Di balik kegelapan, ketegangan menyelimuti hati kami bertiga.
Zhen Nanfang panik: "Lao Shu sudah masuk hampir empat puluh menit, kenapa belum keluar juga!" Kujawab: "Tenang saja, pasti tidak apa-apa. Bukankah Paman Guang dan biksu sudah masuk lebih dulu?" Zhen Nanfang mengangguk, tapi matanya terus menatap ke arah gerbang penjara dimana bayangan-bayangan manusia terus bergerak. Kami semua berharap bisa melihat Shu Yi dan yang lain muncul.
Di lubuk hatiku terus-menerus berdoa, hampir saja menyembah semua dewa-dewi yang kukenal.
Yang Yi Fan melihat kondisi kami seperti ini, ia berkata: "Kalian jangan panik, seharusnya tidak akan ada masalah." Zhen Nanfang menggigit bibir: "Bagaimana kalau kita juga masuk?" Aku tidak pernah melihat Zhen Nanfang sepanik ini sebelumnya, namun segera kusadari penyebabnya. Shu Yi, Guang Ren, dan biksu bisa dibilang merupakan seluruh daya tempur kami. Sebelum menemukan Xiao Hui, jika benar-benar terjadi sesuatu pada mereka, pilihan kami hanyalah mencoba kabur dari sini atau tertangkap oleh mereka.
Aku berkata pada Zhen Nanfang: "Bagaimana kalau kita serbu saja masuk, lagipula kita punya tiga tombak. Kalau tidak punya kelincahan, setidaknya kita bisa pakai senjata kan? Aku tidak percaya ninja hantu itu benar-benar kebal senjata." Aku mengeluarkan pistol, tapi Yang Yi Fan malah berkata: "Kalian jangan impulsif, tunggu lagi. Dengarkan, suara kerusuhan semakin dekat!"
Suara kerusuhan semakin dekat? Artinya ada yang berhasil menerobos keluar. Kutepuk-nepuk bahu Zhen Nanfang: "Tenang, tunggu sebentar lagi." Tak lama kemudian, dua bayangan manusia tiba-tiba melesat keluar. Zhen Nanfang berseru gembira: "Itu Lao Shu dan Nona Mu!" Di belakang mereka tidak jauh, ada pasukan pengejar.
Sekarang aku mulai memikirkan: Kita bisa meledakkan bahan peledak setelah Shu Yi dan yang lain keluar untuk membantu pelarian mereka. Tapi kalau begitu, bagaimana jika Guang Ren dan biksu yang berada di belakang terluka karena ledakan? Yang Yi Fan bertanya: "Apa yang harus kita lakukan?" Zhen Nanfang bertindak tegas: "Tembakan perlindungan!" Aku tersenyum kecut. Dengan begini posisi kita benar-benar terpapar semua. Tapi adakah cara yang lebih baik dari tembakan perlindungan saat ini?
Kami bertiga menembak ke arah kerumunan orang di belakang Shu Yi! Shu Yi dan Mu Qi'er segera berlari ke samping kami. Shu Yi berkata: "Pergi!" Zhen Nanfang tersenyum kecut: "Tidak enak, Paman dan biksu mereka masuk mencari kalian, tidak ketemu?" Shu Yi dan Mu Qi'er sama-sama menggeleng: "Tidak."
Seandainya dulu tidak menyuruh mereka membantu. Sekarang malah begini, Shu Yi sukses menyelamatkan orang, tapi mereka berdua malah terjebak di dalam. Benar-benar tidak menyenangkan.
Zhen Nanfang berbisik: "Bagaimana mungkin? Dengan kelincahan mereka seharusnya sudah lama tiba." Shu Yi berpikir sejenak lalu berkata: "Di dalam tidak terlalu luas, secara logika mereka seharusnya sudah bertemu kita, kecuali..." Mu Qi'er menyela: "Kecuali mereka terperangkap dalam formasi!" Hati kami berdebar kaget. Formasi! Kenapa kami bisa melupakan ini? Tapi jika ada formasi mengapa Shu Yi dan yang lain tidak terperangkap?
Shu Yi memerintahkan: "Mundur!" Zhen Nanfang membantah: "Tidak bisa! Aku tidak akan pergi sebelum mereka keluar!" Shu Yi bersikeras: "Dengarkan aku, mundur!" Mu Qi'er protes: "Bagaimana mungkin kami pergi saat ini? Paman Guang berkorban untuk menyelamatkan kita." Shu Yi tersenyum kecut: "Jika mereka benar-benar terjebak formasi, kita tidak bisa menolong sekarang. Lihatlah, masih mungkinkah kita menerobos masuk?" Zhen Nanfang membalas: "Tapi bagaimana jika mereka tidak terjebak?"
Shu Yi sambil menembak berkata: "Jika mereka tidak terperangkap, bukankah tindakan kita ini justru memberitahu bahwa masih ada rekan kita di dalam? Awalnya mereka baik-baik saja malah bisa jadi bermasalah!" Ucapannya bagai membangunkan orang yang sedang trance, Zhen Nanfang tak lagi bersikeras, memutuskan dengan tegas: "Baik, kita mundur!"
Kami mundur, menuju kediaman tempat kami pertama kali tiba. Menurut penjelasan Dokter Luo, tempat itu masih aman saat ini, sementara Hu Ye dan Li Tie Zui juga pasti baik-baik saja. Kami harus segera berkumpul dengan mereka. Di tengah perjalanan, Shu Yi berkata: "Kalian segera pergi. Qi'er, rawat mereka baik-baik. Aku akan kembali, pasti tak disangka mereka kalau aku berbalik arah. Akan kucoba menjemput Paman Guang dan para biksu."
Zhen Nanfang memandang Shu Yi penuh rasa terima kasih. Rupanya Shu Yi sudah lama merencanakan ini.
Mu Qi'er mengangguk: "Cepatlah pergi, jaga dirimu baik-baik." Shu Yi di mataku bagai bayangan yang datang dan pergi tanpa jejak. Kami segera menemukan Hu Ye dan Li Tie Zui. Keduanya masih di rumah itu dengan wajah muram, tampaknya dua hari terakhir mereka juga dilanda kegelisahan.
Li Tie Zui berseru: "Akhirnya kalian kembali! Kami sudah mencari ke mana-mana selama dua hari ini, hampir gila!" Hu Ye menambahkan: "Sudah ada yang memberitahu kami bahwa kalian melanggar peraturan permainan, sekarang kalian jadi buronan penting kota. Masih berani pulang? Tempat ini mungkin sudah diawasi mereka."
Mu Qi'er menyahut: "Sudut mana di kota ini yang tidak diawasi?" Kulihat wajah Yang Yifan berubah pucat.
Mu Qi'er berkata: "Sebenarnya saat ini kita seperti tikus percobaan di tangan mereka. Mereka bagaikan kucing, semua ini karena mereka ingin bermain. Jika mereka sudah tidak ingin bermain, kira-kira kita sudah..." Aku menjawab: "Sekarang Paman Guang dan yang lain sudah ditemukan, tinggal Xie Yi dan Xiao Hui. Jika bisa menemukan mereka, sebaiknya kita cari cara keluar dulu!"
Mu Qi'er menggelengkan kepala: "Kita harus bertarung, tidak bisa kabur karena mustahil melarikan diri!" Zhen Nanfang menyahut: "Apa cuma soal formasi Yin-Yang Wu Xing di pintu keluar? Dengan Li Tiezui dan Xie Yi, kita pasti bisa lolos." Mu Qi'er tersenyum kecut: "Jika setiap gerak-gerik kita diawasi, menurutmu dengan sedikit personel ini apakah benar-benar bisa menerobos keluar?"
Aku agak bingung, kenapa Mu Qi'er terus-menerus mengucapkan kata-kata yang menjatuhkan semangat.
Yang Yifan berseru: "Kita harus mencoba! Keluar dulu baru hancurkan tempat ini!" Zhen Nanfang bersikeras: "Bahkan jika harus pergi, aku harus menemukan Xiao Hui dulu! Tak akan kutinggalkan satu orang pun." Aku diam, karena menurutku perkataan Zhen Nanfang agak berlebihan. Mencari Xiao Hui memang penting, tapi jika benar seperti kata Mu Qi'er, kesempatan kita untuk keluar hampir mustahil. Jika harus menunggu sampai semua berkumpul, Zhuge Fengchu pasti sudah siap menghadapi kita.
Braaak! Suara ledakan keras menggema, Yang Yifan berkata dengan penuh kejutan: "Sepertinya Shu Yi pasti sudah menemukan mereka. Aku sudah memberitahunya tentang urusan bom. Dia bilang begitu menemukan mereka, dia akan meledakkan bom." Aku bertanya pada Yang Yifan: "Kakak Lao Yang, kamu senior di sini. Menurutmu berapa lama kita bisa bersembunyi di sini?"
Yang Yifan memandang Mu Qi'er: "Apa yang dikatakan Nona Mu benar. Zhuge Fengchu saat ini sedang mempermainkan kita seperti permainan kucing dan tikus. Sebenarnya hampir semua area di kota ini memiliki rekaman CCTV, bahkan bisa dibilang tidak ada celah. Kita bisa melakukan banyak hal dan membuat keributan sebesar ini karena dia sengaja membiarkan dengan mental mempermainkan. Kalau tidak, meski Shu Yi punya kemampuan tempur hebat, menyelamatkan Nona Mu bukanlah urusan mudah."
Yang Yifan kembali tersenyum kecut: "Aku bahkan berpikir, termasuk gerakan ilegal yang kulakukan, bisa-bisa mereka sudah tahu." Aku berkata: "Maksudmu tempat persembunyian dan jalan keluar menjijikkan yang kau buat?" Ia mengangguk: "Coba pikirkan, kota ini sudah ada setidaknya sepuluh sampai delapan tahun sejarahnya. Semua orang di sini dibawa masuk oleh mereka. Menurutmu, mungkinkah dia tidak mengendalikan situasi menyeluruh?"
Mu Qi'er melirik Yang Yifan, baru saja ingin berkata sesuatu, tiba-tiba dua ledakan terdengar.
Zhen Nanfang bertanya pada Yang Yifan: "Berapa banyak bom yang kamu siapkan?" Yang Yifan juga tertegun: "Aku tidak sebanyak itu, seharusnya hanya dua ledakan tadi. Lagipula, ledakan sekarang jauh lebih dahsyat. Dari mana aku bisa dapatkan begitu banyak bahan peledak?" Kami semua membeku, ini membuktikan ada orang lain yang melakukan sabotase. Lalu siapa gerangan?
Begitu ekspresi gembira terpancar di wajah Zhen Nanfang, aku langsung tahu dia sedang memikirkan Xiao Hui lagi. Tapi aku tidak seoptimis dia. Xiao Hui dan Xie Yi baru datang beberapa hari lebih awal dari kita. Mana mungkin mereka bisa menyiapkan begitu banyak bahan peledak? Walaupun Yang Yifan sudah lama tinggal di sini, bahan peledak yang dia sembunyikan pun hanya sedikit.
Namun satu hal yang kukagumi dari Zhuge Fengchu ini - dia sama sekali tidak berniat menyita senjata kita saat kita masuk. Sepertinya dia sangat percaya diri dengan permainan ini. Kalau tidak, pasti dia tidak akan begini.
Ada suara berisik di luar pintu. Mu Qi'er dan kami bersembunyi di ruang dalam. Hu Ye mengarahkan tombaknya ke pintu yang tiba-tiba terdorong terbuka. Hu Ye bertanya: "Siapa kamu?" Ternyata yang datang adalah Dokter Luo. Kami mengenali suaranya. Yang Yifan buru-buru menjelaskan: "Hu Ye, ini orang kita sendiri." Barulah Hu Ye menurunkan tombaknya. Yang Yifan bertanya: "Lao Luo, bagaimana kamu bisa datang ke sini? Sebenarnya apa yang terjadi dengan ledakan tadi?"
Dokter Luo berkata: "Saya, mereka menemukan saya, saya membunuh dua ninja! Tampaknya mereka mulai bertindak cepat." Zhen Nanfang berkata: "Aku tidak pergi, selama belum menemukan Xiao Hui aku tidak akan meninggalkan tempat ini. Kalian saja yang pergi!" Mu Qi'er juga menambahkan: "Aku juga tidak akan pergi. Permainan ini sudah dimulai, kita harus menemani mereka bermain. Bukankah ini cuma permainan? Sekarang kita tidak seperti saat baru datang dulu, sama sekali buta informasi. Kita tidak akan terjebak strateginya lagi."
Dokter Luo berkata: "Tapi mereka mungkin segera menyambar ke sini!" Mu Qi'er berkata dengan tenang: "Sudah datang!" Senapan Hu Ye sudah terisi peluru, kami pun mulai mengeluarkan senjata masing-masing.
"Dug! Dug!" Suara ketukan pintu. Zhen Nanfang maju membuka pintu. Di depan pintu berdiri ninja bayangan hantu yang mengangkat kedua tangan: "Jangan impulsif! Aku cuma penyampai pesan!" Zhen Nanfang tersenyum tipis: "Mewakili siapa? Zhuge Fengchu?" Ninja bayangan itu menjawab: "Aku tidak tahu siapa Zhuge Fengchu yang kau maksud. Aku diutus Santo untuk menyampaikan pesan." Mu Qi'er berkata: "Katakan!"
Ninja bayangan itu melanjutkan: "Kalian diberi waktu tiga hari. Dalam tiga hari ini kita akan bertemu secara adil. Jika punya kemampuan, kalian bisa kabur. Setelah tiga hari, Santo sudah memerintahkan untuk mengerahkan seluruh kekuatan kota untuk membinasakan kalian. Oh ya, dia juga meminta saya menyampaikan: Semoga beruntung!"
Mu Qi'er tersenyum: "Kalau begitu, tolong sampaikan pada Santo kalian, dalam tiga hari kami pasti akan mengirim dia dan wilayah neraka ini ke neraka! Kita akan seperti Delapan Dewa menyeberangi lautan, masing-masing tunjukkan kemampuan!" Ninja Bayangan tidak terprovokasi oleh ucapan Mu Qi'er, hanya berkata tenang: "Akan kusampaikan!" Setelah itu pergi.
