kamar, dia juga tinggal di penginapan yang sama, sekarang juga di kamarnya sendiri! Hanya dengan cara ini tidak akan ada yang mengganggunya, sehingga dia bisa mempertahankan kelangsungan ilusi!"
Long Feiyang menghela napas: "Tahu pun tidak ada gunanya, selama kita tidak bisa keluar dari ilusi yang dia ciptakan, kita sama sekali tidak bisa kembali ke dunia nyata." Shu Yi menjawab: "Jangan patah semangat, kalau kita sudah menemukan titik pusat permainan, masih khawatir tidak bisa Buka jurus? Ayo! Cari Xu Yan!"
Ketiganya kembali ke "Toko Emas Zhang San". Zhang San sudah menghilang, yang duduk di konter adalah Xu Yan.
Shu Yi tersenyum licik sambil melangkah maju: "Pemilik wanita, kami datang lagi!" Xu Yan melototi Shu Yi: "Namaku Xu Yan! Ke depannya jangan panggil aku pemilik toko!" Shu Yi mengangguk: "Mengerti, tapi kurasa tidak akan ada 'ke depannya' lagi!" Xu Yan tertegun sejenak, lalu bertanya datar: "Kalian mau apa lagi? Yang perlu dikatakan sudah kami katakan semua!"
Shu Yi tersenyum tipis: "Benarkah? Menurutku masih ada yang belum kamu selesaikan, mengapa kamu begitu membenci sepupumu itu?" Xu Yan berseru: "Siapa bilang aku benci dia? Kenapa aku harus benci dia? Dia sangat baik padaku dan Zhang San, bahkan memberi kami uang." Shu Yi menghela napas sambil menggelengkan kepala: "Dia mungkin memang baik pada kalian, tapi kamu sama sekali tidak akan berterima kasih, karena dari tulang sumsummu kamu sudah membencinya, bahkan ingin dia mati!"
Wajah Xu Yan pucat pasi: "Kamu ngaco!" Shu Yi menarik kembali senyumannya, berkata tenang: "Aku tidak tahu harus memanggilmu siapa. Xu Yan, atau Deng Mei? Tidak, kedua-duanya salah. Kurasa harus memanggilmu Zhang San!" Wajah Xu Yan semakin buruk, perlahan wajahnya berubah. Long Feiyang dan Meng Jing terkejut, Xu Yan benar-benar berubah menjadi Deng Mei!
Deng Mei tersenyum kepada Shu Yi: "Pak Shu memang hebat! Tapi tahukah kamu mengapa aku melakukan ini?" Shu Yi menggeleng: "Tidak." Deng Mei berkata: "Aku ingin membalas dendam, membunuh Hong Sheng. Tapi aku tidak bisa melakukannya sendiri, aku sudah berjanji melepaskannya! Namun di lubuk hati, selama dia tidak mati, aku akan tersiksa, menderita!"
Shu Yi berkata: "Hentikan ilusimu! Sekarang aku sudah tahu siapa dirimu, kau pikir kami masih takut dengan ilusi kecilmu ini?" Deng Mei menghilang, toko perangkat keras lenyap. Segala sesuatu di depan mata sirna. Long Feiyang dan Meng Jing duduk di kamar hotel kecil Shu Yi, masih menyangga air yang dituangkan Shu Yi. Airnya masih hangat!
Long Feiyang bersemangat: "Ini... ini dunia nyata?" Meng Jing menghela napas, mengangguk: "Sepertinya iya." Shu Yi berkata tenang: "Saat kepalsuan dianggap nyata, yang nyata pun menjadi palsu. Saat ketiadaan dianggap ada, yang ada pun kembali tiada." Tatapannya tertuju ke Meng Jing: "Sekarang bisakah kau jelaskan, sebenarnya apa yang terjadi?"
Long Feiyang terdiam sejenak, apa yang terjadi dengan Shu Yi? Bukankah semua ini ulah Zhang San? Zhang San seharusnya adalah murid "Tian Canzi", tapi kenapa tiba-tiba dia menanyakan tentang Meng Jing? Ia bertanya pelan: "Pak Shu, apa maksudmu ini?" Shu Yi menjawab: "Maksudku? Seharusnya tanyakan pada Meng Jing, apa maksudnya."
Long Feiyang menatap Meng Jing: "Kamu..." Ekspresi wajah Meng Jing luar biasa kalem, ia memandang Shu Yi dalam keheningan: "Bagaimana sebenarnya kau menyadarinya?" Shu Yi berkata: "Sebenarnya kau melakukannya dengan sangat baik, dua ilusi yang kau ciptakan sempurna tanpa cela, bahkan aku hampir percaya ini ulah murid 'Tian Canzi'. Tapi ada satu hal yang tetap tidak bisa kupahami."
Meng Jing bertanya: "Apa yang tidak bisa kau pahami?"
Shu Yi tersenyum: "Tentu saja tentang dirimu. Kau sebenarnya adalah pencipta mimpi, tapi dalam menghadapi dua ilusi ini kau justru terlambat bereaksi. Bahkan Feiyang dan aku bisa melihat bahwa kedua adegan itu adalah ilusi, tak ada yang nyata, tapi kau seolah sama sekali tidak menyadarinya! Selain itu, kau sangat mengenal Feiyang, mengerti kemampuannya membaca pikiran. Kau sengaja membuat kekuatan supernaturalnya tidak berfungsi dalam mimpi karena khawatir ia membaca dunia mental karakter. Kau juga tahu kelincahanku berbahaya, jadi dalam mimpi kau mendesain NPC paling biasa-biasa saja menjadi lebih kuat dariku!"
“Ini saja sudah bisa dimaklumi, yang lebih utama adalah ketika bertemu orang dengan kemampuan yang sama sepertimu, kau bahkan tidak menunjukkan rasa ingin tahu yang banyak, sebaliknya kalau bukan karena kami yang mendesakmu, kau bahkan tidak berpikir untuk membuka pertandingan! Satu hal lagi, kau baru memberi kami petunjuk di akhir, bahwa orang itu pasti akan memainkan peran dalam ilusi! Dan dengan mudah mengunci orang itu pada Deng Mei, saat itu kami hanya menyaring empat orang, mengapa hal sederhana seperti ini tidak kau lakukan lebih awal sebagai ahli pembuat mimpi profesional?”
“Itu karena kau melamun, kehilangan fokus! Dalam ilusi yang kau kendalikan! Karakter sebenarnya bukan Deng Mei, juga bukan Xu Yan, melainkan kau, Meng Jing!” Long Feiyang melotot: “Xiao Jing, apa yang dikatakan Pak Shu semuanya benar?”
Meng Jing diam. Shu Yi melanjutkan: “Sebenarnya dalam dua ilusi, kau berusaha menciptakan dunia yang kami anggap nyata, lalu membuat kami mengikuti desainmu untuk mendapatkan jawaban dan hasil yang kau harapkan, kemudian mengembalikan mimpi ke rumah ini, sehingga perjalanan ke Kabupaten Rong ini berakhir. Setidaknya kami mengira sudah mencapai target, padahal kami sama sekali belum melakukan apa-apa karena dari awal sampai akhir kami tidak pernah meninggalkan rumah ini!”
Long Feiyang berkata: “Pak Shu, saya tidak mengerti. Kalau sudah yakin itu Meng Jing, mengapa saat keluar dari ilusi kau memanggil nama Zhang San?” Shu Yi menghela napas: “Jika saya langsung mengungkapkan bahwa pembuat ilusi adalah Meng Jing, menurutmu dia akan mengizinkan kita keluar? Dalam mimpinya, kita takkan pernah menjadi lawan yang sepadan!”
