Peristirahatan Gunung Yuhu.
Zhen Nanfang menikmati teh yang diseduh He Bo, sementara Tang Xin di sampingnya membaca koran. Sesekali dia melirik Zhen Nanfang, tak mengerti bagaimana pria itu bisa tetap tenang. Dari rumah sakit sudah datang kabar tentang ditemukannya orang mencurigakan. Menurut Tang Xin, seharusnya semua ditahan, tapi Zhen Nanfang bersikeras untuk menunggu lagi.
Sudah pukul sebelas lewat, He Bo berdiri sambil merentangkan pinggang: "Kelihatannya kalian berdua masih punya urusan, saya tidak akan menemani lagi. Orang tua begini sudah ngantuk!" Zhen Nanfang tersenyum: "Kalau begitu cepatlah mandi dan tidur! Tang Xin, kita ke ruang studi main catur yuk?"
Tang Xin cepat-cepat menggelengkan tangan, dia sama sekali tidak mau main catur dengan Zhen Nanfang, apapun jenis caturnya. Menurutnya, kemampuan dirinya yang pas-pasan kalau main dengan Zhen Nanfang hanya mencari masalah. Zhen Nanfang menghela napas: "Nggak asyik."
Di ruang tamu hanya tersisa Zhen Nanfang dan Tang Xin. Zhen Nanfang asyik memencet remote control televisi sembarangan, sementara Tang Xin sesekali melirik HP di atas meja teh.
"Nggak usah dilihat-lihat, malam ini nggak bakal ada apa-apa," kata Zhen Nanfang dengan tenang. Tang Xin meletakkan koran: "Tapi anak buah kita bilang sudah menemukan orang mencurigakan." Zhen Nanfang membenarkan: "Itu cuma pengintaian. Lagipula mereka belum yakin betul apakah kita benar-benar menarik penjaga keamanan. Jadi tanpa observasi 3-5 hari, mereka nggak akan gegabah."
Tang Xin bertanya bingung: "Lalu buat apa kita berjaga? Mending tidur saja!"
Zhen Nanfang menggeleng: "Saya bukan menunggu kabar dari rumah sakit, tapi menunggu telepon You Bin!"
Tang Xin bertanya: "Apa kamu yakin dia akan meneleponmu malam ini?" Zhen Nanfang mengangguk: "Pasti. Jika tebakanku benar, dia juga sudah melihat orang mencurigakan di sekitar rumah sakit." Tang Xin mengerutkan alis: "Bagaimana dia bisa tahu?" Zhen Nanfang tersenyum: "Dia punya caranya sendiri. Bisa sembunyi di tempat gelap untuk mengamati, atau menyuruh Ibu Lin pergi!"
Tang Xin menghela napas: "Aku akhirnya mengerti kenapa di usia semuda ini kamu bisa menduduki posisi ini!" Zhen Nanfang mengangkat bahu: "Karena aku punya mentor yang tepat." Tang Xin tertawa: "Itu salah satu faktor, tapi yang pasti kemampuanmu memang luar biasa!"
Zhen Nanfang menikmati pujian Tang Xin. Ia mengeluarkan rokok dan melemparkannya ke Tang Xin: "Sejak hari pertama Kepala Zhuang menunjukmu sebagai asistenku, kau jelas tidak suka. Pertama, kau anggap aku cuma anak boros yang tak bisa kerja. Kedua, misi mencari lukisan ini kau anggap kasus sepele sampai tak tertarik sama sekali."
Tang Xin tersenyum kecanggungan.
Zhen Nanfang memiringkan kepala ke kiri-kanan melakukan gerakan kepala: "Awalnya aku juga kesal dapat tugas ini. Cuma cari lukisan, kenapa tidak serahkan ke polisi daerah saja? Harusnya aku tak perlu dikirim jauh-jauh dari Yanjing ke sini. Tapi setelah bertemu Kapten Yan dan menyelidiki kasus keluarga You, baru kusadari ini bukan perkara sederhana!"
Zhen Nanfang mematikan puntung rokok: "Jika tebakanku tidak salah, ini baru permulaan, perkembangan kasus selanjutnya akan mengalami perubahan yang lebih besar!" Tang Xin bertanya: "Maksudmu ini kasus besar?" Zhen Nanfang mengangguk: "Benar, di balik kasus keluarga You ada tangan licik raksasa yang mengendalikan, dan kasus keluarga You mengarah pada lukisan gulungan 'Man Jiang Hong' karya Yue Fei yang sedang kita cari!"
Ia menatap Tang Xin sambil tersenyum: "Ini kesempatan bagus untuk mengumpulkan jasa."
Tang Xin percaya pada keputusan Zhen Nanfang, ia berkata: "Mengapa sesepuh You tidak mau jujur pada kita?" Zhen Nanfang menjawab: "Ada dua alasan, entah tidak bisa bicara atau tidak berani bicara!" Tang Xin menambahkan: "Reputasi Sesepuh You di Tiongkok sangat tinggi, kejadian menimpanya sampai membangunkan Paduka."
Zhen Nanfang memicingkan matanya: "Kalian tidak mengerahkan penjaga keamanan untuk menjaga villa Sesepuh You?"
Tang Xin menyadari kebocoran informasi, tak menyangka Zhen Nanfang begitu sensitif hingga bisa menangkap maksud dari ucapannya yang biasa saja. Tang Xin menggeleng: "Kami tidak, tapi Penjaga Keamanan Kota sudah mengerahkan personel, pimpinan provinsi sudah memberi perintah untuk menjamin keamanan Sesepuh You."
Zhen Nanfang berdiri dan mulai mondar-mandir di dalam kamar.
Tang Xin bertanya pelan: "Ada apa?" Zhen Nanfang menyelidik: "Apakah penjaga keamanan Kota Yushan yang bertugas mengamankannya?" Tang Xin mengangguk: "Mereka berada di bawah Pasukan." Zhen Nanfang bersikeras: "Bisa mereka ditarik mundur?" Tang Xin tersenyum kecut: "Ini mungkin sulit, ada masalah apa?"
Zhen Nanfang berkata: "Terlalu banyak departemen dan personel yang terlibat sangat merugikan prinsip kerahasiaan! Mengapa saya membuat alasan untuk menarik personel kantor polisi kota dari rumah sakit? Dan menggantinya dengan personel Badan Intelijen? Ini karena kekhawatiran akan adanya kebocoran rahasia!" Tang Xin berkata: "Bagaimana kalau Anda sendiri yang menelepon Kepala Zhuang?" Zhen Nanfang menggelengkan tangan: "Ah, sudahlah, kita bicarakan nanti. Jika Lao You ingin bertemu, nanti saya akan mengajukan untuk tinggal di villa keluarga You!"
Tang Xin bertanya dengan khawatir: "Apakah dia akan setuju?" Zhen Nanfang menjawab: "Dia harus setuju!"
Tang Xin belum pernah melihat orang seotoriter ini. You Bin itu siapa? Tapi Zhen Nanfang seolah sama sekali tidak menganggapnya.
Zhen Nanfang membaca pikirannya, melirik sinis: "Aku bukan tidak menghormati Lao You. Aku hanya tidak ingin dia mati secara misterius!" Tang Xin berkata: "Kalau begitu aku ikut tinggal di sana!" Zhen Nanfang menjawab: "Tentu! Kamu memang ditugaskan untuk melesat ke medan perang!"
Perkataan Zhen Nanfang membuat Tang Xin antara ingin tertawa dan menangis. Zhen Nanfang sendiri juga tersenyum.
Tiba-tiba telepon di meja berdering. Zhen Nanfang mengangkat gagang telepon. Tang Xin menatap penuh semangat, mengira itu telepon dari You Bin.
"Lao Shu, ada perlu apa?" Zhen Nanfang melihat nomor pemanggil - itu Shu Yi yang menelepon.
Shu Yi berbisik, "Bagaimana kondisimu di sana sekarang?" Zhen Nanfang menjelaskan secara garis besar. Shu Yi berkata, "Identitas Lao You sangat khusus, kamu harus berhati-hati! Paduka sudah memberi perintah, baik Lao You maupun putrinya, kita harus menjamin keamanan mereka! Di Xi Xiang masih ada beberapa urusan yang belum terselesaikan, aku belum bisa pergi untuk sementara. Aku sudah menyuruh Xiao Hui, Biksu, dan Gerbang Barat untuk naik pesawat besok pagi-pagi benar ke Yu Shan!"
Wajah Zhen Nanfang menunjukkan sukacita: "Benarkah? Itu bagus sekali! Ngomong-ngomong Lao Shu, bukannya Kakak Mu bilang urusan Xi Xiang sudah selesai? Kenapa masih harus menunda di sana?" Shu Yi menjawab, "Masih ada ekornya, ikan besarnya belum tertangkap jaring."
Zhen Nanfang berkata, "Baiklah, kamu juga harus berhati-hati."
Shu Yi melanjutkan, "Makna 'Man Jiang Hong' tidak perlu lagi kujelaskan panjang lebar. Menangani kasus, menangkap orang, itu hal kecil. Yang terpenting adalah gulungan kaligrafi ini tidak boleh bocor ke luar negeri! Kalau sampai digunakan kekuatan musuh untuk mempermalukan kita, pasti sangat menyakitkan!" Zhen Nanfang dengan tegas menyatakan, "Aku mengerti, tenang saja Lao Shu, aku pasti akan menemukannya!"
Setelah menutup telepon, Tang Xin bertanya, "Siapa Lao Shu ini?" Zhen Nanfang tersenyum, "Kepala Biro kita!" Tang Xin tersenyum kecut. Dia tidak berani memanggil atasannya seperti itu. Tang Xin berkata, "Kukira tadi telepon dari Lao You!" Zhen Nanfang menjawab, "Jangan panik, dia akan menelepon! Ngomong-ngomong, besok pagi kita ke bandara!"
Tang Xin bertanya, "Menjemput orang?" Zhen Nanfang mengangguk, "Anggota lain tim khusus kita akan tiba besok pagi."
Di hati Tang Xin muncul perasaan krisis: "Apakah kedatangan mereka berarti aku sebagai asisten akan turun jaga?" Zhen Nanfang tersenyum: "Sedang memikirkan apa? Tugas utama mereka adalah menjaga keluarga Lao You." Barulah Tang Xin merasa lega.
Sudah hampir pukul satu, Zhen Nanfang mulai merasa panik. Lao You seharusnya sudah menelepon sejak lama, dengan situasi kacau di rumah sakit seharusnya dia tidak bisa tetap tenang seperti ini. Tang Xin pun mulai ragu, tampaknya Zhen Nanfang bukanlah dewa yang tak pernah salah hitung.
Namun tepat di saat itu, telepon Zhen Nanfang berbunyi.
Di layar terpampang nomor tak dikenal, nomor telepon rumah dengan kode area wilayah keluarga You.
"Hoi!" bisik Zhen Nanfang pelan.
"Xiao Zhen? Ini You Bin!" Suara Lao You terdengar dari telepon. Senyuman mengembang di wajah Zhen Nanfang: "Lao You? Ada keperluan apa di larut malam begini?" You Bin menjawab: "Bisa bertemu muka?" Zhen Nanfang bertanya: "Sekarang?" You Bin membenarkan dengan suara dengusan.
Zhen Nanfang terdiam setengah menit: "Baik, aku segera datang!" Setelah menutup telepon, dia menghela napas lega. Tang Xin kini memandangnya dengan kekaguman yang mendalam - ternyata ramalannya tentang telepon Lao You malam ini benar-benar tepat.
Zhen Nanfang sudah berdiri: "Apa yang kau lakukan bengong? Ayo pergi!" Tang Xin mengangguk patuh dan mengikutinya keluar.
Begitu mobil berhenti di depan villa keluarga You, Lin Ma segera membuka pintu.
"Silakan masuk, Profesor sedang menunggu di ruang studi," bisik Lin Ma dengan suara lembut.
Keduanya naik ke gedung, tiba di depan pintu ruang studi You Bin, lalu mengetuk pintu. "Masuklah!" suara You Bin terdengar dari dalam.
Zhen Nanfang mendorong pintu masuk. Ruangan dipenuhi asap rokok: "Lao You, ada apa ini? Katanya Anda tidak merokok?" Wajah You Bin terlihat canggung: "Hati sedang tidak tenang, jadi menghisap beberapa batang. Silakan duduk!" Zhen Nanfang dan Tang Xin duduk di sofa. You Bin menunjuk rokok di meja teh: "Merokok silakan ambil sendiri."
Zhen Nanfang tidak sungkan. Ia mengambil rokok dan melemparkan satu batang ke Tang Xin, lalu menyalakan miliknya sendiri: "Lao You, memanggil kami di tengah malam begini, ada instruksi apa?" You Bin menghela napas panjang. Saat itu, Lin Ibu datang membawa dua cangkir teh dan menaruhnya di meja teh depan mereka, lalu mundur perlahan.
You Bin baru mulai berbicara: "Kudengar kepolisian sudah menarik kembali tim pengamanan Yaxin? Bahkan menyebarkan kabar bahwa Yaxin sudah siuman?" Nada bicaranya penuh kejengkelan, dua kalimat ini terdengar seperti interogasi.
Zhen Nanfang menjawab: "Memang ada hal seperti itu." You Bin berkata: "Xiao Zhen, aku sangat kecewa dengan tindakanmu. Bagaimanapun juga, sekalipun kau punya masalah denganku, tidak seharusnya menggunakan nyawa Yaxin sebagai alat tekanan! Tahukah kau, ini bisa membunuhnya!"
