"Ducao" berkata dengan dingin: "Bagaimanapun, Gu Ju selama ini tidak pernah mengecewakan kita. Gu Feng, tak perlu mencari alasan untuk pengkhianatanmu. Jangan kira dengan menangkap kami kau bisa selamat. Gu Ju mau kau mati, tak mungkin kau hidup lagi."
Xie Yi berkata: "Ngapain bicara panjang lebar dengannya? Cepat suruh dia serahkan penawarnya!" Tangan Shu Yi sudah menghitam seluruhnya!
"Ducao" tersenyum: "Kami datang untuk membunuh dengan tekad bulat untuk mati. Kau pikir aku akan membawa penawar?" Ekspresi wajah semua orang berubah pucat. Long Feiyang mengeluarkan belati dan menekannya ke tenggorokan "Ducao": "Kalau tidak serahkan penawar, aku akan membunuhmu!"
"Ducao" menutup matanya.
Shen Jingwu mendekati Shu Yi, meraih tangan yang terkena racun.
Shu Yi berusaha melepaskan diri: "Lao Shen, jangan sampai kau juga keracunan!" Shen Jingwu tersenyum halus: "Tenang, racun sekecil ini takkan mengalahkanku!" "Ducao" membuka matanya, terkejut memandang Shen Jingwu. Racun yang dipakainya pada Shu Yi adalah yang paling mematikan di tubuhnya. Tanpa penawar, dalam setengah jam racun ini akan menyerang jantung, saat itu bahkan dewa terhebat pun takkan bisa menyelamatkan Shu Yi.
Lagipula racun ini menular. Siapa pun yang menyentuh tangan Shu Yi akan ikut keracunan, meski efeknya lebih ringan, tetap sangat menyiksa!
Shen Jingwu menggenggam tangan Shu Yi. Wajahnya perlahan memerah. Shu Yi merasakan aliran panas mengalir dari tangan Shen Jingwu. Asap hitam mulai mengepul dari lengannya, warna hitam di kulitnya berangsur memudar sebelum akhirnya kembali ke warna aslinya.
Shu Yi menatap Shen Jingwu dan berbisik, "Ini Qi Gong, ya?" Shen Jingwu hanya tersenyum tanpa menjawab. Shu Yi pun paham—ternyata Shen Jingwu juga seorang petarung kuno. Sebagai Kepala Biro di "Akademi Ilmu Pengetahuan Alam", pastinya ia memiliki kemampuan khusus. Entah apa kekuatan spesialnya.
Tiba-tiba, datang lagi orang lain.
Kali ini Ma Wei datang dengan dua bawahannya. Begitu masuk, ia langsung melihat dua sosok berbaju hitam yang tertangkap. Setelah melirik mereka, ia menghampiri Shu Yi: "Pak Shu, saya diperintahkan Direktur Che untuk memberikan bantuan. Silakan beri instruksi!"
Shu Yi tersenyum: "Instruksi apa? Terima kasih sudah datang. Ngomong-ngomong, saya sudah berkoordinasi dengan Direktur Che—tolong amankan Gu Feng dan jamin keselamatannya. Urusan lain akan kami tangani sendiri." Ma Wei mengangguk: "Dimengerti! Kami tidak akan menunda, langsung berangkat sekarang."
Shu Yi berkata: "Baiklah!" Gu Feng terdiam sejenak: "Pak Shu, apa yang sebenarnya terjadi?" Shu Yi menjelaskan: "Mereka adalah bawahan Wakil Direktur Che dari 'Biro Penelitian Fenomena Non-Alam'. Tenang saja, mereka datang untuk menjagamu." Gu Feng menatap Ma Wei, lalu menggelengkan kepala: "Tidak, aku tidak mau ikut mereka. Aku tidak perlu perlindungan mereka!"
Long Feiyang memandang Ma Wei dengan alai berkerut. Ma Wei yang menoleh menatapnya balik dengan sorot mata ganas, membuat Long Feiyang menundukkan kepala. Seluruh adegan ini diamati oleh Meng Jing, sementara Shu Yi tetap berbicara pada Gu Feng: "Ini bukan sekadar masalah keamananmu. Kita perlu memancing Gu Tian Yi keluar. Kalau hubungan kita dengannya sampai rusak, bisa memaksanya hingga putus asa. Banyak misteri akan sulit terpecahkan."
Gu Feng melirik Ma Wei lagi sambil berbisik: "Tapi aku tidak percaya mereka!" Meng Jing menambahkan dengan tenang: "Aku juga tidak!" Tiba-tiba Shu Yi bergerak cepat mendekati Ma Wei. Tangan kanannya langsung mencubit tenggorokan Ma Wei. Dua bawahan Ma Wei hendak melawan, namun Yan Hua berkata dingin: "Jangan bergerak. Kalian tidak mau benda di lengan ini masuk ke jantung kalian kan?"
Dua orang bawahannya buru-buru menunduk melihat tangan mereka. Di lengan mereka terdapat seekor lintah kecil yang sedang menggeliat! Salah satu lelaki itu panik berteriak: "Ulat gu, kau bisa meracun?" Yan Hua tersenyum: "Tak hanya meracun, saya ahli dalam meracun!"
Ma Wei menghela napas: "Pak Shu, hanya berdasarkan ucapan Gu Feng dan Meng Jing, kau berani menyerang kami? Kami dikirim Direktur Che untuk membantumu." Shu Yi menggeleng: "Bukan karena ucapan mereka aku menyerang, melainkan karena sejak sebelum kedatanganmu, kecurigaanku sudah muncul!"
Ma Wei bertanya: "Mengapa?"
Shu Yi melepaskannya. Dengan Yan Hua di sisinya, dia tak khawatir mereka akan bertindak nekat. Dengan suara halus dia berkata: "Alasannya sederhana, Direktur Che terlalu antusias. Sudah pukul 1:30 belum tidur, baru saja aku menelepon, belum dua kali dering langsung diangkat. Ini membuktikan dia sengaja menunggu teleponku."
Shu Yi menatap Long Feiyang: "Feiyang yang melaporkan urusan Gu Feng padanya. Lalu dia mengirim kalian untuk membantu. Semua terdengar masuk akal, tapi satu hal dia lupa. Jika hatinya bersih, sebelum mengatur ini semua, bukankah seharusnya dia berkoordinasi denganku? Atau setidaknya memberitahu Feiyang tentang keputusannya? Bukan sengaja menunggu teleponku untuk menjelaskan langsung!"
Shu Yi melanjutkan: "Bagaimana jika aku tidak menelepon? Apakah dia begitu yakin pasti akan kuhubungi?"
“Ekspresi wajah Long Feiyang memperlihatkan ketidaksenangan: 'Pak Shu, aku tidak sengaja. Aku hanya khawatir karena berbagai alasan terkait urusan Gu Feng, Gu Tian Yi akan membalas dendam pada kita. Jadi sebagai antisipasi, aku menelepon Direktur Che.'”
Shu Yi tersenyum tipis: "Feiyang, aku percaya padamu. Aku mengerti semua yang kau lakukan. Kau tidak salah. Hanya saja kau belum melihat inti masalahnya." Long Feiyang menghela napas: "Tapi tadi aku sudah menyadari ada keanehan pada Ma Wei, tapi aku... aku tidak segera mengatakannya!" Shu Yi menjawab: "Itu wajar. Semua informasi yang diterima perlu proses pencernaan. Sudah, jangan terlalu menyalahkan diri!"
Ma Wei berkata: "Mungkin Direktur Che lengah?" Shu Yi berkata tenang: "Dia bukan tipe orang seperti itu. Dan yang dia tunggu tengah malam ini bukan teleponku! Melainkan teleponmu."
Wajah Ma Wei berubah, dia diam seribu bahasa.
Shu Yi melanjutkan: "Jika tebakanku benar, meski aku tidak menelepon Che Rui, dia pasti akan meneleponku juga. Isi pembicaraannya akan persis sama. Kalian dan mereka hanya punya satu tujuan - mencari cara untuk menghabisi Gu Feng. Ma Wei, jangan bilang kau tidak mengenal kedua orang ini!"
"Jika duo ini melaksanakan Rencana A, maka kalian bertiga menjalankan Rencana B. Ketika mereka gagal ditangkap atau dibunuh, giliran kalian yang tampil."
Shu Yi mendekati "Racun", menggeledah tubuhnya cukup lama. Akhirnya, dia menemukan alat penyadap kecil seukuran kancing di bawah kerah bajunya: "Kurasa di mobil kalian pasti ada perangkat pemantau, ya? Kalian sama sekali bukan baru tiba di County Rong, melainkan sudah berada di sini sejak lama."
Ma Wei menyeringai: "Aku sangat mengagumi imajinasimu, mereka semua adalah anak buah Gu Tian Yi!"
Shu Yi mengangkat bahu: "Masalah ini juga sempat kupikirkan tadi, bahkan hampir saja aku menyerah untuk mencurigai Che Rui karena alasan ini. Tapi kemudian kupikir lagi, masalah ini sebenarnya bukan masalah. Mengapa Che Rui tidak bisa menyuruh orang berpura-pura menjadi Gu Tian Yi untuk merekrut orang-orang seperti Gu Feng dan kawan-kawannya? Tentu saja, ada kemungkinan lain bahwa hubungan antara Che Rui dan Gu Tian Yi tidak seperti yang terlihat oleh kita. Permusuhan mereka mungkin hanya kamuflase untuk menyembunyikan hubungan intim di antara mereka!"
Ma Wei bertanya: "Apa kau punya bukti?" Shu Yi menggeleng: "Tidak. Tapi seringkali bertindak tidak memerlukan bukti. Lebih sering aku percaya pada instingku." Ma Wei menyahut: "Bahkan jika yang kau katakan benar, apa rencanamu untuk kami?" Shu Yi balas bertanya: "Menurutmu?"
Ma Wei menyeringai dingin: "Apa ada pilihan lain selain melepas kami?" Shu Yi menjawab tegas: "Ada. Yaitu membunuh kalian!" Seketika itu, bukan hanya Ma Wei yang membeku, bahkan Meng Jing dan Yan Hua terpana. Shu Yi selalu menekankan pentingnya berpegang pada hukum, tapi kini dia menunjukkan aura pembunuh yang mengerikan!
Long Feiyang berbisik: "Pak Shu, apakah ini... pantas?"
Shu Yi berkata tenang: "Situasi luar biasa membutuhkan tindakan luar biasa. Ini tidak bertentangan dengan prinsip menghormati hukum yang selalu kutanamkan. Alasannya sederhana: mengendalikan dampak kejadian ini dalam batas yang bisa dikelola, mencegah pertumpahan darah lebih lanjut!"
Shen Jingwu mengangguk: "Terkadang menghentikan pembunuhan dengan pembunuhan juga dilakukan karena terpaksa."
Ma Wei bermuka pucat: "Bagaimana kita bisa memberi laporan ke Direktur Che jika kalian membunuh kami?"
Shu Yi tersenyum: "Apa susahnya? Kalian dibawa pergi tim sendiri. Tentang kemana kalian pergi, saya tidak tahu. Sekalipun curiga, tidak ada bukti. Hanya dengan kematian kalian, hubungan saya dengan Direktur Che atau Gu Ju tidak akan rusak."
Shu Yi menunjuk ke "rumput beracun": "Bahkan mereka juga dibawa pergi oleh tim kalian!"
Ma Wei berkata: "Kau pikir mereka akan percaya?"
Shu Yi menjawab: "Jika hanya saya yang bicara tentu tak dipercaya. Tapi saya punya saksi seperti Feiyang dan Meng Jing!"
Hati Ma Wei seperti dihunjam belati. Ia tahu Shu Yi mengatakan yang sebenarnya. Hanya dengan membunuh mereka, Shu Yi bisa terus bermain taktik dengan Gu Tian Yi dan Che Rui. Membiarkan mereka hidup justru akan memaksa Shu Yi terbuka berkonflik dengan kedua pejabat itu. Saat itu hubungan kedua pihak akan memanas seperti api dan air, berakhir dengan pertumpahan darah baru.
Shu Yi menghela napas: "Yan Hua, kuserahkan padamu. Feiyang, nanti tangani mayatnya agar tidak ketahuan." Gu Feng menyela: "Akan kubantu. Kami pernah menangani kasus serupa di sini. Saya tahu cara menyembunyikannya."
Shu Yi mengangguk.
Semua terjadi dan berakhir cepat. Kini kamar itu hanya menyisakan Shu Yi dan Shen Jingwu.
Shu Yi mengeluarkan telepon dan menelepon Che Rui: "Direktur Che, prediksi Bapak benar. Gu Tian Yi mengirim dua orang untuk membunuh kami diam-diam, tapi kami sudah menangkap mereka. Bersama Gu Feng, kami serahkan ke Xiao Ma. Xiao Ma cukup kompeten, pekerjaannya rapi. Hm, hm, terima kasih untuk bantuannya kali ini. Iya, mereka baru saja pergi. Hm, itu..."
Percakapan mereka berlanjut selama lebih dari 20 menit. Beberapa kali Che Rui mencoba menutup telepon, tapi selalu dihalangi Shu Yi dengan berbagai topik. Shu Yi harus mencegah Che Rui menghubungi Ma Wei secepatnya. Dalam setengah jam, dengan kecepatan mobil saat ini, Ma Wei seharusnya sudah meninggalkan County Rong. Saat itu, ketidakmampuan Che Rui menghubungi Ma Wei bukan lagi tanggung jawabnya.
Shu Yi tahu Che Rui pasti curiga, tapi ia bertaruh bahwa Che Rui takkan percaya dirinya bisa menyingkirkan lima orang sekaligus. Selama Che Rui tidak menemukan kebenaran, mereka harus terus berakting bersama. Selama permusuhan belum terbuka, masih ada kesempatan untuk membuka tabir permainan mereka dan mengungkap seluruh kebenaran.
