Shu Yi menyerang lagi! Belati tiba-tiba muncul di tangannya menusuk tenggorokan Zhuge Fengchu sampai tembus!
Guang Ren murka: "Shu Yi, apa maksudmu ini?" Shu Yi berkata tenang: "Apa sebenarnya yang dia katakan pada kalian? Coba kalian ingat-ingat lagi, selain mengacaukan pikiran kalian, apa substansi yang benar-benar dia sampaikan?" Shu Yi menyalakan rokok: "Bahkan jika dia menyebutkan soal pencitraan sekunder, menurut kalian itu berguna bagi kita?"
Guang Ren berkata: "Tapi ini bukan alasan untuk membunuhnya!" Shu Yi menjawab: "Jika dia tidak mati, aku jamin tidak lama lagi kita akan berkonflik internal. Sebelum bisa membedakan cermin dengan pengguna, aku tidak bisa menoleransi kejadian seperti ini." Guang Ren menyerang: "Kau bukan Shu Yi! Aku akan menangkapmu!"
Shu Yi tiba-tiba mundur sejauh dua meter, aku segera menghadang di bagian tengah: "Paman Guang, jangan impulsif!" Guang Ren berseru: "Pergi lo!" Di lubuk hati, aku masih cukup takut. Dengan kemampuanku, aku sama sekali tak bisa menghentikannya. Bahkan bisa dibilang, jika dia menggerakkan jari kelingkingnya saja, nyawa kecilku langsung Wuuuu!
Tapi aku harus melakukan ini. Aku tahu Shu Yi tidak salah, setidaknya menurutku begitu.
Aku berkata: "Paman Guang, demi seorang Zhuge Fengchu, apakah pantas kita keluarga saling menghancurkan?" Xiao Hui berdiri di sisi Guang Ren: "Keluarga? Dia bukan Shu Yi!" Dengan tenang kujawab: "Apa dasarmu mengatakan dia bukan Shu Yi? Dia juga bisa bilang kamu bukan Xiao Hui, bilang Paman Guang juga bukan Paman Guang!" Xiao Hui tertegun sejenak. Kulanjutkan: "Musuh bebuyutan belum terlihat, formasi kita sudah kacau. Malah saling membunuh. Menurutmu ini yang kalian mau?"
Zhen Nanfang menghampiriku: "Kakak Qingtai benar. Saat ini harusnya kita bersatu. Kita sudah terjerat masalah serius. Bahkan bisa dibilang, selain diri sendiri, kita tak berani percaya siapa pun! Kalian curiga pada Shu Yi, kami juga bisa curiga pada kalian. Jika begini terus, menurutmu apa yang harus kita lakukan? Bunuh? Sampai akhirnya yang selamat dianggap asli?"
Li Tie Zui menanggapi: "Perkataan Nanfang masuk akal. Bukan yang selamat berarti pengguna. Jika kita bertikai sekarang, itu hanya membuat keluarga membenci dan musuh tertawa." Hu Ye menimpali: "Benar, Saudara Guang. Tenangkanlah murkamu! Sekalipun Shu Yi punya masalah, setidaknya saat ini dia membunuh penjahat. Belum menyerang kita."
Guang Ren baru menghentikan tangannya: "Hm, sekarang apa yang akan dilakukan?" Shu Yi tidak menghiraukan permusuhannya, Shu Yi berkata: "Tim lain tidak tahu apakah akan ada hasil, kita pergi untuk bertemu dengan mereka." Mendengar usulan Shu Yi, kulit kepalaku merinding, di tim itu ada cermin diriku sendiri, jujur, saat ini yang paling kutakuti adalah menghadapi cermin diriku sendiri.
Tapi satu hal yang kuketahui, baik di kedua tim ini pengguna dan cermin sudah kacau, sulit untuk membedakannya, seperti kata Shu Yi, selain bisa menjamin diriku sendiri, untuk orang lain sama sekali tak bisa kujamin. Xiao Hui juga tampak panik: "Tidak, aku tidak mau bertemu mereka lagi!" Shu Yi berkata dengan tenang: "Manusia harus menghadapi dunia nyata, lagipula yang palsu takkan jadi nyata, yang asli takkan jadi palsu, untuk membedakan yang asli dan palsu, aku yakin pasti ada jalan keluar."
Xie Yi menjawab: "Benar, jalan keluar selalu lebih banyak daripada masalah internal, ini kalimat yang sering diucapkan Tuan." Shu Yi tersenyum tipis: "Aku menjamin kepada para pakar, sebelum meninggalkan bawah tanah, kita pasti bisa membedakan pengguna dan cermin! Kita sama sekali tidak akan membiarkan satu cermin pun pergi dari sini."
Perkataan Shu Yi terdengar mudah, tapi aku tahu dia punya tekad besar, bahkan sudah terpikir olehku, jika benar-benar tak bisa dibedakan, apakah dia akan benar-benar memeluk cermin itu dan mati bersama di bawah tanah ini. Tidak, pemikiranku terlalu pasif, jika di luar juga ada cermin kita, setidaknya informasi ini harus dioperan panjang ke luar!
Shu Yi seolah sudah menebak perasaanku: "Tenang saja, sebelum saat terakhir tiba, kita tidak akan menyerah begitu saja."
Kami mundur kembali ke gereja kecil melalui rute yang sama. Benar saja, tim itu sudah kembali. Shu Yi dari tim itu melihat kami dengan senyuman mengembang di wajah: "Sepertinya kalian pasti dapat hasil bagus, perginya sampai lama sekali." Shu Yi mengangguk: "Bisa dibilang ada hasil. Tapi melihat senyuman lebar di wajahmu, hasil kalian pasti lebih besar ya?"
Shu Yi itu menjawab: "Lumayanlah. Kami berhasil menemukan alat pembangkit proyeksi cermin itu. Sebenarnya kamu pasti sudah tahu, karena persepsi dan pikiran kita tersinkronisasi!" Aku kaget. Sinkronisasi persepsi dan pikiran? Kok aku bisa lupa hal ini? Tapi mengapa aku sama sekali tak bisa merasakan apa yang dipikirkan versi diriku yang lain?
Shu Yi menatap Shu Yi itu dengan tenang: "Kamu tahu semua yang terjadi pada kami?" Shu Yi itu mengangguk: "Aku yakin kamu juga sudah tahu semua yang terjadi pada kami, bukan?" Shu Yi mengerutkan alis: "Tidak." Ekspresi curiga muncul di wajah Shu Yi itu: "Bagaimana mungkin?" Shu Yi tersenyum kecut: "Aku juga ingin tahu alasannya."
Tiba-tiba Zhen Nanfang yang di sebelah bergerak. Ia mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke Shu Yi itu: "Aku tahu kenapa! Karena sinkronisasi persepsi dan pikiran hanya berlaku untuk cermin terhadap pengguna aslinya, bukan sebaliknya! Cermin bisa menyinkronkan persepsi dan pikiran dengan pengguna asli, tapi pengguna asli tidak bisa menyinkronkan diri dengan cermin! Jadi, kamu palsu!"
Shu Yi tampaknya tidak takut, ia menoleh memandang Zhen Nanfang: "Atas dasar apa kau berkata begitu?" Zhen Nanfang itu tersenyum: "Karena penundaan sinkronisasi pikiran belum terselesaikan, dan penundaan tersebut bukan hanya selisih beberapa detik seperti yang mereka katakan sebelumnya. Menurutku margin error-nya tidak kurang dari lima menit! Pikiran dan persepsi pengguna datang lebih dulu, jadi kalian bisa merasakannya. Sedangkan pikiran dan persepsi kalian datang belakangan, pengguna tidak akan bisa melacak pikiran yang sudah lewat!"
Shu Yi mengangguk sambil tersenyum: "Kau memang Zhen Nanfang yang asli!" Wajah Zhen Nanfang dari tim kami di belakangnya berubah pucat, tangannya refleks meraih pinggang. Shu Yi menoleh dan berkata padanya: "Jangan impulsif, kecuali kau mau mati sekarang juga!"
Shu Yi itu tertawa, tertawa terbahak-bahak: "Sebenarnya semua ini masih berupa hipotesis, bukan?" Shu Yi menjawab: "Benar. Tanpa aturan yang sejati, semua hipotesis tetaplah sekadar asumsi. Yang kita butuhkan adalah bukti." Shu Yi itu berkata: "Kami menemukan sesuatu yang mungkin bisa memberikan kita sebuah patokan."
Kutatap "diriku" di seberang yang sedang melototiku. Dalam hati telah kususun berbagai skenario - tentu saja tentang bagaimana cara menyingkirkannya. Tapi ada hambatan psikologis yang tak bisa kulalui: orang ini benar-benar diriku sendiri, hanya berasal dari waktu dan ruang yang tak dikenal.
Hu Ye menyentuh lembut pundakku: "Adik, perjanjian kita sebelumnya masih berlaku?" Aku tahu yang dimaksud Hu Ye. Kami pernah berjanji saling menghancurkan cermin satu sama lain. Aku menggeleng: "Lebih baik urus diri sendiri saja, Hu Ye. Jangan tersinggung, tapi sekarang aku sudah tak bisa membedakan kau ini pengguna atau cermin. Saat ini selain diri sendiri, tak ada yang bisa menjamin identitas orang lain."
Hu Ye tertegun sejenak, lalu tertawa pahit: "Kau benar juga, bocah. Baiklah, urus diri masing-masing." Ekspresinya murung: "Entah apakah kali ini nasibku masih bisa selamat keluar dari sini!" Dalam hati kuberpikir: Bukankah aku juga sama? Mungkin kali ini bahkan jasadku akan terkubur di tempat ini.
Tiba-tiba suara Shu Yi yang itu kembali kudengar: "Kami menemukan perangkat pembuat cermin, dan sudah kami uji - barang ini asli. Tapi subjek eksperimen kami bukan manusia, melainkan seekor tikus." Shu Yi memicingkan matanya: "Hanya perangkatnya? Lalu orang yang mengendalikannya di mana?"
Shu Yi itu menghela napas: "Tak menemukan orang, hanya perangkatnya." Setelah berpikir sejenak, Shu Yi berkata: "Aku paham, rupanya manusia dan perangkat disembunyikan di dua tempat terpisah!" Shu Yi itu mengangguk: "Hm, aku tahu kalian menemukan cermin Zhuge Fengchu di sana!" Guang Ren bertanya bingung: "Bagaimana kau tahu itu cermin?" Shu Yi itu menjawab: "Karena Zhuge Fengchu asli sudah kabur dari kota bawah tanah sejak lama!"
"Kami semua terkejut di lubuk hati: 'Ah!' Shu Yi itu berkata: 'Dia harus kabur. Jika tidak, cerminnya pasti tidak akan melepaskannya.' Xiao Hui dari pihak kami bertanya: 'Mengapa? Tampaknya kamu tahu banyak.' Shu Yi itu menjawab: 'Tentu saja aku tahu banyak, karena aku sudah menginap di sini setidaknya beberapa tahun!'"
Begitu kata-katanya keluar, kami semua terpana.
Shu Yi itu berkata: "Jujur kuberitahu, aku adalah cermin!" Sambil menunjuk Shu Yi di pihak kami: "Dan kau yang sebenarnya pengguna. Tapi ada satu hal yang harus kusampaikan, pengguna dan cermin sebenarnya sama-sama makhluk hidup. Bahkan bisa dikatakan dengan pepatah tua: 'Sesama akar mengapa saling memusuhi?'" Zhen Nanfang di belakangnya menyeringai: "Jangan kira kata-kata manismu akan membuat kami melepaskanmu!" Shu Yi itu berkata tenang: "Aku tahu kau Zhen Nanfang asli. Jika aku mau, nyawamu sudah hilang berkali-kali!"
Shu Yi berkata: "Nanfang, jangan interupsi. Dengarkan dia sampai selesai!" Shu Yi itu melanjutkan: "Sebenarnya kalian terlalu banyak salah paham tentang cermin. Alat ini pada dasarnya gagal. Mereka memang bisa membuat cermin, tapi cermin yang tercipta tidak bisa dikendalikan sesuka hati. Cara mengendalikannya sederhana dan primitif: melalui jiwa dan obat-obatan."
"Cermin berasal dari pengguna. Hati nuraninya pada dasarnya sama dengan pengguna. Seperti Zhuge Fengchu sendiri - ambisius, penuh kecurigaan, dan penakut. Maka cerminnya pun akan demikian! Inilah yang menyebabkan cerminnya yang tak terkendali akhirnya menjadi musuh terbesarnya."
“Berdasarkan ucapanmu, prinsip pemikiran cermin pada dasarnya sama dengan pengguna?” Shu Yi bertanya, Shu Yi yang satunya mengangguk: “Benar, artinya keinginanku sama denganmu, yaitu menghancurkan krisis kali ini. Tapi bisakah kita bicara berdua?” Shu Yi tersenyum: “Tindakan, tak masalah!” Kami ingin menghentikan, tapi Shu Yi itu bicara sangat tulus, sementara Shu Yi ini juga dengan senang hati menyetujui, kami pun tak bisa berkata apa-apa lagi.
