Kutatap Zhen Nanfang: "Sebenarnya di lubuk hatimu juga curiga, kan?" Zhen Nanfang menggeleng: "Bukan curiga, tapi bingung. Aku pernah melihat dua Lao Shu bersama, bahkan pakaian mereka persis sama. Pernah dengar tentang pemikiran homogenisasi?" Kataku: "Jangan-jangan pola pikir mereka juga sama?"
Zhen Nanfang tersenyum kecut: "Mereka bersama-sama mengingatkanku pada sebuah drama, yaitu kisah Raja Kera asli dan palsu, tak ada yang bisa tahu siapa yang asli, siapa yang palsu! Aku bahkan curiga Buddha sendiri pun bingung, meski dia membasmi salah satunya, itu hanya karena dia harus melakukannya!" Aku tertawa: "Kau berani mencurigai Buddha!" Dia menjawab: "Buddha belum tentu mahakuasa. Jika benar dunia damai, dari mana datangnya kekerasan berdarah, kobaran perang, dan perseteruan?"
Zhen Nanfang benar. Aku bertanya: "Mu Qi'er pasti yang paling mengenal Shu Yi, apakah dia juga tidak bisa membedakan?" Zhen Nanfang memicingkan matanya: "Dia adalah Buddha kita. Jika dia bilang tidak bisa bedakan, maka benar-benar tamat!" Aku menghela napas: "Sebenarnya kalian selalu punya bayang-bayang di hati, jadi pembubaran Divisi 9 juga ada penyebab ini, ya?"
Zhen Nanfang berkata: "Cukup, jangan bahas ini lagi. Teman kita seharusnya sudah datang!" Aku memeriksa waktu, mereka sudah terlambat sepuluh menit. Dari luar terdengar langkah kaki pelan yang terdengar terburu-buru.
"Xiao Zhen, kalian ada?" Suara Yang Yifan. Zhen Nanfang membuka pintu perlahan: "Kakak Yang, kenapa hanya kau sendiri?" Wajah Yang Yifan dipenuhi kepanikan: "Qiu Tian ditangkap mereka, aku nyaris tidak bisa kabur!" Aku terkejut: "Kenapa kalian tidak berhati-hati?" Yang Yifan menggeleng: "Bukan kami ceroboh, tapi... kami terjebak penyergapan!"
Zhen Nanfang mengerutkan alis: "Jebakan?" Yang Yi Fan berkata: "Jangan bicara lagi, kita cepat pergi! Lao Chou mengalami masalah, tempat ini mungkin juga tidak aman!" Aku dan Zhen Nanfang segera mengikuti Yang Yi Fan pergi. Zhen Nanfang sambil berjalan bertanya: "Bagaimana bisa ada jebakan? Seharusnya bukan menyasar kalian kan?"
Yang Yi Fan menjawab: "Hm, bukan menyasar kami. Kami hanya sial, kebetulan terjerat." Aku bertanya: "Apakah ninja bayangan?" Yang Yi Fan mengangguk: "Banyak sekali, setidaknya lebih dari dua puluh orang!" Zhen Nanfang memicingkan matanya: "Ternyata masih banyak ninja di kota bawah tanah ini." Yang Yi Fan berkata: "Seharusnya tidak terlalu banyak, dan para ninja itu sepertinya sangat kuat, mungkin pasukan elit!"
Zhen Nanfang menghentikan langkahnya. Yang Yi Fan bertanya: "Apa yang mau kau lakukan?" Zhen Nanfang berkata dengan tenang: "Menggunakan pasukan elit untuk menjebak di sana membuktikan target mereka bukan orang sembarangan. Pikirkanlah, kota bawah tanah ini tidak mudah untuk masuk-keluar. Saat ini yang sudah masuk hanya tim kita. Yang bisa membuat mereka menggunakan formasi besar seperti ini hanya tiga orang: Paman, Biksu, dan Xiao Hui!"
Aku mengerti maksud Zhen Nanfang: "Kau ingin memberi peringatan pada mereka?" Zhen Nanfang menjawab: "Benar. Cari cara untuk mengirim sinyal bahaya, tapi ini agak berisiko. Harus ekstra waspada. Selain itu, usahakan untuk bisa bergabung dengan mereka!"
Yang Yifan berkata: "Kalian gila? Mereka ada lebih dari dua puluh ahli ninja!" Zhen Nanfang menjawab: "Kakak Yang, kamu pergilah duluan. Kami harus tetap pergi. Pikirkan, bahkan menyelamatkan orang se-gila itu harus kami lakukan, apalagi sekarang ada kesempatan untuk mencegah rekan kami menghadapi bahaya?" Yang Yifan menghela napas: "Baiklah, aku akan mengantarkan kalian. Lagi pula aku lebih familiar dengan tempat ini!"
Yang Yifan membawa kami ke lokasi penangkapan Qiu Tian. Benar saja terlihat beberapa bayangan manusia bergerak-gerak dalam kegelapan. Yang Yifan tampak agak takut. Zhen Nanfang menenangkan: "Tenang saja, mereka tidak akan menyangka kamu berani kembali." Aku memandang Zhen Nanfang yang membalas dengan senyuman.
Aku tahu itu hanya upayanya menghibur Yang Yifan. Sebenarnya kelompok ini yang bersikap seperti menghadapi musuh besar pasti dalam kondisi siaga penuh. Jika kami tidak sangat hati-hati, pasti sudah ketahuan oleh mereka. Mendengar perkataan Zhen Nanfang, Yang Yifan menjadi lebih tenang: "Lao Qiu seharusnya belum mereka bawa. Jika memungkinkan, mari kita selamatkan dia."
Zhen Nanfang mengangguk: "Tentu saja. Kakak Yang, bagaimana kalau kamu pergi memberikan dukungan kepada Lao Shu? Aku masih mengkhawatirkan situasi di sana. Seperti katamu, kamu lebih mengenal area ini daripada kami." Yang Yifan menjawab: "Baiklah, kalian harus ekstra berhati-hati. Serangan mereka sangat mematikan."
Yang Yifan pergi, Zhen Nanfang dan aku hanya terdiam dalam kegelapan. Zhen Nanfang tampak panik: "Entah dari arah mana mereka akan datang." Aku berkata: "Kita tunggu di sini saja, ini persimpangan jalan." Zhen Nanfang menyahut: "Di sana juga ada jalan." Kujelaskan: "Kemungkinan dari sana kecil." Karena jalan itu menuju penjara, mustahil mereka datang dari penjara kecuali Shu Yi.
Tapi Yang Yifan sudah pergi melalui jalan pintas lain untuk menjemput Shu Yi.
"Datang!" bisik Zhen Nanfang. Dua siluet hitam benar-benar muncul dari jalan tempat kami bersembunyi, gerakan mereka luar biasa gesit! Kutanya: "Kau lihat siapa itu?" Suara Zhen Nanfang bergetar bahagia: "Seperti Paman!" Dalam hati kukritik, "Seperti" apanya? Masak sosok Guang Ren saja tidak dikenali?
Aku perintahkan: "Hadang mereka!" Segera kusiapkan diri untuk berlari. Zhen Nanfang menahan lenganku: "Jangan gegabah, pastikan dulu!" Kami mengamati dengan sabar hingga akhirnya mereka mendekat. Benar, itu Guang Ren, dan bayangan di belakangnya ternyata seorang biksu.
Zhen Nanfang memanggil pelan: "Paman!" Guang Ren dan biksu itu berhenti. Zhen Nanfang memukul dada biksu itu girang: "Akhirnya bertemu!" Kuperingatkan: "Hati-hati, jangan sampai ketahuan." Zhen Nanfang mengangguk: "Hm, Paman, depan sana bahaya, banyak ninja. Mundur saja!"
Di perjalanan mundur, Zhen Nanfang berkata kepada Guang Ren dan biksu: "Cepat bantu Lao Shu! Dia pergi sendiri ke penjara untuk menyelamatkan Kakak Mu!" Guang Ren dan biksu terkejut. Guang Ren berkata: "Aku saja yang pergi. Biksu, temani mereka." Biksu mengangguk: "Paman Guang, berhati-hatilah."
Setelah Paman Guang pergi, kami bertiga ingin mencari posisi dekat penjara untuk memberikan dukungan. Namun perkataan biksu memaksa kami kembali ke tempat sebelumnya, karena menurutnya mereka juga datang ke sini secara dadakan. Ini membuktikan bahwa jebakan itu sama sekali bukan untuk biksu dan Guang Ren. Karena biksu menyatakan bukan dia yang menyelamatkan Xiao Hui, pastilah Xie Yi.
Target utama mereka pasti adalah Xiao Hui dan Xie Yi.
Kami kembali ke tempat pertemuan dengan Guang Ren dan biksu tadi. Biksu berkata: "Tunggu di sini! Aku akan memeriksa apakah bisa menangkap satu orang untuk ditanya rencana mereka!" Zhen Nanfang menjawab: "Baik! Hati-hati!"
Hati Zhen Nanfang dipenuhi semangat. Meski berhasil menghentikan biksu dan Guang Ren adalah hal positif, ada kekecewaan tersembunyi. Dia awalnya mengira akan bertemu Xiao Hui. Setelah tahu kedatangan biksu ke sini benar-benar acak, harapannya kembali muncul.
Aku bisa memahami perasaannya. Hubungan asmaranya dengan Xiao Hui selalu baik. Kekhawatirannya terhadap Xiao Hui memang wajar.
Aku dan Zhen Nanfang bersembunyi di tempat gelap, menunggu biksu kembali.
Tak lama kemudian, biksu itu kembali. Ia menghela napas: "Mereka bukan sedang menyergap, tapi menunggu untuk pergi!" Aku tertegun sejenak: "Menunggu pergi?" Biksu mengangguk: "Mereka mau naik ke permukaan tanah!" Zhen Nanfang mengerutkan alis: "Menambah ninja sebanyak ini sekaligus? Apa ada masalah dengan atasan?" Biksu menggelengkan kepala: "Sepertinya mereka juga tidak tahu, tapi terlihat sangat cemas."
Zhen Nanfang berpikir sejenak: "Mungkinkah Guang Sen sudah mendapat bala bantuan? Baru berapa hari ini?" Aku menjawab: "Tidak mungkin, kecuali pasukan bantuan sudah masuk ke gurun sebelumnya!" Zhen Nanfang berkata: "Kemungkinannya kecil, intel Bagian Kedua tidak membocorkan informasi. Guang Sen baru pergi empat hari lalu, belum tentu bisa keluar dari gurun."
Biksu menepuk-nepuk bahu Zhen Nanfang dengan lembut: "Tenang saja, Xiao Hui pasti aman. Setidaknya di tempat ini, Xie Yi jauh lebih berguna dariku!" Zhen Nanfang tersenyum. Ia mengerti maksud biksu - ini adalah dunia yang penuh dengan konsep Yin-Yang Wu Xing. Di sini, kemampuan Xie Yi memang jauh melebihi biksu. Dengan Xie Yi dan Xiao Hui bersama, Xiao Hui relatif lebih aman!
Zhen Nanfang berkata: "Hm, ayo cepat ke tempat Lao Shu. Entah apakah dia bisa sukses!"
Penjara sudah ramai sekali, sesekali terdengar suara tembakan. Kami melihat banyak ninja masih bergegas masuk. Biksu berkata: "Sepertinya mereka belum dalam bahaya untuk sementara." Zhen Nanfang mengangguk: "Mereka masih menambah personel, berarti pertarungan di dalam masih berlanjut. Biksu, kau ikut saja. Kami tidak bisa membantu, hanya bisa berjaga di luar."
Biksu berpesan agar kami berhati-hati, lalu menerobos masuk. Begitu tiba di pintu penjara, ia langsung dihadang. Serangannya sangat ganas, sama sekali tak terlihat sedikit pun belas kasihan layaknya dewa.
"Yang Yifan!" Zhen Nanfang berbisik. Aku juga melihatnya. Yang Yifan bersembunyi di tempat gelap, tampak sibuk mengerjakan sesuatu. Zhen Nanfang berkata: "Ayo kita lihat apa yang sedang dimainkannya." Kami menyelinap ke belakang Yang Yifan. Zhen Nanfang menepuk bahunya, membuatnya kaget. Setelah mengenali kami, dia menghela nafas lega: "Katakan, bikin orang kaget sampai mati begini!"
"Dari mana kau dapatkan semua ini?" tanya Zhen Nanfang. Kulihat Yang Yifan sedang memasang bahan peledak. Yang Yifan menjelaskan: "Gudang tempatku menyuruh kalian bersembunyi tadi, takkah kalian perhatikan? Di situlah kusimpan beberapa bahan peledak. Rencananya setelah Shu Yi dan yang lain keluar, akan kuteduhkan untuk mengulur waktu agar kita bisa kabur ke tempat aman."
