A Si melirik jamnya: "Bangsat! Sudah tujuh belas menit berlalu, kenapa mereka belum datang juga?" You Yali yang sedang panik berusaha tenang: "Dr. belum memerintahkan mundur, berarti mereka pasti akan datang. Bersabarlah sedikit!"
A Si mengeluarkan sebatang rokok bersiap menyalakannya, You Yali menyambar rokok itu dan melemparkannya keluar jendela mobil: "Mau mati, ya? Apa kau merasa belum cukup mencolok?" A Si meliriknya: "Ada masalah apa? Tak perlu bersembunyi begini, bersikap natural lebih baik, kalau tidak malah bikin orang curiga." Setelah berkata demikian, ia mengeluarkan rokok lain dan menyalakannya.
Kira-kira sepuluh menit kemudian, sebuah mobil Jetta berhenti di garis berhenti darurat kurang dari 10 meter dari mereka. Sopir menyalakan lampu darurat, lalu memasang rambu peringatan sekitar 7-8 meter di belakang mobil. You Yali melihat lampu kecil mobil Jetta berkedip tiga kali, ia berkata pada A Si: "Itu mereka."
A Si berkata dengan tenang: "Hm, aku lihat. Kau tunggu di mobil saja, aku yang mendekat."
"Perhatian, target sudah muncul, awasi ketat. Jangan membangunkan ular tidur," Shu Yi berbisik. Suara terdengar dari earpiece: "Tidak bergerak?" Shu Yi menjawab: "Tidak. Tunggu sampai mereka selesai bertemu. Mobil nomor tiga dan empat kuasai mobil Jetta. Yang lain terus awasi You Yali, mereka akan melakukan pertemuan kedua."
A Si mendekati mobil Jetta, berkata pada sopir yang sedang bersandar di pintu sambil merokok: "Sobat, perlu bantuan?" Sopir itu menjawab datar: "Sudah panggil derek." A Si tersenyum: "Mungkin cuma gangguan kecil, bisa diperbaiki sendiri." Sopir membalas: "Masalahnya besar, kayaknya aku tak sanggup!"
A Si berkata: "Kalau begitu biar aku coba!"
"Baru setelah mengatakan ini, sopir mulai melihat ke sekeliling, lalu menepuk-nepuk atap mobil." Dua lelaki turun dari mobil, masing-masing membawa koper berkode kecil. A Si melirik keduanya, menganggukkan kepala: "Ikut saya!" Keduanya melihat ke sopir mobil Jetta, orang itu mengangguk, barulah mereka mengikuti A Si pergi.
"Naik mobil!" ujar A Si dengan tenang. Keduanya pun masuk ke mobil. Melihat ada seorang wanita di dalam, mereka bertanya: "Nona You?" You Yali tersenyum tipis: "Mana Profesor Huang?" Yang berkacamata menyesuaikan kacamatanya: "Saya!" You Yali berkata: "Senang bertemu, A Si, jalan."
A Si menghidupkan mesin. Ia menjulurkan kepala memberi isyarat "OK" ke sopir mobil Jetta. Mobil turun dari pintu keluar tol, menuju pusat Kota Yushan.
Tiba-tiba Shu Yi berkata: "Mobil nomor tiga dan empat, jangan buru-buru bertindak, tetap awasi di tempat!" Shu Yi menyadari mobil Jetta tidak segera pergi setelah menyelesaikan transaksi. Ada firasat dalam hatinya: pertemuan dengan You Yali tadi hanyalah tipuan mata, seharusnya akan ada pertemuan kedua.
"Pak Shu, kami sudah mengunci mobil You Yali."
"Pantau terus, tunggu perintah," bisik Shu Yi.
Shu Yi mengawasi ketat mobil Jetta. Sopirnya bersandar santai di pintu mobil, kembali menyalakan rokok. Shu Yi melihatnya sesekali membungkuk, seolah sedang berbicara dengan orang di dalam mobil. Ternyata masih ada orang lain. Prediksinya pasti tidak salah - sopir sedang menunggu transaksi kedua.
Tepat setelah mobil You Yali mereka pergi kurang dari seperempat jam, sebuah mobil patroli terlihat mendekat. Dua polisi turun dari kendaraan.
"Pak Shu, target sudah muncul!" kata Lao Pang. Shu Yi membalas dengan "Hm": "Kita amati dulu!" Shu Yi menerima teropong inframerah yang diberikan Lao Pang: "Gao Wei!" Lao Pang tertegun sejenak: "Benarkah? Pantas saja tadi wajah polisi itu terasa familiar."
Shu Yi berkata: "Sepertinya You Yali sudah terpapar!" Lao Pang tertegun: "Mengapa? Bukankah Gao Wei..." Shu Yi menjawab tenang: "Aksi Gao Wei kali ini tidak diketahui You Yali!" Lao Pang bertanya: "Berarti Gao Wei mengorbankan You Yali?" Shu Yi memerintahkan: "Majukan waktu aksi mereka!" Lao Pang ragu: "Tidakkah ini akan membangunkan ular tidur?"
Shu Yi tersenyum: "Seharusnya tidak. Mereka pasti sudah tahu kontak saya dengan You Yali. Takkan menyangka saya bisa menebak rencana pertemuan kedua mereka. Jalankan operasi, kita ikuti jejak ini!" Lao Pang mengangguk: "Baik!" Kemudian dia berteriak: "Tim Satu, Dua, Lima, Delapan – bergerak!"
Empat respons segera terdengar: "Diterima!"
Gao Wei menghampiri sopir: "Orangnya?" Tanpa kode rahasia, sopir langsung membuka pintu bus. Seorang pria berusia 40-50 tahun keluar membawa koper berkode. Gao Wei bertanya: "Profesor Zhang?" Pria itu mengangguk: "Dan Anda...?"
Gao Wei berkata: "Saya bawahannya Tuan Zhuge, nama saya Gao Wei. Kita seharusnya sudah sering berkomunikasi lewat telepon." Profesor Zhang tersenyum: "Xiao Gao ya, tidak perlu repot-repot datang sendiri menjemput." Gao Wei berkata ke polisi lain: "Bapak dan Profesor Zhang naik mobil dulu." Polisi lain menarik Profesor Zhang naik ke mobil patroli. Gao Wei menyerahkan sebatang rokok ke sopir mobil Jetta, menyalakannya, bercanda sebentar sebelum kembali ke mobil patroli yang kemudian membunyikan sirine lalu pergi!
"Nomor 6, 7, 9 ikuti!" Shu Yi mengatur pasukan.
"Pak Shu, lihat sopir mobil itu kenapa?" Lao Pang terkejut menunjuk sopir mobil Jetta yang perlahan tergelincir ke tanah. Shu Yi memerintahkan: "Nomor 3, segera periksa!" Tiba-tiba sebuah mobil keluar dari tempat gelap dan melaju cepat mendekati mobil Jetta.
"Laporan, dia sudah mati. Kemungkinan keracunan racun kerja cepat!"
"Geledah mobilnya lalu hubungi polisi! Kita kejar yang lain!"
Telepon dari Zhen Nanfang: "Lao Shu, kami kehilangan jejak Gao Wei!" Shu Yi berkata tenang: "Dia sudah muncul di area kita. Bagaimana dengan Zhuge?" Zhen Nanfang menjawab: "Dia masih di sarangnya. Kali ini dia tetap tenang!" Shu Yi berpesan: "Ini rubah licik, jangan sampai kabur!"
Zhen Nanfang mulai ragu: "Tidak mungkin? Kami terus mengawasi." Shu Yi menegaskan: "Bagus! Begitu dia bergerak, segera kerahkan personel untuk menggerebek kediamannya. Pastikan keamanan Senior You." Zhen Nanfang menyahut: "Siap!"
"Pak Shu, saya Zhuang Suqin!" Sebuah telepon masuk. Shu Yi buru-buru menjawab: "Halo Kepala Zhuang!" Zhuang Suqin berkata: "Kami sudah menyelesaikan interogasi intensif terhadap Leng Youlan, dia mengaku!" Shu Yi bertanya: "Oh? Apa yang dia katakan?"
Zhuang Suqin menjelaskan: "Dia mengaku bekerja untuk seseorang bernama Dr. Qi. Sedihnya, syarat bantuannya sederhana - ingin kabur bersama Yan Jinhao setelah semuanya selesai!" Shu Yi menghela napas: "Tampaknya dia tersesat karena cinta!" Zhuang Suqin menambahkan: "Dia juga meminta mereka menghapus ingatan Yan Jinhao, tapi sebelum gilirannya tiba, muncul Xiao Man!"
Shu Yi bertanya: "Apakah dia tahu lokasi persembunyian Dr. Qi?"
Ini yang paling dipedulikan Shu Yi. Bahkan You Yali tidak tahu. Ah Si mungkin tahu, tapi jika kabar kecelakaan Ah Si bocor, Dr. Qi mungkin akan kabur. Lagipula meski berhasil menangkap Ah Si, belum tentu bisa mengorek informasi lokasi Dr. Qi - ini butuh waktu.
"Harus diakui dia memang punya kemampuan. Bahkan Dr. Qi berada dalam pantauannya. Coba tebak sarang lama Dr. Qi dimana?" Suara Zhuang Suqin terdengar bersemangat. Shu Yi merenung sejenak: "Yuhu Villa?" Masih ragu. Zhuang Suqin terkejut: "Luar biasa! Bagaimana Anda bisa tahu?"
Shu Yi tersenyum kecut: "Tebak saja, kalau tidak kau tidak akan begitu semangat." Zhuang Suqin menghela napas: "Ya, Yuhu Villa, safe house kami di blok 12, sementara tempat tinggalnya di blok 9, semuanya di tepi danau." Shu Yi menjawab: "Ini bisa menjelaskan mengapa dia saat itu mengajak Yan Jinhao jalan-jalan sebentar. Dia sudah mencium aroma bahaya, ingin menguasai Yan Jinhao lalu kabur!"
Zhuang Suqin membalas "Hm": "Dia hanya tidak menyangka kami sudah lama mencurigainya."
Shu Yi bertanya: "Kalau begitu Dr. Qi tidak tahu kalau dia sedang diawasi? Juga tidak tahu bahwa sang gadis tahu dia tinggal di Yuhu Villa?" Zhuang Suqin menjawab: "Benar. Dari pihak saya sudah dilakukan persiapan, dia tidak akan bisa kabur!"
Shu Yi tertawa: "Tidak, harus biarkan dia kabur. Jika dia tidak kabur, kita justru sulit menangkap ekornya!" Zhuang Suqin bingung: "Mengapa?" Shu Yi menjelaskan: "Dr. Qi ini sangat cerdas. Dia sudah menjual semua bawahannya sendiri. Sekarang meski kita tangkap dia, hanya ada kesaksian Leng Youlan yang merugikannya. Untuk yang lain, dia bisa saja mengaku tidak terlibat."
Zhuang Suqin berkata: "Untuk menghukumnya sebenarnya tidak perlu serumit itu."
Shu Yi menegaskan: "Tidak, dia pasti orang berpengaruh. Kepala Zhuang, dengarkan saya. Jangan sampai kita semua tertekan nanti. Biarkan dia kabur. Saya yakin dia pasti akan menghubungi Zhuge Fengchu. Bisa jadi mereka memang satu kelompok sejak awal. Selama dia terlibat dengan Zhuge Fengchu, tuduhan terhadapnya akan terbukti!"
Zhuang Suqin setelah mendengar juga merasa ada benarnya: "Baik, aku akan suruh orang menggigitnya." Shu Yi berkata: "Hm, jangan membangunkan ular tidur!"
Zhuang Suqin menambahkan: "Soal keluarga Shao Jiangnan..." Shu Yi menyahut: "Tim kita sudah terlibat dalam investigasi di sana. Keluarga Shao seharusnya juga bekerja sama dengan mereka. Menurut kabar, kali ini mereka mungkin ingin memanfaatkan saluran penyelundupan keluarga Shao untuk kabur dari Tiongkok. Pengaruh keluarga Shao di Asia Tenggara cukup besar, ditambah bisnis internasional mereka yang punya rute penyelundupan sendiri."
Zhuang Suqin bertanya: "Kalau begitu mengapa mereka menahan Shao Xiaoshi?"
Shu Yi menghela napas: "Mungkin kerja sama ini tidak stabil, atau keterlibatan keluarga Shao belum terlalu dalam. Jadi mereka paksa keluarga Shao dengan cara seperti ini! Sudah, tidak usah dibahas lagi. Mari beraksi terpisah. Urusan Dr. Qi serahkan pada Direktur Zhuang!"
Ah Si menatap ke depan sambil mengurangi kecepatan mobil: "Bangsat, kenapa ada rintangan jalan di depan?" Ia melirik You Yali: "Apa yang harus dilakukan?" You Yali menjawab: "Putar balik, cari rute lain." Ah Si melihat kaca spion: "Sepertinya kita tidak bisa putar balik. Dua mobil di belakang ini jelas mengejar kita."
"Mobil di depan silahkan berhenti di pinggir jalan! Pemeriksaan polisi!" Mobil di belakang tiba-tiba menyalakan lampu rotator dan berseru melalui pengeras suara.
