Zhen Nanfang menempatkan semua laporan kasus di atas meja, lalu mengeluarkan rokok dan menyerahkan kepada Meng Xinran serta Ximen Wuwang masing-masing sebatang, kemudian menyalakan miliknya sendiri: "Manajer Meng, kami ingin menemui Gao Wei!" Meng Xinran tertegun sejenak: "Gao Wei?" Zhen Nanfang mengangguk: "Benar, Gao Wei, pacar You Yaxin, polisi dari Kantor Polisi Xihu itu."
Meng Xinran menjawab: "Oh, tidak masalah. Saya akan segera menghubungi Kantor Xihu untuk memintanya datang."
Setelah menelepon, Meng Xinran berkata: "Dia tidak masuk kerja hari ini, tapi Kepala Polisi Ye mengatakan akan menghubunginya. Seharusnya tidak akan lama sampai di sini."
Baru setelah itu Meng Xinran menyalakan rokoknya: "Saya mendengar kabar tentang Pak Senior You. Pasti kalian baru datang dari rumah sakit?" Zhen Nanfang menyahut: "Hm, Pak Senior You mengalami stroke, kondisinya tidak optimis." Meng Xinran menghela napas: "Keluarga You mengalami masalah sebesar ini, sungguh tidak mudah bagi Pak Senior."
Gao Wei tiba setengah jam kemudian.
Ia memasuki kantor Meng Xinran: "Manajer Meng, Anda mencari saya?" Meng Xinran menunjuk ke arah Zhen Nanfang dan Ximen Wuwang: "Ada kawan dari Badan Intelijen Negara yang ingin bertanya beberapa hal." Gao Wei memandangi Zhen Nanfang dan Ximen Wuwang, lalu mengangguk diam-diam.
Meng Xinran berdiri: "Silakan kalian berbincang, saya akan menemui Manajer Zhang sebentar."
Setelah Meng Xinran pergi, Ximen Wuwang pergi menutup pintu. Zhen Nanhang menunjuk ke sofa: "Silakan duduk!" Gao Wei duduk di sofa, mengeluarkan rokok dan menyalakannya sendiri.
Zhen Nanfang berkata dengan tenang: "Sudah mengunjungi rumah sakit?" Gao Wei mengangguk.
Zhen Nanfang berkata: "Urusan keluarga You seharusnya sudah kau dengar sejak lama, mengapa baru sekarang menemui You Yaxin?" Gao Wei menjawab: "Pak Senior You selalu menentang hubunganku dengan Yaxin. Meski aku juga memperhatikan urusan keluarga You, tapi karena alasan Pak Senior, aku sengaja tidak menghubungi Yaxin."
"Selama ini apakah kamu menelepon You Yaxin?"
"Tidak, oh... mungkin satu dua kali!"
Zhen Nanfang memicingkan matanya: "Sebenarnya ada atau tidak?" Gao Wei berkata: "Kami pernah menelepon dua kali."
Zhen Nanfang bertanya: "Apa yang kalian bicarakan saat kau mencari You Yaxin di rumah sakit hari ini?" Gao Wei mendongakkan kepala: "Bolehkah aku tidak menjawab ini? Ini urusan pribadiku!" Ximen Wuwang tertawa: "Gao Wei, kau juga polisi. Menurutmu privasi lebih penting daripada penyelidikan kasus?"
Gao Wei menggigit bibirnya: "Bukankah kami sudah menelepon dua kali? Saat terakhir kali Yaxin mengajak putus, aku tidak setuju. Setelah itu dia sama sekali tidak menerima teleponku. Aku takut mendatangi rumah keluarga You. Jujur saja, aku sangat takut pada Pak Senior! Baru hari ini setelah mendengar Pak Senior stroke dirawat di rumah sakit, Yaxin juga ikut datang, akhirnya aku memberanikan diri mencarinya di rumah sakit untuk menanyakan langsung."
Zhen Nanfang tersenyum sambil berkata: "Jadi sudah kau dapatkan jawabannya?"
Gao Wei menggeleng: "Dia hanya bilang kita tidak cocok, dan Pak Senior tidak akan setuju. Padahal sejak awal pacaran pun dia sudah tahu ini semua. Mengapa sekarang malah jadi alasan putus?"
Zhen Nanfang menatap Gao Wei. Ia tidak bisa melihat apakah Gao Wei sedang berbohong.
Jika Gao Wei benar-benar berbohong, maka aktingnya sungguh luar biasa licik.
Zhen Nanfang berkata: "Bagaimana pendapatmu tentang kematian You Yali?" Gao Wei berpikir sejenak lalu menjawab: "Sebenarnya aku tidak banyak berinteraksi dengan Yali. Dia punya obsesi kebersihan dan karakternya cenderung tertutup, tidak suka bergaul. Menurut Yaxin, bahkan anggota keluarga pun sering dikritiknya macam-macam, sepertinya bahkan makanan yang dibuat Bu Lin pun tidak pernah disentuhnya!"
Zhen Nanfang bertanya: "Oh?" Gao Wei menjelaskan: "Yaxin bilang dia menganggap Bu Lin tidak higienis dan tidak punya kebiasaan bersih yang baik." Ximen Wuwang menyela: "Apa yang kamu lakukan pada malam Yali meninggal?"
Gao Wei menjawab: "Pertanyaan ini sudah kujawab berkali-kali. Saat itu aku sedang tidur di rumahku sendiri."
Ximen Wuwang bertanya lagi: "Malam itu kamu tidak bersama You Yaxin?" Gao Wei menggelengkan kepala: "Tidak."
Zhen Nanfang bertanya: "Kamu berasal dari pasukan khusus, pasti kemampuan fisikmu bagus?" Gao Wei terkejut dengan pertanyaan ini: "Lumayanlah." Zhen Nanfang melanjutkan: "Setelah kejadian Yali, tidakkah kamu khawatir dengan Yaxin?" Gao Wei menjawab: "Pernah, tapi setelah melihat polisi sudah menugaskan pengawalan, aku jadi tenang."
Zhen Nanfang bertanya: "Apa kamu tahu 'Man Jiang Hong'?"
Gao Wei mengangguk kalem: "Aku tahu. Pernah dengar dari Yaxin bahwa keluarga You menyimpan karya asli Yue Fei 'Man Jiang Hong'!" Zhen Nanfang menyambung: "Mungkinkah kematian Yali terkait dengan itu?"
Kedua mata Zhen Nanfang erat mengawasi Gao Wei.
Meski wajah Gao Wei terlihat tenang, matanya seolah menghindari tatapan Zhen Nanfang: "Seharusnya tidak."
Zhen Nanfang menjawab: "Baik, untuk hari ini kita bicara sampai di sini. Jika kamu teringat sesuatu yang berhubungan dengan kasus ini, telepon saja aku. Ini nomor teleponku." Zhen Nanfang menuliskan nomornya dan menyerahkannya.
Gao Wei menerima kertas itu, meliriknya sebentar, lalu menyimpannya dengan hati-hati: "Boleh aku pergi sekarang?" Zhen Nanfang berkata: "Tentu saja."
Memandang punggung Gao Wei yang menjauh, Ximen Wuwang menutup pintu dengan lembut: "Nanfang, menurutmu perkataannya bisa dipercaya?" Zhen Nanfang menjawab: "Dia terus berbohong." Ximen Wuwang tersenyum: "Kurasa dia sedang berusaha menyembunyikan sesuatu." Zhen Nanfang menanggapi: "Hm, aku juga berpikir begitu."
Ximen Wuwang bertanya: "Tapi sebenarnya apa yang ingin dia sembunyikan?"
Zhen Nanfang berkata dengan tenang: "Apa yang terus dia tekankan?" Ximen Wuwang berpikir sejenak: "Hubungannya dengan Pak Senior You!" Zhen Nanfang mengangguk: "Dia terus menekankan sikap Pak Senior You padanya. Pak Senior You tidak setuju hubungannya dengan Yaxin. Karena Pak Senior You, bahkan setelah musibah di keluarga You, dia tidak berani menunjukkan perhatian pada You Yaxin."
Ximen Wuwang menyahut: "Tampaknya hubungannya dengan Pak Senior You tidak seperti yang dia katakan." Zhen Nanfang mengangguk: "Aku mulai menemukan benang merah dalam kasus You Yali ini, tapi masih perlu diurai lagi." Ximen Wuwang tidak mendesak, dia tahu perkataan Zhen Nanfang berarti belum ada kesimpulan pasti.
Meng Xinran kembali.
"Bagaimana, sudah berbicara dengannya?" Meng Xinran sepertinya melihat Gao Wei pergi. Zhen Nanfang tersenyum sambil menjawab: "Sudah, Manajer Meng, kalau begitu kami tidak akan mengganggu lagi." Meng Xinran berkata: "Jangan sungkan, kita semua keluarga. Xiao Zhen, jika memungkinkan, saya harap kalian tidak menyakiti Xiao Yan." Zhen Nanfang berbisik: "Mungkin seperti kalian, saya juga tidak pernah percaya bahwa Pak Yan adalah pelakunya."
Meng Xinran mengangguk: "Ngomong-ngomong, kami baru mendapatkan informasi." Zhen Nanfang dan Ximen Wuwang saling pandang, lalu duduk kembali.
Meng Xinran melanjutkan: "Menurut kabar dari Wangcheng, ada seseorang bernama Liang Tao yang pernah bersentuhan dengan Yan Jinhao. Liang Tao sudah kami kendalikan, dia memberikan petunjuk sangat penting."
Kemudian dia menjelaskan tentang pengawasan Liang Tao terhadap Yan Jinhao serta kemungkinan Yan Jinhao menderita amnesia.
Mata Zhen Nanfang dan Ximen Wuwang berbinar-binar. Petunjuk ini jelas sangat krusial. Zhen Nanfang berkata: "Manajer Meng, bisakah mereka membawa orang itu ke Gunung Yu?" Meng Xinran tersenyum: "Sudah saya atur, sekarang seharusnya sedang dalam perjalanan."
Zhen Nanfang mengangguk: "Hm, saat orang itu tiba tolong beri saya telepon."
Meng Xinran menambahkan: "Saya juga sudah memerintahkan departemen teknis untuk membuat sketsa Tuan Long yang disebut Liang Tao." Zhen Nanfang menyahut: "Kalau sketsanya sudah jadi, berikan salinannya kepada kami!"
Meninggalkan kantor polisi kota, Ximen Wuwang berkata: "Sepertinya Yan Jinhao punya banyak kenalan di kantor polisi kota ya!" Zhen Nanfang menjawab: "Manajer Zhang dan Manajer Meng sebenarnya sangat menghargai talenta. Saya pernah berinteraksi dengan Yan Jinhao, orangnya sangat baik, dalam bertindak penuh semangat, dan yang terpenting dia benar-benar ahli dalam kriminalistik!"
Ximen Wuwang menatap Zhen Nanfang. Ucapan yang keluar dari mulut Zhen Nanfang ini terasa aneh baginya. Zhen Nanfang belum genap 20 tahun, namun cara bicaranya seperti orang licik berpengalaman. Ia menghela napas, tidak tahu apakah ini hal positif atau negatif bagi Zhen Nanfang. Menurutnya, pemuda seharusnya memiliki lebih banyak semangat muda!
Qi Hong melihat bayangan bergerak di luar pintu: "Lao Yan, Lao Yan!" Yan Zheng keluar dari ruang studi: "Ada apa?" Qi Hong berkata: "Sepertinya ada orang di luar." Yan Zheng melepas kacamata bacanya, mendekati pintu dan membukanya. Setelah melihat sekeliling, tak ada siapa-siapa.
Yan Zheng menutup pintu: "Tidak ada orang. Pasti akhir-akhir ini kamu terlalu cemas."
Yan Jinhao bersembunyi di tempat yang tidak jauh, menatap "rumah" yang sama sekali asing baginya. Apakah lelaki tadi adalah ayahnya?
Yan Jinhao menghela napas, lalu berbalik pergi.
Zhen Nanfang dan Ximen Wuwang kembali ke Yuhu Villa. Paman He pergi memancing, Bibi He ke pasar sayur, hanya Leng Youlan yang sedang mengutak-atik laptop di ruang tamu. Zhen Nanfang menengadah ke lantai atas: "Hanya kamu sendiri di sini?" Leng Youlan mengangguk: "Dia menerima telepon lalu pergi, tidak bilang kemana!"
Yang dimaksud Leng Youlan tentu saja Yan Jinyuan. Zhen Nanfang mengerutkan alis: "Sejak kapan?"
Leng Youlan melirik jam: "Kira-kira satu jam yang lalu!"
Zhen Nanfang berkata: "Bukankah HP-nya sudah diberikan kepada Yan Jinhao?" Leng Youlan menjawab: "Telepon itu masuk ke sini!" Zhen Nanfang terkejut: "Maksudmu ada yang menelepon ke sini mencarinya?" Leng Youlan mengangguk: "Benar!" Ximen Wuwang mengangkat telepon tetap ingin melihat nomor penelpon, Leng Youlan menambahkan: "Tidak ada nomor penelpon, sudah dienkripsi."
Zhen Nanfang bertanya: "Kamu tidak mencoba melacak asal telepon itu?"
Leng Youlan menjawab: "Mengapa harus kuselidiki? Ini wilayah Badan Intelijen, yang tahu nomornya pasti orang dalam. Kalau mereka mengenkripsi panggilan, artinya tidak ingin orang lain tahu, bukan?" Zhen Nanfang terdiam. Ximen Wuwang segera menghubungi Badan Intelijen Kota, tapi pihak sana menyatakan tidak pernah melakukan panggilan tersebut.
Ximen Wuwang bertanya: "Apa yang akan kita lakukan?"
Zhen Nanfang memberi instruksi: "Yuhu Villa hanya punya satu pintu. Periksa apakah ada yang melihatnya pergi, bagaimana cara perginya, ke arah mana. Dia tidak pakai HP, pihak lawan pasti akan menentukan lokasi atau menjemput langsung! Tapi kurangi kemungkinan kedua lebih besar. Kakak Ximen, mari kita berangkat!"
