Yan Jinyuan dijemput sedan hitam. Dua saksi mata sepakat tentang hal ini, tapi berbeda pendapat soal merek mobil: satu menyebut Buick, lainnya Honda. Yang fatal, keduanya sama sekali tidak memperhatikan nomor plat.
Zhen Nanfang tidak percaya mereka tidak memperhatikan, menurutnya mobil ini seharusnya memang tidak dipasang plat nomor sejak awal, kalau tidak mustahil keduanya melewatkan detail ini.
"Tidak akan ketemu apa-apa dari mobilnya." Ximen Wuwang menghela napas. Zhen Nanfang berkata: "Arah yang mereka tuju sepertinya keluar kota, ke arah barat." Ximen Wuwang menyahut: "Aku akan segera menghubungi kepolisian untuk minta bantuan blokade." Zhen Nanfang menggeleng: "Tidak perlu, sudah lebih dari sejam berlalu. Bisa-bisa mobilnya sekarang sudah dibuang di suatu tempat di barat kota."
Ximen Wuwang bertanya: "Lalu bagaimana? Apa kita tidak melakukan apa-apa?"
Zhen Nanfang menganalisis: "Jika logika kita sebelumnya benar, target mereka tetap keluarga You, khususnya lukisan asli 'Man Jiang Hong' milik mereka. Lalu apa tujuan semua tindakan ini? Menjebak Yan Jinhao mungkin untuk mengalihkan perhatian polisi, tapi motif mereka menipu Yan Jinyuan pergi dari Yuhu Villa masih belum kupahami."
Keduanya kembali ke kediaman. Leng Youlan mengumumkan: "Aku sudah lacak sumber telepon itu!" Zhen Nanfang bereaksi datar: "Oh." Dia benar-benar tidak menyangka Leng Youlan bisa melacaknya. "Bagaimana caranya?" Leng Youlan menjawab tenang: "Aku tidak melakukan apapun. Cuma mendeklasifikasi sederhana."
Ia menatap Zhen Nanfang dan Ximen Wuwang: "Telepon itu berasal dari Kepolisian Kota, sepertinya dari pos jaga atau semacamnya. Kalian bisa menyelidikinya jika tertarik." Keduanya terkejut, telepon itu benar berasal dari kepolisian? Zhen Nanfang berkata: "Pos jaga itu ramai lalu lalang setiap hari. Lagipula, banyak orang yang meminjam telepon di sana. Tampaknya lawan kita benar-benar jago memilih tempat."
Ximen Wuwang berkata: "Aku akan periksa ke sana!"
Ximen Wuwang pergi ke kantor polisi kota. Zhen Nanfang duduk di sofa sambil merokok. Leng Youlan berkata tenang: "Skandal Shao Chengli dengan selebritas kecil Xiangjiang itu cuma rumor, dan sumber gosip itu justru dari keluarga Shao sendiri." Zhen Nanfang mengerutkan alis: "Oh? Jadi perselingkuhan Shao Chengli itu palsu? Lalu kabar perceraian Lin Yue dengannya juga tidak benar?"
Leng Youlan mengangguk: "Benar. Bahkan setelah bercerai dengan Shao Chengli, Lin Yue masih sering berkomunikasi dengannya."
Zhen Nanfang menghirup rokoknya: "Tampaknya keluarga Shao sudah lama menyusun jebakan! Target utama mereka adalah keluarga You!" Leng Youlan diam. Ia hanya menyampaikan data yang didapat, tanpa ikut campur dalam penilaian mereka.
Zhen Nanfang mengangkat telepon dan menghubungi Tang Xin: "Tang Xin, segera perintahkan orang untuk menahan Shao Xiaoshi!"
Tang Xin tidak bertanya mengapa. Jika Zhen Nanfang menyuruhnya melakukan ini, pasti ada alasannya: "Baik, saya segera mengatur orang untuk melaksanakannya." Setelah menutup telepon Tang Xin, Zhen Nanfang menghubungi Ximen Wuwang: "Kakak Ximen, sudah sampai di kantor polisi kota?" Ximen Wuwang menjawab: "Hm, tapi sudah saya tanyakan, tidak ada yang memperhatikan siapa yang menelepon saat itu."
Zhen Nanfang menghela napas. Hasil ini sudah dia tebak sejak awal.
"Nanti pergilah ke kantor Manajer Meng, minta dia memberikan daftar khusus seluruh anggota kepolisian kota kepada kita, sedetail mungkin."
Ximen Wuwang bertanya: "Kamu curiga si penelpon adalah anggota kepolisian kota?"
Zhen Nanfang menjawab: "Kemungkinan besar. Ingat malam Yan Jinhao bermasalah? Kalau bukan ada polisi yang membocorkan informasi, bagaimana mungkin orang itu bisa menyiapkan perangkap sempurna untuknya?" Ximen Wuwang berkata: "Baik, saya segera menemui Manajer Meng."
Usai menutup telepon, Leng Youlan untuk pertama kalinya menunjukkan senyuman: "Jujur, awalnya aku tak mengapa mereka semua mau menuruti anak muda sepertimu. Tapi sekarang aku tahu."
Zhen Nanfang tersenyum: "Apa yang kau tahu?" Leng Youlan menjawab: "Karena kaulah yang paling lincah dan cepat tanggap di antara mereka. Dalam waktu singkat bisa mengambil keputusan tepat, terlebih lagi gaya kerjamu yang ganas tanpa basa-basi."
Zhen Nanfang menggelengkan tangan: "Sudah, jangan puji aku lagi. Ada satu hal yang harus kau bantu selidiki." Leng Youlan bertanya pelan: "Apa itu?" Zhen Nanfang menjawab: "Aku ingin kau selidiki orang-orang di kantor polisi kota yang punya hubungan erat dengan Badan Intelijen!" Leng Youlan terkejut: "Kau menyuruhku menyadap orang Badan Intelijen?"
Zhen Nanfang mengangguk: "Ya, kenapa? Takut?" Leng Youlan menggeleng: "Aku sih tidak takut, selama kau berani merencanakan, aku berani eksekusi. Tapi kalau ada masalah nanti, aku tidak bisa tanggung!" Zhen Nanfang berkata: "Tidak perlu kau khawatirkan itu, kalau benar ada masalah, aku yang akan menanggung."
"Tapi sebaiknya jangan sampai ada yang menyadari, kalau tidak aku juga akan kerepotan."
Leng Youlan berkata: "Tenang saja, aku tidak akan memberitahu siapa pun."
Zhen Nanfang menambahkan: "Departemen teknis di bawah Badan Intelijen juga sangat hebat, jadi kau harus tetap waspada. Meski aku bisa menjamin keselamatanmu, tapi kalau sampai ketahuan, pekerjaan kita selanjutnya akan sangat sulit."
Leng Youlan tidak berkata apa-apa lagi, menoleh memandang komputernya.
"Kalian mau membawaku ke mana?" Yan Jinyuan mulai menyesal, seharusnya dia tidak mudah percaya pada omongan orang-orang ini. Dia sadar dirinya terlalu khawatir tentang Jinhao.
Ini adalah mobil van Chang'an silver-gray biasa. Selain supir, ada dua lelaki di dalam mobil - satu duduk di kursi penumpang depan, satunya lagi duduk di sampingnya. Lelaki yang duduk di sebelahnya memegang tombak yang menekan di pinggangnya.
"Jangan bicara, sampai di tempat nanti kamu akan tahu sendiri." Orang di kursi penumpang berkata dengan tenang.
Yan Jinyuan menutup mulutnya. Sudah lebih dari tiga jam sejak ia menerima telepon. Selama itu mereka sudah dua kali ganti mobil. Orang itu tidak melakukan apa-apa padanya, hanya terus memutari jalan dengan mobil.
Akhirnya mobil berhenti di sebuah kompleks perumahan yang tidak ia kenal namanya.
Ia ditarik keluar dari mobil: "Jangan sembarangan bergerak atau berteriak, kalau tidak kami akan bunuh kamu!" Yan Jinyuan bukan orang berani, jadi ia patuh dibawa mereka ke lantai lima.
Pintu terbuka. Seorang lelaki berkemeja bunga membukakan pintu. Pria yang sebelumnya duduk di kursi penumpang mengangguk pada lelaki itu. Lelaki itu menolehkan kepala, memperbolehkan mereka masuk.
Yan Jinyuan melihat wajah yang familiar. Ia sama sekali tidak menyangka akan bertemu Shao Xiaoshi di sini.
"Di-Direktur Utama Shao!" teriak Yan Jinyuan penuh kebingungan.
Shao Xiaoshi menunjukkan senyum: "Direktur Yan, tidak menyangka kita akan bertemu dengan cara seperti ini, ya?" Yan Jinyuan tersenyum kecut: "Bisakah kamu memberitahu apa yang sebenarnya terjadi?" Tatapan Shao Xiaoshi menjadi dingin: "Kamu seharusnya tahu apa yang terjadi!" Yan Jinyuan menggelengkan kepala.
Shao Xiaoshi berkata: "Adik laki-lakimu membunuh kakak ipar perempuanku!" Yan Jinyuan berpikir sejenak: "Apakah karena Lin Yue kamu menangkapku?" Shao Xiaoshi menjawab: "Kesalahan apa yang Lin Yue lakukan pada keluarga Yan, sampai kalian tega melakukan pembunuhan keji seperti ini padanya!"
Yan Jinyuan berkata: "Aku tidak percaya Jinhao akan membunuh orang!" Shao Xiaoshi menyeringai dingin: "Sekarang bahkan kepolisian sudah menganggap ini perbuatan Yan Jinhao!" Yan Jinyuan menghela napas: "Katakan, untuk apa kau menangkapku?" Shao Xiaoshi menggelengkan tangan, semua bawahannya mundur keluar. Di kamar hanya tersisa dua sosok berbaju hitam yang berdiri di belakangnya.
"Aku ingin kau membantuku menemukan Yan Jinhao. Kau saudaranya," ujar Shao Xiaoshi dengan tenang.
Yan Jinyuan bertanya: "Apa yang kau mau lakukan padanya?" Shao Xiaoshi menjawab: "Itu bukan urusanmu!" Yan Jinyuan membalas: "Jika aku menolak?" Shao Xiaoshi tersenyum: "Kau akan setuju!" Sambil menepuk-nepuk tangan, seorang wanita berusia 30-an keluar membawa jarum suntik berisi cairan kekuningan.
Yan Jinyuan mulai panik: "Apa ini?"
Shao Xiaoshi menjelaskan: "Sekali disuntik, kau akan patuh melakukan perintah kami!"
Yan Jinyuan melompat dari sofa: "Shao Xiaoshi, kau setan!" Wajah Shao Xiaoshi muram. Dua lelaki di belakangnya segera mencengkeram Yan Jinyuan.
Jarum menghujam lengan Yan Jinyuan. Cairan obat itu habis terinjeksi.
Pandangan Yan Jinyuan berkunang-kunang sebelum akhirnya tak sadarkan diri.
Dua sosok berbaju hitam menarik Yan Jinyuan masuk, membiarkannya lemas bersandar di sofa. Shao Xiaoshi melangkah mendekat, menepuk lembut pipi Yan Jinyuan: "Buka matamu, lihat aku!" Yan Jinyuan membuka matanya dengan setengah sadar, menatap Shao Xiaoshi di hadapannya.
"Katakan, di mana Yan Jinhao bersembunyi." Suara Shao Xiaoshi tidak keras, namun terdengar jelas oleh Yan Jinyuan. Ia tak lagi mengenali sosok di depannya - apakah ini Lin Yue, atau Fan Meiling?
Bibir Yan Jinyuan bergetar: "Aku tidak tahu!" Shao Xiaoshi tidak marah atas penyangkalan itu. Ia tersenyum: "Pikirkan baik-baik, lalu beri tahu di mana Yan Jinhao. Situasinya sangat berbahaya sekarang, banyak yang ingin membunuhnya!" Sorot mata kejam muncul di matanya - bukankah dirinya pun ingin membunuh Yan Jinhao?
Hubungannya dengan Lin Yue selalu harmonis. Alasan utama kedatangannya ke Gunung Yu pun lebih karena faktor Lin Yue.
Yan Jinyuan tetap menggeleng lemah: "Sungguh, aku tidak tahu."
Wanita di samping berbisik: "Nona Shao, mungkin dia memang tidak tahu." Shao Xiaoshi memerintahkan: "Kurung dulu, tunggu efek obat stabil baru ditanya lagi!" Dua lelaki itu membawa Yan Jinyuan masuk ke kamar.
Wanita itu berkata: "Sebenarnya kamu tidak seharusnya menangkapnya. Sangat tidak bijaksana memprovokasi Badan Intelijen di saat seperti ini." Shao Xiaoshi menjawab: "Aku tidak peduli! Aku harus membalas dendam untuk Kakak Yue! Kakak Fanglin, tenang saja, urusan ini sudah kurencanakan dengan sangat matang. Mustahil mereka menemukan sesuatu."
