"Urusan semakin menarik, Yi Fan sengaja atau tidak sengaja menuding Dokter Luo punya masalah internal, sedangkan sekarang Pak Harimau juga bilang Mulut Besar bermasalah. Mungkin saat sampai di tempat Mulut Besar nanti pasti akan mencurigai orang lain lagi!"
Aku bertanya pelan: "Ada apa dengan Mulut Besar?" Pak Harimau berpikir sejenak lalu berkata: "Selama dua hari kalian hilang itu, aku dan dia selalu bersama. Awalnya kami sama-sama cemas, takut terjadi sesuatu pada kalian. Aku usul untuk mencari kalian ke sekeliling, dia setuju tapi bilang kalau berdua targetnya terlalu mencolok, dia mau cari terpisah biar lebih efisien. Aku pun setuju, saat itu aku tidak mikir panjang."
"Pencarian pertama kami masing-masing cari sendiri, tentu saja tidak ketemu. Kedua kalinya baru berangkat sebentar, aku teringat ada pesan yang lupa kusampaikan padanya. Saat aku balik mencari, malah melihat dia sedang transaksi rahasia dengan seseorang!" Pak Harimau menghela napas lembut di sini. Kutanya: "Pesan apa yang mau kausampaikan?" Jawabnya: "Aku mau bilang akan memperluas jangkauan pencarian, mungkin tidak bisa kembali sesuai janji, biar dia tahu kondisi sebenarnya."
Alasan Pak Harimau ini sangat masuk akal dan nyata.
"Kamu yakin dia sedang transaksi rahasia?" tanyaku. Pak Harimau mengangguk: "Pasti! Aku jamin dengan kepalaku." Kutersenyum kecut: "Lalu apa yang kamu dengar dari pembicaraan mereka?" Jawabnya: "Jarakku terlalu jauh, sama sekali tidak kedengaran. Tapi orang yang bertransaksi dengannya jelas kulihat rupanya."
Kakek Harimau melirik sekeliling dengan misterius: "Coba tebak siapa?" Aku tertegun sejenak: "Dari ucapanmu, apakah aku kenal orang itu?" Kakek Harimau menyeringai: "Tentu, itu Yang Yi Fan yang mengantarmu pulang!" Aku kaget: "Kenapa tidak bilang dari dulu?" Kakek Harimau merengut: "Bilang ke siapa? Siapa yang mau percaya?" Jika bukan karena desakanmu, aku takkan berani bicara.
Aku berpikir lama sambil menggelengkan kepala seperti gendang yang diputar: "Ayah, apa kau salah lihat? Sejak kami hilang, Yang Yi Fan selalu bersama kami setiap saat sampai bertemu dengan rombonganmu!" Suara Kakek Harimau gemetar penuh tangis: "Itulah masalahnya! Setelah dengar ceritamu, aku malah takut bicara. Aku mulai meragukan mataku sendiri! Dengan kejadian aneh begini, masih amankah tinggal di kota bawah tanah ini?"
Tiba-tiba terdengar suara perkelahian di depan. Kakek Harimau berbisik: "Ada yang tidak beres!" Kataku: "Mendekatlah, mungkin itu Shu Yi dan kawan-kawan." Tapi setelah merayap mendekat, aku membeku melihat Guang Ren sedang bertarung dengan dua ninja bayangan! Wajah Kakek Harimau pucat: "Bukankah dia seharusnya di kediamannya?"
Sekilas aku teringat peristiwa pembubaran Divisi 9 dulu - dua sosok Shu Yi! Dan kini, seperti yang diduga, muncul Guang Ren kedua. Dari ucapan Kakek Harimau, tampaknya ada Yang Yi Fan kedua juga!
"Apa sebenarnya yang terjadi?" Kemunculan Guang Ren yang kedua telah menggulingkan sisa kepercayaan diriku yang terakhir, bahkan orang dari Divisi 9 pun belum tentu bisa dipercaya. Siapa yang tahu apakah yang kulihat ini asli atau palsu?
"Apakah gadis itu yang sedang kalian cari?" Mata tajam Huye melihat Xiao Hui sedang berlari dari kejauhan dan bergabung dalam pertarungan, jumlah ninja bayangan juga bertambah. Itu Xiao Hui, lalu di mana Xie Yi? Xie Yi tidak ada di situ.
Aku dilanda keraguan, apa yang harus kita lakukan? Maju? Atau mundur.
Akhirnya kutetapkan tekad, bagaimanapun juga harus menghubungi Nona Xiao Hui. Aku tidak ingin melihat penderitaan Nanfang. Kukatakan pada Huye: "Kau tetap di tempat tersembunyi, aku akan mendekati mereka untuk melihat situasi sebenarnya. Berhati-hatilah, jika terjadi sesuatu padaku, segera pulang dan beri tahu yang lain."
Zhen Nanfang, Biksu, Mu Qi'er dan Shu Yi sudah mencari begitu lama tanpa hasil, tapi aku malah mendapatkannya dengan mudah. Ini terlalu ajaib, hal tak wajar pasti ada masalah tersembunyi. Lebih baik observasi dulu sebelum bertindak.
Kularikan mendekat: "Paman Guang, Xiao Hui!" Keduanya menoleh, Guang Ren berkata: "Akhirnya kau keluar juga, bocah? Sudah lama aku mencari kalian!" Xiao Hui menatapku: "Kakak Qingtai, bagaimana dengan Nanfang? Apakah dia bersamamu?" Sikap mereka wajar, mengenaliku, dan dialog berjalan normal. Ini membuktikan mereka asli, berarti Guang Ren yang di kediaman mungkin palsu.
Aku mengangguk: "Dia bersama kami, dia dan Shu Yi sedang mencari kalian berdua dan Xie Yi!" Xiao Hui mengerutkan alis: "Xie Yi? Aku tidak bersamanya." Kataku: "Benarkah? Kami dengar kau diselamatkan seorang pemuda, kukira itu Xie Yi!" Xiao Hui tersenyum kecut: "Bukan, yang menyelamatkanku adalah seorang biksu!"
"Biksu bersamamu?" Aku terkejut sampai mulutku menganga: "Biksu? Lalu di mana dia sekarang?" Xiao Hui menjawab: "Oh, kusuruh dia mengantarkan secarik kertas ke dokter bermarga Luo. Kudengar dia pernah kontak dengan kalian. Asal dia mau menyampaikan pesan ini, itu sudah cukup."
Otakku kekurangan oksigen. Dari pengalamanku dengan orang-orang Divisi 9, kuyakini setiap orang yang kulihat adalah asli. Biksu itu asli, Shu Yi asli, Zhen Nanfang asli, Mu Qi'er juga asli. Tapi Xiao Hui yang muncul sekarang pasti juga asli. Dari nada bicaranya, sepertinya ada biksu lain di dekatnya. Mustahil dia tidak bisa membedakan biksu palsu. Jangan-jangan kami benar-benar menghadapi kejadian aneh semacam ini?
Guang Ren kedua, tapi perasaanku terhadap Guang Ren ini sama sekali tidak ada bedanya dengan yang asli. Beberapa ninja bayangan berhasil dipukul mundur, menghilang dalam kegelapan. Kukatakan pada Xiao Hui dan Guang Ren: "Ayo, kubawa kalian mencari Shu Yi dan Zhen Nanfang." Ini keputusanku. Aku akan menempatkan yang asli dan palsu bersama, melihat mana yang benar-benar tahan uji.
Dua orang ikut aku pulang, Hu Ye juga keluar sambil berkata, Guang Ren pernah bertemu dengannya, tertawa besar: "Di sini masih ada pasukan cadangan ya!" Hu Ye hanya menjawab tenang: "Aku tidak pantas disebut pasukan cadangan, dengan kemampuanku ini, bisa bertahan hidup saja sudah syukur."
Xiao Hui dan Guang Ren bertanya ramai tentang kondisi kami, sejujurnya aku benar-benar kesulitan menjelaskan pada mereka: "Nanti kalian tanyakan sendiri pada Nanfang saat kembali ke kediaman!" Xiao Hui mengerutkan bibir kecilnya: "Sama sekali tidak berani! Kakak Qingtai, aku ingat dulu kakak bukan orang seperti ini!" Aku tersenyum kecut, memang aku bukan tipe orang seperti ini, tapi semua kejadian saat ini telah memenuhi hatiku dengan keraguan, bahkan aku sendiri tidak tahu harus menjelaskan bagaimana.
Hu Ye mendekatiku dan berbisik: "Aku bilang, kamu benar-benar mau membawa mereka kembali?" Aku menjawab: "Li Kui atau Li Gui, harus ditempatkan bersama untuk dibandingkan."
Tapi saat kami kembali ke kediaman, barulah aku menyadari bahwa semua ini jauh lebih rumit dari yang kubayangkan! Ketika kami tiba di sana, bukan hanya ada dua Guang Ren, ditambah aku dan Hu Ye, jadi ada dua Qingtai dan dua Hu Ye!
"Aku" dan "Hu Ye" yang lain sedang asyik mengobrol dengan "Guang Ren", Da Zui dan Yang Yifan. Saat melihat kami mendorong pintu masuk, mereka pun membeku kaku. Xiao Hui menjerit ketakutan, lalu refleks mundur dua langkah, menjaga jarak dengan kami dan kelompok Guang Ren.
“Ini, sebenarnya apa yang terjadi?” Ekspresi wajak Hu Ye di sampingku hampir ambruk. Wajah Xiao Hui tampak pucat: “Bagaimana bisa begini, mengapa bisa seperti ini?” Reaksi Xiao Hui bahkan lebih intens daripada kami. Saat ini orang yang benar-benar hendak gila seharusnya adalah Guang Ren, aku dan Hu Ye!
Apa yang harus dilakukan? Di lubuk hatiku kosong tak berarah. Aku bahkan berharap Shu Yi dan Zhen Nanfang bisa segera kembali, mungkin mereka bisa membantu kami mengurai pembukuan kacau ini!
Xiao Hui tiba-tiba mencengkeram tombak milik Hu Ye dan mengarahkannya ke kami semua: “Semua masuk!” “Guang Ren” di sampingku berseru: “Xiao Hui, aku ini pamamu!” Xiao Hui menjadi histeris: “Semua ke sudut! Berpindahlah ke sudut dinding!”
“Aku” yang di seberang malah berkata: “Xiao Hui, jangan impulsif!” Hatiku terasa getir. Yang paling membuatku ketakutan adalah seolah aku bisa membaca pikiran “diriku” itu, sementara pola pikir “diriku” itu sangat mengejutkan mirip denganku!
Kami semua diusir Xiao Hui ke sudut dinding. Tangan Xiao Hui bergetar ketakutan. Aku sangat mengkhawatirkan kalau-kalau dia jatuh dan terjadi tembak salah. Seorang Guang Ren berkata: “Xiao Hui, turunkan dulu tombakmu. Bicaralah perlahan, jangan semangat berlebihan, ya? Pasti bisa dibedakan mana yang asli mana yang palsu.”
Wajah Xiao Hui menunjukkan senyum mengerikan: "Bisa dibedakan? Kalian mengira diri kalian dewa? Kalian takkan bisa membedakan, tak ada manusia yang mampu!" Aku berkata: "Xiao Hui, jangan impulsif, bicaralah baik-baik jika ada masalah!" Berdasarkan feel-ku, pasti ada sesuatu di hati Xiao Hui, mungkin pernah mengalami stimulan serupa.
"Xiao Hui!" Suara Zhen Nanfang terdengar di pintu, mereka telah kembali. Tapi Xiao Hui menghindar ke samping, moncong senjata mengarah ke Zhen Nanfang dan Shu Yi beserta tiga orang lainnya: "Kalian juga ke sana!" Zhen Nanfang mengerutkan alisnya, Xiao Hui berteriak keras: "Ke sana!" Shu Yi menepuk-nepuk bahu Zhen Nanfang dengan lembut: "Ayo kita ke sana dulu!" Kemudian ia menarik tangan Mu Qi'er ikut bergerak.
Shu Yi dan Zhen Nanfang langsung mengerti situasi saat melihat kami. Wajah keempat orang mereka langsung berubah pucat, Shu Yi menghela napas: "Tampaknya takdir yang harus dihadapi tak bisa dihindari." Aku bertanya pelan: "Apa yang terjadi dengan Xiao Hui?" Zhen Nanfang menjawab tenang: "Ada bayang-bayang di hatinya yang tak pernah terlewati!" Aku masih bingung, Zhen Nanfang melanjutkan: "Bayangkan perasaan seseorang yang harus membunuh dirinya sendiri?"
Diriku sendiri? Tidak, tidak mungkin, "aku" itu ternyata adalah diriku sendiri? Mu Qi'er melirik Shu Yi, lalu menatap Xiao Hui: "Xiao Hui, letakkan senapanmu, jangan impulsif. Segala masalah pasti ada jalan keluarnya." Xiao Hui menatap Mu Qi'er: "Kakak Mu, aku... aku sangat takut!" Akhirnya dia meletakkan senapannya. Mu Qi'er melangkah maju dan memeluknya erat.
